Anda di halaman 1dari 18

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PENGEMBANGAN SISTEM

Kelompok 1
1. Bagus Jatmika (7101419136)
2. Wahyu Ita Solihayati (7101417177)
3. Aulia Ulfa Hakiki (7101419039)
4. Eflin Muji Ratnasari (7101419253)
Pengembangan Sistem Informasi
Definisi Pengembangan System
 Pengembangan system (System Development) adalah menyusun suatu
system yang baru untuk menggantikan system yang lama secara
keseluruhan atau memperbaiki system yang ada

 Pengembangan system merupakan aktivitas untuk menghasilkan system


informasi berbasis computer guna menyelesaikan persoalan organisasi atau
memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul
Pengembangan Sistem Informasi
Untuk menghasilkan Sistem Informasi terdiri dari :
1. Sistem analisis
Upaya mendapatkan gambaran bagaimana system bekerja dan masalah-
masalah apa saja yang ada pada system
2. Sistem Development
Adalah langkah-langkah mengembangkan system informasi yang baru
berdasarkan gambaran cara kerja system dan permasalahan yang ada
Pengembangan Sistem Informasi
Mengapa ada Pengembangan Sistem
• Adanya permasalahan-permasalahan di sistem yang lama
• Untuk meraih kesempatan-kesempatan
• Adanya intruksi dari pimpinan atau adanya peraturan pemerintah
Tujuan Pengembangan Sistem Informasi
• Peningkatan Kinerja yang dapat diukur dari trhougput dan waktu respons
• Kualitas informasi yang disajikan
• Keuntungan (penurunan biaya)
• Kontrol (pengendalian)
Pengembangan Sistem Informasi
Model Prototyping Pada Pengembangan Sistem Informasi

• Pengertian Prototyping
Prototyping sendiri merupakan proses merancang sebuah prototype dimana
prototype/pewarupa sendiri adalah sebuah model produk yang mungkin belum memiliki
semua fitur produk sesungguhnya namun sudah memiliki fitur-fitur utama dari produk
sesungguhnya dan bisa digunakan untuk keperluan testing atau uji coba sebelum
berlanjut ke fase pembuatan produk sesungguhnya
• Tujuan Prototyping
Dibuatnya sebuah Prototyping bagi pengembang sistem bertujuan untuk mengumpulkan
informasi dari pengguna sehingga pengguna dapat berinteraksi dengan model prototype
yang dikembangkan, sebab prototype menggambarkan versi awal dari sistem untuk
kelanjutan sistem sesungguhnya yang lebih besar.
• Manfaat dari Penggunaan Prototyping
1. Mewujudkan sistem sesungguhnya dalam sebuah replika sistem yang akan berjalan,
menampung masukan dari pengguna untuk kesempurnaan sistem.
2. Pengguna akan lebih siap menerima setiap perubahan sistem yang berkembang sesuai
dengan berjalannya prototype sampai dengan hasil akhir pengembangan yang akan
berjalan nantinya.
3. Prototype dapat ditambah maupun dikurangi sesuai berjalannya proses pengembangan.
Kemajuan tahap demi tahap dapat diikuti langsung oleh pengguna.
4. Penghematan sumberdaya dan waktu dalam menghasilkan produk yang lebih baik dan
tepat guna bagi pengguna
• Langkah-langkah Prototyping
1. Pengumpulan Kebutuhan.
2. Proses desain yang cepat.
3. Membangun prototipe.
4. Evaluasi dan perbaikan.
• Desain Sistem
Desain sistem nantinya akan menghasilkan prototype paket software, dan produk yang
baik, sebaiknya mencakup :
 Fitur menu yang cepat dan mudah.
 Tampilan input dan output.
 Laporan yang mudah dicetak.
 Kamus Data yang menyimpan informasi pada setiap field termasuk panjang field,
pengeditan dalam setiap laporan dan format field yang digunakan.
 Basisdata dengan format yang sesuai dengan perangkat lunak yang digunakan
• Pengujian Sistem
Menurut Sommerville (2011) pengujian sistem terdiri dari :
➢ Pengujian unit untuk menguji komponen individual secara independen tanpa komponen
sistem yang lain untuk menjamin sistem operasi yang benar.
➢ Pengujian modul yang terdiri dari komponen yang saling berhubungan.
➢ Pengujian sub sistem yang terdiri dari beberapa modul yang telah diintegrasikan.
➢ Pengujian sistem untuk menemukan kesalahan yang diakibatkan dari interaksi antara
subsistem dengan interfacenya serta memvalidasi persyaratan fungsional dan non
fungsional.
➢ Pengujian penerimaan dengan data yang dientry oleh pemakai dan bukan uji data
simulasi.
➢ Dokumentasi berupa pencatatan terhadap setiap langkah pekerjaan dari awal sampai
akhir pembuatan program.
Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan Sistem Informasi Sebagai Metode Penelitian
• Untuk menyajikan pengembangan sistem sebagai penelitian, peneliti harus
menyatakan pada tahap tertentu masalah penelitian, tujuan dan pertanyaan yang akan
dijawab dalam kaitannya dengan apa saja celah atau keterbatasan pengetahuan yang
ada di daerah tersebut.
• Agar diterima sebagai penelitian yang valid, pendekatan pengembangan sistem harus
memiliki pengumpulan dan analisis data metodis atau prosedur ketat alternatif yang
sesuai untuk penelitian pengembangan sistem. Data yang dikumpulkan dalam
penelitian menggunakan SDM dapat bersifat empiris, seperti dari pengujian sistem,
kualitatif, seperti deskripsi proses pengembangan, atau bahkan implisit, di mana data
yang diminati tertanam dalam desain atau implementasi sistem.
Tahapan Penelitian Pengembangan Sistem
• Desain konsep: Pada tahap pertama ini perlu ada adaptasi dan penggabungan kemajuan teknis dan
teoritis saat ini di bidang yang diminati. Peneliti harus menemukan, mensintesis, menggunakan,
menerapkan pengetahuan yang ada untuk mengidentifikasi celah atau batasan dari sistem yang ada
dan mengembangkan tujuan penelitian yang bermakna.
• Membangun arsitektur sistem: Tahap kedua secara terang-terangan merupakan salah satu penciptaan
pengetahuan baru yang harus diterima sebagai penelitian asli. Peneliti terlibat dalam aktivitas desain
kreatif dan inovatif dalam pengembangan arsitektur, mendefinisikan komponen, model, algoritme,
dan struktur data.
• Prototyping: Merupakan tahapan dimana proof of concept sering digunakan untuk
mendemonstrasikan bahwa suatu sistem dapat dibangun berdasarkan hasil dari tahapan sebelumnya,
ini dapat dilakukan dengan prototipe kerja tunggal atau melibatkan analisis berulang, desain dan
implementasi prototipe yang berkembang.
• Alih teknologi Jika tahap produksi berhasil, produk mungkin menarik minat khalayak umum. Pada
tahap ini dimungkinkan untuk mengevaluasi penggunaan sistem dengan studi kasus dan lapangan atau
eksperimen laboratorium, mengkonsolidasikan pengalaman yang dipelajari
Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
Ciri Guru yang professional
1. Memiliki kepribadian yang matang dan berkembang
2. mempunyai keterampilan membangkitkan minat peserta didik
3. memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat
4. sikap profesionalisme berkembang secara berkesinambungan

Pengembangan system di di bidang kependidikan bertujuan untuk


 Membangun suatu model proses pengolahan data informasi sekolah yang mencakup
Transaction Processing System (TPS) dan Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Langkah Prosedur Pengembangan Sistem Informasi
Sebagai Berikut
Perencanaan Rancangan Uji coba rancangan produk
sistem informasi sistem (program aplikasi)
1 3 5

2 4

Analisis kelembagaan yang Konstruksi rancangan


memusatkan analisis rinci terhadap (pemrograman)
lembaga dan aktivitas administrasi
pendidik dan tenaga kependidikan
1. Tahap Perencanaan Sistem Informasi, peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan
data studi dokumentasi, wawancara, dan observasi.
2. Tahap Analisis Profil Lembaga dan Aktivitas Administrasi: mencakup analisis aktivitas
tingkat hierarki (kepala sekolah, waka, kajur, guru), tingkat struktural (kepala tata usaha,
staff tata usaha), dan tingkat operasional (unit-unit operasi kegiatan lembaga).
3. Tahap Rancangan Model Struktur Sistem Informasi meliputi : (1) Sistem pengolahan
transaksi; (2) Sistem informasi manajemen
4. Konstruksi Rancangan: Konstruksi rancangan dalam bentuk program aplikasi sistem
informasi sekolah terpadu merupakan koleksi dari kumpulan menu dan sub menu yang
dicustomize dari perangkat lunak untuk mempermudah pengguna dalam menggunakan
system
5. Pengujian Produk Pengembangan: dilakukan dengan cara menguji verifikasi aplikasi
menggunakan uji black box, sedangkan tingkat validitas dilaksanakan melalui tahap,
yakni review oleh pengguna aplikasi dan uji coba lapangan.
Pengembangan Sistem Informasi
Metode Extreme Programming dalam Pengembangan Sistem
Informasi Izin Produk Makanan
• Definisi
Extreme programming merupakan salah satu metode pengembagan turunan dari agile
development. Agile development adalah teknik pengembangan yang dapat dilakukan
dengan cepat atau dalam artian pemenuhan kebutuhan perangkat lunak atau sistem
informasi yang melibatkan pengguna dengan tujuan meminimalisir kesalahan
pengembangan.
• Tahapan
Dalam proses pengembangan sistem informasi dengan extreme programming sebagai
metode pengembangan dengan tahapan eksplorasi, perencanaan, iterasi pengembangan,
produksi, dan pemeliharaan
 Kebutuhan awal dalam pengembangan sistem informasi izin produk makanan adalah
dengan tahapan Eksplorasi kebutuhan kemudian dilakukan tahapan perencanaan.

Tabel Perencanaan

 Proses iterasi pengembangan merupakan proses pembuatan struktur pembentuk sistem


informasi izin produk makanan. Dalam membuat iterasi pengembangan ini dibuat
menggunakan diagram unified modeling language (UML).
➢ Terdapat dua tipe pengguna dalam sistem informasi izin produk makanan
yaitu masyarakat dan administrator

Use case diagram pengunjung Use case diagram


(masyarakat) administrator

 Untuk menjamin produk yang dihasilkan maka dilakukan pengujian untuk setiap
komponen sistem informasi. Pengujian merupakan proses verifikasi dan validasi apakah
sistem informasi yang dihasilkan telah berfungsi dengan baik atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA

• https
://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=jurnal+pengembangan+si
stem+informasi&oq=#d=gs_qabs&u=%
23p%3DZSH4dFZliKIJ
• http://journal.um.ac.id/index.php/jph/article/view/4852/2300
• https://journal.acs.org.au/index.php/ajis/article/download/142/122/
• http://ejurnal.unmerpas.ac.id/index.php/informatika/article/view/67
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai