Anda di halaman 1dari 75

ALOKASI

N WAKTU
MATERI
O
T P PL JLH
A MATERI DASAR
1. Kebijakan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
2 0 0 2 Jumlah 114 JPL
(PKPR) dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Sub Total 2 0 0 2 T = 25 JPL
B MATERI INTI P = 49 JPL
1. Pemantauan tumbuh kembang usia sekolah dan PL = 40 JPL
4 9 20 33
remaja
2. Manajemen Terpadu Pelayanan Kesehatan Remaja Praktik
2 9 10 21 lapangan:
(MTPKR)
3. Komunikasi, Edukasi dan Informasi dan konseling 1. Penjarkes di
4 18 10 32 sekolah
bagi usia sekolah dan remaja
4. Pencegahan masalah gizi pada usia sekolah dan 2. Pelayanan
3 2 0 5 kesehatan di
remaja
5. Teknik Melatih 5 7 0 12 Panti
Sub Total 3. Penggunaan
18 45 40 103
MTPKR di
C MATERI PENUNJANG
puskesmas
1. Building Learning Commitment (BLC) 0 2 0 2
4. Konseling di
2. Rencana Tindak Lanjut 1 2 0 3 puskesmas
3. Anti Korupsi 2 0 0 2
4. PUGBK 2 0 0 2
Sub Total 5 4 0 9
TOTAL 25 49 40 114
KEBIJAKAN
PELAYANAN
KESEHATAN PEDULI
REMAJA (PKPR) DAN
USAHA KESEHATAN
SEKOLAH (UKS)
Direktorat Kesehatan Keluarga
Direktorat Jenderal Kesehatan
Masyarakat
Kementerian Kesehatan RI

2
MATERI DASAR
MEMAHAMI KEBIJAKAN PKPR DAN UKS

3
4
MASALAH GIZI ANAK SEKOLAH

Makronutrien Mikronutrien
rata-rata tinggi badan anak umur 5-18 tahun dibanding rujukan who
2007

Anemia Gizi Besi


Kurus (KEK)
Usia 5 – 14 Tahun :
26,4%

Pendek/Stunting
Dampak Anemia:
*Konsentrasi
*Prestasi belajar

Gemuk/ Obesitas

Riskesdas : 2007, 2010, 2013


Riskesdas, 2010
Perilaku Makan Anak
• Tidak sarapan pagi
• Makan tidak teratur

• Senang jajan

• Memilih makanan tertentu berdasarkan kesukaan dan “trend” 


tidak beragam

• Menghindari makanan tertentu  body image


Proporsi Frekuensi Konsumsi Produk Mie
Anak Usia Sekolah dan Remaja

1 dari 10 penduduk
Indonesia makan
produk mie ≥ 1 kali
dalam sehari
Riskesdas, 2013
Prevalensi Kurang Makan Buah dan
Sayur
Menurut Umur 95,3
94,7

93,6 93,8 93,7


93,4 93,3 93,5

10-14 15-24 25-34 35-44 45-54 55-64 65-74 75+


Umur
RISKESDAS 2013
AKTIFITAS FISIK

Proporsi Aktifitas Fisik Kurang Berdasarkan Umur


Prevalensi Kurang Aktifitas Fisik berdasarkan Umur
76
66.9
58.5
52
42.9 44.4
38.9 38.4

10-14 15-24 25-34 35-44 45-54 55-64 65-74 75+

Riskesdas 2007

Riskesdas 2013
KESEHATAN MENTAL
Rentan mengalami gangguan mental emosional (depresi, merasa
kesepian, dll);
PEREMPUAN LAKI LAKI

Sumber: Survey kesehatan berbasis sekolah, Depok 2006


KASUS CEDERA PADA ANAK USIA
SEKOLAH DAN REMAJA

RISKESDAS 2013:
Kasus cedera
•usia 5-14 tahun: 9,7%
•usia 15-24 tahun: 11,7%
 mayoritas disebabkan karena jatuh (40,9%) dan transportasi
motor (40,6%).

