Anda di halaman 1dari 17

SIDANG TA

TINJAUAN YURIDIS PENGATURAN PERLINDUNGAN SERTA


PEMBERDAYAAN UMK-M PADA UNDANG-UNDANG CIPTA KERJA
DIHUBUNGKAN DENGAN UPAYA NEGARA DALAM MENCIPTAKAN
LAPANGAN KERJA SEBANYAK-BANYAKNYA

Muhammad Rizky Vatrian S


1687033
LATAR BELAKANG

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang- Salah satu aspek kehidupan yang diatur
Undang Dasar Tahun 1945 khususnya pada Pasal sedemikian rupa demi tercapainya citacita negara
1 Ayat (3), dikatakan bahwa Indonesia adalah adalah, aspek ekonomi. Peran ekonomi dalam
negara hukum. Negara hukum pada intinya peningkataan kesejahteraan masyarakat terhitung
bermakna bahwa hukum adalah bentuk sangat krusial, karena dengan meningkatnya
kekuasaan tertinggi didalama suatu negara kualitas ekonomi berarti meningkat pula kualitas
tersebut. Fakta bahwa Indonesia adalah negara hidup masyrakatnya.
hukum, maka segala aspek kehidupan yang
hidup di tengah-tengah masyarakat diatur dalam
suatu peraturan perundang-undangan demi
terlaksananya cita-cita negara terhadap seluruh
rakyatnya.
Untuk menjamin meningkatnya kualitas hidup seluruh rakyat Omnibus law meupakan teknik atau metode perumusan
Indonesia, pemerintah telah mengatur berbagai aturan dalam norma peraturan perundang-undangan yang melalui satu
bentuk peraturan perundang-undangan. Kemudian, salah satu peraturan perundangundangan baru mengkoreksi secara
peraturan perundang-undangan yang memiliki tujuan untuk sekaligus banyak pasal dalam banyak undangundang untuk
meningkatkan kualitas hidup ataupun kesejahteraan mencapai suatu kebijakan negara yang sangat penting.
masyarakat Indonesia adalah, Undang-Undang Cipta Kerja
yang baru-baru ini (Oktober 2020) disahkan.

Salah satu tujuan dari UU Ciptaker adalah menciptakan dan meningkatkan lapangan kerja dengan memberikan kemudahan,
pelindungan, dan pemberdayaan terhadap koperasi dan UMK-M serta industri dan perdagangan nasional sebagai upaya untuk
dapat menyerap tenaga kerja Indonesia yang seluasluasnya dengan. Untuk memenuhi tujuan tersebut, salah satu sector yang
diatur adalah Kemudahan, pelindungan, serta pemberdayaan koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMK-M) yang
mana diatur dalam Pasal 85-104 Undang-Undang Cipta Kerja.
Menteri Koperasi dan UKM memberikan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), angka
pernyataan bahwa perubahan terkait pengangguran di Indonesia per Juni-2020 melonjak dari 5,28% pada
koperasi dan UMK-M tersebut setidaknya Desember-2019 hingga sekarang berada pada angka 9,2% dimana
akan memberikan perubahan-perubahan prediksi Bappenas pada tahun 2021 angka pengangguran di Indonesia
yang memberikan dampak mempermudah akan menginjak 12,7 juta orang.
akses pembiayaan, akses pasar, akses Sejalan dengan prediksi itu, gelombang PHK sudah terjadi.10 Hingga
pengembangan usaha, akses perizinan dan April 2020, Kemnaker mencatat sekitar 1,5 juta pekerja terdampak
akses rantai pasok, kemampuan UMKM COVID-19. Sekitar 10% di-PHK dan 90% dirumahkan.
dalam penyerapan tenaga kerja pun akan Di sisi lain, angkatan kerja baru berpotensi tak terserap dan menurut
semakin besar, kemudian Undang-Undang Kemnaker ada tambahan 2 juta orang/tahun.
Cipta Kerja bisa memberikan kemudahan Analisis big data Badan Pusat Statistik (BPS) justru menunjukkan
untuk memaksimalkan potensi startup lokal jumlah lowongan kerja terus menyusut hingga 62% per Mei 2020
dibanding Februari 2020 sebagai indikasi anjloknya permintaan tenaga
kerja LIPI, Kemnaker, dan Lembaga Demografi FEB UI melakukan riset
Pernytaan menteri tersebut menjadi pada 2.160 responden selama 24 April-5 Mei 2020 hasilnya 40% pelaku
relevan karena: usaha mandiri mengalami kemacetan usaha atau berhenti total.
Survei juga mencatat sekitar 55% pekerja bebas mengaku tak memiliki
pekerjaan. Jika data Sakernas 2019 menunjukan ada 26,5 juta pekerja
bebas, maka 15 juta orang kelompok ini akan menganggur
Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa angkatan kerja di Indonesia memang
sangat membutuhkan lapangan kerja, sehingga kemampuan dan kualitas hidup mereka meningkat yang
kemudian akan berdampak pada membaiknya keadaan ekonomi negara. Namun yang menjadi pertanyaan
adalah, apakah Undang-Undang Cipta Kerja sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bertujuan utama untuk
menciptakan lapangan kerja sebanyakbanyaknya benar-benar mampu menuntaskan permasalahan ini
khususnya pada bagian pengaturan kemudahan pelindungan, serta pemberdayaan koperasi dan usaha mikro
kecil dan menengah (UMK-M)
IDENTIFIKASI MASALAH

