Anda di halaman 1dari 37

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Saat ini sudah banyak tersebar usaha-usaha skala mikro yang berkembang di masyarakat khususnya usaha kuliner seperti: caf, warung tenda, dan tempat-tempat kuliner lainnya yang memasarkan segala macam jenis kuliner, salah satunya Warung Bakso. Dengan semakin menggeliatnya usaha mikro ini khususnya usaha kuliner bakso semakin membuat masyarakat tergiur untuk menerjuni/menekuni usaha kuliner yang satu ini, walaupun tingkat persaingan yang sangat ketat. Bakso merupakan salah satu jenis makanan yang memang sangat disukai baik oleh kalangan muda maupun oleh kalangan tua di masyarakat kita ini, karena citarasa yang sangat dapat diterima oleh lidah masyarakat kita, walaupun sebenarnya makanan ini berasal dari negeri Cina. Berkembangnya usaha bakso seperti ini menunjukkan bahwa bakso sangat banyak penggemarnya, dari lapisan bawah hingga lapisan atas. Melihat peluang pasar yang begitu besar, rasanya tidak perlu khawatir bakso yang kita jual tidak laku. Namun karena persaingan usahanya sangat ketat, ide menjual bakso yang aman dikonsumsi menjadi sebuah kebutuhan. Dengan tetap mempertahankan

tekstur bakso yang kenyal, tetapi tetap sehat dan halal, tidak menggunakan boraks dan formalin, peluang bisnisnya tetap terbuka lebar. Hal yang melatarbelakangi penulisan makalah ini adalah Mengapa usaha kuliner bakso ini masih tetap bertahan walaupun dengan kondisi persaingan yang sangat ketat?, dan Mengapa masih banyak masyarakat yang berminat untuk menekuni usaha ini dengan fakta semakin banyaknya usaha-usaha bakso yang baru? Untuk membahas masalah ini penulis telah melakukan survey ke salah satu usaha bakso yang ada di sekitar tempat tinggal penulis, yaitu Warung Bakso FULL RASA di Jembatan Serong Jln. Raya Cipayung, Depok. B. Maksud dan Tujuan Dalam penulisan proposal ini penulis mempunyai maksud dan tujuan antara lain : 1. Untuk memenuhi dan melengkapi tugas mata kuliah Manajemen Operasional dan Produksi sebagai salah satu persyaratan pemberian nilai 2. Dan terakhir jika memang memungkinkan penulis mempunyai tujuan agar tugas ini dapat menjadi acuan yang nyata bagi mahasiswa lain yang berminat untuk mempelajari materi Manajemen Operasi dan Produksi.

D. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian yang kami lakukan adalah dengan cara memperoleh data laporan keuangan dari internet yang kemudian kami olah kembali.

BAB II PEMBAHASAN A. Sekilas Tentang Produksi 1.Produksi Proses produksi adalah merupakan suatu cara, metode, maupun teknik bagaimana penambahan manfaat atau penciptaan faedah baru, dilaksanakan dalam perusahaan. Produksi adalah penciptaan atau penambahan faedah, bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Adapun factor-faktor produksi tersebut antara lain: 1. Alam 2. Modal 3. Tenaga kerja 4. Teknologi Macam - Macam Wujud Proses Produksi : 1. Proses kimia : adalah proses produksi yang menggunakan sifat kimia. 2. Proses perubahan bentuk : adalah proses produksi dengan merubah bentuk. 3. Proses asembling : adalah proses produksi menggabungkan komponenkomponen mejadi produk akhir. 4. Proses transportasi : adalah proses produksi menciptakan perpindahan barang.

5. Proses penciptaan jasa-jasa administrasi : adalah proses produksi berupa penyiapan data informasi yang diperlukan. Jenis - Jenis Proses Produksi : 1. Proses produksi terus-menerus : adalah proses produksi yang terdapat pola atau urutan yang pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi. 2. Proses produksi terputus-putus : adlah proses produksi yang tidak terdapat urutan atau pola yang pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi.

B. Pengertian Manajemen Produksi Manajemen Produksi merupakan penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat dilakukan secara efisien dan Manajemen Produksi juga merupakan usaha-usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya2 (faktor produksi) trmsk : tenaga

kerja,mesin,peralatan,bhn mentah dan lain-lain dalam proses transformasi bhn mentah & tenaga kerja menjadi berbagai produk barang & jasa. Dalam buku Manajemen Produksi dan Operasi yang ditulis Pontas M. Pardede, manajemen produksi dan operasi merupakan pengarahan dan pengendalian berbagai kegiatan yang mengolah berbagai jenis sumberdaya untuk membuat barang atau jasa tertentu. Dalam pengertian yang lebih luas manajemen operasi dan produksi mencakup segala bentuk dan jenis pengambilan putusan mulai dari penentuan jenis barang atau jasa yang akan dihasilkan, sumberdaya-sumberdaya yang dibutuhkan, cara mengolahnya, dan teknik-teknik operasi dan produksi yang

akan digunakan, sampai barang atau jasa tersebut berada di tangan pemakaian atau pengguna. Menurut Agus Ahyari : Merupakan proses kegiatan untuk mengadakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dari produksi dan proses produksi. Menurut Sukanto : Merupakan usaha mengelola dengan cara optimal terhadap faktor-faktor produksi atau sumber seperti manusia, tenaga kerja, mesin dan bahan baku yang ada. Rangkaian Kegiatan Manajemen Operasi dan Produksi Keseluruhan rangkaian kegiatan manajemen operasi dan produksi terdiri dari : a. Perencanaan barang dan sumberdaya: 1. Penentuan jenis barang atau jasa yang akan dibuat. 2. Penentuan jenis bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja manusia, mesinmesin, dan teknologi yang dibutuhkan dan digunakan. 3. Perencanaan dan pemanfaatan sumber-sumber bahan baku, tenaga kerja, mesin, teknologi dan kebutuhan lain. b. Perancangan sarana pengolahan: 1. Penentuan tempat kedudukan perusahaan dan pabrik. 2. Perancangan tataletak pusat-pusat kerja. 3. Perencanaan dan pengendalian daya-kerja (kapasitas) sarana pengolahan. c. Perencanaan kegiatan pengolahan:

1. Pembuatan rencana produksi semesta. 2. Pembuatan jadwal produksi induk. 3. Perencanaan dan pengendalian beban kerja dan urutan pekerjaan. 4. Pengukuran pekerjaan dan penetapan standar. d. Pelaksanaan Kegiatan Pengolahan e. Perencanaan kehematan dan keberhasilan: 1. Perencanaan kebutuhan bahan. 2. Perencanaan dan pengendalian persediaan. 3. Perencanaan dan pengendalian mutu. 4. Manajemen teknologi. f. Perencanaan dan Pengendalian Kegiatan khusus: 1. Perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian proyek.

C. Penentuan Lokasi Salah Satu Kegiatan Manajemen Operasi dan Produksi Salah satu rangkaian kegiatan dari Manajemen Operasi dan Produksi adalah untuk menentukan lokasi pabrik atau perusahaan. Hal ini sangat penting karena Lokasi atau tempat kedudukan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan. Di dalam perencanaan tempat kedudukan perusahaan atau pabrik terutama untuk perusahaan yang menghasilkan barang, terdapat berbagai unsure yang harus dipertimbangkan yang seluruhnya dapat dikelompokkan atas: 1. Bahan-Bahan (materials):

a. Bahan-bahan baku (raw materials). b. Bahan-bahan pembantu (utilities). 2. Tenaga kerja manusia (labor atau manpower) 3. Daya (Power): a. Listrik. b. Bahan bakar minyak dan gas. c. Tenaga air. 4. Persediaan air. 5. Jasa-jasa. 6. Pajak. 7. Letak (site). 8. Lingkungan (environment). Langkah-langkah dalam penentuan tempat kedudukan perusahaan: 1. Merumuskan sasaran pemilihan tempat kedudukan perusahaan. 2. Merumuskan batasan-batasan atau kendala-kendala. 3. Merumuskan norma-norma atau criteria keputusan. 4. Menghubungkan norma-norma keputusan dengan sasaran pemilihan tempat kedudukan perusahaan. 5. Membentuk model-model pengambilan keputusan. 6. Menentukan tempat kedudukan yang terbaik di antara berbagai pilihan

dengan menggunakan model-model tersebut.

Model atau metode yang dapat digunakan di dalam penentuan tempat kedudukan perusahaan dapat digolongkan atas: 1. Metode kualitatif, yang terdiri dari: a. Model analisis factor-faktor kualitatif atau system penilaian factor-faktor. 2. Model kuantitatif, yang terdiri dari: a. Analisis titik impas (BEP). b. Model median sederhana. c. Model transportasi. d. Model lokasional.

Dan diantara model-model diatas yang sering digunakan adalah model BEP dan model transportasi. Oleh karena itu kami mencoba memberikan contoh atas dasar kedua model tersebut diatas.

C.1. ASPEK PRODUKSI DAN KEUANGAN Untuk menggunakan kedua model diatas maka aspek produksi dan aspek keuangan sangat penting untuk mempersiapkan analisa.

C.1.1 ASPEK PRODUKSI Kami melakukan analisa dengan menggunakan data primer berupa data produksi dan data keuangan dari perusahaan pengolahan bakso daging sapi. Adapun data produksi tersebut antara lain: a. Produksi PD. Bakso Konco merupakan perusahaan yang memproduksi bakso daging sapi dalam kemasan @500 gram. Bakso daging sapi yang dibuat oleh perusahaan ini sangat lezat karena komposisi bahan baku untuk menghasilkan produk sangat tepat. Adapun komposisi tersebut yaitu: Kebutuhan Bahan Baku :

Berat Total Adonan Kering : Berat Daging + Berat Tepung + Berat Bumbu = 1000 gram (100%) Komposisi yang baik bahan baku : 85% + 7,5% + 7,5% = 100%

: 850 gram + 75 gram + 75 gram = 1000 gram Es Batu : 15 % dari berat daging

b. Kapasitas Produksi : Pabrik A (Jakarta) 46,15% Pabrik B (Depok) 30,77% Pabrik C (Bogor) 23,08% : 300 kg/hari=9000 kg/bulan = 108.000 kg/tahun =

: 200 kg/hari= 6000 kg/bulan = 72.000 kg/tahun =

: 150 kg/hari = 4500 kg/bulan = 54.000 kg/tahun =

10

Total

: 19.500 kg/bulan

Kebutuhan Gudang Penjualan : Gudang 1 (Jakarta) : 5.000 kg/bulan = 10.000 bks @500 gram

Gudang 2 (Tangerang) : 10.000 kg/bulan = 20.000 bks @500 gram Gudang 3 (Bekasi) : 4.500 kg/bulan = 9.000 bks @500 gram

c. Kebutuhan Bahan Baku Kebutuhan Daging: Total produksi 1 bulan : 19.500 kg x 85% - komposisi es (15%:3=5%, 5% x 85 x 19.500 kg) : 16.575 kg 828.75 kg = 15.746,25 kg daging/bulan Tepung Bakso: Total Produksi : 19.500 kg x 7,5% - (5% x 7,5% x 19.500) : 1.462,5 kg 73,125 kg = 1.389,375 kg

Bumbu-Bumbu (75 gram) per 1 kg bahan baku: Bawang Putih 75gram : 15 gram (10 butir) = 20% - (5% x 20%) = 19% x

= 14,25 gram : 278 kg per bulan Bawang Merah Goreng : 10 gram (1 sachet) = 13,33% - (5% x 13,33%) = 12,67% x 75 gr = 9,5 gr : 185 kg per bulan @10 gram/sachet = 18.500 sachet

11

Merica

: 2 gr = 2,67% - (5% x 2,67%) = 2,53% x 75 gg= 1,9gr : 37 kg per bulan @2 gram/sachet = 18.500 sachet

Maggi Blok gr

: 6 gr (2 blok) = 8% - (5% x 8%) = 7,6% x 75 gr = 5,7

: 111 kg per bulan = 37.000 blok Garam Dapur 75gr : 17gr =22,67% = 22,67% - (5% x 22,67%)=21,53% x

: 16,15 gram : 315 kg per bulan @250 gram = 1.260 bks Telur Ayam (Putihnya) 3 butir: 20 gram = 26,67% - (5% x 26,67%) = 25,33% x75 gram = 19 gram : 370 kg = 370.000 gr : 19 gram = 19.473 gram = 1.025 butir : 64 kg telur per bulan Pengenyal : 5 gram = 6,67% - (5% x 6,67%) = 6,33% x 75 gram = = 4,75 gram : 92,65 kg per bulan Total 75 : 75 gram komposisi es dalam adonan (5% x 7,5% x gram) = 75 gram 0,28 gram = 74,72 gram

Kebutuhan Plastik Vacum sudah diberikan merek : Plastik per buah : Rp.650 ukuran 500 gram

12

Print Logo, Label Halal, Depkes Total Per Bulan d. Proses produksi Membuat Adonan. Untuk membuat adonan bakso, potong-potong kecil daging, kemudian cincang halus dengan menggunakan food processor atau blender, untuk sekala industri bisa memakai blender industri ataumesin cacah daging (big food cut up machine). Apabila anda menggunakan daging yang masih fresh, meskipun tanpa pengenyal bakso, hasil nya akan kenyal, tetapi bila anda menggunakan daging beku atau daging yang kurang segar, anda bisa menambahkan : Rp.200 : Rp.850/lembar :19.500 x 2 lembar = 39.000 @850 = Rp. 25.350.000

sedikit pengenyal bakso - phosmix MP yang Food Grade (diperbolehkan dinas kesehatan) & dosis pemakaiannya sesuai dengan buku pedoman

pemakaian Bahan Tambahan Pangan dari Dinas Kesehatan. Mesin Blender Bakso/Blender Industri, adalah mesin cacah & pencampur adonan bakso & bumbu-bumbu bakso. Untuk menghaluskan daging bakso dengan cepat menggunakan Blender Daging Industri. Dengan Mesin Blender Bakso, Adonan halus dalam hitungan menit. Blender industri bagian pinggirnya dilengkapi dengan tempat untuk menaruh es batu, sehingga adonan

13

yang diblender temperaturnya tetap dingin, sehingga protein daging tidak rusak & hasil bakso bisa kenyal. Uleni dengan es batu atau air es (10-15% berat daging) dan garam (dan bumbu lain) sampai menjadi adonan yang kalis dan plastis sehingga mudah dibentuk. Proses pencampuran ini dalam sekala industri bisa memakai Blender Daging untuk Industri ( dengan cutter pendingin mixer disamping) cacah atau bisa juga seperti

menggunakan bowl

(mesin

bakso yang

dipergunakan di pasar tradisional, tapi terbuat dari stainless, biasa juga disebut dengan mesin Big Food Cut Up Machine). Sedikit-sedikit tambahkan tepung kanji agar adonan lebih mengikat. Penambahan tepung kanji cukup 15-20% dari berat daging, agar cita rasa daging tetap menonjol. Untuk sekala industri, sebagian dari tepung kanji yang digunakan bisa diganti dengan tepung modifikasi (modified starch ultrabond), hasil bakso akan lebih kompak & kenyal, meskipun memakai daging ayam atau ikan. Anda bisa berkreasi dengan mencampur atau menambahkan bahan lain ke dalam adonan bakso untuk mendapatkan tekstur atau cita rasa yang lain. Misalnya, campur daging ayam dengan udang atau jamur cincang. Bahan lain yang bisa dipadu dengan daging, antara lain putih telur, tepung panir, biscuit keju atau biscuit asin lainnya, soun, tahu, daun bawang, bawang Bombay, dll. Agar cita rasa bahan utama tetap menonjol, tambahkan bahan lain sedikit saja.

14

Membentuk Adonan Setelah mendapatkan adonan yang dikehendaki, Anda bisa langsung membentuk bakso dengan menggunakan 2 sendok. Ambil adonan dengan sendok, lalu bentuk bulat dengan bantuan sendok satu lagi. Bagi mereka yang mahir bisa menggunakan tangan. Ambil segenggam adonan, remas dan tekan kearah ibu jari. Adonan yang keluar dari antara ibu jari dan telunjuk akan membentuk bulatan. Agar adonan tidak lengket, oleskan sedikit minyak goreng pada telapak tangan Anda. Adonan yang sudah dibentuk sebaiknya langsung direbus atau masukkan ke dalam air mendidih hingga matang. Tandanya : bola-bola bakso akan mengapung di permukaan air. Perebusan bakso biasanya berlangsung 10-15 menit. Setelah diangkat, tiriskan, dinginkan pada suhu ruang. Mencetak Bakso dengan Mesin Cetak Bakso - Meat Ball Forming Machine. Memakai Mesin Pencetak Bakso akan menghemat Tenaga & Waktu, karena mesin pencetak bakso kapasitasnya 18.000 pentol bakso/jam.Selain itu dengan menggunakan mesin bakso, lebih higienis & ukuran baksonya seragam. Bakso yang tercetak dari Mesin Pencetak Bakso langsung turun ke bak yang berisi air hangat yang telah ditambah dengan polish alum kristal, sehingga kulit bakso lebih mudah terbentuk & permukaannya menjadi halus, bakso

