Anda di halaman 1dari 39

PENCATATAN DAN

PELAPORAN
SURVEILANS KEMATIAN
IBU
Pengelola Data Program Kesehatan Ibu
Pertemuan Penguatan AMP Terintegrasi SKI
Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah
Palu, 21 -24 Februari 2019
Audit Maternal
Perinatal
P E R AT U R A N T E R K A I T P E L A K S A N A A N A U D I T M AT E R N A L P E R I N ATA L

UU 36/2009 Kesehatan
UU 44/2009 2009 tentang Rumah Sakit
Pasal 24  tenaga kesehatan harus memenuhi
pasal 39  Audit Kinerja dan Audit Medik
standar profesi dan standar pelayanan

PP No 61/2014 tentang Kesehatan Reproduksi


Pasal 6-7: Pemda Prov/Kab/Kota Tanggungjawab
Dalam Penyelenggaraan AMP
KEPMENKES No.604/MENKES/ SK/VII/2008
Pedoman Pelayanan Maternal Dan Perinatal Di RSU Tipe B, C Dan D :
AMP Masuk Dalam BAB Pencatatan Dan Pelaporan

Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan
Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual diselenggarakan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif,
PMK 97/2014 dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan.
sesuai standar. Pasal 31: AMP merupakan bagian dari surveilans kesehatan ibu dan anak

Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan


PMK 45/2014 Pasal 4 ayat 6: KIA termasuk reproduksi merupakan sasaran penyelenggaraan surveilans

Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi
PMK 46/2015

Akreditasi Rumah Sakit


PMK 34/2017
3
Surveilans
Kematian Ibu
Pengertian Surveilans Kematian Ibu
Kegiatan pemantauan terus-menerus yang menghubungkan Sistem
Informasi Kesehatan dan Proses Peningkatan Kualitas dari Lokal ke
Tingkat Nasional. Hal ini mencakup Identifikasi Rutin, Pemberitahuan,
Pengumpulan Data (Kuantifikasi), Penentuan Penyebab dan hal-hal yang
Dapat Dicegah dari Semua Kematian Ibu, serta Penggunaan Infomasi ini
Untuk Merespon dengan Tindakan yang Akan Mencegah Kematian Ibu di
Masa yang akan datang (WHO, 2013)
Surveilans Kematian Ibu (SKI)
• Buku Pedoman Surveilans Kematian Ibu (SKI) adalah untuk
melengkapi Pedoman AMP yang sudah ada. Surveilans Kematian Ibu
Merupakan Suatu Siklus dimulai dari Identifikasi Kematian WUS.
Apabila Kematian WUS dicurigai sebagai Kematian Ibu maka akan
masuk dalam siklus AMP, dilakukan pengkajian sehingga
Menghasilkan Rekomendasi untuk ditindak lanjuti. Pelaksanaan SKI
yang terintegrasi dengan AMP sudah diujicobakan di Kabupaten
Sampang dan Lombok Tengah. Tahun 2018 Direktorat Kesehatan
Keluarga sedang mengembangkan Surveilans Kematian Perinatal,
yang akan diintegrasikan dengan pelaksanaan SKI dan AMP menjadi
Pedoman AMP-Surveilans dan Respon.
6
Surveilans Kematian Ibu (SKI)
• Hal paling penting dari Pelaksanaan Surveilans Kematian Ibu
dan Perinatal adalah Respon atau Tindak Lanjut dari Hasil
Rekomendasi. Temuan dilapangan banyak Kab/ Kota hanya
fokus pada Pelaksanaan Pengkajian Kasus, tetapi Hasilnya
Tidak Ditindaklanjuti. Harapan Dinas Kesehatan Provinsi
bersama dengan Tim Fasilitator Aktif Memonitoring dan
Mengevaluasi Pelaksanaan AMP di Kab/ Kota, sehingga
tercapai tujuan yang diharapkan yaitu Peningkatan Kualitas
Layanan untuk Mencegah Kejadian Kematian Ibu dan Bayi
Baru Lahir.
7
KEBIJAKAN dan STRATEGI SKI
• Kebijakan Kementerian Kesehatan saat ini, semua
Persalinan dilakukan di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan. Hal ini menyebabkan Pergeseran tempat
Kematian. Data Sampling Registrasi System (SRS
2016) menyebutkan Kematian Ibu 77%, dan
Kematian Neonatal 68% terjadi di RS. Oleh karena itu
Rumah Sakit harus terus berbenah Meningkatkan
Kualitas Layanan, sehingga Akselerasi Penurunan AKI
dan AKN Cepat Terwujud.
8
GAP DATA KEMATIAN DAN PENYEBAB KEMATIAN
KEMATIAN MATERNAL DAN PERINATAL

