Anda di halaman 1dari 61

Na ma Ib u :

Ta k sira n persa lina n : - - 200


Penolong p ersa lina n :
Temp a t persa lina n :
Penda mping p ersa lina n :
Tra nsp orta si :
Ca lon p endonor d a ra h :

Menuju Persalinan Yang Aman dan Selamat

KETRAAN BIDAN DUKUN &


RUMAH TUNGGU KELAHIRAN
(RTK)
Oleh : Florida, SKM
Pada :Pertemuan Penguatan Pemberdayaan Masyarakat Melalui P4K, Kemitraan
Bidan & Dukun serta Rumah Tunggu Kelahiran Kab/Kota se Sulawesi Tengah.
Tahun 2016
BIO DATA

Nama : Lonna Florida Florensi Raintama, SKM


TTL : Parigi, 29 Januari 1973
Pendidikan : S1/PERILAKU UKI – Tomohon, Manado
Sulawesi Utara
Agama : kristen protestan
Pekerjaan : Aparatur Sipil Negara
Unit Kerja : UPT Promosi Kesehatan
Instansi : Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tengah
Slide florida

MITRA

? MITRA
KEMITRAAN
Kemitraan adalah
kerjasama yang sinergis
antar dua (atau lebih)
pihak untuk melaksa-
nakan sesuatu kegiatan
berlandaskan prinsip
dasar : kesetaraan,
keterbukaan dan saling
menguntungkan
GOAL
Latar Belakang Kemitraan

1. Adanya kesamaan tujuan

2. Adanya kesamaan peluang yang


harus dilaksanakan bersama
3. Adanya masalah/tantangan yang
harus dihadapi/dipecahkan
bersama
Prinsip-prinsip Kemitraan
1. Saling membutuhkan
2. Saling ketergantungan
3. Saling percaya
4. Saling menguntungkan
5. Saling mendukung
6. Saling membangun
7. Saling melindungi
Syarat Kemitraan
1. Kesetaraan
2. Saling menyadari kebutuhan pihak
lain
3. Saling memiliki keunggulan utk
dapat membantu pihak lain
4. Niatan yang sama utk bekerjasama
dan bukan saling memanfaatkan
5. Kejujuran
Pemangku kepentingan Kemitraan
1. Pemerintah Kecamatan
2. Puskesmas
3. Kepala Desa/Kelurahan
4. Lembaga Kemasyarakatan
5. Kader Pemberdayaan Masy
6. Bidan di Desa
7. Keluarga ; Masyarakat
Apa itu Kemitraan Bidan-Dukun ?
Kemitraan Bidan - Dukun
Bentuk kerja sama yang Saling
Menguntungkan antara Bidan dan
Dukun.
Diharapkan seluruh Pertolongan
Persalinan ditangani oleh Tenaga
Kesehatan yang mempunyai
Kemampuan dan Keterampilan khusus
dalam pertolongan persalinan dengan
Tetap Melibatkan Dukun pada
kegiatan yang terbatas dan Tidak
Membahayakan Ibu dan Bayinya
S YA H R I Z A L / J S I / 0 5
Kemitraan Bidan - Dukun

DALAM KERJASAMA :
 Ada Kesepakatan tentang Komitmen dan
Harapan masing-masing anggota
 Peninjauan kembali terhadap
Kesepakatan yang telah dibuat
 Saling berbagi dalam Resiko maupun
Manfaat yang diperoleh

S YA H R I Z A L / J S I / 0 5
TUJUAN KEMITRAAN BIDAN-DUKUN
TUJUAN :
Menggeser peran dukun bayi dalam
pertolongan persalinan sebagai mitra
bidan, yang semula sebagai penolong
persalinan menjadi kegiatan perawatan
bayi dan ibu setelah persalinan.
........ Bukan Untuk Melenyapkan Mereka
TER
BUKA
SALING
SETARA
MENGUNTUNGKAN
HUBUNGAN
KERJA
SAMA
3 PRINSIP
KEMITRAAN
14
Mendekati
Menghu Terbuka/
(Proximity)
bungi Membantu
(Linkage) (Opennes)

Memahami Mendorong
Kapasitas Mendukung
Masing2 7 SALING (Sinergi)

Memahami LANDASAN
Menghargai
Struktur
masing2 KEMITRAAN (Reward)

15
PENGATURAN
PENJAJAGAN
PERAN

PENYAMAAN KOMUNIKASI
PERSEPSI INTENSIF

MELAKUKAN PEMANTAUAN
KEGIATAN PENILAIAN
6
LANGKAH
KEMITRAAN
16
Company
LOGO

Peranan pkk dalam percepatan


penurunan angka kematian ibu
Upaya Percepatan Penurunan AKI/AKB
Bukan hanya tanggung jawab
DEPKES/DINKES saja, tetapi menjadi
Kepedulian kita bersama
PERANAN PKK DALAM PENURUNAN AKI & AKB

