Anda di halaman 1dari 39

THANATOLOGI

DISUSUN OLEH:
Cindy Yuwinda Sari Br. Tarigan (18360042)
Devista Damayanti (18360051)
Diana Ulfah Rahmanah (18360054)
Riska Oktarinda Utami (18360138)
Zainab Nazaahah (18360182)

Preceptor :
dr. Jims Ferdinan P, M.Ked.For, Sp.FM

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


UNIVERSITAS MALAHAYATI TAHUN 2019
I. DEFINISI

• Thanatologi adalah bagian dari ilmu kedokteran forensik yang


mempelajari kematian, perubahan-perubahan yang terjadi
setelah kematian, serta faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan setelah kematian (FK UI, 1997).
II. DASAR HUKUM

Berdasarkan pasal 117 UU No 36 Tahun 2009


Tentang Kesehatan

“Seseorang dinyatakan mati apabila fungsi


sistem jantung sirkulasi dan sistem
pernapasan telah terbukti berhenti secara
permanen, atau apabila kematian batang
otak telah dapat dibuktikan”
III. KEMATIAN

Mati adalah berhentinya secara permanen fungsi berbagai organ


vital (paru-paru, jantung dan otak) sebagai satu kesatuan yang
utuh, yang ditandai oleh berhentinya konsumsi oksigen dalam
tubuh manusia (FK Unissula, 2019).
IV. KLASIFIKASI

• Mati somatis (mati klinis)


• Mati suri (apparent death)
• Mati seluler (mati molekuler)
• Mati serebral
• Mati otak (mati batang otak)
Mati Somatis (mati klinis)
• Mati somatis (mati klinis) terjadi akibat terhentinya fungsi
ketiga sistem penunjang kehidupan, yaitu susunan saraf
pusat, sistem kardiovaskular dan sistem pernapasan yang
menetap (irreversibel) (FK UI, 1997).
Mati suri (apparent death)
• Mati suri (apparent death) adalah suatu keadaan dimana
proses vital turun sampai ke tingkat paling minimal untuk
mempertahankan hidupnya sehingga tanda-tanda kliniknya
tampak seperti sudah mati (FK UNISSULA, 2019).
Mati Seluler (mati molekuler)
• Mati seluler (mati molekuler) adalah kematian organ atau
jaringan tubuh yang timbul beberapa saat setelah kematian
somatis. Daya tahan hidup masing-masing organ atau
jaringan berbeda-beda, sehingga terjadinya kematian seluler
pada tiap organ atau jaringan tidak bersamaan (FK UI, 1997).
Mati Serebral
• Mati serebral adalah kerusakan pada kedua hemisfer otak
yang irreversibel kecuali batang otak dan serebelum,
sedangkan kedua sisten lainnya yaitu sistem pernapasan dan
kardiovaskular masih dapat berfungsi dengan bantuan alat
(FK UI, 1997).

Mati Otak (mati batang otak)


• Mati otak (mati batang otak) adalah bila telah terjadi
kerusakan seluruh isi neuronal intrakranial yang irreversibel
termasuk batang otak dan serebelum. Dengan diketahuinya
mati otak (mati batang otak) maka dapat dikatakan seseorang
secara keseluruhan tidak dapat dinyatakan hidup lagi
sehingga alat bantu dapat dihentikan (FK UI, 1997).
Tanda Kematian
Tidak Pasti Pasti
Pernapasan berhenti Penurunan suhu tubuh (algor
mortis)
Terhentinya sirkulasi Lebam mayat (Livor Mortis)
Kulit pucat Kaku mayat (Rigor Mortis)
Tonus otot menghilang dan Pembusukan (decompositon,
relaksasi putrefaction)
Pembuluh darah retina mengalami Lilin mayat (Adiposera)
segmentasi

Pengeringan kornea Mummifikasi


V. PERUBAHAN-PERUBAHAN TERJADI
SETELAH KEMATIAN

1. Perubahan suhu tubuh (algor mortis)


 Terjadi karena proses pemindahan panas dari suatu benda ke
benda yg lebih dingin, melalui cara radiasi, konduksi,
evaporasi dan konveksi.
 Penurunan suhu rata-rata 0,9-1 C setiap jam.
 Pengukuran suhu per rektal.
VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERUBAHAN SETELAH KEMATIAN
VII. HAL-HAL LAIN YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai