Anda di halaman 1dari 14

Akhlak

Dalam Perjodohan
Kelompok 10
Putro Agung .C 20043000022
Almu’min Muhtarif .N 20043000023

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Topik
Pembahasan

Memilih Jodoh dan


01 Meminang

Perkawianan dengan non


02 Muslim

Pesta Perkawinan Menurut


03 Islam
Memilih Jodoh dan
Meminang
Memilih seseorang untuk menjadi
pendamping yang sesuai dengan
kriteria pribadi memang tidak mudah.
Banyak hal yang harus
dipertimbangkan untuk menentukan
siapa orang yang tepat menemani
sepanjang hidupnya kelak.
Ada 4 (empat) Faktor Kriteria Bila Ingin Mencari
Pendamping Hidup

1. Pilihlah jodoh yang baik agamanya, yakni taat


kepada Allah swt. dan Rasululloh saw.

2. Enak dipandang karena kecantikan/ketampanannya.

3. Keturunan atau nasab atau silsilah keluarga

4. Setara hartanya
Meminang

Meminang adalah langkah proses setelah dilakukan ta’araf dan sebelum akad
nikah (pernikahan). Islam memberikan pilihan kebolehan untuk melihat lebih
dahulu perempuan yang akan dipinang sebagaimana disebut dalam hadits
Rasulullah saw. yang diriwayatkan Abu Dawud dari Jabir bin Abdullah RA:
“Rasululloh saw. bersabda: apabila salah seorang diantara kalian meminang
seorang perempuan, jika dia mampu untuk melihat sesuatu yang
memotivasinya untuk menikahi perempuan itu hendaknya dia
melakukannya.” Dalam syariat Islam peminangan (khitbah) merupakan sesuatu
sesuatu yang hukumnya mubah (tidak sampai wajib).
Perkawianan dengan
non Muslim

Pernikahan adalah sesuatu yang


sakral dan diatur dalam setiap
agama dan budaya, begitu pun
dalam Islam. Islam mengajarkan
pernikahan dengan sama-sama
Islam karena untuk menjaga diri
dan untuk kekompakan dalam
berumah tangga.
Bagaimana bila ada pernikahan Muslim
dengan non Muslim? Untuk menjawab ini
maka argumen Qur’an, Hadits dan Fiqh
sebagai berikut
1. Q.S. Al-Baqarah (2): 221

2. Q.S. Al-Ma’idah (5): 5

3. Q.S. Ar-Rum (30): 21

4. Q.S. Al-Mumtahanah (60): 10

5. Q.S. An-Nisa’ (4): 25


6. Hadits Nabi Muhammad saw. dari Abi
Hurairah r.a.: Wanita itu (boleh) dinikahi karena
empat hal yaitu: (1). Karena hartanya, (2).
Karena asal usul keturunannya, (3). Karena
kecantikannya, (4). Karena agamanya. Maka
hendaklah kamu berpegang teguh (dengan
perempuan) yang memiliki iman Islam, jika
tidak maka akan binasalah kedua tangan mu.

7. Kaidah Fiqh: Mencegah kemaksadatan lebih


didahulukan (diutamakan) daripada menarik
kemaslahatan.
Selain itu ada juga aturan Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
Pasal 2 Ayat 1 yaitu: “Perkawinan adalah sah,
apabila dilakukan menurut hukum masing-
masing agamanya dan kepercayaannya.”
Artinya negara kita tidak mewadahi dan tidak
mengakui perkawinan beda agama (meskipun
pengantin laki-lakinya beragama Islam).
Fatwa Majelis Ulama Indonesia 28 juli
2005 tentang Perkawinan Beda
Agama yaitu:
1. Perkawinan beda agama adalah
haram dan tidak sah.
2. Perkawinan laki-laki muslim dengan
wanita ahlul kitab, menurut qaul
mu’tamad adalah haram dan tidak
sah.
Pesta Perkawinan Menurut
Islam
Salah satu kesunnahan dalam
pernikahan adalah mengadakan
walimah (pesta pernikahan) yang
diadakan setelah akad nikah.
Rasululloh saw. mengatakan kepada
Abdurrahman bin Auf: adakanlah
walimah walaupun hanya dengan
seekor kambing (H.R. Abu Dawud)
Perlu diketahui bebarapa adab
penyelenggaraan walimah, yaitu:

1. Luruskan niat untuk mendapat keselamatan


dunia akhirat.
2. Membuat dan menyediakan hidangan sesuai
kemampuan, bukan untuk pamer atau riya’ atau
menimbulkan mubazir, tapi sederhana.
3. Mengundang tetangga, sahabat, keluarga
tanpa membeda-bedakan si kaya atau si miskin.
4. Tidak berlebihan dalam segala kegiatan yang
tidak sesuai dengan norma agama dan sosial.
5. Menyediakan tempat terpisah antara laki-
laki dan perempuan.
6. Tidak mengisi acara resepsi dengan
perkara mungkar (maksiat).
7. Sebaiknya resepsi diadakan setelah
Dukhul (hubungan suami istri setelah akad
nikah).
8. Orang yang diundang wajib mendatangi
undangan tersebut kecuali ada udzur syar’i
(alasan yang kuat).
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai