SURAT KEPUTUSAN
DEKAN FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Nomor: 088 / SK/ FH-UKM/VIII/2017
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN TUGAS AKHIR
MAHASISWA FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
1. Skripsi
Skripsi merupakan suatu bentuk karya ilmiah yang disusun oleh setiap mahasiswa atas dasar
suatu penelitian dalam rangka menyelesaikan studi program strata satu (S-1). Skripsi diwajibkan
sebagai persyaratan pendidikan akademis. Studi yang dibuat harus berdasarkan pada suatu
penelitian ilmiah, baik penelitian lapangan, penelitian perpustakaan, atau penelitian pengembangan.
Skripsi dalam keilmuan hukum adalah suatu karya tulis ilmiah berupa hasil penelitian yang
membahas masalah dalam bidang hukum. Penulisan Proposal Tugas Akhir dalam bentuk Skripsi
hanya terdiri dari BAB I. Adapun sistematika dalam penulisan proposal skripsi adalah sebagai berikut:
Judul
Judul yang baik harus dapat menggambarkan sejelas mungkin topik dan permasalahan yang
dibahas dalam skripsi. Judul memang sebaiknya dibuat sesingkat mungkin dan setidak-tidaknya/
sekurang-kurangnya memuat 2 (dua) variable yang berhubungan satu sama lain. Variabel
merupakan sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian, sering juga disebut sebagai faktor
yang berperan dalam penelitian atau gejala yang akan diteliti. Variabel dapat dikelompokkan menurut
beragam cara, namun terdapat tiga jenis pengelompokkan variabel yang umum dikenal dalam
penelitian hukum. Pertama, variabel bebas atau yang disebut independent variable. Variabel bebas
adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
terikat. Sebagai contoh, dalam penelitian tentang “Pengaruh Resolusi Dewan Keamanan PBB No.
1438 Tahun 2002 Terhadap Upaya Pemberantasan Terorisme di Indonesia Pasca Bom Bali”,
variabel bebas adalah Resolusi Dewan Keamanan PBB, karena variabel tersebut yang
mempengaruhi.
Kedua, Variabel terikat atau dependen atau disebut variabel output, kriteria, konsekuen, adalah
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat
tidak dimanipulasi, melainkan diamati variasinya sebagai hasil yang dipradugakan berasal dari
variabel bebas. Biasanya variabel terikat adalah kondisi yang hendak kita jelaskan. Sebagai contoh
dalam penelitian “Pengaruh Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 1438 Tahun 2002 Terhadap Upaya
Pemberantasan Terorisme di Indonesia Pasca Bom Bali”, variable terikat dalam penelitian tersebut
adalah pemberatansan terorisme di Indonesia oleh karena variabel tersebut dipengaruhi oleh
Resolusi Dewan Keamanan PBB sebagai variabel bebas.
Dalam hal judul terlalu panjang, dapat dimungkinkan pembuatan anak judul. Judul selalu
ditempatkan pada halaman pertama proposal (format terlampir).
Contoh:
- Tinjauan Yuridis Pengemban Jabatan Legal Officer dan Pertanggungjawabannya Secara
Perdata dalam Perseroan Terbatas.
- Tinjauan Yuridis atas Penggunaan Klausula Baku dalam Transaksi Penyedia Jasa
Pengiriman yang Dilakukan PT. Citra Van Tiki (Titipan Kilat) Dikaitkan dengan Undang-
Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Sistematika Proposal
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Latar belakang sering juga dipakai istilah “latar belakang masalah”. Istilah mana yang
dipergunakan tidak menjadi masalah, sebab pada intinya hal-hal yang harus dimuat dalam
bagian ini harus menceritakan alasan-alasan mengapa kita memilih masalah penelitian yang
demikian, apa yang sudah diketahui tentangnya, serta situasi yang melandasi atau
melatarbelakanginya.
Latar belakang bertujuan memaparkan suatu uraian yang menunjukkan latar belakang
dipilihnya masalah yang hendak ditelitinya. Latar belakang erat kaitannya dengan sumber
‘dari mana’ masalah penelitian di yaitu dapat berasal dari:
- hasil penelaahan suatu kebijakan (policy) pemerintah dan/atau lembaga lain;
- hasil pengamatan lingkungan kerja;
- hasil pengamatan sehari-hari; atau
- kombinasi dari sumber-sumber di atas.
