Anda di halaman 1dari 55

BENTUK+FUNGSI KELUARGA

PEMBIAYAAN KESEHATAN UKP


Achmad Ridwan, MO, dr, M.Sc
08127134097 achmad.ridwanmo@yahoo.com
OUTLINE

1. BENTUK +FUNGSI KELUARGA


2. MANAJEMEN KEUANGAN,
3. PEMBIAYAAN KESEHATAN UKP
DIAGNOSIS KELUARGA
• Struktur Keluarga
• Bentuk Keluarga
• Fungsi Keluarga +APGAR SCORE
• Genogram
• Life cycle
• Pengaruh Keluarga terhadap Kesehatan
• Peengaruh Kesehatan terhadap Keluarga
5 Langkah Manajen Masalah kesehatan Genogram
Aspek Personal: individu/klg Family Map
alasan kedatangan,
harapan, kekhawatiran Pasien Dinamika Family
Life Cycle
dan persepsi pasien Keluarga
Family
Life Line
Aspek Klniis Anamnese Family Family
HOLISTIK assessment APGAR
tools
Aspek Risiko Internal Family
SCREEM
Pemeriksaan Lingkungan:
Aspek Risiko Eksternal Pekerjaan
Fisik - Fisik
- Sosial Rumah
Derajat Fungsional - Budaya, dll
Pemeriksaan
Penunjang Diagnosis Psikososial
Diagnosis
Medis O SIS
N
Diagnosis
G
D IA Intervensi Psikososial:
EHOLISTIK Edukasi pasien/ Konseling
Intervensi B L Keterlibatan keluarga
Medis D OU
Berbasis EBM Community Diagnosis
Penatalaksanaan
Level Pencegahan KOMPREHENSIF Skrining/ Penapisan
BENTUK KELUARGA
• Goldenberg (1981) membagi bentuk keluarga menjadi 9 yaitu:
1. Keluarga inti (Nuclear family): suami+isteri+anak kandung
2. Keluarga besar( extended family):suami+isteri+anak kandung+sanak sdr lain (grs vertikal dan horizontal
3. Keluarga campuran (blenden family): suami+isteri+anak kandung+anak tiri
4. Keluarga menurut hukum umum (common law family):pria+wanita tdk terikat perkawainan sah dan
anak tinggal bersama
5. Keluarga orang tua tunggal(single parent family): pria atau wanita mungkin krn tlh bercerai, pisah,
tinggal mati, atau tdk pernah nikah dan anak tungga bersama
6. Keluarga hidup bersama(commune family):td pria, wanita dan anak anak yg tinggal bersama, berbgai
hal/tg jjwb serta memiliki kekayaan bersama
7. Keluarga serial (serial family):td pria wanita tlh menikah dan mungkintlh punya anak, kemudian cerai dan
msg2 menikah lagi serta memilki anak dg psg msg semua menganggap 1 klrg
8. Keluarga gabungan (composite family):suami dg bbrp isteri dan anak2anya atau isteri dg bbrp suuami
dan anak2nya yg hidup bersama/
9. Keluarga tinggal bersama (Cohabition family):td pria dan wanita yg hidupbersama tanpa ada ikatan
perkawainan yg sah
FUNGSI KELUARGA DAN APGAR SCORE
• Dalam Peraturan Pemerintah ((PP) No 21 tahun 1994, ada 8 fungsi keluarga
1. Keagamaan (fgs klr sbg wahana persemaian nilai-nilai agama)
2. Budaya (Fgs klrg memberi kesempatan utk mengembangkan budaya bgs yg beraneka ragam)
3. Cinta kasih (Fgs klrg dlm memberi landasan kokoh hub anak dg anak, suami isteri, org tua dg
anak, kekeraabatan—klg penuh cintah kasih)
4. Melindungi (menumbuhkan rs maman dan keahangatan setiap angg klrg)
5. Reproduksi (melanjutkan keturunan diencanakan shg kesejahteraan umat)
6. Sosialisasi dan pendidikan (peran klrg mendidik agar bsa penyesuaian dg alam kehidupan dims
depan)
7. Ekonomi (Unsu pendukung kemandirian dan ketahanan keluarga)
8. Pembinaan lingkungan (Fgs klrg memberi kemampuan kpd setiap angg klg menyesuaiakn dri
secara serasi, selaras dan seimbang dg dy dukung alam dan liingk berubah secara dinamis)
APGAR SCORE KELUARGA
Salah satu cara yg digunakan utk mengukur sehat/tidaknya st keluarga

