Anda di halaman 1dari 16

PENYAKIT KONJUNGTIVITIS

VIRUS PADA LAKI-LAKI

102013072 - Joceline Valencia


102013145 – Bryan Raka Alim
102014009 – Elmon Patadungan
102014035 – Stefanie
102014104 – Yuliana Casandra Herera Prima Jawa
102014152 – Maya Saputri
102014174 – Ricko
102014189 – Intan Novia Sari
102014218 – Priska Amelia Belopandung

A2
Skenario 1

• Seorang laki-laki usia 41 tahun datang ke poli umum


dengan keluhan utama kedua mata gatal dan berair sejak
3 hari yang lalu.
Rumusan Masalah
• Laki-laki usia 41 tahun mengeluh kedua mata gatal dan
berair sejak 3 hari yang lalu.

Hipotesis
• Laki-laki usia 41 tahun mengeluh kedua mata gatal dan
berair sejak 3 hari yang lalu karena konjungtivitis virus.
Anamnesis
Keluhan disertai mata merah dan keluar sekret yang jernih dan kental. Pasien
menderita batuk dan pilek satu minggu sebelumnya. Anak pasien diketahui
sedang pilek dan rekan kerja pasien ada yang menderita sakit mata yang sama.

Hasil pemeriksaan:
-Visus OD 6/12, OS 6/10

-Segmen anterior ODS:

palpebral ODS – edema ringan


konj. tarsalis – reaksi folikular

konj. bulbi – injeksi silier, chemosis, sekret mukopurulen


-Segmen posterior ODS: reflex fundus (+)
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi Mata

Funduskopi

Tonometri
Tajam Penglihatan (Visus)
Kultur
Perwarnaan Gram = tipe bakteri
Perwarnaan Giemsa = identifikasi jenis sel
inflamasi
Pemeriksaan
Penunjang
Diagnosa Banding
Tabel 1. Perbedaan kondisi pasien dengan diagnosis kerja dan banding
  Tanda & gejala Pasien Konj. viral Konj.bakterial Konj.
alergik
Anamnesis Onset 3 hari yang akut akut periodik
lalu (akut)
Mata merah + + + +
Sekret air Air, serous Purulen, air
mukopurulen,
hiperpurulen
Visus Normal Normal Normal Normal
Riwayat kontak + + + + (thd
alergen)
Riwayat trauma - - - -
Gatal + + + +++
Kelopak lengket Tidak - ++ -
diketahui
Pemeriksaan Demam - kadang kadang Tidak
fisik pernah
Limfadenopati + + jarang _
preaurikuler
Edema palpebra Tidak + + +
diketahui
Perdarahan + + - -
subkonjungtiva
Injeksi + + + +
konjungtiva
Pemeriksaan Pewarnaan Gram Tidak Tidak ditemukan Ditemukan Tidak
penunjang sekret mata diketahui kuman kuman ditemukan
Pemeriksaan penyebab penyebab kuman
penunjang penyebab
Pewarnaan Tidak Limfosit dan Leukosit PMN Eosinofil
Giemsa sekret diketahui monosit dan basofil
mata
Folikel
tonjolan pada konjungtiva,
Pseudomembran kemerahan, dibawah folikel Injeksi konjungtiva
Masa putih padat yang terdapat cairan keruh pelebaran arteri konjungtiva
posterior
menutupi konjungtiva. paling
sering di konjungtiva tarsal.
Berupa endapan sekret dan
mudah diangkat.

Hiperemi (p. darah menyempit


 merah) Papil raksasa
Epifora (mata berair) (Cobble stone)
Kemosis (konjungtiva bulbi seperti kerikil,
radang) berbentuk poligonal dan
biasanya tampak pada
Flikten (benjolan seperti bagian tarsus posterior
gunung)
Epidemiologi
Etilogi

Adenovirus
• 90-100 nm
• (-) kapsul
• Doublestranded
DNA
Patofisiologi
Gejala Klinis
• Mata merah
• (+) sekret jernih
• Palpebra odem
• Konjungtiva odem
• KGB membesar
• Visus menurun
Tatalaksana
• Vitamin C 500-1000 mg/ hari
• Edukasi

Prognosis
Baik karena konjungtivitis viral akut umumnya bisa sembuh sendiri.
Kesimpulan
• Dari anamnesis dan hasil pemeriksaan terkait, dapat disimpulkan
bahwa laki-laki 41 tahun yang datang ke poli umum dengan keluhan
utama kedua mata gatal dan berair sejak 3 hari yang lalu tersebut
menderita konjungtivitis viral ODS, dimana dijelaskan bahwa anak
pasien menderita batuk pilek dan rekan kerjanya juga mengalami
sakit mata yang sama. Gambaran klinis yang terlihat pada
konjungtivitis viral dapat berupa hiperemia, banyak air mata, kelopak
mata bengkak, mata merasa seperti kelilipan, dan sebagainya.
Penanganan konjungtivitis viral ini juga tidak spesifik, karena pada
umumnya konjungtivitis ini bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan.

Hipotesis diterima.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai