Anda di halaman 1dari 61

1. Menerapkan teori kelistrikan.

2. Mengenal komponen elektronika.


3. Mengunakan komponen elektronika.
4. Menerapkan konsep elektronika digital.
5. Menerapkan sistem bilangan digital.
6. Menerapkan elektronika digital untuk
komputer

Modul 1 Elektronika analog dan digital


 Ada 4 bagian dasar dari listrik :
 Voltage / Tegangan (V)
 Current/ Arus (I)
 Power/Tenaga (P)
 Resistance/ Hambatan (R)

Modul 1 Elektronika analog dan digital


 Tegangan, arus, tenaga dan hambatan adalah bagian
elektronik yang harus diketahui teknisi :
 Tegangan adalah ukuran dari tenaga yang dibutuhkan
untuk mendorong elektron untuk mengalir dalam
suatu rangkaian
 Tegangan diukur dalam Volt (V). Power supply
Komputer biasanya menghasilkan tegangan yang
berbeda
 Arus adalah ukuran dari sejumlah elektron yang
bergerak dalam suatu rangkaian
 Arus diukur dalam Ampere (A). Power supplies
komputer menghantarkan arus untuk beberapa
tegangan output

Modul 1 Elektronika analog dan digital


 Tenaga adalah ukuran dari tekanan yang dibutuhkan
untuk mendorong elektron mengalir pada rangkaian
yang disebut dengan tegangan, perkalian angka dari
elektron yang mengalir dalam rangkaian disebut
dengan arus. Ukurannya disebut dengan Watt(W).
Power supply komputer dikur dalam watt.
 Resistatan adalah hambatan arus yang mengalir dalam
suatu rangkaian, yang diukur delam OHM. Hambatan
yang kecil mengalirkan banyak arus dan tenaga yang
mengalir dalam suatu ragkaian. Skring yang baik
adalah yang memiliki hambatan kecil atau ukurannya
hampir sama dengan 0 Ohm

Modul 1 Elektronika analog dan digital


 Terdapat dasar equation yang menyatakan
bagaimana tiga hal yang berkaitan satu sama
lain. Ia menyatakan bahwa tegangan yang
sama dengan saat ini dikalikan dengan
perlawanan. Hal ini dikenal sebagai Hukum
Ohm.
                V = IR
Dalam sebuah sistem listrik, daya (P) sama
dengan tegangan dikalikan dengan saat ini.
  P = VI
Dalam sebuah sirkuit listrik, meningkatkan
yang sekarang atau akan menghasilkan
tegangan listrik tinggi.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


 Sebagai contoh tentang bagaimana ini bekerja,
bayangkan sederhana sirkuit yang memiliki 9
V dop ketagihan sampai 9-V baterai. Kuasa
output dari dop adalah 100-W. Menggunakan
persamaan di atas, kita dapat menghitung
berapa sekarang di amps akan diminta untuk
mendapatkan 100-W dari ini 9-V bohlam.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


 P = 100 W
V=9V
I= 100 W / 9 V = 11/11 A
Apa yang terjadi jika baterai V-12 dan 12-V dop
digunakan untuk mendapatkan daya dari 100 W?
100 W / 12 V = 8,33 amps
Sistem ini menghasilkan daya yang sama, tetapi
dengan kurang saat ini.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


 Komputer biasanya menggunakan pasokan
listrik mulai dari 200-W-500 W. Namun,
beberapa komputer mungkin harus 500 W-800-
W pasokan listrik. Ketika membangun sebuah
komputer, memilih listrik dengan daya cukup
wattage ke semua komponen. Memperoleh
informasi untuk wattage komponen dari
pabriknya dokumentasi. Ketika memutuskan
pada power supply, pastikan untuk memilih
power supply yang memiliki daya lebih dari
cukup untuk saat ini komponen.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


