Anda di halaman 1dari 23

ISU ETIK DAN

LEGAL DALAM
KEPERAWATAN
JIWA
ETIK KEPERAWATAN

• Sudut pandang pd apa yg baik dan


benar untuk kesehatan dan kehidupan
manusia.
• Mengarahkan bagaimana seorang
perawat harus bertindak dan
berinteraksi dengan orang lain
BERSUMBER DR PERNYATAAN
FLORENCE NIGHTINGALE
= IKRAR PROFESI

1.Membantu yg sakit 2.Membantu yg sehat


Untuk mencapai Mempertahankan
keadaan sehat kesehatannya

4. Membantu seseorang
Yg menghadapi 3. Membantu mereka yg
Kematian untuk hidup tdk dpt disembuhkan
seoptimal mungkin Untuk menyadari
Sampai menjelang potenasinya
ajal
UU NO.29/2004 TENTANG PRAKTEK
KEDOKTERAN
Pasal 52
Pasien dalam menerima pelayanan pada praktek
kedokteran, mempunyai hak :

- Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan


medis
- meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain
- mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis
- menolak tindakan dan
- mendapatkan isi rekaman medis
HAK PASIEN JIWA SECARA
UMUM (STUART & LARAIA, 2001)
• Hak untuk berkomunikasi dengan orang lain di luar RS dengan
berkorespondensi, telepon dan mendapatkan kunjungan
• Hak untuk berpakaian
• Hak untuk beribadah
• Hak untuk dipekerjakan apabila memungkinkan
• Hak untuk menyimpan dan membuang barang
• Hak untuk melaksanakan keinginannya
• Hak untuk memiliki hubungan kontraktual
• Hak untuk membeli barang
• Hak untuk pendidikan
• Hak untuk habeas corpus
• Hak untuk pemeriksaan jiwa atas inisiatif pasien
• Hak pelayanan sipil
• Hak mempertahankan lisensi hukum; supir, lisensi profesi
• Hak untuk memuntut dan dituntut
• Hak untuk menikah dan bercerai
• Hak untuk tidak mendapatkan restrain mekanik yang tidak
perlu
• Hak untuk perwalian hukum
• Hak untuk privasi
• Hak untuk informend consent
• Hak untuk menolak perawatan
ALASAN MASUK RS JIWA

• Berbahaya untuk diri sendiri dan orang lain


• Membutuhkan perawatan
• Tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar secara mandiri
ISTILAH

• Restrains adalah aplikasi langsung kekuatan


fisik pada seseorang, tanpa atau dengan izin,
untuk membatasi kebebasan bergerak.
• Seclusion (pengasingan) adalah pengurungan
seseorang bukan keinginan sendiri dalam
konstruksi khusus, ruangan terkunci dengan
sebuah jendela keamanan atau kamera untuk
monitoring visual langsung (JCAHO,2000).
HIRARKI DALAM MEMBATASI PASIEN
JIWA
(STUART & LARAIAN, 2001, P. 174)
Pembatasan bisa dalam makna dibatasi secara fisik atau dibatasi
pilihannya. Hirarki dari yang paling restriktif ke yang kurang
restriktif.

• Ekstrimitas tubuh
• Batasan ruang gerak ( kamar isolasi)
• Batasan dalam aktivitas sehari-hari, misal acara TV, waktu
merokok, komunikasi
• Aktivitas yang bermakna, misal akses untuk ikut rekreasi
• Pilihan perawatan
• Kontrol sumber keuangan
• Ekspresi verbal dan emosional
PRINSIP MORAL DALAM
PRAKTEK KEPERAWATAN
1. Autonomi
2. Beneficience
3. Nonmaleficience
4. Justice
5. Kejujuran, Kesetiaan dan Kerahasiaan
1. AUTONOMI
• Setiap orang mempunyai kebebasan untuk memilih rencana
kehidupan dan cara mengatur dirinya

• Menghargai harkat dan martabat manusia sbg individu yg


dapat memutuskan yg terbaik untuk dirinya.