1. Bagaimana pengaturan perlindungan serta pemberdayaan UMK-M dalam


Undang-Undang Cipta Kerja dapat menciptakan lapangan kerja?
2. Bagaimana pengaturan perlindungan serta pemberdayaan UMK-M dalam
Undang-Undang Cipta Kerja dapat mewujudkan salah satu tujuan negara
yaitu mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia dengan menciptakan
lapangan kerja sebanyak-banyaknya?
UMKM DALAM UU NOMOR 20 TAHUN 2008

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(Undang-Undang UMKM) yang mana beberapa ketentuannya telah diubah berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang
Cipta Kerja (Undang-Undang Cipta Kerja). Berdasarkan Pasal 1 Angka (1-3) Undang-Undang UMK-M, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah adalah:
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
ini
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam
UndangUndang ini
KRITERIA UMKM

1. Kriteria Modal Usaha


a. Usaha Mikro memiliki modal usaha sampai dengan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha;
b. Usaha Kecil rnemiliki modal usaha lebih dari Rpl.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) sampai dengan paling banyak Rp5.000.000.000,00
(lima miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
c. Usaha Menengah merniliki modal usaha lebih dari Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp.10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2. Kriteria Hasil Penjualan Tahunan
a. Usaha Mikro memiliki hasil penjualan tahunan sampai dengan Paling banyak Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah)
b. Usaha Kecil memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) sampai dengan Paling banyak
Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah)
c. Usaha Menengah memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp.50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah)
KEWAJIBAN PEMERINTAH TERHADAP UMKM BERDASARKAN
PER-UU

1. Melakukan pendanaan
2. Memberikan sarana dan prasarana
3. Memberikan informasi usaha
4. Memberikan kemitraan
5. Memberikan perizinan usaha
6. Memberikan kesempatan berusaha
7. Memberikan promosi
8. Memberikan dukungan kelembagaan
UMK-M DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2020
TENTANG CIPTA KERJA DAN PERATURAN PELAKSANANYA

Pemerintah Indonesia memberikan kemudahan, perlindungan dan pemberdayaan terhadap UMK-M melalui UU No
11 Tahun 2020 Tentang Ciptaker, yang keseluruhannya mencakup:
1. Kemudahan Pendaftaran dan Perizinan
2. Jaminan mudahnya fasilitas pembiayaan
3. Pengalokasian dana khusus UMKM
4. Penyediaan layanan bantuan hukum
5. Pelatihan dan Pendampingan
KONSEP PERLINDUNGAN HUKUM

Menurut Satjipto Rahardjo perlindungan hukum adalah upaya untuk mengorganisasikan berbagai kepentingan dalam
masyarakat supaya tidak terjadi tubrukan antarkepentingan dan dapat menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh
hukum dengan cara membatasi suatu kepentingan tertentu dan memberikan kekuasaan pada yang lain secara terukur.
Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa perlindungan hukum merupakan hak setiap warga negara, dan dilain sisi bahwa
perlindungan hukum merupakan kewajiban bagi negara itu sendiri, oleh karenanya negara wajib memberikan
perlindungan hukum kepada warga negaranya. Dalam bentuk nyata, bentuk-bentuk perlindungan hukum yang
dimaksud diatas dapat dengan mudah kita temui dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia. Seperti dalam
Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(Wetboek Van Strafrecht) dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek).
KONSEP PEMBERDAYAAN HUKUM

Melisa dalam jurnalnya mendefinisikan pemberdayaan hukum dengan pengembangan masyarakat dari keadaan tidak
atau kurang berdaya menjadi memunyai daya guna mencapai kehidupan yang lebih baik dengan peraturan perundang-
undangan.
Proses pemberdayaan setidaknya mengandung tiga tujuan penting, yaitu: pertama menciptakan suasana yang
memungkinkan potensi masyarakat berkembang; kedua, memerkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat
atau kelompok yang akan diberdayakan; dan ketiga, upaya melindungi terjadinya persaingan yang tidak seimbang,
menciptakan keadilan serta menciptakan kebersamaan dan kemitraan antara yang sudah maju dengan yang belum
berkembang melalui alat-alat negara yang secara mandatory diberikan pada negara melalui hukum yang berlaku.
TUJUAN NEGARA DALAM MENSEJAHTERAKAN SELURUH RAKYAT
INDONESIA DENGAN PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN HUKUM