1. Sebagai penyuluh, menyampaikan informasi-


informasi mengenai:
• Kehamilan dan permasalahannya
• Periksa kehamilan minimal 4x selama masa kehamilan
• Membawa Buku KIA saat periksa kehamilan
• Peran keluarga untuk menjaga/menolong ibu hamil
• Sosialisasikan 3 terlambat & 4 terlalu
• Pertolongan persalinan oleh NAKES
• Program Persiapan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) dengan stiker
• Mengkonsumsi gizi seimbang
• Inisiasi Menyusu Dini
2. Sebagai penggerak agar dapat:
• Menemukan kehamilan dini yang ada dalam
kelompok dasawismanya
• Menggerakkan ibu hamil agar mau
memeriksakan kehamilannya pada NAKES
• Menggerakkan ibu nifas agar setelah
persalinan mau memeriksakan pada NAKES
• Menggerakkan masyarakat bersama toga-
toma dalam rangka pemberdayaan
masyarakat peduli ibu hamil
1. Bank Darah
2. Ambulance Desa
3. Dana Sehat
4. Pondok Sayang Ibu
3. Sebagai Pencatatan

Pencatatan sederhana di kelompok Dasawisma


• Catatan Keluarga
• Catatan data dan kegiatan warga
• Catatan ibu hamil, kelahiran kematian bayi dan
kematian ibu hamil, melahirkan dan nifas
Peran Tim PKK dalam Kemitraan
1. Berperan aktif menyelenggarakan dan
mengelola UKBM.
2. Menyelenggarakan penyuluhan PHBS
Langkah Aksi NYATA PKK
4. Integrasi Posyandu dengan PAUD,
BKB.
5. Advocacy camat/kades Dana di Desa:
untuk kesehatan (desi/posyandu)
6. Pengembangan Lingkungan Sehat
 Hatinya PKK
KENDALA YANG MUNGKIN TIMBUL DALAM PROSES KEMITRAAN

BIDAN & DUKUN

· Jumlah Dukun banyak sehingga tidak


semua bisa diajak bermitra
· Masih ada Dukun yang tidak mau
diajak bermitra
· Masih ada Dukun mitra yang bandel
walaupun sudah ada kesepakatan
· Kemampuan Komunikasi Bidan masih
kurang
· Keadaan Geografis yang tidak
mendukung
· Penerapan Sanksi yang tercantum
dalam Kesepakatan tidak Konsisten.
HARAPAN SETELAH BERMITRA
Komunikasi yang baik dan harmonis dalam
memberikan pelayanan
Peningkatan cakupan pertolongan oleh tenaga
terlatih di puskesmas dan di desa
Perbaikan pemanfaatan Puskesmas dan Polindes
sebagai fasilitas persalinan.
Perbaikan pelayanan KB sesegera mungkin setelah
proses persalinan.
RUMAH TUNGGU KELAHIRAN
Solusi Untuk :
KEHAMILAN DAN KELAHIRAN YANG LEBIH AMAN
Oleh : Florida, SKM
Pada Pertemuan Penguatan Pemberdayaan Masyarakat Melalui P4K,
Kemitraan Bidan & Dukun serta Rumah Tunggu Kelahiran Kab/Kota se
Sulawesi Tengah Tahun 2016

INOVATIF – KREATIF – MELAYANI


RUMAH TUNGGU KELAHIRAN

Adalah suatu tempat atau ruangan yang


berada dekat fasilitas pelayanan
kesehatan (rumah sakit, Puskesmas,
Poskesdes/Polindes) yang dapat
digunakan sebagai tempat tinggal
sementara bagi ibu hamil dan
pendampingnya ( Suami/kader/dukun
atau keluarga) selama beberapa hari saat
menunggu persalinan tiba hingga
beberapa hari setelah melahirkan
Kematian Ibu Penyebab
di luar
Jangkauan
228  359 102 kesehatan-

Infrastruktur :
• Energi
Unmet need • Transport
Keluarga • Air bersih
Aborsi • BUDAYA
yang Berencana
tidak aman
Penyebab
tidak
Pertolongan langsung:
persalinan oleh anemia
penyakit,
tidak oleh
cacingan
petugas dan
kesehatan kurang GIZI
terlatih
OBSGYNS
DI RUMAH SAKIT