15

tidak akan gepeng meskipun bersenggolan dengan bakso yang lainnya. Hasil bakso seragam besarnya. MENYIMPAN BAKSO Walaupun tanpa pengawet, bakso dapat bertahan kurang lebih 1 bulan. Bila ingin menyimpan bakso, perhatikan beberapa hal berikut: Jika disimpan dalam lemari es (chiller), sebaiknya taruh bakso dalam wadah tertutup atau kantong plastik. Bakso tahan disimpan 5 hari. Jika disimpan dalam freezer, taruh dalam kotak plastik atau kantong plastik tebal dan tutup rapat. Lebih baik lagi jika bakso ditaruh dalam wadah plastik Nylon yang kedap udara (vacuum pack), tahan disimpan selama 1 bulan atau lebih. Untuk pengemasan Kedap udara bisa menggunakan mesin mini vaccum packaging atau mesin pengemas vacuum untuk industri. C.1.2. ASPEK KEUANGAN 1. Investasi Yang dimaksud dengan investasi disini adalah sejumlah pengeluaran yang dikeluarkan untuk memperoleh asset/aktiva tetap yang dibutuhkan untuk menjalankan atau mengelola usaha bakso ini. Sedangkan pengertian aktiva tetap itu sendiri adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal.

16

Pengertian aktiva tetap menurut PSAK 16 (2004 : 16.1) menyatakan bahwa ; Aktiva tetap adalah aktiva tetap yang berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebihdari satu tahun. Sedangkan menurut IAI melalui PSAK No.16 (2004:16.2)

mengemukakan pengertian aktiva tetap sebagai berikut: aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Sedangkan menurut Jerry J. Weygandt (2007:566) yang di alih bahasakan oleh Ali Akbar Yulianto, Wasilah, dan Rangga Handika, mengemukakan pengertian aktiva tetap sebagai berikut: Aset tetap (plant assets) adalah sumber daya yang memiliki tiga karakteristik: memiliki bentuk fisik, digunakan dalam kegiatan operasional, dan tidak untuk dijual ke konsumen. Sedangkan menurut Warren, Reeve & Fess (2006:504) yang di alih bahasakan oleh Aria farahmita, Amanugrahani dan Taufik hendrawan, engemukakan pengertian aktiva tetap sebagai berikut: aktiva tetap (fixed assets) merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang

17

relative permanen. Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang dimiliki perusahaan yang digunakan dalam operasi perusahaan tidak dimaksudkan untuk dijual dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Menurut S. Munawir (2007:17) jenis-jenis aktiva tetap adalah sebagai berikut: 1.Tanah yang diatasnya didirikan bangunan atau digunakan operasi, misalnya sebagai lapangan, halaman, tempat parker dan lain sebagainya 2. Bangunan, baik bangunan kantor, took maupun bangunan untuk pabrik 3. Mesin 4. Inventaris 5. Kendaraan dan perlengkapan atau alat-alat lainnya. Menurut Warren, Reeve & Fess (2006:504) yang di alih bahasakan oleh Aria farahmita, Amanugrahani dan Taufik hendrawan, jenis-jenis aktiva tetap terdiri dari: 1. Peralatan 2, Bangunan

18

3. Tanah. Beberapa aktiva tetap yang digunakan oleh Warung Bakso FULL RASA adalah sebagai berikut:
KETERANGAN INVESTASI Sewa Tempat Pabrik A Sewa Tempat Pabrik B Sewa Tempat Pabrik C Sewa Tempat Gudang 1 Sewa Tempat Gudang 2 Sewa Tempat Gudang 3 Peralatan & Perlengkapan Inventaris Pabrik (3 Pabrik) Inventaris Gudang Penjualan (3) Inventaris Administrasi Kendaraan Mobil Box 3 Unit INVESTASI PRA OPERASIONAL Rencana Usaha Perizinan Usaha Izin Depkes Sertifikasi Halal Pelatihan Uji coba produksi Lain-Lain TOTAL MODAL SENDIRI 24,000,000 18,000,000 18,000,000 18,000,000 18,000,000 18,000,000 126,582,000 37,425,000 75,450,000 22,250,000 375,000,000 750,707,000 2,000,000 15,000,000 10,000,000 10,000,000 2,000,000 3,000,000 500,000 42,500,000 793,207,000 KREDIT JUMLAH 24,000,000 18,000,000 18,000,000 18,000,000 18,000,000 18,000,000 126,582,000 37,425,000 75,450,000 22,250,000 375,000,000 750,707,000 2,000,000 15,000,000 10,000,000 10,000,000 2,000,000 3,000,000 500,000 42,500,000 793,207,000 MASA 12 12 12 12 12 12 JMLH 2,000,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 3,754,416 1,923,957 3,902,082 900,694 6,250,000 26,231,149 33,333 250,000 166,667 166,667 33,333 50,000 8,333 708,333 26,939,482

A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

60

1 2 3 4 5 6 7

60 60 60 60 60 60 60

19

Peralatan dan Perlengkapan (Dalam Rupiah) Per Pabrik


NO KETERANGAN Jumlah Harga/Unit JUMLAH MASA JUMLAH 136,111 213,889 255,556 302,083 166,667 9,375 9,375 12,500 18,000 30,000 2,500 1,250 625 583 8,333 41,667 1,333 1,750 9,375 2,000 25,000 3,500

1 Mesin Giling Daging TJ 12 2 Mesin Giling Daging TJ 22 3 Mesin Mixer adonan SXW22 4 Mesin Pengemas Vacum 5 Freezer 6 Wadah bak 5200 ml 7 Wadah untuk daging 8 Ember besar 9 Serbet 10 Celemek Harmoni 11 Sendok Bakso 12 Dandang 13 Tempat Bumbu 14 Pisau 15 Timbangan Bumbu 16 Timbangan daging 17 Tempat Tissue 18 Tempat Sampah 19 Tempat tampungan bakso 20 Sendok dan Garpu 21 Kompor Gas 22 Talenan Claris

