Oleh Nuryatno
Pengetahuan mengenai pemeriksaan radiologi bagi Fisioterapis
adalah suatu yang sangat penting dalam rangka menegakkan
diagnosa dan menghindari kesalahan yang mungkin terjadi dalam
menangani suatu kondisi pasien
Pengantar Terutama sangat diperlukan bagi Fisioterapis yang bekerja di
Pada suatu RS atau Puskesmas yang belum mempunyai dokter spesialis
radiologi
Pemeriksaan Hal ini tidak berarti bahwa Fisioterapis yang bekerja pada RS atau
Radiologi Puskesmas yang sudah mempunyai dokter spesialis radiologi
tidak memerlukan pengetahuan mengenai pemeriksaan radiologi
karena keputusan untuk meminta foto radiologi sangat
tergantung pada pemahaman dan pengetahuan mengenai
radiologi
Pengetahuan Fisioterapis tentang interpretasi hasil foto radiologi
akan sangat bermanfaat dalam memilih modalitas yang
digunakan dalam terapi, serta bisa berhati-hati agar tidak
menggunakan alat fisioterapi yang menyebabkan kontra indikasi
dengan penyakit pasien misalnya, spondylolisthesis, infeksi akut
ataupun tumor
Lanjutan … Secara umum setiap RS besar pada Instalasi Radiologi mempunyai
2 unit yaitu Radiodiagnostik dan Radioterapi
Radiodiagnostik mempunyai bagian yaitu : Radiografi
Konvensional, CT Scan, MRI, USG dan Intervensional Radiologi
Radioterapi digunakan untuk pengobatan , misalnya tumor dan
kanker
A. Radiografi Konvensional
Sinar x merupakan bagian dari spectrum elektromagnetik,
dipancarkan akibat tumbukan anoda wolfram oleh elektron-
elektron bebas dari katoda
Jenis-Jenis Film polos dihasilkan oleh sinar x yang menembus pasien dan
Radiodiagnosti menampilkan film radiografi
Tulang dapat menyerap sebagian besar radiasi, menyebabkan
k & Media radiasi pada film paling sedikit, sehingga film tampak berwarna
putih
Kontras
Udara paling sedikit menyerap radiasi, menyebabkan radiasi pada
film paling banyak, sehingga film tampak berwarna hitam
Diantara kedua keadaan tersebut penyerapan jaringan berbeda-
beda menghasilkan citra dalam skal abu-abu (grey scale)
A. Hiperradiolusen : udara
bebas
B. Radiolusen : paru normal,
lemak
Terminologi C. Intermediate : soft
Dalam tissue/jaringan lunak, cairan,
jantung, liver, ginjal, ascites,
Radiografi urine, darah dsb.
Lanjutan … MRI adalah suatu alat diagnostic teknologi tinggi yang digunakan
untuk membuat visualisasi dari penampang tubuh manusia
Melalui pemeriksaan dapat mendeteksi kelainan syaraf dan
jaringan lunak seperti keluhan: sakit/ nyeri kepala, kelainan
punggung, pinggang, nyeri bengkak persendian, kelainan
payudara, kelainan pembuluh darah, abdomen dll
Lama pemeriksaan 20 menit – 1,5 jam
1. Keuntungan menggunakan MRI :
Tidak menggunakan sinar x
Tidak merusak kesehatan pada penggunaan tepat
Banyak pemeriksaan tanpa memerlukan zat kontras
Detail anatomi baik pada jaringan lunak
Dapat memperlihatkan pembuluh darah tanpa kontras : Magnetik
Resonansi Angiografi (MRA)
Lanjutan … 2. Kerugian menggunakan MRI :
Biaya operasional mahal
Citra kurang baik pada lapangan paru
MRI sulit ditoleransi, waktu pemeriksaan lebih lama daripada CT
Scan
Kontra indikasi pasien menggunakan pacemaker, benda asing logam
pada mata dan protesa logam
A. Isointens
Terminologi B. Hipointens
Dalam MRI C. Hiperintens
D. USG (Ultrasonografi)
Pemeriksaan menggunakan gelombang suara/ ultrasound untuk
mendeteksi kelainan di organ abdomen ( liver, kandung empedu,
limpa, ginjal dll), payudara, kandungan, pembuluh darah dll
Khususnya pada kehamilan USG 3D/4D dapat melihat rupa janin
seperti sebuah foto dan dapat melihat gerakan bayi yang dapat
Lanjutan … direkam dalam CD
Untuk payudara USG dipakai skrinning benjolan/ keluhan pada
wanita usia < 35 tahun atau sebagai pelengkap setelah dilakukan
mammografi pada wanita usia > 35 tahun
Pemeriksaan USG ditujukan untuk kepala bayi, tiroid, mammae,
jantung, organ abdomen, kebidanan dan kandungan
A. Isoechoic/normoechoic :
liver, lien, ginjal normal
B.
Terminologi Hypoechoic/echopoor/echolu
scent : abses liver dan tumor
Dalam USG uterus
C. Unechoic/echofree (hitam)
: urine, ascites dan darah
E. Media Kontras
Media kontras merupakan zat yang membantu visualisasi struktur
selam melakukan teknik pemeriksaan radiodiagnostik, bekerja
berdasarkan prinsip penyerapan sinar x
Zat kontras sering digunakan adalah barium sulfat untuk
memperlihatkan bentuk saluran pencernaan dan iodine organic
digunakan secara intrvena pada :
Arteriografi pada system arterial
Lanjutan … Venografi pada system vena
Myelografi pada sunsum tulang belakang
Cholangiografi pada system bilier
Artrografi pada persendian
Histerosalpingografi pada uterus
Sialografi pada kelenjar saliva , dll
Contoh foto menggunakan
zat kontras pada foto BNO
Lanjutan … IVP setelah 10 menit
Contoh pemakaian kontras
pada foto CT Scan (atas) dan
foto MRI (bawah) pada
penderita tumor otak gambar
(-) gambar non kontras
sedangkan (+) gambar
Lanjutan … dengan kontras
Tanda panah kuning
memperlihatkan pembuluh
darah bagian luar tumor ,
sedangkan tanda panah
merah memperlihatkan
pembuluh darah normal
Modal dasar yang harus dimiliki Fisioterapis dalam memahami
hasil foto x-ray adalah mengenal dan mengetahui anatomi dan
gambaran radiologi secara normal, sehingga bisa menilai gambar
apabila tidak sama atau tidak sesuai gambar anatomi normal
Anatomi Dasar Secara sederhana pengaruh sinar x pada film adalah
menghitamkan film, apabila ada yang menghalangi warna hitam
Gambar akan berkurang kearah warna putih, semakin kuat penghalangnya
Radiologi gambar atau bayangan semakin putih
Misalnya tulang akan menghasilkan gambar x-ray putih tetapi
lebih putih jika ada logam dalam tubuh misalnya pasien fraktur
dan dipasang fiksasi memakai protesa, misalnya fraktur collum
femoris yang menggunakan austin moore prothesa
A. Thorax
Organ dalam thorax adalah
paru-paru dan jantung
Gambar anatomi foto x-ray
thorax PA (postero anterior)
Keterangan gambar :
1. Clavicular
Lanjutan …
2.Aorta
3.Jantung
4. Diafragma kiri
5. Gas dalam lambung
6. Trachea
7. Costae
8. Brochovascular
9. Paru-paru
10.Diafragma kanan
11. Sudut costofrenikus
Yang harus diperhatikan setiap foto thorax atau ekstremitas
adalah :
Aligment yaitu susunan tulang atau keteraturan tulang serta
persendian dalam foto
Bone yaitu tulang yang ada dalam foto apakah ada fraktur atau
bayangan mencurigakan misalnya bayangan berwarna hitam atau
putih dalam tulang
Soft tissue atau jaringan lunak dalam foto apakah ada massa atau
Lanjutan … tumor
Dalam menangani pasien yang mengalami gangguan pernafasan
misalnya pasien sesak nafas atau batuk, fisioterapis ada 2 hal yaitu
adanya infeksi tuberculosis atau tumor.