 Resistor
 Di pasaran terdapat berbagai jenis resistor, dapat digolongkan
menjadi dua macam ialah resistor tetap yaitu resistor yang nilai
tahanannya tetap dan ada yang bisa di­atur­atur dengan tangan,
ada juga yang perubahan nilai tahanannya diatur automatis oleh
cahaya atau oleh suhu.
 Resistansi resistor biasanya dituliskan dengan kode warna yang
berbentuk budaran­bundaran atau bisa juga gelang warna.
Adapun satuan yang digunakan adalah OHM (Ω). Kecuali
besarnya resistansi, suatu resistor ditandai dengan toleransinya,
juga berupa gelang warna yang dituliskan setelah tanda
resistansi.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Modul 1 Elektronika analog dan digital
Contoh :
 Sebuah resistor dengan 4 gelang. Gelang pertama
cokelat,gelang kedua cokelat, gelang ketiga orange dan
gelang keempat emas. Tentukan nilai tahanan resistor !
Nilai Resistor tersebut :
 Gelang 1 (cokelat) =1; Gelang 2(cokelat) =1; Gelang
3(orange) = 103 ; Gelang 4 (emas) = 5 %
 Sehingga nilai tahanan resistor adalah 11 x 103 Ω ± 5 %
= 11000 Ω ± 5 % atau 11 KΩ dengan toleransi 5 %
 Resistor Variable (VR)
 Nilai resistansi resistor jenis ini dapat diatur
dengan tangan, bila pengaturan dapat
dilakukan setiap saat oleh operator (ada
tombol pengatur) dinamakan potensiometer
dan apabila pengaturan dilakukan dengan
obeng dinamakan trimmer potensiometer
(trimpot). Tahanan dalam potensiometer dapat
dibuat dari bahan carbon dan ada juga dibuat
dari gulungan kawat yang disebut
potensiometer wire­wound. Untuk digunakan
pada voltage yang tinggi biasanya lebih
disukai jenis wire­wound.
Modul 1 Elektronika analog dan digital
Modul 1 Elektronika analog dan digital
 Resistor Peka Suhu dan Resistor Peka Cahaya
 Nilai resistansi thermistor tergantung dari
suhu. Ada dua jenis yaitu NTC (negative
temperature coefficient) dan PTC (positive
temperature coefficient). NTC resistansinya
kecil bila panas dan makin dingin makin besar.
Sebaliknya PTC resistensi kecil bila dingin dan
membesar bila panas.
 Ada lagi resistor jenis lain ialah LDR (Light
Depending Resistor) yang nilai resistansinya
tergantung pada sinar / cahaya.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Modul 1 Elektronika analog dan digital
 Kapasitor (Kondensator)
 Kapasitor dapat menyimpan muatan listrik, dapat meneruskan
tegangan bolak balik (AC) akan tetapi menahan tegangan DC,
besaran ukuran kekuatannya dinyatakan dalam FARAD (F).
Dalam radio, kapasitor digunakan untuk:
 1.Menyimpan muatan listrik 2.Mengatur frekuensi 3.Sebagai filter
4.Sebagai alat kopel (penyambung)
 Berbagai macam kapasitor digunakan pada radio, ada yang
mempunyai kutub positif dan negatif disebut polar . Ada pula
yang tidak berkutub, biasa di sebut non-polar. Kondensator
elektrolit atau elco dan tantalum adalah kondensator polar.
Kondensator dengan solid dialectric biasanya non polar, misalnya
keramik, milar, silver mica, MKS (polysterene), MKP
(polypropylene), MKC (polycarbonate), MKT (polythereftalate)
dan MKL (cellulose acetate).

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Modul 1 Elektronika analog dan digital
Kapasitor Kondensator
 Kapasitor Variable (VARCO)
 Nilai kapasitansi jenis kondensator ini dapat
diatur dengan tangan, bila pengaturan dapat
dilakukan setiap saat oleh operator (ada
tombol pengatur) dinamakan Kapasitor
Variabel (VARCO) dan apabila pengaturan
dilakukan dengan obeng dinamakan kapasitor
trimmer.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Modul 1 Elektronika analog dan digital
 Kumparan (Coil)
 Coil adalah suatu gulungan kawat di atas
suatu inti. Tergantung pada kebutuhan, yang
banyak digunakan pada radio adalah inti
udara dan inti ferrite. Coil juga disebut
inductor, nilai induktansinya dinyatakan
dalam besaran Henry (H).