1 1 2 1 6 3 3 3 6 6 3 2 3 2 1 2 2 3 3 2 2 2

Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Helai Helai Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Lusin Unit Unit

4,900,000 7,700,000 4,600,000 10,875,000 1,000,000 75,000 75,000 50,000 3,000 10,000 10,000 15,000 5,000 7,000 300,000 750,000 8,000 7,000 75,000 24,000 300,000 21,000
TOTAL

4,900,000 7,700,000 9,200,000 10,875,000 6,000,000 225,000 225,000 150,000 18,000 60,000 30,000 30,000 15,000 14,000 300,000 1,500,000 16,000 21,000 225,000 48,000 600,000 42,000 42,194,000

36 36 36 36 36 24 24 12 1 2 12 24 24 24 36 36 12 12 24 24 24 12

1,251,472

20

Inventaris Per Pabrik


NO 1 3 4 5 6 7 KETERANGAN Jumlah Harga/Unit JUMLAH MASA JUMLAH 138,889 125,000 55,556 12,500 9,375 300,000

Komputer Meja Operasional Kursi Panjang Operasional Kursi Kecil untuk Operasional Ember untuk kebersihan Pembersih utk satu bulan

1 3 4 3 3 1

Unit Unit Unit Unit Unit Paket

5,000,000 1,500,000 500,000 150,000 75,000 300,000


TOTAL

5,000,000 4,500,000 2,000,000 450,000 225,000 300,000 12,475,000

36 36 36 36 24 1

641,319

Inventaris Di Setiap Gudang Penjualan


NO KETERANGAN Komputer 1 2 Freezer 2 Meja Penjualan 3 Kursi Kantor utk Penjualan 4 Kertas Struk Penjualan 5 White Board Besar 6 ATK utk Penjualan Per Bulan Jumlah 2 Unit 6 Unit 2 Unit 6 Unit 1080 Roll 1 Unit 1 Paket Harga/Unit 5,000,000 1,000,000 750,000 200,000 5,000 750,000 300,000 TOTAL JUMLAH 10,000,000 6,000,000 1,500,000 1,200,000 5,400,000 750,000 300,000 25,150,000 MASA 36 36 36 36 12 24 1 JUMLAH 277,778 166,667 41,667 33,333 450,000 31,250 300,000 1,300,694

Inventaris untuk Peralatan Kantor (Umum)


NO KETERANGAN 1 Komputer 2 Meja Kerja 3 Kursi Kantor 4 Printer 5 White Board Besar 6 ATK utk Kantor Per Bulan Jumlah 3 Unit 7 Unit 7 Unit 2 Unit 1 Unit 1 Paket Harga/Unit 5,000,000 500,000 200,000 700,000 750,000 200,000 TOTAL JUMLAH 15,000,000 3,500,000 1,400,000 1,400,000 750,000 200,000 22,250,000 MASA 36 36 36 12 24 1 JUMLAH 416,667 97,222 38,889 116,667 31,250 200,000 900,694

21

Biaya Gaji dan Administrasi Produksi Per Pabrik:


No 1 2 3 4 5 6 7 Nama Gaji Pimpinan Gaji Karyawan Gaji Karyawan Gaji Keamanan Listrik Air Koordinasi Jumlah Unit 1 4 2 2 1 Bulan 1 Bulan 1 Bulan Per Bulan 1,500,000 4,000,000 1,600,000 1,600,000 1,500,000 300,000 200,000 10,700,000 32,100,000

TOTAL TOTAL 3 Pabrik

Total Biaya Administrasi Pemasaran


No 1 2 3 4 5 5 Nama Gaji Pimpinan Supervisor Sales Gaji Pengiriman Pengiriman Insentif TOTAL Jumlah Unit 3 3 9 3 1 Bulan Per Bulan 7,500,000 6,000,000 13,500,000 3,000,000 9,000,000 11,000,000 50,000,000

Biaya Administrasi Kantor


No 1 2 3 4 5 6 7 Nama Gaji Pimpinan Gaji Karyawan Senior Staf Gaji Keamanan Listrik Air Koordinasi TOTAL Jumlah Unit 2 2 4 2 1 Bulan 1 Bulan 1 Bulan Per Bulan 5,000,000 4,000,000 6,000,000 1,600,000 1,500,000 300,000 200,000 18,600,000

22

PERHITUNGAN HPP :
No Produk Satuan Kg Kg Kg Scht Scht Blok 250 gr Kg Kg 500 Gr Lbr Produksi 15,746 1,389.375 278 18,500 18,500 18,500 1,260 3,656 92.65 5,850.00 39,000.00 Harga 65,000 12,000 8,500 1,000 500 500 650 18,000 55,000 2,000 850 Pabrik A 46,15% 7,266.89 641.20 128.30 8,537.75 8,537.75 8,537.75 581.49 1,687.24 42.76 2,699.78 17,998.50 Pabrik B 30,77% 4,845 427.51 85.54 5,692.45 5,692.45 5,692.45 387.70 1,124.95 28.51 1,800.05 12,000.30 Pabrik C 23,08% 3,634 320.67 64.16 4,269.80 4,269.80 4,269.80 290.81 843.80 21.38 1,350.18 9,001.20 Per Bulan 1,023,506,250 16,672,500 2,363,000 18,500,000 9,250,000 9,250,000 819,000 65,808,000 5,095,750 11,700,000 33,150,000 1,196,114,500

1 Daging 2 Tepung 3 Bumbu Bawang Putih Bawang Merah grg Merica Maggi Blok Garam Dapur Telur Ayam Pengenyal FG 4 Es Batu 5 Plastik Vacum per 500 gr