Latar belakang juga menunjukan adanya kesenjangan antara das sein (kejadian empiris /
lapangan) dengan das sollen (yang seharusnya yaitu sisi normatif hukum).
Hal-hal yang perlu dijawab dalam latar belakang adalah sebagai berikut :
- Mengapa topik tersebut menarik untuk diteliti?
- Apakah ada urgensinya untuk diteliti ?
- Masalah apa saja yang dapat diidentifikasi seputar topik itu ?
- Masalah apa yang ingin difokuskan, dan masukkan dalam penelitian ini?
- Apa kaitan antara masalah yang dipilih dengan bidang kekhususan yang ditekuni ?
- Apakah masalah serupa pernah diteliti orang lain sebelumnya ?
- Jika pernah ada penelitian serupa, apa bedanya dengan penelitian yang akan anda
lakukan ini
Latar belakang yang baik dibangun dengan pemikiran deduksi atau dianalogikan sebagai
piramida terbalik. Maksudnya, latar belakang itu harus dimulai dari hal-hal yang umum, dan
kemudian mengarah kepada pernyataan-pernyataan yang lebih spesifik. Di dalam latar
belakang, disampaikan juga tulisan-tulisan yang lain yang relevan memiliki kemiripan dengan
tulisan penulis dan dijelaskan perbedaan antara tulisan-tulisan tersebut dengan tulisan
penulis serta apa kontribusi tulisan tersebut terhadap tulisan penulis.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah secara umum adalah sesuatu yang belum diketahui jawabannya. Oleh
karena judul memuat minimal 2 variabel maka rumusan masalah pun harus terdiri dari
minimal 2 (dua). Sebaiknya jangan terlalu banyak. Kedalaman suatu penelitian tidak
ditentukan oleh banyaknya masalah yang dirumuskan.
Rumusan masalah penelitian yang baik, antara lain:
- Bersifat orisinil, belum ada atau belum banyak orang lain yang meneliti masalah
tersebut.
- Dapat berguna bagi kepentingan ilmu hukum dan terhadap masyarakat.
- Dapat diperoleh dengan cara-cara ilmiah.
- Jelas dan padat, jangan ada penafsiran yang lain terhadap masalah tersebut.
- Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.
- Bersifat etis, artinya tidak bertentangan atau menyinggung adat istiadat, ideologi, dan
kepercayaan agama.
- Sejalan dengan pemikiran dalam latar belakang masalah.
- Untuk menganalisis perlindungan hukum kepada investor dalam hal terjadi ingkar janji
(wanprestasi) oleh perusahaan reksadana Y.
Berdasarkan rumusan permasalahan dan tujuan penelitian dapat diketahui apa sifat dan atau
tipe penelitian yang dilakukan (preskriptif, deskriptif, eksploratif, atau eksplanatoris dan lain
sebagainya).
Contoh:
- Kegunaan hasil penelitian ini adalah sebagai bahan bacaan lebih lanjut bagi penelitian
yang akan datang yang berminat meneliti lebih mendalam topik serupa di kemudian hari.
- Hasil penelitian ini diharapkan, kiranya dapat menjadi bahan masukan buat pemerintah
dalam upaya mengharmonisasikan pelaksanaan dan pengaturan masalah arus bebas
tenaga kerja pasca berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN di Indonesia.
E. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dibagi atas 2 (dua) yaitu kerangka teori dan kerangka konseptual.
Kerangka teori adalah kemampuan seorang peneliti dalam mengaplikasikan pola berpikirnya
dalam menyusun secara sistematis teori-teori yang mendukung permasalahan penelitian.
Kerangka teori berisi uraian tentang telahaan teori dan hasil penelitian terdahulu yang terkait.
Utamanya, teori dugunakan sebagai alat untuk menganalisis dan menjawab permasalahan
hukum yang dinyatakan dalam identifikasi masalah. Telaahan ini bisa dalam arti
membandingkan, mengkontraskan atau meletakan kedudukan masing-masing dalam
masalah yang sedang diteliti, dan pada akhirnya menyatakan posisi atau pendirian peneliti
disertai dengan alasan-alasannya. Hal ini juga dimaksudkan untuk menampilkan mengapa
dan bagaimana teori hasil penelitian para pakar terdahulu digunakan peneliti dalam
penelitiannya, termasuk dalam merumuskan asumsi-asumsi dalam penelitiannya.