• Setiap tindakan keperawatan harus melibatkan pasien dan


berpartisipasi dalam membuat keputusan yang
berhubungan dg asuhan keperawatan
2. BENEFICIENCE

• Merupakan prinsip untuk melakukan yang baik


dan tidak merugikan orang lain.
• Tidak menimbulkan bahaya bagi orang lain,
• Perawat scr moral berkewajiban membantu
orang lain melakukan sesuatu yg
menguntungkan dan mencegah timbulnya
bahaya
3. NON MALEFICIENCE DAN
KEMASLAHATAN
• Prinsip Non Maleficience dan Kemaslahatan dapat dilihat kontinum rentang
dari bahaya yg tidak berarti (non maleficience) sampai menguntungkan
orang lain dg melakukan yg baik (kemaslht).
• Menuntut perawat menghindari yg membahayakan pasien selama
pemberian asuhan keperawatan
• Bekerja dg standar standar operasional prosedur Rumah Sakit.
4. KEADILAN/JUSTICE

• Merupakan suatu prinsip moral untuk berlaku


adil terhadap semua pasien sesuai dengan
kebutuhan .
• Setiap individumendapat tindakan yg sama berarti
mempunyai kontribusi yg relatif sama untuk
kebaikan kehidupan seseorang.
5. KEJUJURAN & KERAHASIAAN

• Kejujuran adalah kewajiban untuk mengungkapkan yg


sebenarnya atau tdk membohongi pasien didasarkan pd hub
saling percaya.
• Kerahasiaan adalah kewajiban untuk melindungi informasi
rahasia.
• Kesetiaan adalah kewajiban untuk menepati janji
METODE DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN ETIS

1. Menunjukan maksud baik.


2. Mengidentifikasi semua orang penting.
3. Mengumpulkan informasi yg relevan.
4. Mengidentifikasi prinsip etis yang
penting
5. Mengusulkan tindakan alternatif.
6. Melakukan tindakan.
MASALAH LEGAL DALAM
PRAKTEK KEPERAWATAN

• Dapat terjadi bila tidak tersedia tenaga keperawatan yg


memadai tidak tersedia standar praktek dan tidak ada
kontrak kerja.
• Perawat profesional perlu memahami aspek legal untuk
melindungi diri dan melindungi hak-hak pasien dan
memahami batasa legal yg mempengaruhi praktek keprwt.
• Pedoman legal Undang-undang praktek, peraturan Kep
Men Kes No 1239 dan Hukum adat.
LIABILITAS DALAM KEPERAWATAN
JIWA
1. Pasien bunuh diri
2. Gagal mendiagnosa
3. Masalah terkait dengan ECT
4. Penyalahgunaan obat-obat Psikoaktif
5. Melanggar kerahasiaan
6. Gagal merujuk pasien
7. Gagal untuk melaporkan penganiyaan
8. Tidak adanya informed consent
MINIMALKAN LIABILITAS

1. Ikuti Standar.
2. Berikan Pel. Kep yg kompeten
3. Hubungan empaty, hormat dan bela rasa
4. Dokumentasi lengkap dan objektif dan tepat
waktu dan tepat waktu.
5. Perawat menolong di tempat umum
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA
TERKAIT DENGAN KONDISI JIWA
SESEORANG
• Tindakan kriminal yang dilakukan oleh seseorang yang
diduga memiliki kelainan jiwa perlu mendapatkan
penyelididkan dari seorang ahli kesehatan jiwa ( Visum et
repertum psikiatrikum; VER)
• Argumen yang menyebutkan bahwa seseorang yang
didakwa melakukan tindakan kriminal dianggap tidak
bersalah karena orang tersebut tidak bisa mengontrol
perbuatannya atau tidak mengerti perbedaan antara benar
dan salah yang dikenal sebagai Peraturan M’Naghten.
• Saat orang tersebut memenuhi kriteria, dia dapat
dinyatakan tidak bersalah karena mengalami gangguan
jiwa.
STANDAR KEPERAWATAN

• Pedoman praktek kep yang aman dan


tepat.
• Menekakankan tanggung gugat
• Tanggung jawab :
Mengacu pd pelaksanaan tugas yg
dikaitkan dg peran perawat.
• Tanggung gugat:
Dapat memberikan alasan atas tindakan
kep yg diberikan atas diri, pasien, profesi,
atasan dan masyarakat
SEKIAN & TERIMA KASIH
TUGAS DISKUSI

• Askep Shat Jiwa kelompok 6


• Askep gangguan konsep diri kelompok 2
• Askep ketidak berdayaan kelompok 1
• Askep keputusasaan kelompok 3
• Tren issu keperawatan jiwa 1 kelompok 4
• Trens issu keperawatan jiwa 2 kelompok 5

Anda mungkin juga menyukai