Menerima bantuan

Komunikasi

Kebebasan
APGAR SCORE KELUARGA
Salah satu cara yg digunakan utk mengukur sehat/tidaknya st keluarga

Kasih Sayang, interaksi emosional

Kebersamaan dl membagi waktu


Keluarga dan Kesehatan
• Keluarga dan penyakit selalu berhubungan dgn: Kperibadian, gaya hidup, lingkungan fisik dan hub
antar manusia.
• Keluarga adalah tempa pembentukan individu. Sehingga keempat hal diiatas dimulai dalam keluarga.
• Arti dan kedudukan keluarga (Freeman, 1970)
– Merupakan unit terkecil dlm masy
– Sbg st kelompok yg berperan pentin dlm msallah kes
– Masalah kes klrg saling terkait dg pelbagai masalah keluarga lainnya
– Sbg pusat pengambilan Kpts kes yg terpenting
– Sbg wadah plg efektif utk pelbagai upaya.penyampaian pesan kes.
• Arti dan kedudukan Keluarga (Murbanyak, 1964)
– Sebagai tempat bertanya pertama (reference group)
– Mempunyai pengaruh yg amat beesar dalam pelbagai tindakan kedokeran: diagnosis, pencegahan, pengobatan
dan perawatan.
PENGARUH KELUARGA TERHADAP KES
1) Penyakit keturunan.
– Interaksi antara fak genetik (reproduksi) dan fak lingk (fgs2 klrg lainnya),
– muncul dlm perkawinan (tahap awal dan siklus kehidup klrg),
– perlu marriage counseling dan screening
2) Perkembangan bayi dan anak.
– Jika dibesarkan dlm lingk klrg dg fgs yg sakit akan mengganggu perkmeb bayi dan anak
3) Penyebaran penyakit (Peny infeksi, neurosis)
4) Pola penyakit dan kematian.
– Hidup membujang/bercerai mempengaruhi angka kesakitan dan kematian
5) Proses penyembuhan penyakit.
– Penyembuhan peny kronis pd anak pd klrg dg fgs klrg “sehat” >baik dibandingkan pd klrg dg fgs klg
“sakit”.
Pengaruh kesehatan terhadap keluarga
1. Bentuk keluarga.
– Infertilitas—membentuk klrg inti tanpa anak
– Pney jiwa 9kelainan seksual: homoseksual) jk membentuk klrg nn tradisional
2. Fungsi keluarga.
– Jk kes KK (pencari nafkah) terganggu 0menganggu fgs ekonomi dan fgs
pemenuhan kebutuhan fisik
– JK kes Ibu Rt terganggu menggangu fgs afektif/fgs edukasi sosialiasi
3. Siklus kehidupan klrg.
– Inertilitas tdk mengalami siklus kehidupan klrg yg lengkap
– Jk kes suami isteri memburuk kematian cepat masuk kedlm tahap lenyapnya klrg.
KEUANGAN UKP
Manajemen Keuangan
• Terdiri dari:
– Pemeliharaan pencatatan Pendapatan, Belanja dan Profit
– Menyiapkan financial statement pada akhir priode akunting
– Menganalisis financial statement dan tindak lanjut
– Meyakinkan bahwa pencatatan keuangan telah diaudit
– Mengembangkan rencana keuangan
Belanja atau Pengeluaran atau Biaya

• Belanja atau pengeluaran sebagian besar dibawah kendali


praktik termasuk:
– Staff cost: gaji, bonus,er cost: buku/jurnal, asuransi,
– Occupancy cost: sewa, rate, perbaikan, telepon, utility (listrik,
air)
– Drug cost: biaya obat, farmasi dan alkes
– Other cost: buku/jurnal, peralatan, pos, ATK, transport
termasuk kunjungan rumah.
Profit
• Profit =Selisih antara income dan pengeluaran/belanja.
• Memelihara tingkat pengeluaran yg rendah adalah lebih
meyakinkan daripada income yg tinggi
Pencacatan keuangan
• Pencatatan dilakukan dengan format yang rinci dan mudah
ditelusuri
• Sebaiknya dibuat dalam bentuk buku bantu (harian) baru
dipindahkan ke buku besar
• Pada buku besar sudah dibuat pengelompokkan pendapatan
berdasarkan jenis pendapatan dan pengeluaran berdasarkan jenis
pengeluaran. Ini menggambarkan aliran kas (cash flow)
• Neraca memuat informasi tentang rugi atau laba. Pada neraca
faktor penyusutan sudah diperhitungkan.
BUKU BANTU
Biaya operasional
TANGGAL PENGELUARAN Rp
1-11-16 Beli alkohol 70 % 100.000
Kapas 2 gram 50.000
Subtotal 150.000
5-11-16 Pembayaran listrik bulan oktober 300.000
Pembayaran langanan PAM 50.000
Subtotal 500.000
7-11-16 Pembelian lisol 2 liter 20.000
Subtoal 520.000

17
BUKU BESAR
Tgl PENERIMAAN Rp Tgl PENGELUARA Rp
N
1-11-16 Biaya kapitasi dari BPJS 30.000.000 1-11-16 Beli alkohol 100.000
70 %
5-11-16 Jasa medik dari pasien 50.000 5-11-16 Pembayaran 300.000
an.Aminah listrik bulan
oktober
Jasa medik pasien an.Budi 50.000 Subtotal 150.000
Saldo lebih 29.550.000
Total 30.100.000 30.100.000

18
ELEMEN-ELEMAN LAPORAN NERACA DAN LABA RUGI

AKUN DEBET KREDIT


LAPORAN NERACA
Harta (Kekayaan) + -
Hutang (Kewajiban) - +
Modal - +
LAPORAN LABA RUGI

Pendapatan - +
Harga Pokok Penjualan + -

Beban/Biaya (Expense/Cost) + -

19
Financial Statement

• Adalah ringkasan kegiatan keuangan organisasi.


• Terdiri dari informasi yg berguna untuk menajemen berupa profit
dan loss statement (P&L statement) dan balance sheet.
• Data dalam P & L statement dan balance sheet menunjukkan
kinerja organisasi dan stabilitasnya.
Rekening Koran (Financial statement)

Tgl Tran Tgl efektif Deskripsi Kode No Cek Debet Kredit Ledger Balance User
saksi Tran saksi Transaksi Id
1-10-15 1-10-15 Saldo 632.647.127
awal
2-10-15 2-10-15 Bagi hasil 525.997 635.656.924
2-10-15 2-10-15 Pajak 181.959,0 636.294.965
Audit Keuangan
• Tujuan audit untuk meyakinkan akuntabiltas penggunaan keuangan dan
sumber daya material.
• Audit eksternal, diselenggara oleh expert ( akuntan publik) dari luar
organisasi. Auditor melihat dokumen pendukung dari laporan keuangan.
• Audit Internal, tujuannya sama dg audit eksternal. Perbedaannya,
dilakukan oleh pegawai dalam organisasi itu sendiri.
Perencanaan keuangan
• Kegiatan kunci dari perencanaan keuangan adalah
mengembangkan anggaran organisasi yaiatu:
– Anggaran operasional
– Anggaran keuangan:
• Belanja modal
• Cash budget
• Balance sheet budget
Perpajakan di DK
• Jenis2 kewajiban pajak yang mungkin ada:
– PPN: pembelian barang
– PPh: pasal 21, pasal 23 dan pasal 25
• Harus memahami dengan baik supaya tidak menjadi ‘obyek’
• Setiap warganegara yang mempunyai penghasilan harus mempunyai
NPWP
PPh pasal 21
• PPh Pasal 21:
– Untuk gaji dan pendapatan perorangan.
– Untuk gaji dihitung setelah dikurangi Penghasilan Tidak Kena Pajak
(PTKP)
– PTKP: diatur dg Peraturan Menteri Keuangan (PMK) no
101/PMK.010/2019:
• Tahun 2019: Bujangan Rp 54.000.000/th (Rp.4.500.000x12 bulan)
• Tiap tanggungan (Isteri / tanggungan anak) ber tambah
Rp.4500.000/orang
• Contoh: Kawin isteri tdk bekerja memiliki 1 tanggungan: PTKP=
Rp.54.000.000+4.500.000+4.500.000= Rp.63.000.000/th
PPh pasal 21(lanjutan)
• Untuk pendapatan perorangan (dokter, arsitek, pengacara, konsultan, dll) besarnya
tergantung pada jumlah pendapatan:
• Penghasilan Netto= Penghasilan bruto-PTKP
• Misalnya Penghasilan Bruto 1 tahun Rp,72.000.000, PTKP pekerja yg memp 1 isteri+1 anak
Rp. 63.000.000.
• Jadi Penghasilan Netto 1 tahun:= 72.000.000-63.000.000 = Rp.9.000.000
• Maka Pajak PPh pasal 21 1 tahun= 5 %x Rp.9000.000=Rp.45.000 1 tahun
Penghasilan Netto Pajak 1 tahun
< Rp. 25.000.000 5%
Rp. 25.000.000- Rp. 50.000.000 10 %
Rp 50.000.000-100,000.000 15%
Rp 100.000.000-200.000.000 25%
Rp >200.000.0000 35 %
PPh Pasal 23
• Pajak penghasilan terkait penghasilan dari investasi,
pendapatan dari penempatan modal
• Pajak penghasilan atas sewa-menyewa
• Pajak penghasilan atas hadiah, komisi
• Pajak penghasilan atas penyerahan jasa (desainer interior, jasa
instalasi gedung, dll)
PPh pasal 25
• Pajak penghasilan badan (yayasan, PT, CV atau BUMD) atas sisa
hasil usaha
• Ditentukan oleh kinerja
• Makin besar laba, makin besar prosentase pajak yang harus
dibayar
• Pencatatan yang baik, akan menguntungkan pengusaha
SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN
PROGRAM UKP
SISTEM KAPITASI

• Mencegah Penggunaan Pelayanan yang


Berlebihan
• Mendorong Pelayanan Preventif dan Promotif

30
MANFAAT SISTEM KAPITASI
1. Ada jaminan tersedianya anggaran biaya pelayanan kes yg akan diberikan
2. Ada dorongan untuk merangsang perencanaan yg baik dalam yankes, shg dpt
dilakukan:
1. Pengendalian biaya yan kes peranggota
2. Pengendalian tk penggunaan yankes
3. Efisiensi biaya dg penyerasian upaya promotif-preventif dg kuratf dan rehabilitatif
4. Rangsangan u menyelenggarakan yankes bermutu, efektif dan efisien
5. Peningkatan pendapatan untuk PPK yg bermutu
6. Peningkatan kepuasan anggota yg akan menjamin tersedianya kes.masyarakat.

31
SISTEM KAPITASI

• Bahaya: Pelayanan Substandar (Krn Provider Takut


Rugi)  perlu seleksi dan pembinaan provider
• Resiko: Pelayanan Situasi Khusus  pembinaan
peserta

32
PERHITUNGAN BIAYA KAPITASI
NO KOMPONEN BIAYA KETERANGAN 1 BULAN
  Biaya Dr Salary &benefit DK Rp. 180 jt/Th:50mg/th:40jam/minggu:60menit/jam    
    =Rp. 1500/menit x 10 menit/kunjungan 15,000 9,000,000
  Biaya perawat Salary &benefit DK Rp. 60 jt/Th;50mg/th:40jam/minggu:60menit/jam    
    =Rp. 500/menitx 5 menit/kunjungan 2,500 1,500,000
  Biaya Health Care Assistant Salary &benefit DK Rp. 30 jt/Th:50minggu/th:40jam/minggu:60mnt/jam    
  (HCA) =Rp. 250/menitx 5 menit/kunjungan 1,250 750,000
  Material habis pakai Obat, spuit, sarung tangan, linen,reagen, deinfektan dll 5,000 3,000,000
Darah lengkap, urinalisis, glukose darah, GOT/GPT, Asam urat, panel lipid,
  Lab.dasar dan rutin tes kehamilan, widal 4,000 2,400,000
  Penunjang diagnostik Foto polos, EKG, USG 1,600 960,000
  Obat peresepan Obat generik, OTC (Over The Counter=obat dijual lgs tanpa resep dr) 11,600 6,960,000
BIAYA TIDAK LANGSUNG 1 TAHUN   -
  Tempat Praktek Sewa gedung, listrik, air, telpon 28,800,000 2,400,000
  ATK Stationary, barang cetakan, pemeliharaan, kebersihan, dll 6,000,000 500,000
  CME/CPD Seminar, langganan jurnal, iuran organisasi, dll 4,800,000 400,000
  Salary &Benefit Administrator &office boy 15,000,000 1,250,000
  Marketing Brosur, poster, boklet, leaflet, dll 3,600,000 300,000
  Lain-lain   2,400,000 200,000
  Jaminan sosial untuk tenaga kes     500,000
  Nilai awal aset untuk praktik   50,000,000 416,667
         
         
  Jumlah Kunjungan Dari nomor 2 diatas 7,200
Kalkulasi depresiasi dan amortisasi     833,333
     Kapitasi:31.370.000/2500 jiwa=Rp. 12.548   31,370,000
BIAYA PRAKTIK DAN BIAYA HIDUP PDKM
No Komponen biaya Rp
I OPERASIONAL  
1Material habis pakai 3,000,000 9.56
2Laboratorium ruitn 2,400,000 7.65
3Penunjang diagnosotik 960,000 3.06
4Obat peresepan 6,960,000 22.19
5Sewa tempat,Listrik telpon air 2,400,000 7.65
6ATK 500,000 1.59
7CME (CPD) 400,000 1.28
7Honor Perawat dan HCA 2,250,000 7.17
8Honor adm & Office boy 1,250,000 3.98
9Marketing&Bahan edukasi 300,000 0.96
10Lain-lain (Home visits) 200,000 0.64
11Expected Home pay Dokter 7,500,000 23.91
  SUBTOTAL 1 28,120,000 89.64
II JAMINAN SOSIAL
12Jaminan kes 500,000 1.59
13Jaminan sosial tenaga kerja 500,000 1.59
14Jaminan perlindungan profesi 500,000 1.59
15Asuransi jiwa 500,000 1.59
  Subtotal 2 2,000,000 6.38
III Biaya penggantian Investasi 10 tahun  
16Alat kesehatan dan non kesehatan 416,667 1.33
17Biaya depresiasi dan amortisasi 833,333 2.66
  Subtotal 4 1,250,000
TOTAL 31,370,000
PERATURAN MENTERI KESEHATAN Ri NO 52 TAHUN 2016
TENTANG STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN
PROGRAM JAMINAN KESEHATAN

Pasal 2
• Tarif pelayanan kesehatan pada FKTP meliputi:
a. Tarif Kapitasi; dan
b. Tarif Non Kapitasi.

Pasal 3
(1) Tarif Kapitasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a
diberlakukan pada FKTP yang melakukan pelayanan:
a. administrasi pelayanan
PERATURAN MENTERI KESEHATAN Ri NO 52 TAHUN 2016
TENTANG STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN
PROGRAM JAMINAN KESEHATAN

b. promotif dan preventif;


c. pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis;
d. tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non
operatif;
e. obat dan bahan medis habis pakai; dan
f. pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat
pratama.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN Ri NO 52 TAHUN 2016
TENTANG STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN
PROGRAM JAMINAN KESEHATAN

(2) Tarif Non Kapitasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b diberlakukan pada
FKTP yang melakukan pelayanan kesehatan di luar lingkup pembayaran kapitasi, yang
meliputi:
a. pelayanan ambulans;
b. pelayanan obat program rujuk balik;
c. pemeriksaan penunjang pelayanan rujuk balik;
d. pelayanan penapisan (screening) kesehatan tertentu termasuk pelayanan terapi krio
untuk kanker leher rahim;
e. rawat inap tingkat pertama sesuai indikasi medis;
f. jasa pelayanan kebidanan dan neonatal yang dilakukan oleh bidan atau dokter, sesuai
kompetensi dan kewenangannya; dan
g. pelayanan Keluarga Berencana di FKTP.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN Ri NO 52 TAHUN 2016
TENTANG STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN
PROGRAM JAMINAN KESEHATAN

• Pasal 4
(1) Penetapan besaran Tarif Kapitasi di FKTP dilakukan
berdasarkan kesepakatan bersama antara BPJS Kesehatan
dengan Asosiasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
(2) Standar Tarif Kapitasi di FKTP ditetapkan sebagai berikut:
a. puskesmas atau fasilitas kesehatan yang setara sebesar
Rp3.000,00 (tiga ribu rupiah) sampai dengan Rp6.000,00 (enam
ribu rupiah) per peserta per bulan;
PERATURAN MENTERI KESEHATAN Ri NO 52 TAHUN 2016
TENTANG STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN
PROGRAM JAMINAN KESEHATAN

b. rumah sakit Kelas D Pratama, klinik pratama, praktik dokter,


atau fasilitas kesehatan yang setara sebesar Rp8.000,00
(delapan ribu rupiah) sampai dengan Rp10.000,00 (sepuluh
ribu rupiah) per peserta per bulan; dan
c. praktik perorangan dokter gigi sebesar Rp2.000,00 (dua ribu
rupiah) per peserta per bulan
PERATURAN MENTERI KESEHATAN Ri NO 52 TAHUN 2016
TENTANG STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN
PROGRAM JAMINAN KESEHATAN

(3) Besaran tarif kapitasi yang diterima oleh FKTP ditentukan


melalui proses seleksi dan kredensial yang dilakukan oleh BPJS
Kesehatan melibatkan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dan/atau Asosiasi Fasilitas Kesehatan dengan
mempertimbangkan sumber daya manusia, kelengkapan
sarana dan prasarana, lingkup pelayanan, dan komitmen
pelayanan.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN Ri NO 52 TAHUN 2016
TENTANG STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN
PROGRAM JAMINAN KESEHATAN

(6) Ketentuan mengenai pertimbangan penilaian pemenuhan kriteria sumber


daya manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ayat (4), dan ayat (5)
ditetapkan sebagai berikut:
a. bagi puskesmas atau fasilitas kesehatan yang setara:
1) kapitasi sebesar Rp3.000,00 (tiga ribu rupiah) per peserta per bulan apabila
tidak memiliki dokter dan tidak memiliki dokter gigi;
2) kapitasi sebesar Rp3.500,00 (tiga ribu lima ratus rupiah) per peserta per
bulan apabila memiliki dokter gigi dan tidak memiliki dokter;
3) kapitasi sebesar Rp4.500,00 (empat ribu lima ratus rupiah) per peserta per
bulan apabila memiliki 1 (satu) orang dokter, tetapi tidak memiliki dokter gigi;
PERATURAN MENTERI KESEHATAN Ri NO 52 TAHUN 2016
TENTANG STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN
PROGRAM JAMINAN KESEHATAN