Dalam sebuah tulisan ilmiah kerangka teori adalah hal yang sangat penting, karena dalam
kerangka teori tersebut akan dimuat teori-teori yang relevan dalam menjelaskan masalah
yang sedang diteliti. Kemudian kerangka teori ini digunakan sebagai landasan teori atau
dasar pemikiran dalam penelitian yang dilakukan. Karena itu adalah sangat penting bagi
seorang peneliti untuk menyusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pemikiran yang
akan menggambarkan dari sudut mana suatu masalah akan disoroti.
Khusus untuk penelitian hukum menurut Soerjono Soekanto, dapat dibedakan menjadi
penelitian hukum normatif dan empirik. Sedangkan menurut Soetandyo Wignjosoebroto
pembedaan penilitian hukum yaitu doktrinal dan doktrinal. Penelitian hukum empirik lazimnya
bersifat eksplanatoris, sedangkan penelitian hukum normatif dapat bersifat deskriptif ataupun
eksplanatoris.
Menurut Soerjono Soekanto dan Ronny Kountur bahwa Landasan Teori ataupun Kerangka
Konsep dapat ditemukan dan/atau dirumuskan dari: Pandangan para ahli (Doktrin);
Peraturan Perundang-undangan (terabstraksi dalam pasal-pasalnya baik yang bersifat
regulatif maupun substantif); Postulat/Dalil dari Kitab-Kitab Suci Agama tertentu; Al Hadits
Rasul dan Petua dari Ahli Agama, dan lain-lain.
Tujuan kerangka ini adalah untuk memperdalam ilmu pengetahuan serta mempertajam
konsep penelitian. Kerangka teoritis dan konsepsional antara lain berisi tentang pengkajian
terhadap teori-teori, definisi-definisi tertentu yang dipakai sebagai landasan pengertian dan
landasan operasional dalam pelaksanaan penelitian. Dari kerangka teoritis dan konsepsional
yang baik dan mendalam, nantinya akan diperoleh bukan saja suatu usulan penelitian yang
baik, tetapi juga hasil penelitian yang valid pula.
Oleh karena kerangka teori digunakan untuk menjawab masalah dalam penelitian, akan lebih
mudah apabila teori yang digunakan relevan dan berkaitan erat dengan judul terutama
masalah yang akan diteliti.
Contoh:
- Untuk mengetahui perlindungan hukum kepada investor dalam hal terjadi ingkar janji
(wanprestasi) oleh perusahaan reksadana Y?
Terhadap masalah diatas, teori yang paling relevan digunakan adalah teori negara
hukum, teori Conditio Sine qua Non dan teori Adequated Veroorzaking dan teori
perlindungan hukum (preventif dan represif).
Kerangka konseptual adalah adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu
terhadap konsep yang lainya dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka konsep ini gunanya
untuk menghubungkan atau menjelaskan secara panjang lebar tentang suatu topik yang
akan dibahas. Kerangka ini didapatkan dari konsep ilmu yang dipakai sebagai landasan
penelitian yang didapatkan di bab tinjauan pustaka. Kerangka konseptual diharapkan akan
memberikan gambaran dan mengarahkan asumsi mengenai variabel-variabel yang akan
diteliti. Kerangka konseptual memberikan petunjuk kepada peneliti di dalam merumuskan
masalah penelitian.
F. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif analitis. Metode Deskriptif adalah suatu
metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang
diteliti melalui data atau sampel yangtelah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan
analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Dengan kata lain penelitian
deskriptif analitis mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah
sebagaimana adanya saat penelitian dilaksanakan, hasil penelitian yang kemudian diolah
dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya.
Adapun sub-sub bab dalam metode penelitian adalah sebagai berikut:
a. Jenis Penelitian
1. Yuridis Normatif
Penelitian yang memandang hukum sebagai doktrin atau seperangkat aturan
yang bersifat normatif (law in book). Penelitian ini dilakukan melalui upaya
pengkajian atau penelitian hukum kepustakaan.