PRA RUMAH SAKIT


31% terjadi keterlambatan di dalam KUALITAS
merujuk pasien dan hanya PRA RUJUKAN
9% pasien yang dirujuk dilakukan KURANG
stabilisasi pasien pra rujukan yang MEMADAI
memadai
Pedoman Surveilans
Kematian Ibu 2016 Baru uji
coba 2 kabupaten Loteng RUMAH SAKIT
dan Sampang 53% pasien mengalami pengambilan keputusan klinik yang tidak tepat
47% terlambat dilakukan eksekusi/ operasi
47% mengalami ketidakakuratan di dalam monitoring
70% sebab kematian sesungguhnya DAPAT DICEGAH
Sedang dilakukan adaptasi utk Hanya 26% pasien meninggal dalam 6 jam setelah masuk di Rumah Sakit
komponen neonatal
Sisanya (74%) pasien meninggal setelah Golden Period dilewati

MDN
DRAFT PEDOMAN AUDIT KEMATIAN MATERNAL-PERINATAL:
SURVEILANS DAN RESPON POGI & EMAS:11 RSUD dan 1RS swasta di 6 Provinsi
SIKLUS AUDIT MATERNAL-PERINATAL dan SURVEILANS

Kewajiban RS :
Pelaporan Kematian
Aplikasi android Audit Medik
pelaporan kematian Tindakan korektif
server Pusdatin

Profesional Judgement
1 Dan mengedepankan etika
2-5 Tim
Pengkaji
=siklus
MDN AMP Kemampuan
Pembuat menganalisis
rekomendasi masalah

2
Kemampuan
Advokator ke mempengaruhi pihak
Tim pemangku
kebijakan
lain
Dokter SpOG &
Pengkaji SpA
5 AMP
Kab/Kota AMP BERHASIL
• SEMUA KEMATIAN Maternal dan
Perinatal di lakukan AMP
4 3
• Adanya REKOMENDASI hasil AMP
• Adanya tindak lanjut dari hasil
10
rekomedasi (RESPONS)
PWS KIA, AMP DAN SKI
• Kartu Ibu
• Buku KIA Laporan Bulanan
• Kohort
PWS-KIA
Pemantauan wilayah setempat KIA

kehamilan persalinan nifas

H+42
KEMATIAN IBU

Perempuan usia 15-49 thn meninggal

SKI
AMP AMP
Laporan OVM, Kajian RTL
Pendataan
RMM, Rekomendasi
kematian kematian Tim (Respon)
RMP

11
PENCATATAN & PELAPORAN SKI CRVS
BARU!!
Formulir Keterangan
1 Form kematian WUS Form tambahan dalam
Pedoman SKI
2 Form Daftar Kematian WUS
3 Form Mama IN POSISI
4 Pemberitahuan/ Informasi Kematian MDN
5 Daftar Kematian di fasilitas kesehatan (Setelah
6 Rekapitulasi Kematian di Dinkes Kab/Kota Form AMP yang sudah Konfirmasi
ada (8) Kematian
7 Otopsi Verbal
Ibu)
8 Rekam Medis Kematian
9 Rekam Medis Kematian Perantara
10 Pengkaji
11 Ringkasan Pengkaji
1-2-3-4-5-6 Formulir Pelaporan
7-8-9 Formulir Data
10-11 Formulir Analisis 12
Angka Kematian Ibu 346 305 131?
(SP 2010) (SUPAS, 2015) (SDGs 2030,
(100.000 Kelahiran Hidup) ARR 5,5%)

AKI = 305 /100.000 KH (SUPAS 2015)


• Jumlah ibu yg meninggal= (305/100.000) x 4,8 juta = 14.640
• Kematian Ibu dari laporan rutin 2017 adalah 4.295

• Jumlah kematian Ibu relatif sedikit dibandingkan dengan jumlah


desa/kelurahan 83.447. Tidak setiap desa ada kematian ibu
dalam 1 tahun

• Jumlah Puskesmas 9.825. Puskesmas melaporkan jumlah


kematian Ibu hanya 1-2 kematian dalam 1 tahun

• Jumlah RS 2.868 dengan kematian di RS 77% (11.272), rerata per


RS dalam 1 tahun 3-4 kematian ibu
Tempat Kematian Ibu
77

Setiap fasyankes wajib melaporkan dan


2.5 4.1
15.6
0.8
membahas setiap kematian ibu
(Peraturan Bersama Mendagri dan Menkes No 15 Tahun 2010
RS Faskes lain Perjalanan Rumah lainnya dan No 162/MENKES/PB/I/2010)
ke
RS/Faskes ttg Pelaporan Kematian dan Penyebab Kematian
SRS, 2016
DATA KEMATIAN IBU TAHUN 2017 DAN 2018
800
(Sumber: Data Rutin Kesga)
695
700
600
500 475 457 TAHUN 2017
400
300 230
200 178 147
138 120 119 110 107 106 103
95 91 86 86 85 75 74 61 59
100 53 53 53 45 44 43 39 34 33 28 24 21
0
I i
B AR ENG TIM nten UT CEH NTT IAU LSEL PUA SEL NG TIM BAR RTA BAR ENG NTB LSEL TRA UKU LUT MB IAU ENG Bal BAR ALO BAR DIY LUT ULU ARA BEL
JA JAT JA Ba SUM A R U U A JA . R LT
S PA SUM MP KAL KAL AKA UM ULT L
KA SU AL M p A P AP NT SUL SU GK ALT . BA
LA KI J S S M Ke K R O
B EN K Kep
D GO

800 700

600 516 Total : 4.171

400
421 TAHUN 2018
243
185
200 141 140 139 119 111
102 99 96 95 84 82 81 79 75 72 68 60 52 49 48 46 43 40 39 36 35 35 30 10
0

14
SOSIALISASI APLIKASI MATERNAL DEATH NOTIFICATION (MDN)
 
LATAR BELAKANG.

Angka Kematian Ibu di Indonesia diperoleh berdasarkan perhitungan terhadap


berbagai data survei. Berbagai macam survei tersebut pengambilan datanya
menggunakan sampling, Bukan Total Populasi. Pada saat ini belum terdapat
mekanisme pelaporan yang akurat dan cepat untuk memperoleh jumlah kematian
maternal.
Mekanisme pelaporan kematian maternal yang ada saat ini dilakukan secara manual.
Akibatnya pelaporan kematian maternal yang ada saat ini Proses lama, Biaya relatif
Mahal dan Informasi terbatas.
Kepedulian untuk berperan serta dalam upaya Percepatan Penurunan Angka Kematian
Ibu (PP AKI) maka Perkumpulan Obstetri & Ginekologi Indonesia (POGI) melalui
Himpunan Obstetri & Ginekologi Sosial Indonesia (HOGSI) telah berhasil membuat
inovasi berupa Aplikasi Maternal Death Notification (MDN).
22
Tujuan Maternal Death Notification (MDN)
• Tujuan Umum:
• Aplikasi MDN digunakan sebagai salah satu cara Pelaporan Kematian
Maternal yang Murah dan Cepat

• Tujuan Khusus:
• Anggota POGI mampu Memanfaatkan Aplikasi MDN sebagai Pelapor
• Pengurus POGI mampu Memanfaatkan Aplikasi MDN untuk Pengambilan
Keputusan Taktis Berbasis Data
• Pengurus POGI mampu Menatalaksana Proses Pelaporan Kematian
Maternal
23
Aplikasi Maternal Death Notification (MDN)

Untuk mempermudah pelaporan kejadian kematian ibu, sejak


2017 juga POGI telah mengembangkan aplikasi MDN
(Maternal Death Notification), dengan harapan adanya aplikasi
ini semua Pelaporan Kejadian Kematian Ibu dapat dilakukan
secara real time. Aplikasi telah diserahkan oleh POGI kepada
Kementerian Kesehatan dengan server yang dikelola oleh
Pusat Data dan Informasi, agar dapat dimanfaatkan secara
luas. Pada tahun 2019 ini, komponen perinatal akan
ditambahkan ke dalam aplikasi MDN sehingga menjadi
Maternal Perinatal Death Notification (MPDN).
24
Aplikasi Maternal Death Notification (MDN)
• Maternal Death Notification (MDN) adalah Suatu Aplikasi Berbasis Teknologi Informatika
terkini untuk pelaporan Kematian Maternal, dengan Prinsip Menjunjung Tinggi Etika
Kedokteran, Mentaati Peraturan yang berlaku, dan menjaga Konfidensialitas. Dengan
aplikasi ini diharapkan pelaporan kematian maternal dapat dilakukan secara Cepat, biaya
relatif Murah, dan pemanfaatan informasi yang bersifat Global. Sehingga dapat dilaisis dan
Pengambilan Keputusan taktis yang tepat berdasarkan data yang akurat.

• Sekitar 80% kematian maternal dilaporkan terjadi di fasilitas kesehatan rujukan (rumah
sakit). Untuk mendapatkan cakupan tersebut maka diharapkan SELURUH kematian maternal
di rumah sakit DILAPORKAN. Strategi yang diusulkan adalah pemanfaatan aplikasi MDN:
• Setiap RS minimal 1 SpOG sebagai pelapor MDN,
• Setiap Kabupaten/Kota minimal 1 SpOG sebagai pelapor MDN,
• Setiap Kabupaten/Kota minimal 1 Tenaga kesehatan sebagai pelapor MDN
• Oleh karenanya diperlukan Sosialisasi Aplikasi MDN di lingkungan Anggota POGI.

