Anda di halaman 1dari 24

INDIKATOR DIREKTORAT

PROMOSI KESEHATAN DAN


PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT

dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO


Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
TIM KERJA , ADUM & PMO - DIT PROMKES DAN
PM
Tim Kerja , Administrasi Umum & PMO
1 Data dan Analisis Perilaku serta Strategi Promkes
BHINURI DAMAWANTI, SKM
2 Perilaku Ibu Hamil, Anak dan Remaja
DRA. HERAWATI, MA
3 Perilaku Usia Produktif dan Lansia
Drg. MARLINA GINTING, Mkes.
4 Kemitraan
Drg. IVO SYAYADI, M.Kes
5 Pemberdayaan dan Penggerakkan Masyarakat
DWI ADI MARYANDI, SKM,MPH
6 Administrasi Umum
MARLENI DESNITA, S.Psi
7 PMO (Project Management Officer)
SAKRI SABATMAJA, SKM,M.Si
Strategi Promosi Kesehatan 1.
Siklus Kehidupan
Ibu Hamil
2. Bayi dan Balita
3. Anak dan Remaja
POTENSI SDM 4. Usia Produktif
5. Lanjut Usia

1.
ADVOKASI
Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
3.
serta
4. METOD mencegah
PEMBERDAYAAN dan
E DAN PENGGERAKAN Masalah
5. MEDIA MASYARAKAT kesehatan
(KIE)

Tatanan
2. 1. Rumah Tangga/ Komunitas
KEMITRAAN 2. Tempat Kerja
3. Sekolah
4. Sarana Kesehatan
5. Tempat Umum
PROGRAM PRIORITAS KEGIATAN PRIORITAS
PEMBANGUNAN NASIONAL PROMOSI KESEHATAN
Layanan terhadap sasaran, perlu disederhanakan

Sasaran
Saat Usula Layana
ini n n
Layana
Posyandu, Bina
Balit
n Keluarga Balita Posyandu (1)
a
Posyandu Remaja,
Remaja Posyandu
Bina Keluarga
Remaja • Pelayanan sesuai sasaran
Pasangan Usia di Posyandu dengan
Posyandu Posyandu
Subur penekanan pada Preventif
Promotif (Tenaga
Ibu Posyandu, Polindes Posyandu Kesehatan, Kader
Hamil Poskesdes,
Ibu Posyandu Posyandu Kesehatan Desa, dan
Pos Malaria
Balita Kader Kesehatan Remaja)
Desa, Pos
Posbindu PTM, Bina
TB Desa,
Usia Produktif Keluarga Balita, Posyandu • Sebagai daerah
Remaja, Lansia endemis,
dikembangkan
Posbindu, Posyandu , Bina program spesifik
Lansia Posyandu
Keluarga Lansia lokal sbg kelanjutan :
Pos Maldes, Pos TB,
Anak Sekolah UKS, Pos Kes Pesantren UKS (Sekolah, Madrasah, Pesantren) (2) Pos UKK

Pekerja Pos Posyandu


Informal UKK
Kementerian Kesehatan mendukung percepatan penurunan stunting
dalam koordinasi intervensi spesifik
Target Intervensi Sensitif
Intervensi Spesifik (Penyebab tidak langsung)

Target (Penyebab Langsung) 70% pelayanan KB pascapersalinan

1 58% remaja putri mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) 15,5% kehamilan yang tidak diinginkan
Sebelum Lahir

90% cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS)


2 80% ibu hamil mengonsumsi 90 tablet TTD selama kehamilan memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai bagian
pelayanan nikah
100% rumah tangga mendapat akses air minum layak
3 di kab/kota prioritas
90% ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) mendapat tambahan asupan gizi
90% rumah tangga mendapat akses sanitasi (air
limbah domestik) layak di kab/kota prioritas

4 80% bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif


112,9 juta penduduk menjadi Penerima Bantuan Iuran
(PBI) Jaminan Kesehatan Nasional
5
80% anak usia 6-23 bulan mendapat Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
90% keluarga berisiko stunting memperoleh
6 pendampingan
Setelah Lahir

balita dipantau pertumbuhan dan perkembangannya 10 juta keluarga miskin dan rentan memperoleh
90% bantuan tunai bersyarat
7
70% target sasaran memiliki pemahaman yang baik
tentang stunting di lokasi prioritas
8 90% balita gizi kurang mendapat tambahan asupan gizi
15,6 juta keluarga miskin dan rentan yang menerima
bantuan sosial pangan
9 90% desa/ kelurahan stop Buang Air Besar
90% balita gizi buruk mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk Sembarangan (BABS)
Tagline Nasional
“CEGAH STUNTING ITU PENTING”