2. Yuridis Empiris (Yuridis Sosiologis)
Penelitian yuridis empiris, hukum dikonsepkan sebagai pranata sosial yang
secara riil dikaitkan dengan variabel-variabel sosial yang lain. Apabila hukum
sebagai gejala sosial yang empiris sifatnya, dikaji sebagai variabel bebas/sebab
(independent variabel) yang menimbulkan pengaruh dan akibat pada berbagai
aspek kehidupan sosial, kajian itu merupakan kajian hukum yang sosiologis
(socio-legal research). Namun, jika hukum dikaji sebagai variabel
tergantung/akibat (dependent variabel) yang timbul sebagai hasil dari berbagai
kekuatan dalam proses sosial, kajian itu merupakan kajian sosiologi hukum
(sociologi of law).
b. Sifat Penelitian
Berdasarkan sifatnya, terdapat beberapa penelitian hukum yang dikenal di
Indonesia. Pertama, eksploratif merupakan penelitian hukum yang bersifat mendasar
dan bertujuan untuk memperoleh keterangan, informasi dan data-data yang belum
diketahui secara lengkap. Sifat penelitian ini sering digunakan dalam kegaitan studi
kelayakan (feasibility study).
Kedua, penelitan hukum deskriptif merupakan penelitian hukum yang bersifat
menggambarkan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran (deskripsi)
lengkap dari suatu hukum positif termasuk peristiwa hukum terkait yang terjadi.
Ketiga, penelitian hukum eksplanatori (explanatory legal studies), merupakan
penelitian hukum yang bertujuan untuk menjelaskan bahkan menguji suatu teori atau
hipotesis guna memperkuat atau menolak teori atau hipotesis dari suatu hasil
penelitian yang sudah ada sebelumnya.
d. Pendekatan Penelitian
Di dalam penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan. Dengan pendekatan
tersebut, peneliti akan mendapatkan informasi dari berbagai aspek mengenai
isu/masalah yang sedang dicoba untuk dicari jawabannya. Adapun pendekatan-
pendekatan hukum yang dikenal adalah sebagai berikut: (pilih setidaknya 2 diantara
pendekatan berikut).
1. Statute Approach
Pendekatan dengan melihat pada peraturan perundang-undangan terkait dengan
topic utama dalam tugas akhir.
2. Conceptual Approach
Pendekatan dengan melihat pada konsep-konsep yang dapat menjawab
permasalahan dalam topik yang ditulis.
3. Comparative Approach
Pendekatan dengan melakukan perbandingan hukum atas substansi hukum,
struktur hukum dan budaya hukum dari 2 atau lebih objek perbandingan.
4. Historical Approach
Pendekatan ini dengan memahami filosofi aturan hukum dari waktu ke waktu,
serta memahami perubahan dan perkembangan filosofi yang melandasi aturan
hukum tersebut. Pendekatan ini dilakukan dengan menelaah latar belakang dan
perkembangan pengaturan mengenai isu hukum yang dihadapi.
5. Case Approach
Pendekatan dengan melihat pada kasus-kasus yang terkait dengan topic yang
ditulis dalam tugas akhir.
Teknik pengumpulan data yang lazim digunakan dalam peneltian hukum adalah studi
kepustakaan. Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti
untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan
atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan
penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan,
ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik
tercetak maupun elektronik lain.
SKRIPSI LENGKAP
Sistematika Skripsi
Halaman Judul
Halaman Pernyataan Keaslian
Halaman Pengesahan
Halaman Abstrak
Halaman Kata Pengantar
Halaman Daftar Isi
Halaman Daftar Lampiran
Halaman Daftar Singkatan
Halaman Daftar Tabel (bila ada)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
E. Kerangka Pemikiran
F. Metode Penelitian
G. Sistematika Penulisan
Daftar Pustaka
Lampiran
Curriculum Vitae
BAB IV PEMBAHASAN
Bagian ini berisikan uraian yang memuat mengenai analisis atau pembahasan sesuai
dengan identifikasi masalah. Jumlah sub bab pada pembahasan mengikuti jumlah identifikasi
masalah yang ada.
BAB V PENUTUP
Bagian ini berisikan kesimpulan dan saran, kesimpulan merupakan jawaban atas identifikasi
masalah, sedangkan saran merupakan usulan yang operasional, konkret, dan praktis serta
merupakan kesinambungan atas identifikasi masalah.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Dari keseluruhan bab-bab yang ada, jika diberikan perkiraan persentase jumlah halaman,
akan tampak perbandingan ideal sebagai berikut:
1. Bab I = 15%
2. Bab II = 15%
3. Bab III = 15%
4. Bab IV = 45%
5. Bab V = 10%
Daftar pustaka dipersyaratkan memuat minimal 20 sumber referensi yang terdiri dari Buku
(40-60%), Jurnal (20-40%), dan sumber referensi terkait lainnya seperti laporan, berita,
rujukan internet dan lain-lain (10-30%).
