Anda di halaman 1dari 65

Radiologi Terapan

Oleh Nuryatno
 Pengetahuan mengenai pemeriksaan radiologi bagi Fisioterapis
adalah suatu yang sangat penting dalam rangka menegakkan
diagnosa dan menghindari kesalahan yang mungkin terjadi dalam
menangani suatu kondisi pasien
Pengantar  Terutama sangat diperlukan bagi Fisioterapis yang bekerja di
Pada suatu RS atau Puskesmas yang belum mempunyai dokter spesialis
radiologi
Pemeriksaan  Hal ini tidak berarti bahwa Fisioterapis yang bekerja pada RS atau
Radiologi Puskesmas yang sudah mempunyai dokter spesialis radiologi
tidak memerlukan pengetahuan mengenai pemeriksaan radiologi
karena keputusan untuk meminta foto radiologi sangat
tergantung pada pemahaman dan pengetahuan mengenai
radiologi
 Pengetahuan Fisioterapis tentang interpretasi hasil foto radiologi
akan sangat bermanfaat dalam memilih modalitas yang
digunakan dalam terapi, serta bisa berhati-hati agar tidak
menggunakan alat fisioterapi yang menyebabkan kontra indikasi
dengan penyakit pasien misalnya, spondylolisthesis, infeksi akut
ataupun tumor
Lanjutan …  Secara umum setiap RS besar pada Instalasi Radiologi mempunyai
2 unit yaitu Radiodiagnostik dan Radioterapi
 Radiodiagnostik mempunyai bagian yaitu : Radiografi
Konvensional, CT Scan, MRI, USG dan Intervensional Radiologi
 Radioterapi digunakan untuk pengobatan , misalnya tumor dan
kanker
A. Radiografi Konvensional
 Sinar x merupakan bagian dari spectrum elektromagnetik,
dipancarkan akibat tumbukan anoda wolfram oleh elektron-
elektron bebas dari katoda
Jenis-Jenis  Film polos dihasilkan oleh sinar x yang menembus pasien dan
Radiodiagnosti menampilkan film radiografi
 Tulang dapat menyerap sebagian besar radiasi, menyebabkan
k & Media radiasi pada film paling sedikit, sehingga film tampak berwarna
putih
Kontras
 Udara paling sedikit menyerap radiasi, menyebabkan radiasi pada
film paling banyak, sehingga film tampak berwarna hitam
 Diantara kedua keadaan tersebut penyerapan jaringan berbeda-
beda menghasilkan citra dalam skal abu-abu (grey scale)
 A. Hiperradiolusen : udara
bebas
 B. Radiolusen : paru normal,
lemak
Terminologi  C. Intermediate : soft
Dalam tissue/jaringan lunak, cairan,
jantung, liver, ginjal, ascites,
Radiografi urine, darah dsb.

Sinar X  D. Radioopak : Ca-density,


bone density, tulang
pengapuran
 E. Hyperradioopak : metal
densty, logam
B. CT (Computer Tomografi) Scan
 Pemeriksaan CT scan dapat mendeteksi kelainan seperti
perdarahan otak, tumor otak, kelainan tulang, rongga dada dan
perut dan kelainan pembuluh darah jantung (coroner) dan
pembuluh darah lainnya seperti pembuluh darah ginjal dll.
 Lama pemeriksaan mulai dari beberapa detik sampai 2 jam
 CT scan juga menggunakan sinar x saat eksposure sinar x tidak
Lanjutan … langsung mengenai film tetapi ditangkap oleh detektor diteruskan
ke komputer monitor lalu ke printer
 Ukuran gambar (pixel) didapat pada CT Scan adalah radiodensitas
menggunakan skala Houndsfield Unit (HU)
 Houndsfield nama orang yang menemukan dan memperkenalkan
CT Scan
Jaringan HU Warna

Udara -1000 Hitam ↓↓↓

Nilai HU Lemak -100 Hitam ↓↓

Berdasarkan LCS 0 Hitam ↓


Pengukuran
Densitas Otak 30 Abu-abu (-)

Jaringan Darah +100 Putih ↑↑

Tulang +1000 Putih ↑↑↑


 A. Isodens : jaringan otak
normal
Termonologi  B. Hipodens : Abses otak,
infark
Dalam CT Scan  C. Hiperdens : perdarahan
otak
C. MRI ( Magnetik Resonansi Imaging)
 MRI menggunakan medan magnit dan frekuensi radio, jadi tidak
mengionisasi jaringan, tidak ada efek biologi
 Memakai istilah isointense, hipointens dan hiperintens, kekuatan
magnit disebut satuan Tesla ( 1 Tesla = 10.000 Gauss)