Dimana Ibu
Meninggal ??? RT
DI K
PUSKESMAS
1. Sarana
– KLINIK Transportasi
BERSALIN 2. Tingkat Kesulitan
3. Waktu Tempuh
RT
K 1. Kesiapan
Petugas
DI RUMAH 2. Ketersediaa
PERJALANAN
n Bahan &
1. Keputusan Alat
PERJALANAN
Keluarga 3. Sikap
• Pengetahuan Petugas
• Ketersediaan 1. Kesiapan 4. Biaya
Biaya Petugas
• Kesibukan 2. Ketersediaan
Keluarga Bahan & Alat 2 3
• Sosial 3. Sikap Petugas
Budaya
2. Ketersediaan
Transportasi 1 TERLAMBAT
Jumlah dan Rencana Pengembangan
Rumah Tunggu Kelahiran 2015-2016 254
250

225 JUMLAH DAN RENCANA PENGEMBANGAN


RTK 2015 - 2016
200

175
Jumlah RTK

150

125
125

100

73
75 68

50
34
30 30 3033
25 2522
25 16 15 1517 18 17
11 11 1413 11
75 9 7 6 6 7
3 00 0 3 4 2 52 3 3 4
0 0 0 11 00 00 0 2 0 3 0 00 0 0 0 0
5
0 0 00 0
0
i I i i
eh pr iau ara ara ku ara NTT pua arat tara tan ung ten DK arat gah mur tan kulu arat ung mb arta mur tan gah arat talo gah arat gara Bal NTB
Ac Ke R Ut i Ut alu Ut a B l
P a a U Se m Baa p n B e n i la
T e ng a el B it a
J ya k i
T e la e n B o n n
e i B ng
a
n s
t a we
M ku
lu pu ter era La aw a T awa si S Be ter a B Jo g tan n S an T tan Gor si T es i Te
a n e w
n a a
P ma at J w J w e a gk n t t s
a la M Ja
um Ban DI ima an an lima la
law Su awe
alim Su Su m
Sula S al im im a Su l
K Su K Kal Kal K Su

PROVINSI
DUKUNGAN
RUMAH TUNGGU KELAHIRAN (RTK)
1. Bantuan tempat tidur dan fasilitas
Kader sebagai Pendamping selama Ibu lainnya.
Hamil di Rumah Tunggu Kelahiran 2. Penyediaan media informasi
3. Bantuan alat transportasi

Pemenuhan
Kebutuhan
Jaminan Keberadaan Obat, alat, dan
nakes (Bidan) di BHP di faskes
desa
Promosi
Kesehatan
terkait
Pengembangan
SURAT KE Pembentukan
MENDAGRI/MENDESA Rumah Tunggu
1. Penyediaan RTK Kelahiran
oleh Pemda
2. Penyediaan biaya
operasional Dukungan
melalui ADD partisipasi
swasta melalui
CSR
PEMBIAYAAN RUMAH TUNGGU KELAHIRAN
MELALUI KEGIATAN JAMPERSAL TAHUN 2016

Jenis Pembiayaan Dalam Pengelolaan Rumah Tunggu


Kelahiran (RTK) :
Sewa rumah/ruangan

Biaya operasional gedung

Biaya konsumsi

Ongkos transport
RUMAH TUNGGU KELAHIRAN
(RTK)

Apa rumah tunggu kelahiran itu?


Dimana?
Mengapa?
Bagaimana?

Apakah rumah tunggu kelahiran dapat menjadi


pilihan yang sesuai untuk daerah terpencil,
perbatasan dan kepulauan ?
APA RUMAH TUNGGU KELAHIRAN
ITU?

Rumah tunggu kelahiran adalah suatu tempat


atau ruangan yang berada dekat fasilitas
kesehatan (RS, Puskesmas, Posekesdes),
yang dapat digunakan sebagai tempat tinggal
sementara ibu hamil dan pendampingnya
(suami/kader/dukun atau keluarga) selama
beberapa hari, saat menunggu persalinan tiba
dan beberapa hari setelah bersalin.
TUJUAN RUMAH TUNGGU KELAHIRAN

Tujuan umum :
 Menurunkan kematian ibu akibat keterlambatan
penanganan pada ibu hamil, bersalin dan nifas.