Data system registrasi penyebab kematian (cause of death) th


2012:
di 12 kabupaten, pada anak 13 – 15 tahun dan 16-18 tahun :
•Kematian terbanyak  akibat kecelakaan transportasi
Isu Kesehatan Reproduksi
Peningkatan jumlah anak usia sekolah dan remaja yang sudah aktif secara
seksual apakah sudah menikah atau belum  resiko kehamilan (SDKI: angka
melahirkan pada remaja perempuan usia 15 – 19 tahun 48 per 1000 kelahiran)
 AKI, AKB.

PROPORSI (%) PERNAH MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL PADA REMAJA USIA 15 – 24 TAHUN
YANG BELUM MENIKAH MENURUT KARAKTERISTIK REMAJA, SDKI 2012
Child
marriage

SDKI 2007

Persentase Ibu Meninggal Menurut Umur dan Jumlah Anak

Sumber: Kajian Lanjut Hasil SP 2010


14
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
Peraturan Menteri Peraturan Menteri Keputusan Menteri Kesehatan RI Keputusan Menteri Kesehatan
Kesehatan RI Nomor 75 Nomor 1429 tahun 2006 tentang RI Nomor 942 tahun 2003
Kesehatan RI Nomor 25
tentang Penyelenggaraan
tahun 2014 tentang tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Kesehatan Higiene Sanitasi Makanan
Upaya Kesehatan Anak Puskesmas Lingkungan Sekolah Jajanan
•Usaha kesehatan sekolah
•Kantin sekolah
•Makanan jajanan anak sekolah 15
•Pedoman Pengelolaan Higiene Sanitasi Pangan Di Sekolah
Berbasis Sekolah Berbasis
•Formal
Sekolah dan
•Non Formal Upaya Pelayanan
Masyarakat

KEGIATAN KOMPREHENSIF
TRIAS UKS
•Promotif:
Pendidikan Kesehatan:
KIE
•Intrakurikulum
Konselor sebaya
•Ekstrakurikulum Anak Usia Sekolah
6-18 tahun • Preventif:
Pelayanan Kesehatan:
PKHS
•Promotif (dokter kecil, KKR)
Konseling
•Preventif
Tablet Tambah Darah
•Penjaringan Kesehatan
• Kuratif/ rehabilitatif:
•Pemeriksaan Berkala
Konseling
•Imunisasi Remaja
10-19 tahun(WHO) Pengobatan
•Tablet Tambah darah (TTD)
Laboratorium
•PMT AS
Rujukan
•Kuratif/ rehabilitatif:
•Pengobatan sederhana/P3K/ P3P
PELAKSANAAN
•Koreksi visus
•Didalam Gedung Puskesmas
•Rujukan KE PUSKESMAS
•Di Luar Gedung
Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
•Air bersih, jamban sehat, sarana CTPS; (rumah singgah, panti, Lapas,
•lingkungan sekolah bebas rokok;
•kantin/warung sehat, pemanfaatan sekolah
•pekarangan sekolah dll
17
SEMUA REMAJA DAN
BERBAGAI KELOMPOK
SASARAN PKPR REMAJA, ANTARA LAIN:

18
UPAYA PELAYANAN KESEHATAN USIA SEKOLAH DAN REMAJA

PROMOTIF

KURATIF PREVENT
REHABITATIF
LINTAS PROGRAM TERKAIT
LINTAS SEKTOR TERKAIT
PUSKESMAS PKPR
Definisi Operasional Puskesmas menyelenggarakan kesehatan
remaja, dengan memenuhi 3 kriteria sbb
1.Memiliki Tenaga Kesehatan Terlatih/Terorientasi PKPR
2.Memiliki pedoman PKPR
3.Melakukan pelayanan konseling pada remaja

22
KARAKTERISTIK
Klien datang ( sendiri/rujukan/kunjungan ulang)
Daftar melalui loket khusus PKPR atau
di loket umum dengan catatan register dipilah umur 10- 19 tahun
Contoh Alur Pelayanan PKPR (1 Pintu)

Poliklinik PKPR
Anamnesa utama
Keluhan utama
Algoritma Utama (pemeriksaan fisik dan lab)

Anamnesa HEADSSS

Algoritma Alternatif (pemeriksaan fisik dan lab)

Tatalaksana pengobatan dan konseling

Tidak perlu rujukan Perlu Rujukan

Apotik Rujukan Intern Rujukan di luar Puskesmas


-KIA -RS
- KB -LSM
- Lab ISR, IMS, HIV -Sosial
- GIZI -Hukum (LBH)
- Poliklinik lainnya -P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu
Perlindungan Perempuan dan Anak)
KEGIATAN DALAM PKPR
1. PELAYANAN KONSELING

27
LANJUTAN…

PENDEKATAN HEEADSSS
 Pendekatan
HEEADSSS dilakukan
(masalah di rumah atau anggota keluarga/kerabat yang untuk mendeteksi
serumah) masalah remaja yang
(sekolah/pendidikan)/ Employment (tempat sering tidak
kerja/pekerjaan) diungkapkan bila tidak
(pola makan) digali dengan baik.
 Pertanyaan -
(aktivitas sehari-hari) pertanyaan
HEEADSSS bertujuan
(penggunaan rokok, alkohol, narkoba) memandu tenaga
kesehatan untuk
(aktivitas seksual) bertanya mengenai
dorongan bunuh diri, termasuk masalah depresi pada
aspek-aspek penting
remaja) yang dapat menjadi
etiologi masalah
(keselamatan) psikososial pada
remaja.
2. PELAYANAN KLINIS MEDIS (TERMASUK
PEMERIKSAAN PENUNJANG & RUJUKAN)

29
3. RUJUKAN

30
4. KIE KESEHATAN REMAJA

Berbagai Jenis KIE yang penting diberikan pada remaja :


•1. Kemampuan/Keterampilan Psikososial
•2. Pola makan gizi seimbang
•3. Aktivitas fisik
•4. Pubertas
•5. Aktivitas seksual
•6. Kestabilan emosional
•7. Penggunaan alkohol, tembakau dan zat lainnya
•8. Cedera yang tidak disengaja
•9. Kekerasan dan penganiayaan
•10. Pencegahan kehamilan dan kontrasepsi
•11. HIV AIDS
31
5. PARTISIPASI REMAJA / KONSELOR SEBAYA

Tiap Sekolah/Madrasah Diharapkan Memiliki


Minimal 10% Konselor Sebaya/ Kader
Kesehatan Remaja

32
6. PKHS/ PENDIDIKAN KETRAMPILAN HIDUP SEHAT

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
PKPR DIDALAM GEDUNG PUSKESMAS

PAPUA
SLEMAN, DIY BOGOR, JABAR

DKI
KUTA ALAM,
PKPR DI LUAR GEDUNG PUSKESMAS
KEGIATAN KONSELOR SEBAYA

1. Peer conselor konsultasi di


‘Mabes Teco’.
2. Kreativitas Peer Conselor di
‘Mabes Teco’.
3. Design warna, tata ruang
‘Mabes Teco’ & lukisan oleh
Peer Conselor.
•Alat ukur mutu
•Memastikan
dihasilkannya layanan
PKPR dengan mutu
yang sama dan lebih
baik.