Lanjutan …  MRI adalah suatu alat diagnostic teknologi tinggi yang digunakan
untuk membuat visualisasi dari penampang tubuh manusia
 Melalui pemeriksaan dapat mendeteksi kelainan syaraf dan
jaringan lunak seperti keluhan: sakit/ nyeri kepala, kelainan
punggung, pinggang, nyeri bengkak persendian, kelainan
payudara, kelainan pembuluh darah, abdomen dll
 Lama pemeriksaan 20 menit – 1,5 jam
 1. Keuntungan menggunakan MRI :
 Tidak menggunakan sinar x
 Tidak merusak kesehatan pada penggunaan tepat
 Banyak pemeriksaan tanpa memerlukan zat kontras
 Detail anatomi baik pada jaringan lunak
 Dapat memperlihatkan pembuluh darah tanpa kontras : Magnetik
Resonansi Angiografi (MRA)
Lanjutan …  2. Kerugian menggunakan MRI :
 Biaya operasional mahal
 Citra kurang baik pada lapangan paru
 MRI sulit ditoleransi, waktu pemeriksaan lebih lama daripada CT
Scan
 Kontra indikasi pasien menggunakan pacemaker, benda asing logam
pada mata dan protesa logam
 A. Isointens
Terminologi  B. Hipointens
Dalam MRI  C. Hiperintens
D. USG (Ultrasonografi)
 Pemeriksaan menggunakan gelombang suara/ ultrasound untuk
mendeteksi kelainan di organ abdomen ( liver, kandung empedu,
limpa, ginjal dll), payudara, kandungan, pembuluh darah dll
 Khususnya pada kehamilan USG 3D/4D dapat melihat rupa janin
seperti sebuah foto dan dapat melihat gerakan bayi yang dapat
Lanjutan … direkam dalam CD
 Untuk payudara USG dipakai skrinning benjolan/ keluhan pada
wanita usia < 35 tahun atau sebagai pelengkap setelah dilakukan
mammografi pada wanita usia > 35 tahun
 Pemeriksaan USG ditujukan untuk kepala bayi, tiroid, mammae,
jantung, organ abdomen, kebidanan dan kandungan
 A. Isoechoic/normoechoic :
liver, lien, ginjal normal
 B.
Terminologi Hypoechoic/echopoor/echolu
scent : abses liver dan tumor
Dalam USG uterus
 C. Unechoic/echofree (hitam)
: urine, ascites dan darah
 E. Media Kontras
 Media kontras merupakan zat yang membantu visualisasi struktur
selam melakukan teknik pemeriksaan radiodiagnostik, bekerja
berdasarkan prinsip penyerapan sinar x
 Zat kontras sering digunakan adalah barium sulfat untuk
memperlihatkan bentuk saluran pencernaan dan iodine organic
digunakan secara intrvena pada :
 Arteriografi pada system arterial
Lanjutan …  Venografi pada system vena
 Myelografi pada sunsum tulang belakang
 Cholangiografi pada system bilier
 Artrografi pada persendian
 Histerosalpingografi pada uterus
 Sialografi pada kelenjar saliva , dll
 Contoh foto menggunakan
zat kontras pada foto BNO
Lanjutan … IVP setelah 10 menit
 Contoh pemakaian kontras
pada foto CT Scan (atas) dan
foto MRI (bawah) pada
penderita tumor otak gambar
(-) gambar non kontras
sedangkan (+) gambar
Lanjutan … dengan kontras
 Tanda panah kuning
memperlihatkan pembuluh
darah bagian luar tumor ,
sedangkan tanda panah
merah memperlihatkan
pembuluh darah normal
 Modal dasar yang harus dimiliki Fisioterapis dalam memahami
hasil foto x-ray adalah mengenal dan mengetahui anatomi dan
gambaran radiologi secara normal, sehingga bisa menilai gambar
apabila tidak sama atau tidak sesuai gambar anatomi normal
Anatomi Dasar  Secara sederhana pengaruh sinar x pada film adalah
menghitamkan film, apabila ada yang menghalangi warna hitam
Gambar akan berkurang kearah warna putih, semakin kuat penghalangnya
Radiologi gambar atau bayangan semakin putih
 Misalnya tulang akan menghasilkan gambar x-ray putih tetapi
lebih putih jika ada logam dalam tubuh misalnya pasien fraktur
dan dipasang fiksasi memakai protesa, misalnya fraktur collum
femoris yang menggunakan austin moore prothesa
A. Thorax
 Organ dalam thorax adalah
paru-paru dan jantung
 Gambar anatomi foto x-ray
thorax PA (postero anterior)
 Keterangan gambar :
 1. Clavicular