Tujuan Khusus :
1. Tersedianya rumah tunggu kelahiran sesuai
kebutuhan setempat
2. Adanya dukungan dana pemerintah daerah, swasta
maupun masyarakat
3. Adanya jejaring pelayanan fasilitas kesehatan dengan
rumah tunggu kelahiran
4. Meningkatnya persalinan di tenaga kesehatan.
KRITERIA SASARAN
RUMAH TUNGGU KELAHIRAN

Sasaran :

 Ibu hamil dengan faktor risiko dan risiko


tinggi

 Ibu hamil dari lokasi dengan geografi


sulit
PEMBENTUKAN RUMAH TUNGGU
KELAHIRAN (1)
 Harus disesuaikan dengan kondisi lokal yaitu
dengan memaksimalkan seluruh potensi
lokal dalam mendukung upaya penurunan
kematian ibu dan bayi baru lahir.
 Pembentukan dan pengelolaan rumah tunggu
kelahiran dapat merupakan kerjasama
antara sektor pemerintah, swasta dan
masyarakat.
 Rumah tunggu kelahiran dapat merupakan
sebuah rumah atau suatu ruangan yang
merupakan bagian dari rumah atau bangunan
lain.
PEMBENTUKAN RUMAH TUNGGU
KELAHIRAN (2)

 Rumah tunggu kelahiran dapat juga dipilih


dari rumah keluarga atau kerabat ibu hamil,
asalkan jaraknya dekat dengan fasilitas
kesehatan serta transportasinya mudah

 Untuk pemilihan rumah tunggu kelahiran ,


perlu diperhatikan kelayakan huni bagi ibu
hamil dan pendampingnya, di mana terdapat
ruangan untuk tidur dan kamar mandi serta
air bersih.
DIMANA SEBAIKNYA LOKASI
RUMAH TUNGGU KELAHIRAN ?

Di dekat fasilitas dengan Pelayanan


Obstetri dan Neonatal Emergensi
Dasar/PONED (Puskesmas Poned)

Optimal jika berada di dekat fasilitas


dengan Pelayanan Obstetri dan
Neonatal Komprehensif/PONEK (RS)
MENGAPA PERLU
RUMAH TUNGGU KELAHIRAN ?

o 20 % kehamilan akan mengalami


komplikasi/penyulit.
o Indonesia merupakan daerah kepulauan
dengan infrastruktur yang masih perlu
perbaikan, serta transportasi di daerah
terpencil yang masih terbatas.
MENGAPA PERLU
RUMAH TUNGGU KELAHIRAN ?

 Dapat menurunkan jumlah kematian ibu.


 Meningkatkan Cakupan Pn di Faskes
 Meningkatkan Cakupan Pelayanan Nifas
 Komplikasi Kebidanan Bulil, Bulin dan Nifas
dapat lebih cepat ditangani
BAGAIMANA SEHARUSNYA
RUMAH TUNGGU KELAHIRAN ?
Setiap RTK harus disesuaikan dengan
berbagai realitas yang ada;

SYARAT MUTLAK keberhasilan RTK :


Dekat dengan fasilitas PONEK yang
memberikan pelayanan BERKUALITAS
terintegrasi dengan Sistem Pelayanan
Kesehatan

Harus diterima dan didukung oleh masyarakat


(keterlibatan masyarakat dari awal!!!!)
RTK DAPAT MENDUKUNG PENURUNAN AKI & AKN

RTK merupakan elemen penting


dalam strategi untuk “menjembatani
hambatan geografis terhadap
pelayanan Obstetri” antara daerah
rural dengan keterbatasan akses ke
pelayanan PONEK & memiliki AKI
tinggi, dengan wilayah urban dimana
pelayanan tsb tersedia
PERMASALAHAN
Keberlangsungan pelayanan (continuum of care) kurang terjaga
• Cakupan kunjungan dan persalinan oleh tenaga kesehatan tinggi tetapi
kualitas persalinan belum memadai (obat, alat dan tenaga)
• Cakupan KI, K4, linakes meningkat, tetapi kelahiran di faskes hanya 36,8%
• Anemia remaja putri usia 15-19 th: tidak hamil 46,6%; hamil 38,8%
• Fasilitas dan tenaga :
• Sebagian besar kab/kota belum memenuhi standar jumlah Puskesmas
PONED,
• Hanya 7,6% RS PONEK memenuhi semua standar
• Kurang tenaga dokter di Puskesmas dan spesialis di Rumah Sakit

TANTANGAN
 Peningkatan keberlangsungan pelayanan kesehatan (continuum of care),
termasuk peningkatan ketersediaan dan kualitas tenaga dan fasilitas layanan
kesehatan,
 Perbaikan gizi remaja perempuan dan ibu hamil

