1112181046 Pengertian Audit 1. Menurut Jusuf, (2011:10) audit adalah sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan- tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara obyektif untuk menentukan tingkat kepatuhan antara asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Mulyadi, (2014:9) audit merupakan suatu proses sistematik untuk
memperoleh dan mengevaluasi mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah di tetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai. Pengertian Utang Usaha Secara umum, pengertian utang adalah kewajiban yang muncul karena transaksi pembelian barang atau jasa secara kredit yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan dan harus segera dibayarkan dalam jangka waktu singkat.
Sedangkan, pengertian utang dalam akuntansi adalah pengorbanan
ekonomis untuk masa depan dalam bentuk penyerahan jasa dan aktiva sebagai bagian dari transaksi atau kesepakatan di masa lalu antara kedua belah pihak yang saling terlibat. saat ini Indonesia memiliki banyak perusahaan yang bergerak di bidang jasa, dagang maupun manufaktur. Dengan banyaknya perusahaan, membuat persaingan bisnis semakin ketat, sehingga setiap perusahaan harus memiliki strategi yang handal. Selain itu, perusahaan juga perlu modal yang sangat besar untuk dapat bersaing. Modal tersebut dapat diperoleh dari uang pemilik perusahaan, utang bank atau utang kepada pihak ketiga. Pada umumnya perusahaan yang memiliki utang usaha yang besar, besar kemungkinan juga akan terjadi kesalahan mencatat sehingga bisa menimbulkan saldo utang yang berbeda dengan yang bersangkutan. Sehingga bagi perusahaan sangat penting melakukan audit pada laporan keuangan yang mereka buat, agar menemukan hasil yang akurat dan juga bisa dijadikan pedoman untuk laporan keuangan ke depannya . Untuk itu perlu adanya pihak independen yaitu akuntan publik, Akuntan publik dalam tugas sebagai auditor akan memberikan jasa kepada kliennya. Dengan jasa yang diberikan berupa jasa atestasi kepada kliennya mengenai kewajaran dan laporan keuangan sebuah entitas bisnis. Auditor melakukan kegiatan audit sesuai dengan prosedur yang berlaku pada KAP, salah satu prosedur yang sering digunakan adalah memeriksa dan menelusuri kebenaran atas bukti transaksi dengan catatan atau jurnal yang dibuat oleh perusahaan (voching).
Dalam pelaksanaan audit, auditor memerlukan dokumen seperti: bukti
transaksi, buku besar, laporan keuangan tahun berjalan, laporan auditor independen tahun lalu, dan surat konfirmasi utang. Pada akhir pelaksanaan audit, auditor akan memberikan opini atas kewajaran laporan keuangan perusahaan tersebut. Jenis-jenis opini audit yaitu
1. Opini audit wajar tanpa pengecualian
Opini ini diberikan oleh auditor setelah menyelesaikan proses audit sesuai dengan standar auditing, dan tidak ditemukan adanya pembatasan dalam lingkup audit, tidak ada pengecualian yang signifikan tentang kewajaran dalam penyusunan laporan keuangan dan konsistensi penerapan prinsip akuntansiyang berlaku.
2. Opini audit wajar dengan pengecualian
Opini ini diberikan oleh auditor yakin akan laporan keuangan telah disajikan secara wajar, tetapi karena ada pembatasan ruang lingkup atau tidak ditaatinya standar akuntansi yang berlaku untuk umum, maka terdapat pengecualian terhadap ruang lingkup dan pendapatan atau hanya pada pendapatan. 3. Opini audit tidak wajar Opini ini diberikan jika auditor yakin laporan keuangan tidak disajikan secara wajar atau tidak sesuai GAAP (Generally Accepted Accounting Principles) dan memuat salah saji material. Sehingga tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas perusahaan klien.
4. Opini audit tidak memberikan pendapat
Opini ini diberikan auditor jika auditor tidak berhasil menyakinkan dirinya, karena kekurangnya pengetahun auditor pada laporan keunagan yang diperiksanya.
5. Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas
Opini ini diberikan jika terdapat keadaan tertentu yang mengauska auditor menambahkan paragraph penjelas. Semua akun dalam laporan keuangan perusahaan perlu diperiksa, salah satunya adalah akun utang usaha. Audit atas utang usaha sangat penting dilakukan karena salah saji utang memiliki materialitas yang besar terhadap salah saji laporan keuangan. Sebagai contoh saldo utang seringkali disajikan lebih rendah dibandingkan nilai pada saldo aktiva, agar kinerja perusahaan terlihat lebih baik. Audit atas Utang Usaha Akun utang usaha perlu dilakukan audit karena pada akun ini sering terjadi kecurangan yang dilakukan pada pihak yang tidak bertanggung jawab. Ketika kecurangan itu material maka akan merugikan perusahaan di masa yang akan datang. Auditor biasanya menggunakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif, sehingga auditor harus menjalankan kedua pengujian tersebut. Tahapan untuk mengaudit akun utang usaha menurut (Arens, et al., 2015)
1. Mengidentifikasi resiko pada bisnis klien yang mempengaruhi akun
utang usaha Auditor dapat mengidentifikasi pengendalian internal perusahaan melalui kuisoner pengendalian internal, flowchart atau penjelasan naratif. Jika auditor dapat mengambil kesimpulan bahwa internal control perusahaan sudah baik maka pengujian substantif atas utang usaha dapat dibatasi. Dalam perusahaan sangat dibutuhkan pengendalian internal untuk melindungi perusahaan dari resiko-resiko yang tidak diinginkan. Sasaran utama pengendalian internal adalah memastika keandalan data dan informasi serta meningkatlan efektifitas dalam mengelola berbagai aktivitas perusahaan. Salah satu pengendalian internal terhadap hutang adalah diselenggarakannya catatan hutang yang secara periodik direkonsiliasi dengan rekening kontrol hutang di buku besar. Keuntungan rekonsiliasi secara berkala ini dapat meminimalisasi terjadinya perbedaan pencatatan yang berdampak pada validitas dan akurasi data. Elemen pengendalian internal terhadap hutang jangka pendek adalah: a) Diselenggarakannya catatan hutang (dengan kartu atau arsip voucher yang belum dibayar) yang secara periodik direkonsiliasi dengan rekening kontrol hutang yang bersangkutan di dalam buku besar. b) Diadakan pengecekan informasi di dalam buku catatan hutang dagang dengan menggunakan pernyataan piutang diterima dari kreditur. c) Adanya prosedur yang memberitahu bagian hutang mengenai adanya barang yang dikembalikan kepada penjual. d) . Faktur dari penjual harus dicek pertama kali oleh bagian pembelian sebelum dibayar. e) Voucher dan dokumen pendukungnya dicap “lunas” atau diberi tanda setelah dilaksanakan pembayarannya, untuk mengindari pembayaran kedua kalinya. f) Adanya otorisasi dari pihak berwenang untuk setiap pembayaran hutang jangka pendek. g) Semua penarikan hutang harus diotorisasi oleh yang berwenang. 2. Menetapkan materialitas dan menilai resiko inheren utang usaha Auditor menentukan salah saji yang dapat ditoleransi (tolerable misstatement) yang relatif tinggi.
3. Menilai resiko pengendalian untuk siklus pembayaran dan akuisisi
Auditor melakukan pemeriksaan dan penilaian tentang pengendalian internal perusahaan. Jika pengendalian perusahaan sudah cukup baik, maka auditor hanya membutuhkan sedikit bukti.
4. Merancang dan melakukan pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi untuk akuisisi dan siklus pembayaran. Auditor perlu menelusuri dari jurnal yang dibuat oleh perusahaan ke dalam buku besar, menghitung kembali saldo utang yang dicatat dalam laporan dan membandingkan saldo utang tahun berjalan dengan saldo utang yang dimiliki perusahaan tahun lalu. Selain itu, auditor juga perlu mengkonfirmasi saldo utang kepada supplier 5. Merancang dan melakukan prosedur analisis untuk saldo utang usaha Auditor perlu melakukan prosedur analitis atas saldo utang usaha untuk mengidentifikasi kemungkinan salah saji dan mengurangi pengujian audit yang terinci. Auditor melakukan perbandingan antara saldo utang tahun berjalan dengan saldo utang tahun lalu untuk memastikan tidak adanya double entry, karena dapat mempengaruhi saldo pada akun utang usaha.
6. Merancang pengujian rincian saldo utang usaha untuk
memenuhi tujuan audit Auditor harus fokus pada utang yang kurang catat atau dihilangkan dan memastikan akun tersebut telah disajikan secara wajar TERIMA KASIH