Lanjutan … 
2.Aorta
3.Jantung
 4. Diafragma kiri
 5. Gas dalam lambung
 6. Trachea
 7. Costae
 8. Brochovascular
 9. Paru-paru
 10.Diafragma kanan
 11. Sudut costofrenikus
 Yang harus diperhatikan setiap foto thorax atau ekstremitas
adalah :
Aligment yaitu susunan tulang atau keteraturan tulang serta
persendian dalam foto
Bone yaitu tulang yang ada dalam foto apakah ada fraktur atau
bayangan mencurigakan misalnya bayangan berwarna hitam atau
putih dalam tulang
Soft tissue atau jaringan lunak dalam foto apakah ada massa atau
Lanjutan … tumor
Dalam menangani pasien yang mengalami gangguan pernafasan
misalnya pasien sesak nafas atau batuk, fisioterapis ada 2 hal yaitu
adanya infeksi tuberculosis atau tumor.
Pada pasien TB (tuboculosa) dikonfirmasi hasil pemeriksaan darah
atau dahak (sputum)
 Pasien memakai pacemaker
implant (alat yang ditanam
dithorax bagian kiri atas),
kontra indikasi menggunakan
Lanjutan … alat jenis electro therapy
pada bagian dada dan
punggung serta short wave
diathermy (HFC 27 Mhz)
B. Ekstremitas
1. Ekstremitas Atas :
a. Shoulder joint x-ray AP
 Keterangan gambar :
 1. Clavicular
 2. Acromion
Lanjutan …  3. Tuberculum mayus
 4. Tuberculum minus
 5. Collum humerus
 6. Humerus
 7. Prcessus coracoideus
 8. Axillary border of scapula
 9. Rib/costa
Shoulder joint x-ray lateral
 Keterangan gambar :
 1. Prcessus coracoideus

Lanjutan … 
2. Clavicula
3. Acromion
 4. Caput humeri
 5. Humerus
 6. Margo lateral scapula
b. Elbow joint AP dan lateral
 Keterangan gambar :
 1. Humerus
 2. Epicodylus medial
 3. Epicodylus lateral
 4. Fossa olecranon
Lanjutan …  5. Capitulum
 6. Radius
 7. Caput radial
 8. Ulna
 9. Processus olecranon
 10. Processus coronoid
 11. Anterior fat pad
c. Wrist joint x-ray AP
 Keterangan gambar :
 1. Processus styloideus ulna
 2. Lunatum
 3. Radius
 4. Navicular
 5. Trapezium (multangulum
mayus)
Lanjutan …  6. Metacrpal 1 (ibu jari)
 7. Trapezoid (multangulum
minus)
 8. Capitatum
 9. Hamatum
 10. Triquetrum
 11. Pisiform
2. Ekstremitas Bawah
a. Pevic dan Hip joint AP
 Keterangan gambar :
 1. Ramus superior dari
pubis dextra
 2. Symphysis pubis
 3. Ramus inferior dari pubis
sinistra
Lanjutan …  4. Foramen obturatum
 5. Trochanter minor
 6. Trochanter mayor
 7. Iliaca wing/sayap
 8. Crista iliaca
 9. Pedicle vertebrae lumbar
 10. sacro iliaca joint dextra
 12. Fossa acetabulum
 13. Caput femur sinistra
b. Knee joint x-ray AP dan
lateral
 Keterangan gambar :
 1. Codylus lateral femur
 2. Femur
Lanjutan …  3. Patella
 4. Codylus medial femur
 5. Tuberculum medial
intercondylar tibia
 6. Tibia
 7. Fibula
c. Ankle joint x-ray AP dan
lateral
 Keterangan gambar AP :
 1. Tibia
 2. Malleolus medial
 3. Fibula
 4. Malleolus lateral
 5. Talus