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Modul 1 Elektronika analog dan digital
 Transformator (Trafo)
 Transformator adalah dua buah kumparan
yang dililitkan ada satu inti, inti bisa inti besi
atau inti ferrite. Ia dapat meneruskan arus
listrik AC dan tidak dapat untuk digunakan
pada DC. Kumparan pertama disebut primer
ialah kumparan yang menerima input,
kumparan kedua disebut sekunder ialah
kumparan yang menghasilkan output.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


 Integrated Circuit
Integrated Circuit (IC) sebenarnya adalah suatu
rangkaian elektronik yang dikemas menjadi
satu kemasan yang kecil. Beberapa rangkaian
yang besar dapat diintegrasikan menjadi satu
dan dikemas dalam kemasan yang kecil. Suatu
IC yang kecil dapat memuat ratusan bahkan
ribuan komponen.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Modul 1 Elektronika analog dan digital
 Istilah yang terkait dengan pengukuran
 Ketika bekerja dalam industri komputer, penting untuk
memahami istilah yang digunakan. Apakah membaca
spesifikasi tentang sebuah sistem komputer, atau berbicara
dengan teknisi komputer yang lain, ada kamus
terminology/istilah yang lebih besar yang harus yang
diketahui. Teknisi harus mengetahui istilah-istilah berikut:
 bit- Unit data yang paling kecil di dalam sebuah komputer. Bit
dapat mengambil nilai satu atau nol. Bit adalah format biner
di mana data diproses oleh komputer.
 byte- Suatu satuan ukur yang digunakan untuk menguraikan
ukuran suatu data file, jumlah ruang suatu disk atau media
penyimpanan lainnya, atau jumlah data yang sedang
dikirimkan kepada suatu jaringan. Satu byte terdiri dari
delapan bit data.
 nibble- Separuh byte atau empat bit.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


 kilobyte ( KB)- 1024, atau kira-kira 1000bytes.
 kilobytes per detik ( kBps)- Sebuah pengukuran jumlah
data yang ditransfer pada sebuah koneksi seperti pada
sebuah koneksi jaringan. kBps adalah tingkat transfer
data kira-kira 1,000 bytes per detik.
 kilobit ( Kb)- 1024, atau kira-kira 1000, bit.
 kilobits per detik ( kbps)- Suatu pengukuran jumlah
transfer data pada sebuah koneksi seperti sebuah
koneksi jaringan. kbps adalah tingkat transfer
data,kira-kira 1,000 bit per detik.
 megabyte ( MB)- 1,048,576 bytes, atau kira-kira
1,000,000 bytes.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


 megabytes per detik ( MBPS)- Suatu pengukuran umum jumlah transfer
data pada sebuah koneksi seperti seperti pada sebuah koneksi jaringan.
MBPS adalah tingkatan transfer data kira-kira 1,000,000 bytes atau 106
kilobytes per detik.
 megabits per detik ( Mbps)- Suatu pengukuran umum jumlah transfer
data pada sebuah koneksi seperti pada sebuah koneksi jaringan. Mbps
adalah tingkatan transfer data kira-kira 1,000,000 bit atau 106 kilobits per
detik.
 CATATAN:
 Suatu kesalahan umum adalh kebingungan antara KB dengan Kb Dan
MB dengan Mb. huruf beesar A dan B menandai bytes, sedangkan sebuah
huruf kecil b menandai bit. dengan cara yang sama, pengali lebih besar
dari satu ditulis dengan huruf besar dan pengali kurang dari satu adalah
huruf kecil. Sebagai contoh, M=1,000,000 Dan m=0.001. ingat untuk
melakukan kalkulasi kelayakan/kesesuaian ketika membandingkan
kecepatan transmisi yang diukur KB dengan yang diukur Kb. Sebagai
contoh, software modem pada umumnya menunjukkan kecepatan
koneksi pada ukuran kilobits per detik, seperti 45 kbps. Bagaimanapun,
browser yang canggih menampilkan kecepatan download-file pada
ukuran kilobytes per detik. Oleh karena itu, kecepatan download dengan
koneksi 45-kbps akan menjadi maksimum pada 5.76-kBps.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