4) kapitasi sebesar Rp5.000,00 (lima ribu rupiah) per peserta per


bulan apabila memiliki 1 (satu) orang dokter dan memiliki dokter
gigi;
5) kapitasi sebesar Rp5.500,00 (lima ribu lima ratus rupiah) per
peserta per bulan apabila memiliki paling sedikit 2 (dua) orang
dokter, tetapi tidak memiliki dokter gigi; dan
6) kapitasi sebesar Rp6.000,00 (enam ribu rupiah) per peserta per
bulan apabila memiliki paling sedikit 2 (dua) orang dokter, dan
memiliki dokter gigi.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN Ri NO 52 TAHUN 2016
TENTANG STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN
PROGRAM JAMINAN KESEHATAN

• Pasal 4 (2)
b. bagi FKTP selain puskesmas:
1) dokter praktik mandiri memperoleh kapitasi sebesar Rp8.000,00 (delapan
ribu rupiah) per peserta per bulan, apabila memiliki 1 (satu) orang dokter;
2) klinik Pratama atau fasilitas kesehatan yang setara, memperoleh:
a. kapitasi sebesar Rp9.000,00 (sembilan ribu rupiah) per peserta per bulan
apabila memiliki minimal 2 (dua) orang dokter dan tidak memiliki dokter gigi;
atau
b. kapitasi sebesar Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) per peserta per bulan
apabila memiliki minimal 2 (dua) orang dokter dan memiliki dokter gigi
PEMBAYARAN KAPITASI PADA FKTP BER BASIS KINERJA (PER
BPJS N0 7 TAHUN 2019)
o
Ma kas
Contoh perhitungan Nilai Capaian FKTP
Indikator Bobot Target Kriteria Penilaian Nilai capaian
kinerja
Rating Deskripsi
a b c d e bxd
ANGKA 40 % ≥150 0/00 1 140 0/00 0,4
KONTAK
RRNS 50 % ≤2% 1 3% 0,5
RPPT 10 % ≥5% 1 3% 0,1
Total Nilai Capaian 1
Contoh perhitungan Pembayaran Kapitasi FKTP

• Nilai apaian 1-<2 Pembayaran kapitasi


– Puskesmas 85%
– Klinik Pratama/RS D Pratama 95%
• Contoh:
– Puskesmas X jumlah peserta 10.000 org, biaya kapitasi Rp.3000, maka
pembayaran kapitasi:
85%x 10.000x Rp.3000=Rp.25.500.000/bulan
– Klinik Pratama Y Jumlah pesereta 5000, biaya kapitasi Rp.8000, maka
pembayaran kapitasi:
95%x 5000orgxRp.8000=Rp.38.000.000/bulan
Rujukan
• Peraturan Presiden RI (Perpres) No75 tahun 2018. Perubahan
Perpres no 82 tahun 2018 tenatng JKN.
• Peraturan BPJS No 7 tahun 2019 tentang Juklak Pembayaran
Kapitasi berbasis Kinerja di Faskes pertama
• Sutono, G , Zunilda, Sadikin, Dhanasari, Ardini W, Lesatari W,
Oktowati, S, 2008, Membangun Praktik Dokter Keluarga Mandiri,
PB IDI, Jakarta
• BPJS Cabang Palembang, 2019. Pembiayaan kapitasi berbasis
kinerja, Bahan Kuliah Blok 27 FK Unsri

Anda mungkin juga menyukai