Lanjutan … 6. Metatarsal 1
 Keterangan gambar lateral :
 1. Cuneiform
 2. Navicular
 3. Talus
 4. Tibia
 5. Fibula
 6. Calcaneus
 7. Cuboid
C. Columna Vertebrae
1. Cervicalx-ray AP
 Keterangan gambar :
 1. Clavicula
 2. Costae/rib 1
Lanjutan …  3. Trachea
 4. Processus Spinosus C7
 5. Corpus C5
 6. Processus uncinatus
b. Cervical lateral
 Keterangan gambar :
 1. Corpus vertebrae (Th1)
 2. Processus spinosus C7
 3. Lamina
 4 .Processus articular
inferior
 5. Processu articular
Lanjutan … superior
 6. Processus spinosus
 7. Processus odotoid
 Permukaan anterior C1
(atlas)
 8. Trachea
2. Thoracal
a. Thoracal AP
 Keterangan gambar kiri :
1. Ventrkel kiri jantung
2. 2. Gas dalam lambung
3. 3. Hemidiafragma kanan
4. 4. Costae/ rib posterior
Lanjutan … 5. 5. Clavicula
• Keterangan gambar kanan :
1. 1. Gas dalam colon
2. 2. Gas dalam lambung
3. 3. Hemidiafragma kiri
4. 4. Cotae/ posterior
5. 5. Pedikel
6. 6. Processus spinosus
7. 7. Processus transversus
b. Thoracal lateral
 Keterangan gambar :
Lanjutan …  1. Costae/rib posterior
 2. Corpus vertebrae
 3. Discus intervertebrae
3. Lumbosacrum x-ray AP
 Keterangan gambar AP :
 1. Costae/rib
 2. Processus transversus
 3. Pedikel
 4. Processus spinosus
 5. Sacrum
 6. Sacroiliac joint
 Keterangan gambar lateral :
Lanjutan …  1. Sacrum
 2. Processus spinosus
 3. Corpus vertebrae
 4. Discus intervertebrae
 5. Foramina intervertebrae
 6. Pedikel
 7. Articualtion facet inferior
 8. Articulation facet inferior
 9. Costae/rib
D. Otak/brain
1. Potongan Otak Sagital :
 Keterangan gambar :
 1. Sinus sagittal superior
 3. Lobus frontal
 4. Lobus parietal
 13. Ventrikel lateral
 16. Corpus collosum
 17. Arteri serebri medial
Lanjutan …  20. Foramen Monro
 22. Venvtrkel 3
 23. Sinus frontal
 31. Aqueduct serebri
 43. Arteri basiler 55. Sinus
sigmoid
 45. Cerebellum 63. Lidah
 48. Pons 67. Fornix
 50. Sinus spenoid 72.
Thalamus
 52. Medulla 73. A. Meningeal
Lanjutan … 2. Potongan Otak Koronal
Lanjutan … 3. Potongan Otal Axial
1. Tuberculosis/TB
 Tuberculosis adalah penyakit infeksi disebakan oleh
mycobacterium tuberculosa menyerang paru-paru dan tulang
vertebrae.
 Menular sehingga fisioterapis hati-hati menangani penderita TB
Gambaran  Alat fisioterapi dari golongan electrotherapy, action therapy dan
diathermy kontra indikasi pasien TB, disebabkan mekanisme kerja
Radiologi alat meningkatkan sirkulasi darah dan metabolism
Kondisi  Gejala utama TB :
 Batuk bercampur darah
Fisioterapi  Sesak nafas dan nyeri dada
 Badan lemah
 Nafsu makan berkurang
 Berat badan turun
 Rasa kurang enak badan (lemas)
 Demam berkepanjangan
 Berkeringat dimalam hari walaupun tidak melakukan kegiatan
2. Bronchitis
Lanjutan …  Bronchitis adalah
peradangan atau inflamasi
pada brochus paru
3. Cardiomegaly
 Cardiomegaly adalah kondisi
jantung mengalami
pembesaran, sering terjadi
pasien mengalami gagal
jantung (heart failure)
 Mengukur pembesaran
jantung dengan mengukur
lebar jantung dibagi lebar
Lanjutan … thorax, normal adalah 0,5
cm, apabila < 0,5 cm ada
pembesaran jantung, kecuali
pasien difoto posisi berbaring
ditoleransi 0,58 cm
 Garis lurus tengah tubuh
bagian jantung sisi kanan (A)
dan kiri (B), lebar thorax (C) ,
hasil ukur A+B : C , contoh :
19,2 cm/30 cm = 0,64 cm
B. Ekstremitas
 Pada foto ekstremitas atau foto musculoskeletal, fisioterapis
dalam melihat foto x-ray atau CT Scan : adanya fraktur, dislokasi,
tumor, osteoporosis dan persendian ada penyempitan celah
sendii, kalsifikasi atau osteofit
1. Osteo arthritis
 Etiologi berbeda dengan keadaan biologi, morfologi dan klinis
Lanjutan … serupa
 Penyakit mengenai tulang rawan sendi, tulang subkondral,
ligament, kapsul, membrane synovium, otot perartikuler
 Tulang rawan sendi mengalami degerasi dengan fibrilasi, fisura,
ulserasi dan ketebalan permukaan sendi hilang
 Knee joint paling sering mengalami OA diatas 40 tahun, juga oleh
cedera, kegemukan dan keturunan
Berat OA Tanda
Radiografi
Garde 0 Tidak ada Tidak ada
tanda OA
Grade I Ragu Osteofit
kecil,
makna
diragukan
Grade II Minimal Osteofit
jelas, celah
sendi tak
Lanjutan … Grade III Sedang
rusak
Celah sendi
berkurang
Grade IV Berat Celah sendi
rusak/sempi
t, sclerosis
tulang sub
kondral
Diagnosis :
OA Lutut
 Klinik :
 Nyeri sendi hampir sepanjang bulan
 Krepitasi (bunyi pada persendian) pada gerak aktif sendi
 Kaku pagi lama 30 menit
 Usia 38 tahun
 Pembesaran tulang lutut
 OA ada, apabila ditemukan no 1,2,3 dan 4 atau no 1,2 dan 5 atau no 1
Lanjutan … dan 5 , sensitivitas 89%, spesifisitas 88%
 Klinik :
 Nyeri lutut hampir sepanjang bulan
 Osteopit pada tepi sendi
 Anlisis cairan sendi khas OA
 Usia 40 tahun
 Kaku pagi lama : 5 = 30 menit
 Krepitus pada gerak aktif sendi
 OA ada, apabila ditemukan no 1 dan 2 atau no 1,3,5 dan 6 atau no 1,4,5
dan 6, sensitivistas 94 %, spesifisitas 88 %
OA Tangan
 Klinik :
 Nyeri tangan, sakit atau kaku hamper sepanjang bulan
 Pembesaran jaringan keras dari ≥ 2 atau 10 sendi tangan
 Kurang dari 3 sendi MCP bengkak
 Pembesaran jaringan keras 2 atau lebih sendi DIP
 Deformitas 2 atau lebih dari 10 sendi
 OA ada apabila ditemukan no.1,2,3 dan 4 atau no.1,2,3 dan 5 ,
Lanjutan… sensitivas 92 %,spesifisitas 98 %
OA Panggul
 Kinik :
 Nyeri panggul hamper sepanjang bulan
 Osteofit femoral atau asetabular paa radiografi
 Laju endap darah 20 mm/jam
 OA ada apabila ditemukan no.1 dan 2 atau no.1,2 dan 3,
sensitivitas 91 %, spesifisitas 89%
2. Fraktur dengan Protesa
 Fraktur yang terjadi pada
persendian pada orang tua
diatas 60 tahun dipasang
protesa , misalnya pada
fraktur pada collum femoris
Lanjutan … dipasang
protesa
austin moore