 CATATAN:
 Suatu kesalahan umum adalh kebingungan antara KB dengan Kb
Dan MB dengan Mb. huruf beesar A dan B menandai bytes,
sedangkan sebuah huruf kecil b menandai bit. dengan cara yang
sama, pengali lebih besar dari satu ditulis dengan huruf besar dan
pengali kurang dari satu adalah huruf kecil. Sebagai contoh,
M=1,000,000 Dan m=0.001. ingat untuk melakukan kalkulasi
kelayakan/kesesuaian ketika membandingkan kecepatan
transmisi yang diukur KB dengan yang diukur Kb. Sebagai
contoh, software modem pada umumnya menunjukkan kecepatan
koneksi pada ukuran kilobits per detik, seperti 45 kbps.
Bagaimanapun, browser yang canggih menampilkan kecepatan
download-file pada ukuran kilobytes per detik. Oleh karena itu,
kecepatan download dengan koneksi 45-kbps akan menjadi
maksimum pada 5.76-kBps.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


 Di dalam praktek nyata, kecepatan download dari sebuah koneksi dialup
tidak bisa menjangkau 45 kbps karena factor lain yang
mengkonsumsi/memakai luas ruang/bidang pada waktu yang sama saat
download itu. Teknisi harus mengetahui istilah yang berikut:
 hertz ( Hz)- Sebuah satuan ukur frekwensi. Itu adalah tingkat perubahan
status, atau peredaran, di dalam gelombang suara, arus bolak-balik, atau
bentuk lain gelombang siklis. Hertz sama artinya dengan siklus per detik,
dan digunakan untuk mengukur kecepatan suatu mikro prosesor
komputer.
 megahertz ( MHZ)- Satu juta siklus/putaran per detik. Ini adalah sebuah
ukuran umum kecepatan sebuah pemrosesan chip .
 gigahertz ( GHZ)- Satu milyar (Am.) siklus per detik. Ini adalah sebuah
ukuran umum kecepatan sebuah pemrosesan chip.
 CATATAN:
 processor PC menjadi lebih cepat seiring berjalannya waktu. Mikro
prosesor yang digunakan PC tahun 1980 berjalanr dibawah 10 MHZ, dan
 PC IBM yang asli adalah 4.77 MHZ. Di awal tahun 2000, kecepatan
processor PC mendekati 1 GHZ, dan mendekati 3.0 GHZ mulai tahun
2002.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


 Variabel-variabel yang menandai suatu sistem
analog mungkin mempunyai jumlah nilai tak
terbatas. Sebagai contoh, tangan/penunjuk
pada bagian depan jam analog mungkin
menunjukkan waktu yang tak terbatas pada
hari itu. Gambar menunjukkan sebuah
diagram isyarat/sinyal analog.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Modul 1 Elektronika analog dan digital
 Variabel yang menandai sistem digital
menempati jumlah tetap dari nilai-nilai yang
terpisah. Didalam perhitungan biner, seperti
yang digunakan didalam komputer, hanya dua
nilai yang diijinkan. Nilai-Nilai ini adalah 0
dan 1. Komputer Dan modems kabel adalah
contoh dari alat digital. Gambar menunjukkan
sebuah diagram sinyal digital.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Modul 1 Elektronika analog dan digital
 Komputer dibangun/disusun dari berbagai jenis sirkuit elektronik. Sirkit
ini tergantung pada apa yang disebut pintu logika DAN/AND,
ATAU/OR, BUKAN/NOT, dan MAUPUN/NOR. Logic gates ini
ditandai oleh bagaimana mereka bereaksi terhadap isyarat yang masuk..
gambar menunjukkan logic gates dengan dua masukan. " X" dan " y"
yang mewakili data masukan, dan " f" mewakili keluaran/hasil. Pikirkan
tentang 0 ( nol) mewakili " mati/keluar(off)" dan 1 mewakili "
hidup/menyala (On)".
 Hanya ada tiga fungsi utama logika/logic. yaitu DAN, ATAU, dan
BUKAN(And,Or,Not):
 AND gates- Jika masukan batal/mulai(Off), keluaran juga
batal/mulai(Off).
 OR gates- Jika masukan On, keluaran juga On.
 NOT gates- Jika masukan On, keluarannya batal/mulai/Off. Yang
sebenarnya adalah kebalikannya.
 NOR gates adalah suatu kombinasi dari OR dan NOT dan seharusnya
tidak disajikan sebagai gates utama. Sebuah NOR gates bertindak jika
masukan On, keluarannya Off.
 Tabel kebeneran ditampilkan dibawah ini dengan berbagai kombinasi