•SDM kesehatan
•Fasilitas Kesehatan
•Remaja
•Jejaring
•Manajemen Kesehatan
TUJUAN

 Mengidentifikasi
kekurangan dan
kelemahan dalam
menyelenggarakan
PKPR.
 Melakukan upaya yang
spesifik untuk
menanggulangi
kekurangan dan
kelemahan dalam
penyelenggaraan PKPR.
 Meningkatkan mutu
UO US PKPR yang
NT IN Y diselenggarakan secara
CO ALIT
QU VEMET berkesinambungan.
P RO
IM
KOMPONEN STANDAR YANG DIUKUR

Standard Komponen Standard


Standard 1 Pengetahuan dan Kompetensi Petugas
SDM Kesehatan Pelayanan Konseling Remaja
Standard 2 Paket Pelayanan Kesehatan
Fasilitas Kesehatan Prosedur, Tata Laksana dan Alur Pelayanan
Standard 3 Kegiatan Pemberian Informasi (Pelayanan KIE)
Remaja Kegiatan Konselor Sebaya
Standard 4 Pemetaan Pemangku Kepentingan
Jejaring Peningkatan Partisipasi Remaja
Kegiatan Advokasi
Standard 5 Pencatatan dan Pelaporan
Manajemen Kesehatan Kegiatan Supervisi, Pemantauan dan Evaluasi
Sistem Rujukan
PENILAIAN/ INTERPRETASI
STANDAR NASIONAL PKPR

Paripurna apabila mencapai ≥80% -- hijau


Optimal apabila mencapai 60% - 79% -- kuning
Minimal apabila mencapai <60% -- merah
41
42
PELAYANAN KESEHATAN
Promotif :Penyuluhan Kesehatan,
PKHS, Rapor Kesehatanku
Preventif:
• BIAS
• Penjaringan Kesehatan
• Pemeriksaan Berkala
• PMTAS
• Pemberiat Tablet Fe Rematri
Kuratif: Pengobatan sederhana &Rujukan
Rehabilitatif: Rujukan

Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat


Pendidikan Kesehatan •Sanitasi dan hygiene
•Intra Kurikuler •Pengawasan Kantin
•Ekstra Kurikuler (Pramuka) •Pemanfaatan pekarangan sekolah
•Muatan Lokal(MULOK) •Kawasan sekolah bebas asap rokok
•Masa Orientasi Siswa(MOS) •Pencegahan kekerasan, tawuran, pornografi
1. Pendidikan Kesehatan
Buku Catatan Kesehatan
Berisi lembar catatan kesehatan:
Buku Rapor Kesehatanku •Identitas
•Hasil penjaringan kesehatan:
 Px kuesioner
 Riw kes anak
 Riw imunisasi
Buku Informasi Kesehatan  Riw kes keluarga
Berisi pengetahuan kesehatan:  Gaya hidup
•PHBS  Kes mental
•Gizi seimbang  Kes intelegensia
•Jajan di kantin sekolah  Px fisik
•Olah raga  Tanda vital
•Kesehatan mata  Status gizi
•Kesehatan telinga  Kebersihan diri
•PTM: Asma, Epilepsi, DM  Tajam penglihatan
•Merokok  Tajam pendengaran
•P2M: batuk pilek, flu burung,  Gigi mulut
diare, cacingan, kulit, DBD,  Alat bantu
•Imunisasi •Hasil pemeriksaan di fasilitas
•Kesehatan reproduksi: pubertas, kesehatan
pencegahan kekerasan seksual •Pemberian tablet tambah darah
•Kesehatan jiwa •Grafik IMTDiagram gigi
•Pencegahan kecelakaan •Kartu menuju bugar
•Lembar checking guru
Tahun 2015 distribusi 30.894 buku Rapor
Kesehatanku
Pendidikan Kesehatan, lanjutan.....
MODUL KESEHATAN REPRODUKSI
PEGANGAN BAGI GURU SD/MI, SMP/MTS,
SMA/SMK/MA

Materi untuk guru berisi topik pendidikan keterampilan hidup untuk


peserta didik dan pengetahuan kesehatan
Implementasi Modul :
integratif
 terintegrasi dengan mata pelajaran guru yang bersangkutan
 pengalaman ujicoba di 9 sekolah di DKI: materi disampaikan
terintegrasi oleh 3-4 orang guru mapel dalam waktu 3-4 bulan
45
Pendidikan Kesehatan, lanjutan.....

AKU BANGGA AKU TAHU (ABAT)


Kegiatan :
Merupakan kegiatan untuk •Kampanye ABAT melalui: TV Nasional dan Lokal;
mensosialisasikan sosial media, Comuter line
pencegahan HIV AIDS •Penyusunan pedoman Kampanye ABAT
secara komprehensif pada •Memfasilitasi daerah melakukan kampanye ABAT
•Pengembangan media Ular Tangga, lagu dan dance
peserta didik/anak usia
ABAT
sekolah dan remaja •Melakukan survei cepat pengetahuan tentang HIV dan
AIDS di kalangan remaja (15-24 tahun) , dll
2. PELAYANAN KESEHATAN
Paket pemeriksaan
Penjaringan kesehatan bagi peserta SD/MI SMP/MTs-
didik kelas 1, kelas 7 dan kelas 10 di seluruh SMA/SMK/MA
SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA di wilayah
kerja puskesmas
TB/ BB TB/BB
Gigi mulut Tekanan darah
Visus Visus
Pendengaran Pendengaran
+ +
Kebugaran Kebugaran
Kuesioner, Kuesioner,
83,95 82,12 Intelegensia, Intelegensia,
74,91 73,91 mental, kespro, mental, kespro,
60,55 gaya hidup gaya hidup

50,02

2010 2011 2012 2013 2014 2015


Pelayanan Kesehatan, lanjutan ......
Pemberian Tablet Tambah Darah
TTD (Tablet Tambah Darah) Rematri diberikan
bagi Remaja Putri yang berusia 12-18 tahun yang
bersekolah di SLTP dan SLTA, yang mendapat 13
kapsul setiap bulan.
1 kapsul selama 10 hari saat menstruasi dan 1
kapsul sekali setiap minggu.
Tahun 2015: 14% (target 10%)
Pelayanan Kesehatan, lanjutan .....
PMT AS
Makanan kudapan bagi anak sekolah yang menyediakan 10-20% dari
kebutuhan kalori dan protein.

Sejak tahun 2012, Kemenkes mengembangkan PMT Anak Sekolah (PMT-AS),


sebagai buffer stock Pusat untuk antisipasi bencana atau kondisi emergensi.
Pelayanan Kesehatan, lanjutan ......
BULAN IMUNISASI ANAKSEKOLAH
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
merupakan Pemberian imunisasi pada
peserta didik kelas 1, 2, 3 . Dilaksanakan
serentak pada setiap bulan Agustus
(campak) dan November (DT / Td)
3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat

• Sanitasi higienis
• Kawasan bebas rokok
• Kantin sehat:
• Inspeksi higiene Sanitasi Kantin sekolah
dan makanan jajanan
• Uji petik sampel pangan di kantin dan
makanan jajanan
• Pemeriksaan Rectal Swab Penjamah
(food handler)
• Pelatihan higiene sanitasi pangan pada
penjamah
• Orientasi higiene sanitasi pangan pada
masyarakat sekolah dan peserta didik
• Bantuan alat Food Contamination Kit
dan higiene sanitasi kit
AKSELERASI PEMBINAAN DAN
PELAKSANAAN UKS

Berbagai strategi dengan serangkaian


kegiatan terencana dan terarah yang
dilakukan secara terpadu oleh
pemangku kepentingan untuk
mempercepat proses dan pencapaian
tujuan UKS

53
KENAPA HARUS AKSELERASI ?

54
PERJALANAN UKS

1956 1973 1984 1992 1993 2000 2003 2012 2014


             

Pilot Kerjasam SKB Program Pendidikan WHO Pembahar Akselera


memperken uan SKB si UKS
UKS di a empat PMT anak Ketrampilan PERBER 4
alkan empat
Bekasi Pendidika Menteri sekolah Hidup Sehat UKS/M
konsep Mentri.
n& (PKHS) Health
‘Trias  
Kesehatan Promoting
UKS’
  School
(HPS)
             

55
TUJUAN AKSELERASI UKS

56
SASARAN

• Peserta didik TK/RA, SD/MI, SMP/MTs s/d


SMA/SMK/MA termasuk Pontren dan
Kelompok Belajar Masyarakat
• Guru, Orang tua, Komite Sekolah dan
masyarakat sekolah lainnya
• Pemangku Kepentingan
• Penentu kebijakan

57
TAHAPAN

•Analisa SWOT  instrumen daftar tilik


•Rencana tindak lanjut  7 strategi
•Monev  instrumen daftar tilik

58
STRATEGI
AKSELERASI PEMBINAAN DAN PELAKSANAAN UKS

59
Strategi PENGUATAN DASAR HUKUM
1

60
Strategi
2
PENINGKATAN KELEMBAGAAN

61
Strategi
MENINGKATKAN KUANTITAS DAN KUALITAS
3 TENAGA TERLATIH UKS

Dokcil,
KKR/KS

62
Strategi
4
PENINGKATAN PERAN PESERTA DIDIK

• Melibatkan Peserta didik dan Perencanaan, Pelaksanaan dan


Evaluasi
• Sebagai Dokcil/KKR/Konselor Sebaya: membantu pelaksanaan
penjaringan kesehatan, pemeriksaan berkala dan kegiatan
lainnya
• Sebagai agent of change di keluarga dan masyarakat

63
Strategi 5
MENINGKATKAN PERAN KEPALA SEKOLAH,
GURU, ORANG TUA DAN MASYARAKAT

 Meningkatkan peran Kep Sek & guru dlm penjaringan


kesehatan, pemeriksaan berkala
 Memfasilitasi peran guru memberikan materi PHBS &
kompetensi psikososial
 Mendorong peran ortu memantau PHBS & kompetensi
psikososial
 Meningkatkan peran Komite Sekolah dan masyarakat
 Melibatkan sekolah kesehatan dalam UKS
 Memfasilitasi UKS mandiri sekolah swasta/negeri
 Pemanfaatan media tradisional, ceramah, khutbah

64
Strategi
6
MEMPERKUAT KEMITRAAN

• Review dan reformulasi peran stakeholder


• Meningkatkan komitmen stakeholder
• Revitalisasi konsep dan pelaksanaan UKS
• Memperluas jejaring kemitraan UKS
• Revitalisasi dan reformulasi TP UKS
• Memperkuat “core kemitraan”
• Advokasi terpadu thd penentu kebijakan
• Sosialisasi terpadu/MoU dg mitra potensial
• Forkom LP, dan LS melalui TP UKS

65
Strategi 7 Memfasilitasi Kearifan Lokal

• Maksimalisasi pemanfaatan CSR


• Meningkatkan peran sekolah kesehatan
• Fasilitasi peran institusi yankes/praktek swasta
• Mendorong UKS mandiri di sekolah swasta
• Pemanfaatan pendekatan keagamaan untuk
pesan PHBS dan kompetensi psikososial
• Memanfaatkan budaya lokal
• Kebijakan inovatif lokal
• Fasilitasi kreativitas dan inovasi lokal
66
67
Capaian Penjaringan Kesehatan dan PKPR
Indonesia 2010 - 2015

83.95

81.69
82.12 79.48

77.67
2.999
74.91

73.91
Puskesmas
di 34

61.17
60.55

provinsi

55.87
50.02

30

Penjaringan kesehatan SD/MI Puskesmas PKPR


2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber: Laporan Rutin Provinsi 6