 Fiksasi internal pasien


menjadi kontra indikasi alat
fisioterapi berupa SWD (short
wave diathermy) atau MWD
(micro wave diathermy)
3. Trauma pada Jaringan
Lunak
 Pemeriksaan radiologi pada
trauma atau injury jaringan
lunak pada ekstremitas bisa
dilihat menggunakan CT
Scan atau MRI
 Keterangan gambar MRI
Lanjutan… injury hamstring :
 Tanda panah edema pada
long head biceps femoris
 Tanda panah panjang
cairan antara otot dan
tendon intramuscular
 Tanda asterix signal normal
pada short head biceps
femoris
C. Columna Vertebralis
1. HNP (hernia nucleus
pulposus)
 HNP atau PID (prolapses
intervertebral disc) atau disc
bulging adalah kondisi terjadi
gangguan pada diskus
intervertebralis rupture/
Lanjutan … koyak nucleus pulposus
keluar
 Diskus intervertebralis terdiri
2 bagian, bagian luar annulus
fibrous, bagian dalam
nucleus pulposus
 Nukleus pulposus keluar
menembus annulus fibrous
menekan saraf dari foramen
intervertebralis
 Gambar MRI potongan axial,
diskus intervertebralis
berwarna putih karena cairan
pada L5 dan sacrum
berwarna hitam karena
koyak keluar menjadi kering
 Tanda bintang 5 thecal sac
Lanjutan… (cauda equina) banyak
serabut syaraf dalam LCS
 Tanda panah ligament
longitudinal posterior
 Tada bintang 8 ligamentum
plavum
2. Spondylosis
 Spondylosis atau
sponiloarthrosis atau OA
vertebrae adalah degenerasi
dari diskus intervertebralis
dan korpus vertebrae

Lanjutan …  Menyebabkan penipisan


diskus terbentuknya osteofit
atau taji pada korpus
vertebrae
 Ketinggian diskus vertebrae
bervariasi : cervical 5 mm,
thoracal 7 mmdan lumbal 10
mm
3. Spodylolisthesis
 Spodylolisthesis adalah
kondisi dimana corpus
Lanjutan … vertebrae bergeser kedepan
terhadap vertebrae lain
 Apabila bergeser kebelakang
disebut retrolisthesis
 Untuk menganalisa foto x ray
spondylolisthesis derajat
Lanjutan … atau grade dari gambar
sketsa lumbosacrum
4. Scoliosis
 Scoliosis adalah kondisi
dimana terjadi
pembengkokan tulang
belakang bentuk huruf C atau
C terbalik atau huruf S
 Scoliosis sering terjadi pada
vertebrae thoracal dan
Lanjutan … lumbal
 Sinar x untuk konfirmasi
diagnosis scoliosis,
memeriksa besarnya kurva
tulang belakang
 Pemeriksaan MRI dibutuhkan
jika terjadi penekanan
medulla spinalis pada anak-
anak (8-10 tahun)
 Pengukuran kurvatura
scoliosis atau derajat
scoliosis diukur dengan
teknik cobb’s dengan
menentukan vertebrae
bagian atas yang bengkok
dan bagian bawah vertebrae
yang bengkok
Lanjutan …  Sudut 43⁰ adalah sudut
derajat pembengkokan
scoliosis disebut sudut cobb’s
 Pemberian exercise/latihan +
bracing thoraco lumbal
efektif jika sudut cobb’s <
45⁰ , >45⁰ dlakukan operasi
tulang belakang
 A.Foto polos menunjukkan
gambaran tipikal pada spondilitis
tuberkulosis. Terdapatmassa
jaringan lunak paraspinal yang
luas.
 B.Foto koronal vertebra torakal
menunjukkan kerusakan pada
diskus intervertebralis pada titik
dimana pelebaran paraspinal
maksimal dan perubahan ini
berhungan dengan perubahan
sinyal dari vertebrae.
 C.Gambaran sagital menunjukkan
peningkatan sinyal pada badan
vertebra yang berdekatan dengan
massa jaringan lunak anterior dan
posterior, dengan massa
tersebutmengindentasi kanalis
spinalis dan menekan nervus yang
berdekatan
D. Otak/Brain
1. Stroke
 Stroke menurut WHO (1999) adalah suatu gangguan fungsional terjadi
secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis, baik local meupun global
yang berlangsung lebih dari 24 jam dapat menimbulkan kematian ,
disebakan oleh gangguan peredaran darah otak
 Terdiri atas 2 jenis yaitu :
Lanjutan …  Ischemik atau infark otak
 85% kasus
 Paling banyak terjadi pada arteri cerebralis medialis
 Faktor penyebab paling lazim proses atherosclerosis, thrombosis dan emboli yang
terjadi pada pembuluh darah atau berasal dari luar otak (paling sering cardiac
emboli)
 Haemorraghe atau perdarahan otak (15%)
 Intracerebral haemorraghe 10% dimana awal serangan sering fatal
 Subarchnoid haemorraghe 5%
 Faktor penyebab paling lazim hipertensi atau aneursma adan arteriovenous
maiformaion (AVM)
 Perdarahan brain shift dan distortion dapat menyebabkan ischemic bila
hematoma menekan artri otak
 Stroke ischemic gambaran
radiologi CCT Scan
menampakkan area yeng
Lanjutan … mengalami infark dengan
warna lebih gelap pada
daerah sekitarnya
 Sedangkan stroke dengan
haemorraghe pada CT Scan
menampakkan gambar
warna putih pada area yang
Lanjutan … mengalami perdarahan
 Secara umu haemorraghe
stroke ada 2 jenis yaitu
perdarahan intracranial
 Dan perdarahan sub
arachnoid darah berasal dari
ruang sub arachnoid masuk
Lanutan … kedalam lewat sulcus yang
ada diatak dan mengisi
sisterna (cistern)

Anda mungkin juga menyukai