2. Legal Memorandum
Memorandum hukum (legal memorandum) sebenarnya merupakan bagian dari argumentasi
hukum yang dibuat untuk kalangan sesama ahli hukum yang sarat dengan bahasa hukum. Jika untuk
kepentingan klien, argumentasi hukum dituangkan dalam bentuk pendapat hukum (legal opinion)
dengan bahasa yang lebih dimengerti oleh klien. Apabila untuk keperluan beracara di pengadilan,
argumentasi hukum dituangkan dalam bentuk Eksepsi, Pleidoi, Replik (bagi jaksa), Kesimpulan (bagi
kuasa penggugat maupun tergugat), maupun Putusan Hakim.
Tujuan penulisan Legal Memorandum adalah untuk menganalisis permasalahan hukum dalam
rangka penyelesaian atas masalah tersebut. Legal Memorandum biasanya dibuat atas permintaan
pihak tertentu yang membutuhkan, seperti pribadi atau badan usaha yang menghadapi masalah
hukum, rekan penasehat hukum, dan lain-lain.
Bagi mahasiswa, penulisan legal memorandum sangat bermanfaat bagi yang memiliki minat
untuk terjun di dunia praktisi seperti advokat dan konsultan hukum, sehingga topik yang dipilih
hendaknya merupakan kasus-kasus yang belum memiliki putusan dengan kekuatan hukum tetap (in
kracht). Hal ini juga untuk mempermudah membedakan antara legal memorandum dengan studi
kasus.
Judul
Judul, merupakan kepala tulisan yang mencerminkan tema dari pokok masalah yang dikaji. Akan
tetapi, judul bukanlah tema tulisan. Judul merupakan rumusan rumusan pokok masalah yang dikaji,
sedangkan tema merupakan ruang lingkup bidang hukum yang menjadi kajian, sehingga judul lebih
sempit dibandingkan dengan tema.
Contoh: LEGAL MEMORANDUM ATAS KASUS KEPEMILIKAN HAK CIPTA ATAS POTRET
HASIL KARYA HEWAN TERLATIH MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014
TENTANG HAK CIPTA DAN THE AGREEMENT ON TRADE RELATED ASPECTS OF
INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS (TRIPS)
Penulisan Proposal Tugas Akhir dalam bentuk Legal Memorandum merupakan BAB I dari
keseluruhan penelitian. Adapun sistematika dalam penulisan proposal Legal Memorandum adalah
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Kasus Posisi
Kasus posisi adalah uraian secara lengkap dan objektif tentang fakta-fakta hukum yang terdapat
dalam suatu kasus yang akan dikaji, yang nantinya akan dijadikan dasar untuk merumuskan isu-
isu atau masalah hukum. Fakta-fakta hukum dapat berupa perbuatan, peristiwa, ataupun
keadaan. Misalnya, penipuan dalam investasi adalah perbuatan hukum, perkawinan adalah
peristiwa hukum, dan dewasa atau di bawah umur adalah suatu keadaan. Untuk dapat
mengungkapkan fakta-fakta hukum secara lengkap dan objektif tersebut, penulis Legal
Memorandum perlu melakukan investigasi dan kajian mendalam atas fakta-fakta hukum yang
ada dalam kasus tsb.
Investigasi dapat dilakukan dengan cara melakukan observasi dan/atau wawancara mendalam
kepada pihak-pihak yang terlibat dalam kasus tersebut. Dengan melakukan observasi ataupun
wawancara pada pihak-pihak yang terlibat, maka penulis Legal Memorandum akan mendapatkan
informasi atau keterangan (data) yang lengkap dan mendalam atas kasus tersebut. Dalam
memaparkan kasus tersebut, penulis Legal Memorandum tetap harus bersikap netral (objektif)
dan menghindarkan diri dari hal-hal yang subjektif.
Investigasi juga dapat dilakukan dengan cara melakukan studi dokumen atas kasus yang akan
dikaji. Dokumen yang dimaksud dapat berupa hasil rekaman kasus dalam bentuk tertulis,
rekaman suara, video, dan yang lainnya. Dengan studi dokumen ini penulis Legal Memorandum
akan mendapatkan informasi dan keterangan tentang kasus tersebut, sehingga dapat
menguraikan secara lengkap dan objektif. Pada saat hasil investigasi dalam bentuk gambar
hidup ini dapat diperoleh dari berbagai sumber. Misalnya, Internet, televisi atau siaran-siaran
yang secara berkala menayangkan program masalah hukum, yang isinya hasil investigasi atas
kasus-kasus hukum tertentu yang telah terdokumentasikan secara baik.
Permasalahan Hukum
Permasalahan hukum, berisi pertanyaan masalah hukum yang ada dibelakang fakta-fakta hukum
atau identifikasi masalah -masalah hukum yang meliputi antara lain: siapa para pihaknya, apa
para pihak tersebut kompeten, dan apa pula yang dipermasalahkan. Untuk dapat menentukan isu
atau masalah hukum, penulis Legal Memorandum perlu menguasai pemahaman yang mendalam
mengenai ilmu hukum. Isu atau masalah hukum sebenarnya dapat muncul dalam level dogmatik,
teori, dan filsafat hukum.
Isu hukum di level dogmatik ini pada umumnya menitikberatkan pada aspek praktis dari ilmu
hukum, yaitu fakta hukum. Sementara pada level teori hukum, isu atau masalah hukum itu lebih
terkait dengan konsep hukum. Konsep-konsep hukum telah dikenal luas di kalangan akademisi
hukum, misalnya: badan hukum, kadaluarsa, kewenangan, kepailitan, hak kekayaan intelektual,
pertanggung jawaban pidana, dan sebagainya. Sedangkan pada level filsafat hukum, isu atau
masalah hukum dapat ditemukan pada asas-asas hukum, karena asas-asas hukum tersebut
berada dalam tataran filsafat hukum.
Setelah penulis Legal Memorandum dapat mengidentifikasi isu-isu atau masalah hukum yang
hendak dikaji, langkah selanjutnya adalah merumuskan isu atau masalah hukum itu secara jelas
dan tajam. Untuk mempertajam dan memperjelas isu hukumnya, maka perlu dirumuskan bentuk
kalimat pertanyaan yang lengkap dan sempurna. Pertanyaan hukum itu dapat dirumuskan dalam
satu atau lebih pertanyaan-pertanyaan berdasarkan ruang lingkup masalah yang akan dikaji.
Pertanyaan itu dapat dimulai dengan kata tanya, misalnya:
i. Bagaimana upaya hukum yang dapat dilakukan oleh…..;
ii. Apa. ;
iii. Bagaimana kedudukan….;
iv. Bagaimana keabsahan….;
DAFTAR PUSTAKA (dibuat sementara)
Daftar Pustaka
Lampiran
Curriculum Vitae
Kegiatan analisis hukum ini pada hakikatnya merupakan upaya dari penulis
Legal Memorandum untuk menjawab atau memecahkan masalah hukum yang
diajukan. Masalah hukum itu tidak cukup dijawab dengan hanya mengandalkan
pada logika penulis saja. Penulis harus mencari dasar pembenar secara yuridis,
yaitu dengan mengemukakan dasar hukum atau peraturan, norma, asas, doktrin
dan lain sebagainya dalam menganalisis fakta-fakta hukum yang ada. Di
samping itu, dalam menerapkan aturan, asas doktrin atas fakta-fakta hukum
tersebut juga dituntut akurasi, dan jika tidak akurat, maka akan berakibat pula
pada tidak tepatnya jawaban yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3. Studi Kasus
Studi kasus merupakan penulisan tugas akhir yang berisikan analisis atas putusan pengadilan
yang telah memiliki kekuatan hukum yang tetap. Oleh karena penulisan studi kasus diawali dari
perbedaan pendapat antara penulis dengan putusan pengadilan maka dalam analisa, penulis
mengomentari dan mengkritisi isi putusan dan pertimbangan hakim.
Judul
Judul, merupakan kepala tulisan yang mencerminkan tema dari pokok masalah yang dikaji.
Berbeda dengan skripsi dan legal memorandum, dalam judul disebutkan No. Putusan yang akan
dikaji.
Contoh:
KAJIAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PENCURIAN KABEL TELEPON SEBAGAI
SARANA FASILITAS UMUM (Studi Kasus Terhadap Putusan Nomor: 187/Pid. B/2008/PN. Kray.
di Pengadilan Negeri Karanganyar)
Penulisan Proposal Tugas Akhir dalam bentuk Studi kasus hanya terdiri dari BAB I. Adapun
sistematika dalam penulisan proposal Studi Kasus adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bagian ini berisikan uraian mengenai latar belakang mengapa kasus tersebut dipilih. Kasus
atau putusan yang menjadi kajian penelitian hendaknya merupakan kasus atau putusan yang
penting. Misalnya: penemuan hukum, penyimpangan terhadap asas hukum, ketidaktepatan
hakim dalam memutus perkara, kesalahan format, dan lain sebagainya.
Kasus Posisi
Bagian ini berisikan uraian tentang pihak-pihak yang terkait, latar belakang terjadinya
peristiwa hukum atau perbuatan hukum, atau hubungan hukum yang terjadi, yang akan
menjadi objek penelitian.
Masalah Hukum
Bagian ini berisikan uraian mengenai masalah hukum yang terjadi, disusun dalam bentuk
kalimat pertanyaan yang menunjukkan permasalahan yang akan diteliti berdasarkan kasus
posisi.
DAFTAR PUSTAKA
Sistematika
Halaman Judul
Halaman Pernyataan Keaslian
Halaman Pengesahan / Persetujuan
Halaman Abstrak
Halaman Kata Pengantar
Halaman Daftar Isi
Halaman Daftar Lampiran
B. Kasus Posisi
Bagian ini berisikan uraian tentang pihak-pihak yang terkait, latar belakang terjadinya
peristiwa hukum atau perbuatan hukum, atau hubungan hukum yang terjadi, yang akan
menjadi objek penelitian.
B. Tinjauan Teoritik
Bagian ini berisikan uraian mengenai asas, kaidah, teori, doktrin, konsep, yang relevan dengan
masalah hukum yang diteliti dapat berasal dari buku, jurnal ilmiah, maupun sumber data lainnya.
BAB V KESIMPULAN
Bagian ini berisikan uraian yang memuat kesimpulan berupa jawaban atas identifikasi masalah.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Bagian Muka
Pada bagian muka Skripsi, sekurang-kurangnya terdiri atas halaman judul, kata pengantar, dan
daftar isi. Sedangkan secara lengkap, tugas akhir terdiri atas sampul (cover), persetujuan,
pengesahan, ucapan terima kasih, persembahan, kata pengantar, dan daftar isi. Di samping
dilengkapi dengan daftar table, daftar gambar, dan daftar singkatan.
Sampul (Terlampir)
Lembar Pernyataan Keaslian (Terlampir)
Halaman Pengesahan atau Persetujuan (Terlampir)
Kata Pengantar
Kata Pengantar penulis menjelaskan tentang motivasi penelitian, latar belakang penelitian, ruang
lingkup penelitian, dan tujuan penelitian. Singkatnya Kata pengantar bernuansa menghantar para
pembaca kepada isi Tugas Akhir. Meskipun demikian, dalam kenyataannya, banyak penulis
mencantumkan ucapan terima kasih dalam Kata Pengantar.
Harus dibedakan penghargaan atau ucapan terima kasih (acknowledgments) dengan Kata
Pengantar (preface). Dalam penghargaan, penulis mengucapkan terima kasih kepada
pembimbing, teman dekat, dan sejumlah orang atau organisasi yang mendukung dan
memberikan bantuan dalam proses penelitian dan penulisan Tugas Akhir.
Kata pengantar setidaknya memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Penjelasan mengenai tugas akhir dan tujuan penulisan;
2. Alasan pemilihan judul dan masalah dalam penulisan;
3. Hasil singkat dari penulisan;
4. Saran untuk penelitian selanjutnya yang akan membahas topik yang relevan;
5. Ucapan terima kasih kepada semua pihak.
Daftar Isi
Daftar isi mencerminkan susunan keseluruhan isi Tugas Akhir secara rinci, yang meliputi bagian
muka, bagian utama, dan bagian belakang. Daftar isi adalah bagian dari sebuah makalah,
laporan, maupun tugas akhir (skripsi, legal memorandum dan studi kasus) yang menjabarkan
sebuah karya halaman per halaman atau tiap bab. Peran sebuah daftar isi sangatlah penting
dalam pembuatan makalah. Karena, dengan daftar isi dapat memudahkan pembaca untuk
mencari topik utama atau materi apa yang dibahas dalam tiap halaman. Selain itu, dengan
adanya daftar isi, sebuah karya tulis akan terlihat lebih rapih.
Abstrak
Isi Abstrak memuat secara garis besar: Paragraf pertama yaitu latar belakang dan permasalahan
hukum, paragraf kedua yaitu metode penelitian yang digunakan dan hasil penelitian dan paragraf
ketiga yaitu simpulan dan saran. Semua uraian itu dituangkan paling banyak 250 kata (ditulis
dengan jarak 1 spasi). Abstrak dibuat dalam dua bahasa, yaitu bahasa Inggris dan Indonesia.
Lampiran 1
Format Halaman Judul / Cover
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna menempuh Sidang Ujian Sarjana dan
meraih gelar Sarjana Hukum
(Arial atau Times New Roman 12, Tebal)
Oleh:
(Nama Mahasiswa)
(NRP)
(Arial atau Times New Roman 12, Tebal)
Pembimbing:
(Nama Pembimbing)
(Nama Pembimbing Pendamping)
(Arial atau Times New Roman 12, Tebal)
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
TAHUN
(Arial atau Times New Roman 16, Tebal)
Lampiran 2
Format Lembar Pernyataan Keaslian
PERNYATAAN KEASLIAN
Nama : …………………………………………………………….
1. Tugas akhir ini adalah asli hasil karya sendiri dan bukan merupakan plagiat.
2. Jika dikemudian hari terbukti bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil dari plagiat, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas
Hukum Universitas Kristen Maranatha.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, tanpa adanya
tekanan maupun paksaan dari pihak manapun juga
Bandung,
Penandatangan,
(Materai Rp 6.000,00)
(Nama mahasiswa)
NRP. ………………..
Lampiran 3
Format Lembar Pengesahan Pembimbing
(Nama Mahasiswa)
(NRP Mahasiswa)
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
(Nama Mahasiswa)
(NPM Mahasiswa)
Ketua Sekretaris,
Dekan, Wakil Dekan I,
(Nama Mahasiswa)
(NRP Mahasiswa)
(Alinea 2 : Ringkasan metode penelitian yang digunakan dan deskripsi singkat hasil
penelitian)
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………..
DAFTAR ISI
Halaman
Pernyataan ……………………………………………………………………. i
Abstrak ……………………………………………………………………….. …
dan seterusnya
dan seterusnya
dan seterusnya
dan seterusnya
dan seterusnya
Lampiran ……………………………………………………………………... …
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
dst.nya
Lampiran 8
Format Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Nama pengarang, judul karangan, kota penerbit: penerbit, tahun terbit.
Johannes Ibrahim, Kartu Kredit - Dilematis Antara Kontrak dan Kejahatan, Bandung: Refika
Aditama, 2004.
Nama pengarang, “judul karangan”, nama jurnal, volume, edisi / nomor, tahun.
Johannes Ibrahim, et.al, “Peranan Bank Penerbit Bank Garansi Sebagai Penjamin Pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Dalam Meningkatkan Perlindungan Hak
Konsumen”, Dialogia Iuridica: Jurnal Hukum Bisnis dan Investasi, Vol. 7 Nomor 2 2016.
Perundang-undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota
Menjadi Undang-Undang
Rujukan Internet
Nama pengarang, judul karangan, link Url, diakses pada tanggal / bulan / tahun, pukul (WIB / WIT
/ WITA atau penghitungan lainnya)
Abd. Halim Syahran, Peran Hakim Agung dalam Penemuan Hukum (rechtsvinding) dan
Penciptaan hukum (rechtsschepping) Pada era reformasi dan transformasi,
https://iwan09file.wordpress.com/2009/11/14/peran-hakim-agung-dalam-penemuan-hukum/,
diakses pada tanggal 1 Januari 2017, pukul 17.00 WIB.
Lampiran 9
Format Curriculum Vitae
CURRICULUM VITAE
Pasfoto
Berwarna
3X4
Nama :
Tempat dan Tanggal Lahir :
Alamat :
Nomor Telepon :
Nomor HandPhone :
E-mail :
Riwayat Pendidikan:
1. SD ………………. Lulus Tahun ……
2. SMP ………………. Lulus Tahun …..
3. SMU ………………. Lulus Tahun ….
4. Fakultas Hukum Universitas Kristen Maranatha (tahun masuk s.d. saat ini)
Dan seterusnya.
Bandung, ………………………………….
(Nama Mahasiswa)
NRP. ………….
Lampiran 10
4cm
4 cm 3 cm
3 cm
Lampiran 11
3 cm
TAHUN
NN