TOTAL

PENJUALAN RATA-RATA
No Produk 1 Bakso @500 gram Satuan Pack Harga 40,000 TOTAL Gudang 1 Gudang 2 Gudang 3 10,000 20,000 9,000 Per Bulan 1,560,000,000 1,560,000,000

23

LAPORAN LABA (RUGI) PER BULAN

DESKRIPSI Penjualan Biaya Pokok Produksi Bahan Baku Tenaga Kerja Langsung Overhead Pabrik Variabel Overhead Pabrik Tetap Pengangkutan (Variabel) Penyusutan (Tetap) Total By.Produksi Laba Kotor Biaya Usaha By. Pemasaran By.Umum Penyusutan Total Biaya Usaha Laba Bersih Sebelum Pajak Pajak Laba Bersih Sesudah Pajak

JUMLAH 1,560,000,000 1,196,114,500 16,800,000 5,400,000 9,900,000 16,575,000 5,678,373 1,250,467,873 309,532,127 50,000,000 18,600,000 21,261,109 89,861,109 219,671,018 61,507,885 158,163,133

PENGGOLONGAN BIAYA di PD.BAKSO KONCO


DESKRIPSI Penjualan Biaya Variabel: Bahan Baku Tenaga Kerja Langsung Overhead Pabrik Variabel Pengangkutan (Variabel) Biaya Pengiriman Insentif Total Biaya Variabel MARGIN KONTRIBUSI Biaya Tetap : Overhead Pabrik Tetap Penyusutan (Tetap) By. Pemasaran By.Umum Penyusutan Total Biaya Tetap Laba Bersih Sebelum Pajak Pajak Laba Bersih Sesudah Pajak JUMLAH 1,560,000,000 1,196,114,500 16,800,000 5,400,000 16,575,000 9,000,000 11,000,000 1,254,889,500 305,110,500 9,900,000 5,678,373 30,000,000 18,600,000 21,261,109 85,439,482 219,671,018 24 61,507,885 158,163,133 % 100%

80% 20%

5% 14% 10%

Margin Kontribusi Per Unit

= = Rp

305,110,500 39,000 7,823 Biaya Tetap Margin Kontribusi Per Unit 85,439,482 7,823 10,921 Unit Biaya Tetap Rasio Margin Kontribusi 85,439,482 20% 427,197,410

BEP (Unit)

BEP (Unit)

= =

BEP (Rupiah)

= = Rp

Setelah diketahui perhitungan keuangan dan perhitungan laba (rugi) dari hasil survey penulis menetapkan bahwa BEP dari Bakso Konco adalah dengan masa kurun waktu selama : Modal Awal
= 793.207.000 = 158.163.133 5 Tahun 2 bulan

Laba Bersih Setelah Pajak

C1.3.METODE PENENTUAN LOKASI PABRIK Ada beberapa metode untuk menentukan lokasi pabrik bila perusahaan ingin menambah jumlah pabrik jika memang penjualan atau permintaan semakin meningkat sedangkan kapasitas yang ada tidak mampu untuk memenuhinya. Adapun metode yang sering digunakan adalah :

25

1. Metode Titik Impas (BEP) Misalnya PD.Bakso Konco mengalami peningkatan yang luar biasa dalam permintaan produk baksonya yang selama ini rata-rata sebesar 39.000 bks per bulan, dalam beberapa bulan ini meningkat menjadi 54.000 bks per bulannya. Untuk memenuhi permintaan tersebut dan tidak mau kehilangan pelanggan maka PD.Bakso Konco memutuskan untuk mendirikan pabrik bakso baru dengan kapasitas sebesar 15.000 bks per bulan. Setelah melakukan survey, menganalisa dan mentaksir seluruh komponen biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan maka di cdapat 3 daerah yang dapat dipertimbangkan untuk dapat didirikan pabrik baru, yaitu: Komponen Biaya dari Pabrik yang Lama:
DESKRIPSI Total Produksi Seluruh Pabrik Produksi Per Pabrik Total Biaya Variabel Total Biaya Tetap Variabel per unit JUMLAH 39,000 PABRIK A 46.15% 18,000 579,131,504 39,430,321 32,174 34,365 PABRIK B 30.77% 12,000 386,129,499 26,289,729 32,177 34,368 PABRIK C 23.08% 9,000 289,628,497 19,719,432 32,181 34,372

1,254,889,500 85,439,482 32,177

Biaya Pembuatan Setiap Satuan Barang

Hasil Survey dan Analisa Daerah Pabrik Baru:


DESKRIPSI Produksi Total Biaya Variabel Total Biaya Tetap Variabel Per Unit JUMLAH 15,000 1,254,889,500 85,439,482 467,655,000 32,858,600 31,177 33,368 480,000,000 32,858,600 32,000 34,191 481,500,000 32,858,600 32,100 34,291 PABRIK D PABRIK E PABRIK F

Biaya Pembuatan Setiap Satuan Barang

26

Dengan menggunakan metode BEP mempunyai aturan dimana keputusan yang diambil adalah Daerah yang terbaik adalah daerah dengan biaya keseluruhan (dan biaya per satuan) yang paling rendah untuk tingkat atau rentang produksi yang direncanakan. Dari hasil diatas diketahui bahwa daerah dengan biaya keseluruhan yang paling rendah adalah Daerah D.