Pesan Tematik
Konsumsi TTD bagi rematri seminggu sekali. Konsumsi TTD bagi
A ktif minum Tablet Tambah Darah Ibu hamil, setiap hari minimal 90 tablet selama kehamilan

Periksa kehamilan minimal 6 (enam) kali. 2 (dua) kali oleh


B umil teratur periksa kehamilan minimal 6 kali dokter menggunakan USG

Konsumsi protein hewani setiap hari bagi bayi usia di atas 6


C ukupi konsumsi protein hewani bulan

Datang dan lakukan pemantauan pertumbuhan (timbang dan ukur)


dan perkembangan, serta imunisasi balita ke posyandu setiap bulan
D atang ke Posyandu setiap bulan

E ksklusif ASI 6 bulan ASI ekslusif selama 6 bulan dilanjutkan hingga usia 2 tahun.

7
GERMAS INPRES 1 TAHUN 2017
MEMBIASAKAN AKTIVITAS FISIK
Aktivitas Fisik dilakukan selama 30 mnt
setiap hari. Kegiatan : Peregangan, Berjalan
DETEKSI DINI FAKTOR RESIKO
Jogging, Menari, Menyapu, Mengepel, Bersepeda,
Kaki,
Senam, Olahraga, meningkatkan kebugaran, 2 Check up kesehatan lengkap,
menyediakan sarana olahraga dll. 1 Pemeriksaan kesehatan (TD, gula darah,
kolesterol), konseling kesehatan. Kolaborasi
dengan UPK atau klinik kesehatan, serta RS
KONSUMSI PANGAN SEHAT
Konsumsi gizi seimbang (isi piringku),
galakkan sarapan pagi. Kegiatan : Snack
perbanyak makan buah & sayur, serta
3 Inpres 1/2017
rapat buah/jus/ salad, Pemberian EDUKASI PERILAKU SEHAT
multivitamin, membatasi makanan jajanan
dg
5 Edukasi perilaku sehat bagi semua,
pemasangan poster, standing banner, publikasi
KH, lemak, dan gula tinggidll melalui medsos/web kemenkes, satker,
4
MENJAGA KEBERSIHAN DIRI DAN LINGKUNGAN
Kebersihan diri dan lingkungan komunitas perlu selalu dijaga. Kegiatan : Tidak merokok, Mencuci tangan sesering
mungkin,
selalu memakai masker, Pembersihan & Disinfeksi/Dekontaminasi pada Permukaan (meja, kursi, lift, gagang pintu, remote, komputer), memilih
produk dapat daur ulang, tidak memakai botol minum kemasan (pakai tumbler), megurangi bahan sekali pakai, menggunakan file elektronik,
Promosi dan Edukasi kesehatan yang komprehensif
7 kampanye prioritas dengan fokus pada pencegahan untuk 2022-2024 Implementasi Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat

Institusi Pendidikan
Pencegahan 1 Kampanye imunisasi
2 Kampanye gizi seimbang Sarana Kesehatan
/Perkantoran/Industri
3 Kampanye olahraga
Tempat Perbelanjaan
4 Kampanye anti rokok
Kampanye sanitasi & kebersihan Desa, Kecamatan,
5 lingkungan Kabupaten/Kota

Deteksi Dini 6 Kampanye skrining penyakit Dan tempat umum


lainnya
Pengobatan
7 Kampanye kepatuhan pengobatan
TUGAS DAN FUNGSI
DIREKTORAT PROMOSI KESEHATAN INDIKATOR KEGIATAN
DAN PM Terwujudnya pelayanan kesehatan primer yang komprehensif
dan berkualitas
Target Capaian
2022 2023 2024
Juni Des Juni Des Juni Des
(B06) (B12) (B06) (B12) (B06) (B12)
Persentase Persentase - 75 - 80 - 85
kabupaten/kota kabupaten/kota
yang dengan minimal 80%
melaksanakan posyandu aktif
intervensi
kesehatan
keluarga

Persentase - 35 40 65 70 90
kabupaten/kota yang
Persentase menerapkan GERMAS
kabupaten/kota
yang menerapkan
kebijakan Gerakan
Masyarakat Hidup
Sehat (Germas)

di bidang peningkatan dan pengembangan upaya promotif dan


preventif termasuk
1. Data dan Analisis Perilaku serta Strategi Promkes
2. Perilaku Bumil-Balita, Anak dan Remaja Persentase 25 25 50 50 100 100
3. Perilaku Usia Produktif dan Lansia Persentase
kelurahan/desa
yang memiliki
4. Pemberdayaan dan Penggerakan Masyarakat kabupaten yang posyandu sesuai
memiliki minimal standar
5. Kemitraan 80% Posyandu
aktif
INDIKATO
R
PROMKES

11
PMK No 13 tahun 2022
INDIKATOR TARGET KET
2022 2023 2024
PERSENTASE 40% 65% 90% IKP
Kabupaten/kota yang
menerapkan kebijakan
Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat (Germas)

Persentase kabupaten/kota 75% 80% 85% IKK


dengan minimal 80%
posyandu aktif
DEFINISI
OPERASIONAL
PERSENTASE Kabupaten/kota yang menerapkan kebijakan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)
Kabupaten/kota menerapkan Germas adalah Kabupaten/Kota yang
memiliki
regulasi terkait Germas, serta melaksanakan 2 dari 3 kegiatan berikut:
1. Melaksanakan Kampanye
Adalah melaksanakan penyebarluasan informasi diberbagai
Germas tema prioritas media dan penggerakan masyarakat minimal 4 kali dalam
setahun dengan melibatkan lintas sektor, swasta, kelompok
masyarakat melalui;
a. peningkatan aktivitas fisik,
b. peningkatan perilaku hidup sehat,
c. peningkatan pangan sehat dan percepatan
perbaikan gizi,
d. peningkatan hygiene dan sanitasi lingkungan,
e. peningkatan pencegahan dan deteksi dini
penyakit.
PERSENTASE Kabupaten/kota yang menerapkan kebijakan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)

2. Memiliki kegiatan skrining Adalah melaksanakan pemeriksaan skrining kesehatan pada


kesehatan di tempat kerja pekerja yang terdiri dari tinggi badan, berat badan, lingkar
perut, tekanan darah, dan pengukuran kebugaran minimal 3
bulan sekali; serta pemeriksaan pilihan lainnya sesuai dengan
kemampuan seperti gula darah, deteksi kanker leher rahim
sedini mungkin dengan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
dan periksa payudara klinis untuk perempuan usia 30-50 tahun
bagi yang sudah menikah atau yang sudah berhubungan
seksual, pemeriksaan tajam penglihatan dan pendengaran,
kolesterol minimal 1 kali dalam 1 tahun yang dilaksanakan di
semua tempat kerja perkantoran OPD (Organisasi Perangkat
Daerah) tingkat Kabupaten/Kota.
PERSENTASE Kabupaten/kota yang menerapkan kebijakan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)

3. Memiliki kegiatan pembinaan


Adalah Puskesmas yang menyelenggarakan
kesehatan tradisional pelayanan kesehatan tradisional (minimal
TOGA dan atau akupuntur dan akupresur).
CARA
PERHITUNGAN

TW 1 TW 2 TW 3 TW 4
1. Memiliki regulasi terkait 1. Memiliki regulasi terkait 1. Memiliki regulasi terkait 1. Memiliki regulasi terkait
germas germas germas germas
2. Melaksanakan Kampanye 2. Melaksanakan Kampanye 2. Melaksanakan Kampanye 2. Melaksanakan Kampanye
Germas tema prioritas. Germas tema prioritas. Germas tema prioritas. Germas tema prioritas.
Setiap Kabupaten/Kota Setiap Kabupaten/Kota Setiap Kabupaten/Kota Setiap Kabupaten/Kota
sudah melakukan 1 kali sudah melakukan 2 kali sudah melakukan 3 kali sudah melakukan 4 kali
kampanye tema prioritas. kampanye tema prioritas. kampanye tema prioritas. kampanye tema prioritas.
3. Memiliki kegiatan skrining 3. Memiliki kegiatan skrining 3. Memiliki kegiatan skrining 3. Memiliki kegiatan skrining
kesehatan di 25% tempat kesehatan di 50 % tempat kesehatan di 75 % tempat kesehatan di 100 % tempat
kerja kerja kerja kerja
4. Memiliki kegiatan 4. Memiliki kegiatan 4. Memiliki kegiatan 4. Memiliki kegiatan
pembinaan kesehatan pembinaan kesehatan pembinaan kesehatan pembinaan kesehatan
tradisional di 25% tradisional di 50% tradisional di 75% tradisional di 100%
Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas
17
PERSENTASE Kabupaten/Kota dengan Minimal
80% Posyandu Aktif

Adalah Kabupaten/kota yang memiliki minimal 80% posyandu aktif

Posyandu dikatakan aktif jika: 1. Melakukan kegiatan rutin Posyandu minimal 1 kali
dalam sebulan

2. Memberikan pelayanan promotif dan preventif


minimal 90% dari jumlah masing-masing kelompok
sasaran: ibu hamil, bayi-balita, remaja, usia produktif
dan lansia di wilayahnya.

