Anda di halaman 1dari 17

Titrasi Kompleksometri

Kompleksometri/Chelatometri
 Metoda analisis titrasi berdasarkan reaksi
pembetukan kompleks dari ion logam (Ca;Mg)
dengan ligan multidentat (gergigi banyak)
 Ligan yang digunakan : Asam Etilen Diamin
Tetra Asetat (EDTA)
 Rumus Umum = H4Y
 pKa = 2,0; 2,7; 6,2 dan 10,3
SENYAWA KOMPLEKS

Teori Asam – Basa Lewis Teori Senyawa Koordinasi Wemer


Menurut G. N. Lewis
 Asam adalah suatu zat yang dapat menerima
pasangan electron
 Basa adalah suatu zat yang dapat memberikan
pasangan electron
 Senyawa kompleks : suatu proses netralisasi yang
membentuk
 Contoh :
1) H+ + NH3 (H NH3)+
Contoh Pembentukan Kompleks

H 2O + HCl (H2O HCl H30+ + CL-


basa asam

R2 N + HCl (R2N HCl R3NH+ + Cl-


basa asam

Reaksi Kompleks = Reaksi Netralisasi Asam-Basa


 Logam harus mempunyai orbital- orbital sunyi
yang memiliki energi yang dapat menerima
elektron.

LIGAND Unidentat (Satu Gigi)


Polidentat (Banyak Gigi)
Ligand yang Digunakan dalam
Titrasi Kompleksometri
 KOMPLEKSON : I
 KOMPLEKSON : II
 KO M P LE KS O N : III

 Merupakan garam di-Na- dari EDTA.


 Dibuat dari komplekson II.
 KO M P LE KS O N : IV
Kesempurnaan ikatan ion logam dengan molekul
komplekson dipengaruhi oleh :

 Tetapan stabilita dari kompleks.


 pH larutan
 Senyawa-senyawa lain yang dapat pula bersaingan untuk
membentuk kompleks dengan ion logam
 Kestabilan seny. kompleks yang terbentuk
 Makin besar tetapan stabilitas (K-stabilita), makin stabil
senyawa kompleks yang
terjadi.
EDTA
 Garam yang paling sering digunakan sebagai
komplekson adalah Na2EDTA atau garam Na
dari asam etilen diamin tetraasetat, karena:

1. Dapat bereaksi dengan hampir semua logam pada


sistem periodik.
2. Stabilitas kompleks yang terbentuk paling besar jika
dibandingkan dengan komplekson lain.
3. Ligannya membentuk senyawa kelat heksadentat
yang sesuai dengan bilangan koordinasi dari ion
logamnya.
4. Harganya relatif murah.
Beberapa macam titrasi EDTA :

 Titrasi langsung
Logam yang akan dititrasi langsung direaksikan dengan larutan standar
EDTA.

 Titrasi kembali
Zat yang akan diuji mula - mula direaksikan dengan EDTA secara
berlebih, kelebihan EDTA kemudian dititrasi dengan sampel.

 Titrasi subtitusi
Diterapkan ion - ion logam yang tidak atau kurang bereaksi dengan
indikator metal.

 Titrasi tidak langsung


Dapat dilakukan dengan titrasi ion pengendap yang berlebih, titrasi
kelebihan kation, penentuan kesalahan dan penentuan Mg.
Indikator yang banyak digunakan dalam
titrasi kompleksometri adalah:

1. Hitam Eriokrom
Indikator ini peka terhadap perubahan kadar logam dan
pH larutan.
2. Jingga Xilenol
Indikator ini berwarna kuning sitrun dalam suasana asam
dan merah dalam suasana alkali. Kompleks logam-jingga
xilenol berwarna merah, karena itu digunakan pada
titrasi dalam suasana asam.

Anda mungkin juga menyukai