J.G Andersen dalam bukunya menuturkan bahwa negara kesejahteraan merupakan institusi negara dimana kekuasaan
yang dimilikinya (dalam hal kebijakan ekonomi dan politik) ditujukan untuk memastikan setiap warga negara beserta
keluarganya memperoleh pendapatan minimum sesuai dengan standar kelayakan. Memberikan layanan sosial bagi
setiap permasalahan yang dialami warga negara (baik dikarenakan sakit, tua, atau menganggur), serta kondisi lain
semisal krisis ekonomi. Memastikan setiap warga negara mendapatkan hak-haknya tanpa memandang perbedaan
status, kelas ekonomi, dan perbedaan lain.
Berdasarkan pemaparan tersebut diatas dan dikerucutkan kearah bagaimana Indonesia mengaplikasikan teori negara
kesejahteraan dalam kehidupan bernegara yang menerapkan konsep negara hukum dalam konstitusinya, untuk hal
tersebut Muchsan berpandapat cara Indonesia menerapkannya dapat dilihat dari tujuan negara untuk mensejahterakan
kehidupan warganya secara merata, dan negara dituntut untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dan
seluas-luasnya kepada masyarakat sebagaimana dapat dilihat dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
TUJUAN NEGARA DALAM MENSEJAHTERAKAN SELURUH RAKYAT
INDONESIA DENGAN PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN HUKUM

Berdasarkan analisa yang penulis lakukan. UUD 1945 mengakomodir konsepsi negara hukum kesejahteraan seperti
dalam:
1. Pasal 27 Ayat (2) UUD 1945
2. Pasal 31 UUD 1945
3. Pasal 32 UUD 1945
4. Pasal 34 UUD 1945
5. Pasal 33 UUD 1945
PENGATURAN PERLINDUNGAN SERTA PEMBERDAYAAN UMKM DALAM
UNDANG-UNDANG CIPTA KERJA DAPAT MENCIPTAKAN LAPANGAN KERJA

Terkait hal tersebut, berdasarkan hasil penelitian yang Penulis lakukan, Penulis berpendapat bahwa:
1. Pengaturan terkait kemudahan, perlindungan dan pemberdayaan terhadap UMK-M yang diatur dalam Undang-Undang Nomor
11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja telah memberikan kemudahan-kemudahan yang dapat membuat tiap-tiap orang
mendapatkan akses dan keinginan berusaha sehingga dapat menunjang kemampuan ekonomi di Indonesia.
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja telah memberikan aturan-aturan perlindungan yang menjamin
bahwa UMK-M dapat berjalan sebagaimana mestinya.
3. Secara yuridis aturan pemberdayaan yang diatur dalam Undang-Undang Cipta Kerja dan peraturan pelaksananya dapat
menjamin kegiatan UMK-M untuk jangka waku yang panjang dan berkembang sebagaimana yang diharapkan
4. Jika melihat aturan yang ada perlindungan dan pemberdayaan UMK-M akan dapat dicapai dengan baik, namun itu semua
sangat bergantung pada kesungguhan pemerintah dalam melaksanankan aturan tersebut, karena jika merujuk pada Undang-
Undang Cipta Kerja dan peraturan pelaksananya yang mengatur tentang hal terkait, peran pemerintah dalam hal ini sangat-
sangat penting. Dimana dapat dilihat dalam hal-hal tersebut diatas merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan pemerintah.
MEWUJUDKAN SALAH SATU TUJUAN NEGARA YAITU MENSEJAHTERAKAN SELURUH RAKYAT
INDONESIA DENGAN MENCIPTAKAN LAPANGAN KERJA SEBANYAK-BANYAKNYA MELALUI
PENGATURAN PERLINDUNGAN SERTA PEMBERDAYAAN UMK-M DALAM UNDANG-UNDANG CIPTA
KERJA

Terkait hal tersebut, berdasarkan hasil penelitian yang Penulis lakukan, Penulis berpendapat bahwa:
1. Pengaturan terkait kemudahan, pelindungan, serta pemberdayaan UMK-M yang diatur didalam Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2020 dan peraturan pelaksananya, secara pengaturannya dapat mendekatkan Indonesia ke salah
satu tujuannya yaitu kesejahteraan umum melalui menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya.
2. Aturan-aturan yang ada saat ini khususnya yang berkaitan dengan topik pembicaraan dalam penelitian ini
memberikan segala tanggung jawab kemudahan perlindungan dan pemberdayaan UMK-M kepada negara yang
diwakili oleh pemerintah. Maka, kesungguhan pemerintah untuk melayani para pemilik UMK-M dan calon
pemilik UMK-M memang sangat berperan penting dalam hal ini, sehingga jika semuanya berjalan sebagaimana
mestinya cita-cita dari UndangUndang Cipta Kerja dan bahkan cita-cita negara akan dapat tercapai

Anda mungkin juga menyukai