Anda di halaman 1dari 13

KESEHATAN DAN

KESELAMATAN KERJA (K3)


BAB 1
PENDAHULUAN
Dibuat oleh :

 Abyan Bayuaji

 M Iqbal Febriansyah
LATAR BELAKANG HISTORIS

Perkembangan sejarah tenaga kerja di Indonesia dari
masa kerajaan sampai masa orde baru, ternyata belum
mampu meningkatkan kesejahteraan bagi tenaga kerja
sesuai dengan harapan agar setara dengan tenaga kerja
di negara-negara Asean.
Alasannya karena penghargaan dan gaji tidak sesuai
dengan kebutuhan tenaga kerja. Gaji minimum yang
diberikan berdasarkan UMR. Ini menjadi nilai jual
pemerintah kepada PMA atau PMDN bahwa upah
tenaga kerja Indonesia sangat murah.
CONTOH
 Tenaga kerja Indonesia yang baru lulus STM (Sekolah
Teknologi Menengah) jurusan Elektro, jika mereka
bekerja di dalam negeri gaji pertama yang akan mereka
terima paling besar antara Rp. 600.000,00 sampai dengan
Rp 700.000,00 per bulan dengan fasilitas tambahan yang
sangat terbatas dan jam kerja yang panjang.

 Sedangkan jika bekerja



di Korea sebagai Tenaga Kerja
Indonesia (TKI), pada saat masuk pertama kali selama tiga
bulan mendapat gaji bersih sebesar Rp. 5.000.000,00 sampai
Rp. 7.000.000,00 per bulan. Walaupun untuk dapat bekerja di
Korea mereka harus mengeluarkan dana sebesar Rp.
15.000.000,0 sampai Rp. 18.000.000,00 sebagai dana persiapan
untuk pelatihan dan keberangkatan mereka ke Korea.
PERBUDAKAN

 Pada zaman perbudakan ini, orang melakukan pekerjaan
di bawah pimpinan orang lain, yaitu para budak yang
tidak mempunyai hak apapun, bahkan hak atas hidupnya.

 Yang mereka miliki hanyalah kewajiban melakukan


pekerjaan, kewajiban mengikuti segala perintah, mengikuti
semua petunjuk dan aturan dari pihak pemilik budak

 Pada tahun 1854 dalam Regeringsreglement pasal 115


sampai 117 kemudian menjadi pasal 169 dan 171 Indische
Staatsregeling 1926, dengan tegas ditetapkan paling lambat
pada tanggal 1 Januari 1860 Perbudakan diseluruh
Indonesia dihapuskan
KERJA RODI
 pekerjaan antara sesama
 Dilatarbelakangi oleh pembagian
anggota untuk keperluan dan kepentingan bersama.
karena keadaan maka berkembang menjadi kerja paksa. Di
Jawa, kerja rodi itu dilakukan untuk kepentingan raja dan
anggota keluarganya.
 Kerja rodi dikelompokkan dalam tiga golongan yaitu:
 Rodi gubernamen yaitu untuk kepentingan gubernemen dan
para pegawainya (herendienst).
 Rodi perorangan yaitu rodi untuk kepentingan kepala-kepala
dan pembesar-pembesar Indonesia (persoonlijke diensten).
 Rodi desa yaitu rodi untuk kepentingan desa (desa diensten).
 Proses hapusnya rodi itu juga memakan waktu
yang lama yaitu baru pada tanggal 1 Februari
1938 pekerjaan rodi dihapuskan.

 Bila tidak memenuhi kewajiban melakukan


pekerjaan rodi desa diancam dengan pidana
kurungan selama-lamanya tiga hari atau denda
sebanyak-banyaknya seratus rupiah. Jika
pelanggaran ini diulangi dalam waktu enam
bulan, dapat dijatuhi pidana kurungan selama-
lamanya tiga bulan (KUH Pidana pasal 523).
Punale Sanksi

 Perburuhan biasa, yaitu dimana pekerjaan dilakukan
oleh buruh biasa untuk dan di bawah pimpinan
seorang majikan dapat menerima upah disana-sini
sudah ada tetapi tidak dapat meluas.
 tahun 1819, mengharuskan supaya semua perjanjian
kerja didaftar oleh residen sebelum didaftar para
residen ini harus menyelidiki apakah pada waktu
perjanjian kerja itu dibuat tidak dilakukan paksaan
dan apakah syarat-syarat kerjanya cukup layak.
 Pada tahun 1838 peraturan itu ditarik kembali dan
diganti dengan yang baru
 Penyelidikan yang dilakukan pada tahun 1903
membuktikan adanya keadaan perburuhan yang sangat
menyedihkan berupa :
Pemerasan tenaga buruh.
Penganiayaan buruh.

Pengawasan yang berpihak pada majikan.
Penyalahgunaan kekuasaan dan pengadilan.
Dan lain sebagainya.

 Pada tahun 1941 dan mulai tanggal 1 Januari 1942 punale


sanksi lenyap dari dunia perburuhan diperkebunan
Indonesia.
Penghapusan Kerja Paksa
 Pada saat ini

Negara Indonesia sudah tidak
mengizinkan suatu perusahaan atau perorangan
melakukan kerja paksa terhadap seorang pekerja.

 Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 19


Tahun 1999 tentang Pengesahan Konvensi ILO Nomor
105 mengenai Penghapusan Kerja Paksa.
Industri Konstruksi

 Proyek konstruksi dapat dibagi dalam beberapa tipe yaitu :
 Konstruksi pemukiman (Residential Construction)
 Konstruksi gedung (Building Construction)
 Konstruksi rekayasa berat (Heavy Engineering
Construction)
 Konstruksi industri (Industrial Construction)
 Proyek Manajer (PM) yang bertanggung jawab secara
keseluruhan untuk mengimplementasikan dan
menyelesaikan proyek tersebut.
 Untuk mengimplementasikan dan menyelesaikan
proyek diperlukan berbagai macam sumber daya yang
dapat diwujudkan dalam bentuk biaya seperti :
 Biaya pembelian material dan peralatan.
 Biaya penyewaan atau pembelian peralatan
konstruksi.
 Upah tenaga kerja.
 Biaya sub kontraktor.
 Biaya transportasi.
 Overhead dan administrasi.
 Fee / laba dan kontingensi

Anda mungkin juga menyukai