46
PEDOMAN RUMAH TUNGGU

 Persyaratan penetapan rumah sebagai rumah tunggu


Memiliki sarana akomodasi (tidak terlalu padat oleh penghuni lainnya)
Memiliki prasarana untuk menyediakan makanan bagi ibu hamil dan
pendampingnya
 Kriteria Ibu Hamil
 Biaya Operasional
ibu hamil dengan resiko tinggi dan pendampingnya
2 orang @ Rp 50.000 (lima puluh lima ribu rupiah) per orang per hari
selama total 14 hari kepada pengelola Rumah Tunggu
biaya transportasi menggunakan TABULIN
PEDOMAN RUMAH TUNGGU
 Tim Pelaksana

sekelompok orang yang terdiri dari unsur-unsur


masyarakat yang telah disepakati bersama untuk
mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan rumah
tunggu
Tim Pelaksana Desa Asal (Bidan Desa, Staf Desa, PKK Desa)
dan Tim Pelaksana Desa Rujukan (Bikor Puskesmas, Staf
Kecamatan, Tokoh Agama).

 Pengembangan Tim Kesehatan dan Tim Masyarakat

 Diagram Alur Rujukan


RUMAH TUNGGU

Pengertian :
• Rumah masyarakat atau rumah yg disediakan oleh masyarakat
melalui musyawarah & mufakat yang Digunakan oleh bumil
yang berisiko tinggi yg ditentukan oleh Nakes yang kompeten

Sasaran :
Ibu Hamil Beresiko Tinggi yang telah mendekati waktu
bersalinnya (1-2 minggu sblm tanggal taksiran partus)
TAHAPAN PEMBENTUKAN RUMAH TUNGGU

1. DEKLARASI DTPS-MPS MENDUKUNG PENURUNAN AKI


& AKB DI KABUPATEN MTB (2007)
1. DEKLARASI DTPS-MPS MENDUKUNG PENURUNAN AKI
& AKB DI KABUPATEN MTB (2007)
TAHAPAN PEMBENTUKAN RUMAH
TUNGGU….LANJUTAN

2. SOSIALISASI & MOBILISASI RUMAH TUNGGU


(2008)
TAHAPAN PEMBENTUKAN RUMAH
TUNGGU….LANJUTAN
3. UJI COBA PELAKSANAAN RUMAH TUNGGU DI
KECAMATAN SELARU (2009)
TAHAPAN PEMBENTUKAN RUMAH
TUNGGU…...LANJUTAN

4. REPLIKASI PENERAPAN RUMAH TUNGGU DI


KECAMATAN WERMAKTIAN & TANIMBAR UTARA (Dec
2011)
DUKUNGAN TOKOH ADAT & TOKOH AGAMA
DALAM RUJUKAN BUMIL RISTI KE RUMAH TUNGGU
PERAN LINTAS PROGRAM & SEKTOR
ADVOKASI TIMDTPS-MPS KE PEMDA MTB
PERTEMUAN TIM AUDIT MATERNAL PERTEMUAN LINTAS SEKTOR
PERINATAL MEDIK PENURUNAN AKI & AKB

SOSIALISASI PROGRAM INTEGRASI PLA MALARIA INTEGRASI WORKSHOP PEDOMAN DESA SIAGA
ALUR RUJUKAN RUMAH TUNGGU

1 IBU HAMIL ●
Pemeriksaan Kehamilan (ANC)

2 NAKES TERLATIH ●
Identifikasi Risti & Fasilitasi Rujukan

3 PUSKESMAS ●
Persetujuan Rujukan

TIM PELAKSANA DESA ●


Transportasi ke Rumah Tunggu
4 ASAL ●
Kembali Ke Desa Asal

TIM PELAKSANA DESA


5 ●
Penempatan Di Rumah Tunggu
RUJUKAN

6 RUMAH TUNGGU ●
Menunggu persalinan & Recovery pasca persalinan

7 FASILITAS PONED/PONEK ●
Persalinan & PerawatAn Pasca Persalinan
APA YANG KAMI BUAT AGAR RUMAH
TUNGGU TETAP JALAN & BERKELANJUTAN
…...
1. Dukungan Pemerintah daerah.
2. Ownership/kepemilikan oleh masyarakat  sosialisasi ke Masyarakat
3. Sinergisme pembangunan dengan Sektor terkait
4. Kesiapan Fasilitas (Kesehatan & Non Kesehatan)
5. Monitoring dan Evaluasi
SECARA UMUM ADA PERBAIKAN DERAJAT
KESEHATAN IBU NAMUN TIDAK AKAN
MAMPU MENCAPAI TARGET YANG
DIHARAPKAN
T E R I M A K A S I H ATA S B E R B A G A I U PAYA
YA N G T E L A H D I L A K U K A N

R E O R I E N TA S I P E N C A PA I A N P R O G R A M

PENGUATAN
PENDEKATAN PERAN PENDEKATAN
TERITORIAL DAERAH SUBSTANSIAL
60
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai