Substitusi
Mekanisme rx: ....?
Jalan-jalan/tahapan yang dilalui oleh suatu reaksi
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Reaksi yang atom, ion atau
gugus dari suatu substrat
digantikan oleh atom, ion,
atau gugus lain Reaksi Substitusi
Dibagi atas:
1). Substitusi Nukleofilik
(SN)
2). Substitusi Elektrofilik (SE)
1). Substitusi Nukleofilik (SN)
Pada umumnya terjadi pada senyawa alifatik, senyawa
lingkar, dan aromatik. Secara umum reaksi
digambarkan sbb:
R–Y +
Substrat
E +
Pereaksi
R–E +
Produk
Y +
Leaving
Penyerang group
1. Reaksi Substitusi Nukleofilik (SN)
Pertama kali diselidiki oleh Hughes, Ingold dan murid-muridnya.
C X C + X-
Nu
C Nu or C Nu
Faktor-faktor yang menentukan SN1
Pengaruh gugus
lepas
• Gugus lepas akan lebih mudah lepas jika memiliki energi
ikatan kecil, jadi tergantung pada kekuatan ikatan antara
substrak dengan leaving group C-F > C-Cl > C-Br > C-I
• Makin besar sifat kebasaan X- makin kuat terikat pada R
sehingga sulit lepas.
• X- akan mudah distabilkan, dalam pelarut polar, jadi reaksi ini
akan mudah terjadi jika ditambahkan AgNO3 untuk mengikat
X yang lepas membentuk AgX
Pengaruh pereaksi/penyerang atau gugus yg
akan masuk
• Pada reaksi SN1 gugus yang masuk tidak terlalu berpengaruh
karena tahap penentu laju reaksi adalah pembentukan
karbokation R+
Pengaruh Struktur R
• Makin besar struktur R-nya, makin mudah terjadi disebabkan
kestabilan R+ yg ditinggalkan oleh gugus pergi. Hal ini
dikarenakan adanya perubahan sudut dari karbon Sp3 ke
Sp2. dan distabilkan oleh adanya resonansi atau
hiperkonyugasi (3o >2o >1o >CH3)
Stereokimia
Rasemisasi
Pengaruh pelarut (lingkungan)
• Disukai pelarut atau lingkungan polar seperti pelarut alkohol
atau AgNO3 dalam alkohol
Kinetika Reaksi SN1:
V=k[RX] orde pertama dan bergantung pada substrat
Profil energi C X
C Nu
C Nu
C X
Contoh:
reaksi (s)-3-bromo-3-metilheksana
dengan nukleofil OH-
CH3 CH3 CH3
-Br-
C2H5 OH- C2H5 HO
+
Br OH C2H5
C3H7 C3H7 C3H7 R 50%
S 50%
Dalam reaksi SN1 terkadang terjadi suatu penataan ulang yang
disebabkan oleh kestabilan karbokation yang terbentuk
OH
H2O
+ HBr
Br
b. Reaksi Substitusi Nukleofilik Bimolekuler (SN2)
Y- C X Y C X Y C + X-
Transisi
Faktor-faktor yang menentukan Rx SN2
Struktur RX: Kepositifan dan halangan
sterik
• Makin penuh sesak keadaan struktur RX, energinya makin tinggi, sehingga
reaksi akan semakin lambat. Sehingga kecepatan reaksi (1o >2o >3o)
CH3Cl MeCH2Cl Me2CH2Cl Me2CH2Cl
v: relatif 1 2.7x10-2 4.9x10-4 2.2x10-5
makin besar gugus R, rx semakin lambat karena pereaksi yg akan masuk
terhalang oleh sesaknya gugus R pada atom C yang mengikat leaving
group
OH-
H3C Br H3C Br (lebih Cepat)
Br OH
-
OH
Lingkungan
• Tidak terlalu dipengaruhi oleh kepolaran
Kinetika Reaksi SN2:
V=k2[RX] [Y ] -
orde kedua
bergantung pada substrat dan pereaksi
E C X
Profil Energi
E C
C X
Contoh 1:
reaksi (s)-2-Iodobutana dengan nukleofil OH-
H3C CH3
-
CH3
OH
+ I HO I HO + I
-
C2H5 C2H5
C2H5
Contoh 2:
reaksi (s)-2-Bromooktana
Perbandingan SN1 dan SN2
SN1 SN1
Struktur RX
Primer or CH3 terjadi Tidak
2o kadang2 Kadang2
3o tidak Terjadi
stereokimia inversi Rasemisasi
Nu- Anion (disukai) Netral (disukai)
Pelarut Sedikit dipengaruhi Kec. Sangat
kepolaran dipengaruhi
kepolaran