3. Memiliki minimal 5 orang kader


CARA PERHITUNGAN

Perhitungan Bulanan Perhitungan Tahunan

1. Melakukan kegiatan rutin Posyandu 1. Melakukan kegiatan rutin Posyandu


minimal 1 kali dalam sebulan minimal 12 kali dalam setahun

2. Memberikan pelayanan promotif dan 2. Memberikan pelayanan promotif dan


preventif minimal 90% dari jumlah masing- preventif minimal 90% dari jumlah masing-
masing kelompok sasaran: ibu hamil, bayi- masing kelompok sasaran: ibu hamil,bayi-
balita,remaja,usia produktif dan lansia di balita,remaja,usia produktif dan lansia di
wilayahnya. wilayahnya.

3. Memiliki minimal 5 orang kader 3. Memiliki minimal 5 orang kader


INDIKATOR PROMOSI KESEHATAN DAN PM TAHUN 2020 -
PROYEK
PRIORITAS
2024
INDIKATOR TARGET KET

(ProP)/PROYEK 2020 2021 2022 2023 2024 RPJMN RENSTRA DLI


PRIORITAS STUNTING
(PROP)/
Target Capaian Target Capaian Target Capaian IKP IKK
PROYEK

Penguatan Persentase kabupaten/kota yang 30% 33% 35% 45,14% 40% 0,78% 65% 90% V V V
Promosi menerapkan kebijakan Germas
Germas Persentase kabupaten/kota 25% 24% 35% 6,03% 75% 0,39% 80% 85% V V
dengan minimal 80% posyandu
aktif
Pembinaan Persentase kabupaten/kota 51% 14% 70% 47,67 % 90% 1,17% 100% 100% V
posyandu aktif melaksanakan pembinaan
posyandu aktif

Percepatan Jumlah kabupaten/kota memiliki 260 140 360 140 514 140 514 514 V
Pencegahan regulasi tentang Komunikasi
Stunting Perubahan
Perilaku Percepatan
Pencegahan Stunting
Jumlah kabupaten/kota memiliki 260 71 360 71 514 71 514 514 V
Strategi Komunikasi
Perubahan Perilaku
Percepatan Pencegahan
Stunting
Jumlah kabupaten/kota melakukan 260 84 360 84 514 84 514 514 V
pelatihan/orientasi Komunikasi Antar
Pribadi kepada petugas kesehatan dan
kader (bidan, perawat, gizi, promkes,
sanitarian)
ISSUE STRATEGIS LAINNYA
 GRAND DESIGN / RANCANG BANGUN PROMOSI KESEHATAN
 DEMAND CREATION – BEHAVIOUR CHANGE – ENABLING ENVIRONMENT
 POSYANDU TERINTEGRASI
 KEMITRAAN PENTAHELIX
 SAKA BAKTI HUSADA – PRAMUKA
 KURIKULUM BIDANG KESEHATAN DI SEKOLAH / MADRASAH
 PESANTREN SEHAT – POSKESTREN
 EDUKASI DAN KAMPANYE TIDAK MEROKOK – REGULASI
 PROMOSI KESEHATAN RS
 KAMPUS SEHAT
 JABATAN FUNGSIONAL PROMKES DAN ILMU PERILAKU
 PERAN PROMKES DALAM KEBENCANAAN 21
Saya Butuh
Aku Tahu , Aku Mau dan Aku
Mampu

Edukasi dan Kampanye perubahan perilaku


(Promotif – Preventif)

Tahu dipenuhi dengan berbagai literasi, pengetahuan dan narasi yg baik dan benar

Mau melakukan apa yang sudah diketahui dari berbagai lintas sumber dan
menjadi contoh/ teladan / agent of change

Mampu mengajak orang/ pihak lain untuk memberi tahu dan menjalankannya
Pesan
Selalu mengulang-
ulang dan
menyampaikan
sesuatu yang
benar, suatu saat
bukan hanya
menjadi suatu
kebenaran namun
juga menjadi
kebaikan…walau
hanya 1 ayat
Menyampaikan info benar dan sering

Akan memotivasi orang?

Anda mungkin juga menyukai