Disusun Oleh :
SODIQ MUAMAR
2115171011
2021
1. Latar Belakang
Umumnya hewan yang dijadikan bahan pokok makanan yang sering ditemukan
dengan mudah berasal dari hewan yang diternakan dan khusus untuk dikonsumsi
seperti ayam, sapi, ikan atau kambing. Menurut artikel 10 hewan yang paling banyak
dikonsumsi, ayam berada pada urutan pertama, hal ini menunjukan unggas jenis ayam
adalah hewan terfavorit untuk dikonsumsi. Daging ayam mengambil peran besar dalam
penyediaan dan pemenuhan gizi masyarakat khususnya protein hewani. Beberapa
keunggulan yang dimiliki daging ayam antara lain, kandungan zat gizi cukup baik,
dapat dikonsumsi segala lapisan dan konsumen harga yang terjangkau.
Keunggulan daging ayam tersebut meyebabkan permintaan cukup tinggi seperti
permintaan pasar tradisional, swalayan, hotel maupun rumah makan fast food.
Permintaan daging ayam yang tidak sebanding dengan kemampuan Rumah Potong
Ayam (RPA), menuntut industi tersebut berinovasi untuk menungkatkan produksi guna
memenuhi permintaan tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan untuk peningkatan
produksi tersebut ialah dengan mengubah proses manual menjadi proses mekanik. Ada
beberapa proses dari unggas tersebut agar dagingnya dapat di ambil, salah satunya
proses pencabutan bulunya yang memakan banyak waktu. Oleh sebab itu munculah
pikiran untuk membuat alat yang memudahkan dan mempercepat pencabutan bulu
ayam.
Kebutuhan masyarakat selebihnya khusus konsumen rumah tangga menyukai
daging ayam dengan berat 800-1000 gram dipenuhi oleh pasar tradisional yang dipasok
oleh pemotong ayam tradisional dengan mutu karkas sangat beragam. Kondisi seperti
ini merugikan konsumen karena karena dapat tidak dapat membeli daging ayam dengan
mutu sesuai keinginan. Kerugian produsen disebabkan karena kerusakan selama proses
pemotongan sebesar 10-20% dan kerusakan daging ayam sebesar 90% akibat memar
atau tulang patah (Abubakar, 1992). Beberapa faktor lain yang menentukan mutu
daging ayam adalah transportasi, proses pemotongan seperti perlakuan kasar, penirisan
darah kurang sempurna, pencabutan bulu yang kurang bersih atau pencucian kurang
bersih dan masih banyak lagi.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penyusun mengambil judul “Rancang
Bangun Alat pencabut Bulu Ayam”. Pengambilan judul ini dilakukan untuk
mendapatkan geometri prodak yang mampu pengoptimalkan produksi daging ayam.
Selain itu, hal ini juga sebagai usaha mahasiswa Teknik Mesin Universitas Sangga
Buana YPKP dalam merancang dan mengembangkan sebuah mesin pecabut bulu ayam
terdahulu. Serta memotivasi perancang dan pengembang di masa yang akan datang.