2. Metode Transportasi PD.Bakso Konco selama ini memiliki 3 Pabrik yaitu Pabrik A (Jakarta), Pabrik B (Bogor) dan Pabrik C (Depok), sumber bahan baku untuk memasok kebutuhan tiga pabrik tersebut berasal dari Bandung = 6.000 kg, Boyolali = 4.750 kg, Bogor = 8.000 kg dan Tegal = 3.350 kg. Dan ketiga Pabrik yang sudah ada membutuhkan bahan baku daging sebanyak Pabrik A (Jakarta) = 7.250 kg, Pabrik B (Tangerang) = 4.845 kg dan Pabrik C (Depok) = 3.655 kg. Untuk tahun-tahun yang akan datang perusahaan membutuhkan satu pabrik lagi yang membutuhkan pasokan bahan baku sebanyak 3.000 kg per bulan. Dua calon tempat tersebut adalah Cirebon dan Yogyakarta. Jumlah bahan baku yang dibutuhkan oleh pabrik baru, jumlah bahan baku yang tersedia pada setiap sumber bahan baku, serta biaya pengangkutan bahan baku setiap ton dari setiap sumber bahan baku ke setiap pabrik ditunjukkan pada tabel berikut

27

Ke Sumber Bandung Boyolali Bogor Kebutuhan

Pabrik Pabrik Jakarta Tangerang 750 600 1,000 900 600 675 7,250 4,845

Pabrik Depok 675 950 350 3,655

Pabrik Pabrik KAPASITAS Cirebon Yogyakarta 600 950 6,000 800 500 4,750 750 1,000 8,000 3,000 3,000

LANGKAH I :
Ke Sumber Bandung Boyolali Bogor Kebutuhan Pabrik Jakarta 750 1,000 600 Pabrik Tangerang 600 900 675 Pabrik Depok 675 950 350 Pabrik Cirebon 600 800 750 Pabrik Yogyakarta 950 500 1,000 KAPASITAS 6,000 4,750 8,000

7,250

4,845

3,655

3,000

3,000

LANGKAH II :
Ke Sumber Bandung Boyolali Bogor Kebutuhan Pabrik Jakarta 750 6,000 1,000 1,250 600 1,345 7,250 4,845 3,500 675 3,655 3,655 600 3,000 3,000 3,000 750 1,000 900 950 800 500 Pabrik Tangerang 600 Pabrik Depok 675 Pabrik Cirebon 600 Pabrik Yogyakarta 950 KAPASITAS 6,000 4,750 8,000

28

Biaya tranportasi : (6.000x750) + (1.250x1.000) + (3.500x900) + (1.345x675) + (3.655x600) + (3.000x750) = 4.500.000 + 1.250.000 + 3.150.000 + 907.875 + 2.193.000 + 2.250.000 = 14.250.875

LANGKAH III (BUAT MODI):


Ke Sumber Bandung Boyolali Bogor Kebutuhan Pabrik Jakarta 750 6,000 1,000 1,250 600 1,345 7,250 4,845 3,500 675 3,655 3,655 600 3,000 3,000 3,000 750 1,000 900 950 800 500 Pabrik Tangerang 600 Pabrik Depok 675 Pabrik Cirebon 600 Pabrik Yogyakarta 950 KAPASITAS 6,000 4,750 8,000

Rumus : Ri + Kj = Cij Bandung Boyolali Bogor : Ri = Rb : Rby : Rbg : Kj

Pabrik Jakarta

Pabrik Tangerang : Kt Pabrik Depok Pabrik Cirebon : Kd : Kc

Pabrik Yogyakarta : Ky

Masukkan rumus : Ri + Kj = Cij

29

1. Rb + Kj = Cbj 0 + Kj = 750, Kj = 750 2. Rby + Kj = Cbyj Rby + 750 = 1000 Rby = 250 3. Rby + Kt = Cbyt 250 + Kt = 900 Kt = 650 4. Rbg + Kt = Cbgt Rbg + 650 = 675 Rbg = 25 5. Rbg + Kd = Cbgd 25 + Kd = 600 Kd = 575

LANGKAH IV (Menghitung Indeks Perbaikan)


Ke Sumber Bandung (Rb=0) Boyolali (Rby=250) Bogor (Rbg=25) Kebutuhan Pabrik Pabrik Pabrik Jakarta (Kj=750) Tangerang (Kt=650) Depok (Kd=575) 750 600 675 6,000 1,000 900 950 1,250 3,500 600 675 600 1,345 3,655 7,250 4,845 3,655 Pabrik Cirebon 600 800 750 3,000 3,000 3,000 Pabrik Yogyakarta 950 500 1,000 KAPASITAS 6,000 4,750 8,000

30

Biaya Transportasi : (6.000x750) + (1.250x1000) + (3.500x900) + (1.345x675) + (3.655x600) + (3.000x750) = 4.500.000 + 1.250.000 + 3.150.000 + 907.875 + 2.193.000 + 2.250.000 = 14.250.875

A) Tabel Pertama Hasil Perubahan


Ke Sumber Bandung (Rb=0) Boyolali (Rby=250) Bogor (Rbg=25) Kebutuhan Pabrik Pabrik Pabrik Jakarta (Kj=750) Tangerang (Kt=650) Depok (Kd=575) 750 600 675 6,000 (-) 1,000 (+) 900 950 1,250 3,500 600 675 600 (+) 1,345 (-) 3,655 7,250 4,845 3,655 Pabrik Cirebon 600 800 750 3,000 3,000 3,000 Pabrik Yogyakarta 950 500 1,000 KAPASITAS 6,000 4,750 8,000

Ke Sumber Bandung (Rb=0) Boyolali (Rby=250) Bogor (Rbg=25) Kebutuhan

Pabrik Pabrik Pabrik Jakarta (Kj=750) Tangerang (Kt=650) Depok (Kd=575) 750 600 675 6,000 1,000 900 950 4,750 600 675 600 1,250 95 3,655 7,250 4,845 3,655

Pabrik Cirebon 600 800 750 3,000 3,000

Pabrik Yogyakarta 950 500 1,000

KAPASITAS 6,000 4,750 8,000

3,000

Biaya Transportasi : (6.000x750) + (4.750x900) + (1.250x600) + (95x675) + (3.655x600) + (3.000x750) = 4.500.000 + 4.275.000 + 750.000 + 64.125 + 2.193.000 + 2.250.000 = 14.032.125 Perubahan Penjatahan Rbg-Kt Perubahan Biaya : -675