Pada pasien TB (tuboculosa) dikonfirmasi hasil pemeriksaan darah
atau dahak (sputum)
Pasien memakai pacemaker
implant (alat yang ditanam
dithorax bagian kiri atas),
kontra indikasi menggunakan
Lanjutan … alat jenis electro therapy
pada bagian dada dan
punggung serta short wave
diathermy (HFC 27 Mhz)
B. Ekstremitas
1. Ekstremitas Atas :
a. Shoulder joint x-ray AP
Keterangan gambar :
1. Clavicular
2. Acromion
Lanjutan … 3. Tuberculum mayus
4. Tuberculum minus
5. Collum humerus
6. Humerus
7. Prcessus coracoideus
8. Axillary border of scapula
9. Rib/costa
Shoulder joint x-ray lateral
Keterangan gambar :
1. Prcessus coracoideus
Lanjutan …
2. Clavicula
3. Acromion
4. Caput humeri
5. Humerus
6. Margo lateral scapula
b. Elbow joint AP dan lateral
Keterangan gambar :
1. Humerus
2. Epicodylus medial
3. Epicodylus lateral
4. Fossa olecranon
Lanjutan … 5. Capitulum
6. Radius
7. Caput radial
8. Ulna
9. Processus olecranon
10. Processus coronoid
11. Anterior fat pad
c. Wrist joint x-ray AP
Keterangan gambar :
1. Processus styloideus ulna
2. Lunatum
3. Radius
4. Navicular
5. Trapezium (multangulum
mayus)
Lanjutan … 6. Metacrpal 1 (ibu jari)
7. Trapezoid (multangulum
minus)
8. Capitatum
9. Hamatum
10. Triquetrum
11. Pisiform
2. Ekstremitas Bawah
a. Pevic dan Hip joint AP
Keterangan gambar :
1. Ramus superior dari
pubis dextra
2. Symphysis pubis
3. Ramus inferior dari pubis
sinistra
Lanjutan … 4. Foramen obturatum
5. Trochanter minor
6. Trochanter mayor
7. Iliaca wing/sayap
8. Crista iliaca
9. Pedicle vertebrae lumbar
10. sacro iliaca joint dextra
12. Fossa acetabulum
13. Caput femur sinistra
b. Knee joint x-ray AP dan
lateral
Keterangan gambar :
1. Codylus lateral femur
2. Femur
Lanjutan … 3. Patella
4. Codylus medial femur
5. Tuberculum medial
intercondylar tibia
6. Tibia
7. Fibula
c. Ankle joint x-ray AP dan
lateral
Keterangan gambar AP :
1. Tibia
2. Malleolus medial
3. Fibula
4. Malleolus lateral
5. Talus
Lanjutan … 6. Metatarsal 1
Keterangan gambar lateral :
1. Cuneiform
2. Navicular
3. Talus
4. Tibia
5. Fibula
6. Calcaneus
7. Cuboid
C. Columna Vertebrae
1. Cervicalx-ray AP
Keterangan gambar :
1. Clavicula
2. Costae/rib 1
Lanjutan … 3. Trachea
4. Processus Spinosus C7
5. Corpus C5
6. Processus uncinatus
b. Cervical lateral
Keterangan gambar :
1. Corpus vertebrae (Th1)
2. Processus spinosus C7
3. Lamina
4 .Processus articular
inferior
5. Processu articular
Lanjutan … superior
6. Processus spinosus
7. Processus odotoid
Permukaan anterior C1
(atlas)
8. Trachea
2. Thoracal
a. Thoracal AP
Keterangan gambar kiri :
1. Ventrkel kiri jantung
2. 2. Gas dalam lambung
3. 3. Hemidiafragma kanan
4. 4. Costae/ rib posterior
Lanjutan … 5. 5. Clavicula
• Keterangan gambar kanan :
1. 1. Gas dalam colon
2. 2. Gas dalam lambung
3. 3. Hemidiafragma kiri
4. 4. Cotae/ posterior
5. 5. Pedikel
6. 6. Processus spinosus
7. 7. Processus transversus
b. Thoracal lateral
Keterangan gambar :
Lanjutan … 1. Costae/rib posterior
2. Corpus vertebrae
3. Discus intervertebrae
3. Lumbosacrum x-ray AP
Keterangan gambar AP :
1. Costae/rib
2. Processus transversus
3. Pedikel
4. Processus spinosus
5. Sacrum
6. Sacroiliac joint
Keterangan gambar lateral :
Lanjutan … 1. Sacrum
2. Processus spinosus
3. Corpus vertebrae
4. Discus intervertebrae
5. Foramina intervertebrae
6. Pedikel
7. Articualtion facet inferior
8. Articulation facet inferior
9. Costae/rib
D. Otak/brain
1. Potongan Otak Sagital :
Keterangan gambar :
1. Sinus sagittal superior
3. Lobus frontal
4. Lobus parietal
13. Ventrikel lateral
16. Corpus collosum
17. Arteri serebri medial
Lanjutan … 20. Foramen Monro
22. Venvtrkel 3
23. Sinus frontal
31. Aqueduct serebri
43. Arteri basiler 55. Sinus
sigmoid
45. Cerebellum 63. Lidah
48. Pons 67. Fornix
50. Sinus spenoid 72.
Thalamus
52. Medulla 73. A. Meningeal
Lanjutan … 2. Potongan Otak Koronal
Lanjutan … 3. Potongan Otal Axial
1. Tuberculosis/TB
Tuberculosis adalah penyakit infeksi disebakan oleh
mycobacterium tuberculosa menyerang paru-paru dan tulang
vertebrae.
Menular sehingga fisioterapis hati-hati menangani penderita TB
Gambaran Alat fisioterapi dari golongan electrotherapy, action therapy dan
diathermy kontra indikasi pasien TB, disebabkan mekanisme kerja
Radiologi alat meningkatkan sirkulasi darah dan metabolism
Kondisi Gejala utama TB :
Batuk bercampur darah
Fisioterapi Sesak nafas dan nyeri dada
Badan lemah
Nafsu makan berkurang
Berat badan turun
Rasa kurang enak badan (lemas)
Demam berkepanjangan
Berkeringat dimalam hari walaupun tidak melakukan kegiatan
2. Bronchitis
Lanjutan … Bronchitis adalah
peradangan atau inflamasi
pada brochus paru
3. Cardiomegaly
Cardiomegaly adalah kondisi
jantung mengalami
pembesaran, sering terjadi
pasien mengalami gagal
jantung (heart failure)
Mengukur pembesaran
jantung dengan mengukur
lebar jantung dibagi lebar
Lanjutan … thorax, normal adalah 0,5
cm, apabila < 0,5 cm ada
pembesaran jantung, kecuali
pasien difoto posisi berbaring
ditoleransi 0,58 cm
Garis lurus tengah tubuh
bagian jantung sisi kanan (A)
dan kiri (B), lebar thorax (C) ,
hasil ukur A+B : C , contoh :
19,2 cm/30 cm = 0,64 cm
B. Ekstremitas
Pada foto ekstremitas atau foto musculoskeletal, fisioterapis
dalam melihat foto x-ray atau CT Scan : adanya fraktur, dislokasi,
tumor, osteoporosis dan persendian ada penyempitan celah
sendii, kalsifikasi atau osteofit
1. Osteo arthritis
Etiologi berbeda dengan keadaan biologi, morfologi dan klinis
Lanjutan … serupa
Penyakit mengenai tulang rawan sendi, tulang subkondral,
ligament, kapsul, membrane synovium, otot perartikuler
Tulang rawan sendi mengalami degerasi dengan fibrilasi, fisura,
ulserasi dan ketebalan permukaan sendi hilang
Knee joint paling sering mengalami OA diatas 40 tahun, juga oleh
cedera, kegemukan dan keturunan
Berat OA Tanda
Radiografi
Garde 0 Tidak ada Tidak ada
tanda OA
Grade I Ragu Osteofit
kecil,
makna
diragukan
Grade II Minimal Osteofit
jelas, celah
sendi tak
Lanjutan … Grade III Sedang
rusak
Celah sendi
berkurang
Grade IV Berat Celah sendi
rusak/sempi
t, sclerosis
tulang sub
kondral
Diagnosis :
OA Lutut
Klinik :
Nyeri sendi hampir sepanjang bulan
Krepitasi (bunyi pada persendian) pada gerak aktif sendi
Kaku pagi lama 30 menit
Usia 38 tahun
Pembesaran tulang lutut
OA ada, apabila ditemukan no 1,2,3 dan 4 atau no 1,2 dan 5 atau no 1
Lanjutan … dan 5 , sensitivitas 89%, spesifisitas 88%
Klinik :
Nyeri lutut hampir sepanjang bulan
Osteopit pada tepi sendi
Anlisis cairan sendi khas OA
Usia 40 tahun
Kaku pagi lama : 5 = 30 menit
Krepitus pada gerak aktif sendi
OA ada, apabila ditemukan no 1 dan 2 atau no 1,3,5 dan 6 atau no 1,4,5
dan 6, sensitivistas 94 %, spesifisitas 88 %
OA Tangan
Klinik :
Nyeri tangan, sakit atau kaku hamper sepanjang bulan
Pembesaran jaringan keras dari ≥ 2 atau 10 sendi tangan
Kurang dari 3 sendi MCP bengkak
Pembesaran jaringan keras 2 atau lebih sendi DIP
Deformitas 2 atau lebih dari 10 sendi
OA ada apabila ditemukan no.1,2,3 dan 4 atau no.1,2,3 dan 5 ,
Lanjutan… sensitivas 92 %,spesifisitas 98 %
OA Panggul
Kinik :
Nyeri panggul hamper sepanjang bulan
Osteofit femoral atau asetabular paa radiografi
Laju endap darah 20 mm/jam
OA ada apabila ditemukan no.1 dan 2 atau no.1,2 dan 3,
sensitivitas 91 %, spesifisitas 89%
2. Fraktur dengan Protesa
Fraktur yang terjadi pada
persendian pada orang tua
diatas 60 tahun dipasang
protesa , misalnya pada
fraktur pada collum femoris
Lanjutan … dipasang
protesa
austin moore