Anda di halaman 1dari 15

8.

Menggerakkan &
Meningkatkan
Peran Serta
Masyarakat
By :
Ana Susanti, Amd. Keb., S. Psi
PEMBINAAN DUKUN BAYI
Dukun bayi diartikan sbg seorang wanita
yg mpy pengaruh bsr dimasy yg
berpotensi utk meningkatkan kesh ibu &
bayi

Pembinaan dukun bayi adl suatu


pelatihan yg diberikan kpd dukun bayi
oleh tenaga kesh yg menitikberatkan pd
peningkatan pengetahuan dukun yg
bersangkutan terutama dlm hal higiene
sanitasi
Tujuan pembinaan dukun bayi
adl untuk meningkatkan status dukun dlm
pengambilan keputusan agar mereka mpy
pengetahuan & ide baru yg dpt disampaikan
& diterima oleh anggota masy

Langkah pembinaan dukun bayi


a) Meminta bantuan pamong desa utk memotivasi
dukun bayi agar bersedia mengikuti pelatihan2
dukun yg diselenggarakan
b) Mengajak dukun bayi yg sdh dilatih utk ikut
serta mbr penyuluhan & membantu melakukan
deteksi dini ibu resti di posyandu maupun
kegiatan yg ada di masy
Upaya pembinaan dukun bayi :
a. Melakukan pendekatan dg tokoh masy
setempat
b. Melakukan pendekatan dgn para dukun
c. Memberikan pengertian pd para dukun ttg
pentingnya persalinan yg bersih & aman
d. Memberi pengetahuan pd para dukun ttg
komplikasi kehamilan & bahaya proses
persalinan
e. Membina kemitraan dg para dukun dg
memegang asa saling menguntungkan
f. Menganjurkan & mengajak dukun merujuk
kasus resti kehamilan kpd tenaga kesehatan
Pengenalan tanda bahaya kehamilan,
persalinan, nifas, & rujukan
1. Pengenalan gol resti
 Umur <16 thn atau >35 thn
 TB < 145 cm
 Jarak kehamilan tll dekat <2 thn atau tll lama >10 thn
 Bumil dgn anemia
 Ibu dg riwayat persalinan buruk

2. Pengenalan tnd bahaya kehamilan


 Perdarahan
 Demam tgg
 Bengkak kaki, tangan, & wajah
 Sakit kepala/kejang
 KPD
 Gerak bayi berkurang
3. Pengenalan tnd bahaya persalinan
 Bayi tdk lhr dlm 12 jam sjk ibu merasa mulas
 Perdarahan pervag
 tali pusat menumbung
 Ibu tdk kuat mengejan/kejang
 Ketuban keruh/berbau
 Plasenta tdk keluar stlh bayi lahir
 Ibu gelisah/mengalami kesakitan hebat
4. Pengenalan tnd bahaya nifas
 Perdarahan
 Keluar cairan berbau dr jln lahir
 Demam >2 hari
 Bengkak pd muka, kaki, &tangan
 Sakit kepala & kejang
 Payudara bengkak
Pengenalan dini tetanus neonatorum,
BBLR, & rujukan
1. Tetanus neonatorum
Diawali dg kejang otot rahang bersamaan
dg timbulnya pembengkakan, rasa sakit,
& kaku otot leher, bahu/punggung
Diharapkan dukun dpt memperhatikan
kebersihan alat persalinan, memotivasi
ibu utk melakukan imunisasi, & melakukan
persalinan pd nakes
2. BBLR
adlh bayi dg BB <2,5 kg disertai kulit keriput,
pergerakan lemah, & sianosis
Dukun diharapkan dpt segera melakukan
rujukan ke PKM atu nakes
3. Penyuluhan gisi & KB
Diharapkan dukun dpt menindaklanjut dgn
menyebarkan penyuluhan yg dilakukan nakes kpd
masy
4. Pencatatan kelahiran & kematian ibu & bayi
Ditujukan utk mempermudah pendataan jml
kelahiran & kematian di suatu wil, srt
bermanfaat dlm pelaksanaan pros audit apabila
ada kematian ibu maupun bayi
PEMBINAAN KADER
Kader adl tenaga sukarela yg dipilih olh
masy & bertugas mengembangkan masy
Peran kader :
1. Merencanakan kegiatan antara lain menyiapkan
& melaksanakan survey mawas diri, membahas
hasil survey, menentukan mslh & kebut kesh
masy desa, menentukan keg penanggulangan
mslh kesh bersama masy, serta membahas
pembagian tugas menurut jadwal kerja
2. Melakukan komunikasi, mbr info & motivasi
tatap muka (kunjungan) dg mgnkn alat peraga
3. Menggerakkan masy, mendorong masy utk
bergotong royong, mbr info, srt mengadakan
kesepakatan keg yg akan dilaksanakan
4. Memberi pelayanan, yaitu membagi obat,
membantu mengumpulkan bhn pemeriksaan,
mengawasi pendatang ke desanya, & melaporkan ,
mbr pertolongan pemantauan penyakit, srt mbr
pertolongan pd kecelakaan
5. Melakukan pencatatan
6. Melakukan pembinaan mengenai lama program
keterpanduan KB-kesh & upaya kesh lainnya
7. Melakukan kunjungan rmh pd masy terutama klg
binaan
8. Melakukan pertemuan kelompok
Pelatihan kader
mrp salah satu keg utk mempersiapkan
kader agar mampu berperan serta dlm
upaya mewujudkan kesh masy yg optimal.
pelat kader dimaksudkan utk
meningkatkan penget, kemampuan kader
dlm pelaksanaan yg berkaitan dg kesh
PENGEMBANGAN WAHANA PERAN SERTA
MASYARAKAT
Mrp bentuk pemberdayaan masy, membangun/memperkuat
struktur masy utk memandirikan masy dlm memenuhi
kebut terutama kebut utk hdp sehat
Tujuan Umum :
mendidik masy utk hidup mandiri dlm pemenuhan kebut
hidup sehat
Tujuan Khusus :
a. Hidup dlm lingk brsh sht
b. Berperilaku hdp sehat
c. Mampu menjangkau yankes yg bermutu scr adil & merata
d. Mpy derajat kesh yg setinggi tingginya
Bentuk wahana peran serta masy
1. Posyandu
 Posyandu mrp upaya pemenuhan kebut kesh dasar
& peningkatan status gisi masy
 Posyandu mmp berperan sbg wadah pelayanan kesh
dasar berbasis msy
 Pelaksanaan posyandu perlu dihimpun slrh
kekuatan masy agar berperan srt scr aktiv sesuai
dgn kemampuan yg dimiliki
 Posyandu prl dilanjutkan sbg upaya investasi
pembangunan SDM yg dilakukan scr merata
 Utk melakukan sosialisasi & koordinasi
pelaksanaan posyandu, pemerintah daerah
melibatkan peran masy
 Pelaksanaan revitalisasi posyandu disesuaikan dg
kondisi masing2 daerah
2. Dasawisma (persepuluhan)
mrp slh satu pembinaan wahan peran
serta masy di bdg kesh scr swadaya di
tgkt keluarga
3. Tabulin (Tabungan bersalin)
Tujuan dr tabulin agar ibu rajin
menabung & disiplin pemeriksaan diri ke
bidan
4. Dana Sosial Bersalin (Dasolin)
Kegunaan dasolin adl utk membantu ibu
saat hamil & utk menutupi kekurangan dr
tabungan bersalin
Thank’s

Anda mungkin juga menyukai