25
Angka Kematian Ibu 346 305 131?
(SP 2010) (SUPAS, 2015) (SDGs 2030,
(100.000 Kelahiran Hidup) ARR 5,5%)

AKI = 305 /100.000 KH (SUPAS 2015)


• Jumlah ibu yg meninggal= (305/100.000) x 4,8 juta = 14.640
• Kematian Ibu dari laporan rutin 2017 adalah 4.295

• Jumlah kematian Ibu relatif sedikit dibandingkan dengan jumlah


desa/kelurahan 83.447. Tidak setiap desa ada kematian ibu
dalam 1 tahun

• Jumlah Puskesmas 9.825. Puskesmas melaporkan jumlah


kematian Ibu hanya 1-2 kematian dalam 1 tahun

• Jumlah RS 2.868 dengan kematian di RS 77% (11.272), rerata per


RS dalam 1 tahun 3-4 kematian ibu
Tempat Kematian Ibu
77

Setiap fasyankes wajib melaporkan dan


2.5 4.1
15.6
0.8
membahas setiap kematian ibu
(Peraturan Bersama Mendagri dan Menkes No 15 Tahun 2010
RS Faskes lain Perjalanan Rumah lainnya dan No 162/MENKES/PB/I/2010)
ke
RS/Faskes ttg Pelaporan Kematian dan Penyebab Kematian
SRS, 2016
DATA KEMATIAN IBU TAHUN 2017 DAN 2018
800
(Sumber: Data Rutin Kesga)
695
700
600
500 475 457 TAHUN 2017
400
300 230
200 178 147
138 120 119 110 107 106 103
95 91 86 86 85 75 74 61 59
100 53 53 53 45 44 43 39 34 33 28 24 21
0
I i
B AR ENG TIM nten UT CEH NTT IAU LSEL PUA SEL NG TIM BAR RTA BAR ENG NTB LSEL TRA UKU LUT MB IAU ENG Bal BAR ALO BAR DIY LUT ULU ARA BEL
JA JAT JA Ba SUM A R U U A JA . R LT
S PA SUM MP KAL KAL AKA UM ULT L
KA SU AL M p A P AP NT SUL SU GK ALT . BA
LA KI J S S M Ke K R O
B EN K Kep
D GO

800 700

600 516 Total : 4.171

400
421 TAHUN 2018
243
185
200 141 140 139 119 111
102 99 96 95 84 82 81 79 75 72 68 60 52 49 48 46 43 40 39 36 35 35 30 10
0

27
Pendahuluan
Mekanisme pelaporan kematian maternal
Dinkes Propinsi, Kemenkes
PKM RS Dinkes Kab/Kota Manual
IK 3 hari
DK 1 bulan
RK 1 bulan ?
Proses lama
Relatif mahal
Info terbatas

Daftar Kematian

Informasi Kematian Rekapitulasi Kematian 35


Mazami Enterise © 2010
Gagasan
Keuntungan
Cepat
Maksimal 3 hari
Relatif Murah
Tanpa cetakan, tanpa biaya kurir
Pemanfaatan Informasi Global
Data dapat diakses dimanapun, kapanpun oleh pihak yang mempunyai hak akses di
berbagai tingkat

Tantangan
Perlu Investasi alat
Perlu SDM terampil elektronika
Perlu SDM loyal dan jujur

36
Organisasi personalia
Peran POGI
Pelapor Verifikator
Anggota POGI Sekretariat Cabang, Komisariat

Melaporkan melalui aplikasi telepon dan Tambah & Edit data yang diterima pusat
web
data dalam Kabupaten/ Kota
Melihat laporan yang dikirimnya dan dari
Tidak bisa menghapus data
pelapor dalam Kabupaten/Kota

Penerima Administrator
Pengurus Besar, Pengurus Cabang, Pusat, Pengurus Pusat, Cabang, Komisariat
Propinsi, Kabupaten/Kota
Melihat informasi sesuai regional dan Tambah, Edit, Hapus pengguna dan hak
aksesnya, melalui aplikasi telepon dan web aksesnya

37
RINGKASAN
1. Maternal Death Notification adalah Aplikasi Pelaporan Kematian
Maternal yang Cepat dan Terstruktur
2. Terdapat 4 Peran pengguna: Pelapor, Verifikator, Penerima dan
Administrator. Jenis pengguna berpengaruh terhadap Pilihan
Akses dan Hak akses
3. MDN dapat dimanfaatkan untuk Analisis Cepat dan
Pengambilan Keputusan Strategis Cepat bersumber Data
Mari Bergerak!!!
Selamatkan Ibu dan Bayi

Anda mungkin juga menyukai