31

Rby-Kt Rby-Kj Rbg-Kj

:+ 900 : -1000 :+600 :-175

B) Tabel Kedua hasil Perubahan


Ke Sumber Bandung (Rb=0) Boyolali (Rby=250) Bogor (Rbg=25) Kebutuhan Pabrik Pabrik Pabrik Jakarta (Kj=750) Tangerang (Kt=650) Depok (Kd=575) 750 600 675 6,000 1,000 (-) 900 (+) 950 4,750 600 (+) 675 600 1,250 95 3,655 (-) 7,250 4,845 3,655 Pabrik Cirebon 600 800 750 3,000 3,000 3,000 Pabrik Yogyakarta 950 500 1,000 KAPASITAS 6,000 4,750 8,000

Ke Sumber Bandung (Rb=0) Boyolali (Rby=250) Bogor (Rbg=25) Kebutuhan

Pabrik Pabrik Pabrik Jakarta (Kj=750) Tangerang (Kt=650) Depok (Kd=575) 750 600 675 6,000 1,000 900 950 1,095 3,655 600 675 600 1,250 3,750 7,250 4,845 3,655

Pabrik Cirebon 600 800 750 3,000 3,000

Pabrik Yogyakarta 950 500 1,000

KAPASITAS 6,000 4,750 8,000

3,000

Biaya Transportasi : (6.000x750) + (1.095x900) + (3.655x950) + (1.250x600) + (3.750x675) + (3.000x750) = 4.500.000 + 985.500 + 3.472.250 + 750.000 + 2.531.250 + 2.250.000 = 14.489.000 Perubahan Penjataha Perubahan Biaya

32

Rbg-Kd

:-600

Rby-Kd Rby-Kt Rbg-Kt

:+950 :-900 :+675 :+125

C) Tabel Ketiga Hasil Perubahan


Ke Sumber Bandung (Rb=0) Boyolali (Rby=250) Bogor (Rbg=25) Kebutuhan Pabrik Jakarta (Kj=750) 750 6,000 1,000 600 1,250 7,250 3,750 4,845 3,655 Pabrik Pabrik Tangerang (Kt=650) Depok (Kd=575) 600 675 900 1,095 675 3,655 600 3,000 3,000 3,000 750 1,000 950 Pabrik Cirebon 600 800 Pabrik Yogyakarta 950 500 KAPASITAS 6,000 4,750 8,000

Ke Sumber Bandung (Rb=0) Boyolali (Rby=250) Bogor (Rbg=25) Kebutuhan

Pabrik Pabrik Pabrik Jakarta (Kj=750) Tangerang (Kt=650) Depok (Kd=575) 750 600 675 6,000 (+) 1,000 (-) 900 950 1,095 3,655 (-) 600 675 600 1,250 3,750 (+) 7,250 4,845 3,655

Pabrik Cirebon 600 800 750 3,000 3,000

Pabrik Yogyakarta 950 500 1,000

KAPASITAS 6,000 4,750 8,000

3,000

33

Ke Sumber Bandung (Rb=0) Boyolali (Rby=250) Bogor (Rbg=25) Kebutuhan

Pabrik Pabrik Pabrik Jakarta (Kj=750) Tangerang (Kt=650) Depok (Kd=575) 750 600 675 6,000 (+) 1,000 (-) 900 950 1,095 3,655 (-) 600 675 600 155 4,845 (+) 7,250 4,845 3,655

Pabrik Cirebon 600 800 750 3,000 3,000

Pabrik KAPASITAS Yogyakarta 950 6,000 500 1,000 4,750 8,000

3,000

Biaya Transportasi : (6.000x750) + (1.095x1000) + (3.655x950) + (155x600) + (4.845x675) + (3.000x750) = 4.500.000 + 1.095.000 + 3.472.250 + 93.000 + 3.270.375 + 2.250.000 = 14.680.625

Perubahan Penjatahan Rby-Kj Rby-Kt Rbg-Kj Rbg-Kt

Perubahan Biaya : +1000 : -900 : -600 :+675 : +175

Dari Ketiga Hasil Perubahan di atas sesuai dengan ketentuan dalam metode transportasi bahwa analisa atau pemecahan yang akan diambil adalah pemecahan yang terbaik yaitu secara keseluruhan yang mempengaruhi penurunan

34

jumlah biaya pengangkutan secara keseluruhan, berarti dari analisa diatas bahwa yang akan diambil adalah Tahap Pertama.

35

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 1. Manajemen Operasi dan Produksi memiliki peranan yang sangat penting dalam perusahaan terutama turut menentukan keberhasilan perusahaan. 2. Manajemen Operasi dan Produksi mempunyai rangkaian kegiatan dari mulai perencanan produk, perencanaan kegiatan pengolahan atau produksi, pelaksanaan kegiatan produksi, kegiatan khusus sampai pengendalian dan penetapan standar. 3. Salah satu kegiatan manajemen operasi dan produksi adalah turut berperan dalam penentuan lokasi perusahaan atau pabrik baru. 4. Dalam menentukan lokasi perusahaan atau pabrik Manajemen Operasi dan Produksi memiliki peranan yang penting dalam hal ini seperti pembahasan di atas hasil yang di dapat dengan metode BEP dan metode Transportasi. B. Saran-Saran 1. Atas keterbatasan kami sebagai penyusun, dengan senang hati kami meminta kepada rekan-rekan untuk menambahkan referensi yang dibutuhkan terutama dalam hal penghitungan.

36

2. PD. Bakso Konco merupakan perusahaan kecil menengah yang lumayan sukses, untuk memperoleh hasil yang lebih baik lagi ada baiknya perusahaan memikirkan peluang untuk memperluas pemasarannya lagi baik dengan difersikasi produk maupun perluasan pasar.

37

Anda mungkin juga menyukai