8
PEMANTAUAN PENILAIAN DAN
PELAPORAN

69
RPJMN DAN RENSTRA KEMENKES

TARGET
DOKUMEN INDIKATOR
2015 2016 2017 2018 2019
Perpres no 2/ 2015 Persentase Puskesmas yang melaksanakan 30% 40% 50% 55% 60%
RPJMN 2015-2019 penjaringan kesehatan untuk peserta didik
kelas I, VII, dan X
Kepmenkes No. Persentase Puskesmas yang melaksanakan 50% 55% 60% 65% 70%
HK.02.02/Menkes/ penjaringan kesehatan untuk peserta didik
52/2015 Renstra kelas I
Kemenkes 2015-
Persentase Puskesmas yang melaksanakan 30% 40% 50% 55% 60%
2019
penjaringan kesehatan untuk peserta didik
kelas VII, dan X
Persentase Puskesmas yang 25% 30% 35% 40% 45%
menyelenggarakan kegiatan kesehatan
remaja
Persentase remaja puteri yang mendapat 10% 15% 20% 25% 30%
Tablet Tambah Darah (TTD)
Menurunnya prevalensi merokok pada pada 5,4%
usia ≤ 18 tahun
70
INDIKATOR AKSELERASI UKS

71
Hasil Penjaringan Kesehatan SD/MI Tahun Ajaran
2014 - 2015
Jumlah Murid Yang
Status Gizi (%)
Dijaring Kesehatan Gangguan
Gangguan Gangguan
Pendengaran Kebugaran
Penglihatan Otitis Mental Anemia
No. Provinsi (%) Karies (%) Tidak Segar
Kurus + Rabun Jauh Media (%) Emosional (%)
(Ringan+Seda (%)
(L+P) % Gemuk Kurus (%) (%)
ng+Berat)
Sekali

1. Aceh dari 23 kabupaten baru 5 kabupaten yang mengumpulkan data


2. Sumatera Utara 249,909 95.58 3.08 3.73 2.75 0.43 0.32 27.08 (-) 0.58 0.5

3. Sumatera Barat 110,989 97.24 4.37 8.43 2.76 1.72 1.57 53.95 0.09 1.87 1.69

4. Riau 98,208 67 2 6 0   1 43     1

5. Jambi 69,951 91.34 3.65 1.98 0.2 0.68 2.29 59.48 0.18 0.86 0.14

6. Sumatera Selatan data banyak kosong tidak bisa diolah

7. Bengkulu 36,587 90 3.7 4.95 0.32 0.15 0.66 45.98 0.2 0.02 0.25

8. Lampung 192,443 90.8 1.54 0.97 0.88 0.3 3.06 11.85 0.04 0.61 1

9. Kepulauan Riau 36,138 90.53 5.24 5.72 0.98 0.18 1.12 38.05 0.02 0.32 22.94
10. Bangka Belitung belum kumpul data
11. Jawa Barat 1,149,468 84.02 2.54 4.05 0.34 0.31 0.33 20.99 0.11 3.76 1.07

12. Jawa Tengah 345,788 95 4.77 5.37 0.48 0.9 0.67 50.74 0.1 0.78 2.7

13. DIY Yogyakarta 53,091 99 7.3 7.96 0.98 1.66 0.29 57.57 1.84 1.19 1.9

14. Jawa Timur 628,288 94.74 3.68 5.01 1.15 0 5.07 0 0 2.86 0
15. Banten belum kumpul data
16. DKI Jakarta 145796 96.75 6.85 7.44 1.68 0.31 1.64 22.17 0.02 0.56 0.41
17. Nusa Tenggara Barat 93736 93.6 2.9 8.34 1.68 0.46 2.54 34.92 0.18 0.82 3.87
73
Hasil Penjaringan Kesehatan SMP/MTs Tahun Ajaran
2014 - 2015
Jumlah Murid Yang Dijaring
Status Gizi (%)
Kesehatan Gangguan Gangguan
Pendengaran Gigi Gangguan Kesehatan Kebugaran
Penglihatan Otitis Anemia
No. Provinsi (%) Berlubang Mental reproduks Tidak Segar
Rabun Jauh Media (%) (Ringan+Seda (%)
(%) Organik (%) i (%) (%)
Kurus+Kuru (%) ng+Berat)
(L+P) % Gemuk s Sekali

1. Aceh dari 23 kabupaten baru 5 kabupaten yang mengirimkan data


2. Sumatera Utara data banyak yang kosong shg tdk bisa diolah
3. Sumatera Barat 80,521 92.18 5.05 9.49 5.36 1.13 0.39 32.01 0.09 2.38 2.28 1.96
4. Riau 41,267 51 3 5 2   1 13       1
5. Jambi 45,875 75.97 5.51 6.77 0.94 0.25 4.27 42.36 1.3 0.94 0.98 0.55
6. Sumatera Selatan data banyak yang kosong
7. Bengkulu 22,434 67 3.07 4.83 1.23 0.29 0.45 21.62 0.28 0.39 0.02 0
8. Lampung 111,958 85.9 1.3 1.51 2.16 0.1 0.14 3.84 1.11 6.88 1.72 1
9. Kepulauan Riau 22,370 79.87 6.52 8.94 6.06 0.43 2.64 14.94 1.48 9.45 0.3 2.24
10. Bangka Belitung belum kumpul data
11. Jawa Barat 478529 55.05 3.76 4.32 1.48 0.08 0.35 11.63 0.17 0.67 1.56 1.2
12. Jawa Tengah 218,990 91 3.78 4.83 1.81 0.68 0.29 21.87 0.55 0.21 1.55 0.71
13. DIY Yogyakarta 37,155 78 5.42 9.96 5.32 1.54 0.13 24.78 5.85 6.18 1.93 0.29
14. Jawa Timur 415,806 76.23 4 5.21 2.93 0 4 0 0 0 3 0
15. Banten belum kumpul data
16. DKI Jakarta 67272 77.86 6.27 3.75 6.06 0 0.52 12.04 0 0 1.25 0.39
Nusa Tenggara
17.
Barat 15,732 50.83 2 2.83 0.62 0.29 0.09 12.1 1.49 2.47 0.59 0.27
74
Hasil Penjaringan Kesehatan SMA/SMK/MA Tahun Ajaran
2014 - 2015
Jumlah Murid Yang
Status Gizi (%)
Dijaring Kesehatan Gangguan
Gangguan Gangguan Kesehata
Otitis Pendengaran Gigi Kebugaran
Penglihata Mental n Anemia
No. Provinsi Media (%) Berluban Tidak
n Rabun Emosional Reproduk (%)
(%) (Ringan+Sed g (%) Segar(%)
(L+P) % G K+KS Jauh (%) (%) si (%)
ang+Berat)

1. Aceh dari 23 kabupaten baru 5 kabupaten yang mengumpulkan data


2. Sumatera Utara data banyak yang kosong shg tdk bs diolah
3. Sumatera Barat 73065 96.41 4.31 7.8 4.55 0.94 0.46 27.88 0.05 2.14 2.37 2.49
4. Riau 15,663 33 5 9 3   0 15       1
5. Jambi 32772 66.66 2.95 3.57 1.26 0 8.22 42.37 0.66 3.08 1.67 0.32
6. Sumatera Selatan data banyak yang kosong shg tdk bs diolah
7. Bengkulu 15,487 54 2.29 4.48 2.42 0.01 0.26 8.14 0.71 0.84 0.81 0.16
8. Lampung 71,414 83.99 1.55 2.12 3.51 0.03 0.42 7.28 1.31 7.63 5.5 1
9. Kepulauan Riau perhitungan sma digabung dengan smp
10. Bangka Belitung belum kumpul
11. Jawa Barat 236,619 65.03 3.31 3.9 3.57 1.61 0.75 15.34 0.2 0.8 2.77 1.04
12. Jawa Tengah 131,273 84 3.69 3.03 3.54 0.22 0.17 15.29 0.17 0.27 2.77 2.1
13. DIY Yogyakarta 28,444 64 6 7.39 6.54 0.04 0.29 22.91 9.79 7.66 3.07 0.86
14. Jawa Timur 360,513 78.37 3.71 3.33 3.26 0 2.45 0 0 0 3 0
15. Banten                        
16. DKI Jakarta 83747 75.39 6.42 0.12 6.9 0 1.19 13.03 0.02 0 1.39 0.67
75

Anda mungkin juga menyukai