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Modul 1 Elektronika analog dan digital
Sistim desimal Dan Sistem angka biner
 Sistim desimal, atau 10 angka dasar, adalah sistem
angka yang digunakan tiap hari untuk melakukan
penghitungan matematika, seperti menghitung
perubahan, mengukur, menyatakan waktu, dan
seterusnya. Sistim angka desimal menggunakan
sepuluh digit yang mencakup 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan
9.
 Binary , atau berdasar 2/basis 2, sistem angka yang
menggunakan dua digit/angka untuk menyatakan
semua jumlah kwantitatip. Digit yang digunakan
dalam sistem binari adalah 0 dan 1. contoh sebuah
angka biner adalah 1001110101000110100101.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Modul 1 Elektronika analog dan digital
Modul 1 Elektronika analog dan digital
 Binary , atau berdasar 2/basis 2, sistem angka
yang menggunakan dua digit/angka untuk
menyatakan semua jumlah kwantitatip. Digit
yang digunakan dalam sistem binari adalah 0
dan 1. contoh sebuah angka biner adalah
1001110101000110100101.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


 Konsep penting yang lain saat bekerja dengan bilangan
biner/binari adalah kedudukan angka-angka itu. Angka 20 dan
23 adalah contoh angka-angka yang ditulis berdasarkan
kedudukannya. Contoh ini diucapkan " dua ke nol" dan " dua ke
tiga". kedudukan adalah jumlah suatu angka jika harus dikalikan
dengan dirinya sendiri. Sebagai contoh, 20= 1, 21= 2, 22= 2 x 2= 4,
23= 2 x 2 x 2= 8. Pengambilan kedudukan biasanya dikacaukan
dengan perkalian sederhana Sebagai contoh, 24 tidaklah sepadan
dengan 2 x 4= 8. Bagaimanapun, 24 adalah sama dengan 2 x 2 x 2
x 2= 16.
 Penting untuk mengingat peran angka 0. Tiap-Tiap sistem angka
menggunakan angka 0. Bagaimanapun, perhatikan bahwa kapan
saja muncul angka 0 pada sisi kirisebuah deretan angka, 0 dapat
dihilangkan tanpa mengubah nilai/jumlah deretan itu. Sebagai
contoh, pada angka 10, 02947 adalah sama dengan 2947. pada
angka 2, 0001001101 sama dengan 1001101. Kadang-Kadang
orang-orang memasukkan 0 pada sisi kiri sisi suatu
nomor/jumlah untuk menekankan " tempat" yang tidak
diwakili/diisi.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


 Pada dasar 10(puluhan), kedudukan sepuluh digunakan. Sebagai
contoh, 23605 berarti 2 x 10,000+ 3 x 1000+ 6 x 100+ 0 x 10+ 5 x 1.
 Catat bahwa 100= 1, 101= 10, 102= 100, 103= 1000, dan 104=
10,000.
 PERHATIAN:
 Walaupun 0 x 10= 0, jangan meniggalkannya di luar persamaan
itu. Jika itu dihilangkan, dasar tempat 10(puluhan) akan bergeser
ke sebelah kanan dan menghasilkan jumlah 2,365= 2 x 1,000+ 3 x
100+ 6 x 10+ 5 x 1 sebagai ganti 23,605. Sebuah 0 di dalam sebuah
nomor/jumlah seharusnya tidak pernah diabaikan.
Bagaimanapun, nilai sebuah jumlah tidaklah dipengaruhi dengan
menambahkan nol ke permulaan, atau dengan pengabaian nol
yang adalah pada permulaan jumlah itu. Sebagai contoh, 23,605
dapat juga ditulis 0023605.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


 Lebih dari satu metode untuk mengkonversi
bilangan biner. Satu metoda diungkapkan di
sini. Bagaimanapun, siswa bebas untuk
menggunakan metoda lain jika itu lebih mudah
 Untuk mengkonversi sebuah jumlah desimal
ke biner, pertama temukan kedudukan yang
paling besar dari 2 yang akan " cocok" ke
dalam jumlah desimal.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


 Gunakan table seperti pada Gambar untuk mengkonversi jumlah
desimal 35 itu ke dalam biner:

26, atau 64, adalah lebih besar dari 35. tempatkan angka 0 pada kolom.
25, atau 32, lebih kecil dibanding 35. tempatkan angka 1 pada kolom. Kalkulasi
berapa banyak angka yang tersisa dengan pengurangan 32 dari 35. Hasil adalah
3.
24, atau 16, adalah lebih besar dari 3. tempatkan angka 0 pada kolom.
23, atau 8, adalah lebih besar dari 3. tempatkan angka 0 pada kolom.
22, atau 4, adalah lebih besar dari 3. tempatkan angka 0 pada kolom.
21, atau 2, lebih kecil dibanding 3. tempatkan angka 1 pada kolom. Kurangi 2 dari
3. Hasil adalah 1.
20, atau 1, ;sama dengan 1. Nempatkan angka 1 pada kolom.
Persamaan biner dari jumlah desimal 35 adalah 0100011. Dengan mengabaikan
0 yang pertama, angka biner dapat ditulis 100011

Modul 1 Elektronika analog dan digital


 basis 16, atau hexadecimal, adalah sistem angka yang sering
digunakan ketika bekerja dengan komputer karena dapat
digunakan untuk menghadirkan jumlah dalam format yang lebih
menarik.
 Komputer melakukan perhitungan biner. Bagaimanapun, ada
beberapa hal ketika sebuah keluaran biner komputer dinyatakan
dalam hexadecimal, untuk membuat lebih mudah dibaca. satu
cara agar komputer dan software menyatakan keluaran
hexadecimal adalah dengan menggunakan "0x" di depan jumlah
hexadecimal. Kapan saja " 0x" digunakan, ;jumlah yang
dikeluarkan adalah suatu jumlah hexadecimal. Sebagai contoh,
0x1234 berarti 1234 pada basis 16. Ini akan secara khusus
ditemukan dalam bentuk sebuah daftar konfigurasi.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


 Basis 16 menggunakan 16 angka untuk
menyatakan jumlah kwantitatip. Karakter ini
adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan
F. " A" menghadirkan jumlah sistim desimal
itu 10, " B" mewakili 11, " C" mewakili 12, " D"
mewakili 13, " E" mewakili 14, dan " F"
mewakili 15. Contoh angka-angka hexadecimal
adalah 2A5F, 99901, FFFFFFFF, dan EBACD3.
Jumlah Hexidecimal B23Cf;sama dengan
730,063 dalam format sistim desimal seperti
ditunjukkan Gambar.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Modul 1 Elektronika analog dan digital
 konversi biner Ke hexadecimal sebagian besar adalah tidak rumit.
pertama Amati bahwa 1111 yang biner adalah F di dalam
hexadecimal seperti ditunjukkan Gambar. Juga, 11111111 yang
biner adalah FF di dalam hexadecimal. Satu fakta bermanfaat
ketika bekerja dengan dua sistem angka ini adalah karena satu
karakter hexadecimal memerlukan 4 bit, atau 4 digit biner, untuk
diwakili oleh biner.
 Untuk mengkonversi sebuah biner ke hexadecimal, pertama bagi
angka itu ke dalam empat kelompok bit pada waktu yang sama,
mulai dari kanan. Kemudian mengkonversi masing-masing
kelompok ke dalam hexadecimal. Metoda ini akan menghasilkan
sebuah jumlah hexadecimal yang sama dengan biner,

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Modul 1 Elektronika analog dan digital
 Sebagai contoh, lihatlah jumlah biner ini
11110111001100010000. pecahlah ke dalam
empat kelompok empat bit untuk
menghasilkan 1111 0111 0011 0001 0000.
jumlah biner ini setara dengan F7310 didalam
hexadecimal, yang mana lebih mudah untuk
dibaca.
 Sebagai contoh lain, jumlah biner 111101
dikelompokkan menjadi 11 1101. Karena
kelompok yang pertama tidak berisi 4 bit, itu
harus " diisi/ditutupi" dengan 0 untuk
menghasilkan 0011 1101. Oleh karena itu,
persamaan hexadecimal adalah 3D.
Modul 1 Elektronika analog dan digital
 Gunakan metoda seperti pada bagian sebelumnya
untuk mengkonversi angka-angka dari hexadecimal ke
biner. Konversi masing-masing hexadecimal
digit/angka individu ke biner, dan kemudian deretkan
menjadi datu hasil-hasilnya.]. Bagaimanapun, berhati-
hatilah untuk mengisi masing-masing tempat biner
dengan angka hexadecimal. Sebagai contoh,
menghitung jumlah hexadecimal FE27. F 1111, E
adalah 1110, 2 adalah 10 atau 0010, dan 7 0111. Oleh
karena itu, jawaban di dalam biner adalah 1111 1110
0010 0111, atau 1111111000100111

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Modul 1 Elektronika analog dan digital
 Kebanyakan orang-orang sudah tahu bagaimana cara
lakukan konversi angka/jumlah. Sebagai contoh,
mengkonversi inci ke yard. pertama Bagi banyaknya
inci dengan 12 untuk menentukan banyaknya kaki. Sisa
adalah banyaknya inci yang tersisa. berikutnya Bagi
banyaknya kaki dengan 3 untuk menentukan
banyaknya yard. Sisanya adalah banyaknya kaki.
Teknik yang sama ini digunakan untuk mengubah
angka-angka ke lain basis.
 Pertimbangkan sistim desimal itu adalah dasar/basis
normal dan octal, Basis 8, adalah basis yang asing.
Untuk mengkonversi dari sistim desimal ke octal, bagi
dengan 8 berturut-turut dan catat sisa itu mulai dari
awal sampai paling belakang

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Modul 1 Elektronika analog dan digital
 Konversikan jumlah desimal 1234 ke octal.
 1234 / 8= 154 R 2 154 / 8= 19 R 2 19 / 8= 2 R 3 2 / 8= 0 R 2
 Sisa didalam order/ pekerjaan dari paling sedikit ke yang paling
penting/besar memberikan hasil oktal 2322l.
 Untuk mengkonversi balik lagi, kalikan total dengan 8 dan
menambahkan masing-masing digit berturut-turut mulai dari
nomor/jumlah yang yang paling penting.
 2 x 8= 16 16+ 3= 19 19 x 8= 152 152+ 2= 154 154 x 8= 1232 1232+ 2=
1234
 Hasil yang sama didalam konversi kebalikan dapat dicapai
dengan penggunaan kedudukan kwantitatip.
 2 x 83+ 3 x 82+ 2 x 81+ 2 x 80= 1024+ 192+ 16+ 2= 1234.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


 Teknik serupa dapat digunakan untuk mengkonversi ke dan dari
basis apapun., dengan hanya pembagian atau perkalian oleh basis
asing/luar.
 Bagaimanapun, biner itu unik karena aneh dan bahkan dapat
digunakan untuk menentukan satuan dan nol tanpa merekam
sisa/hasil itu. meNentukan persamaan biner 1234 dalam sistim
desimal dengan hanya membagi 2 secara berturut-turut. Jika
hasilnya genap, bit dihubungkan/diberi angka O. Jika hasilnya
ganjil, digit biner diberi angka 1.
 1234 adalah genap. Catat angka 0 pada posisi awal. 0. 1234/2= 617
adalah ganjil. Catat angka 1 pada posisi berikutnya, 10. 617/2=
308 adalah genap, 010 308/2= 154 adalah genap, 0010 154/2= 77
adalah ganjil, 10010 77/2= 38 adalah genap, 010010 38/2= 19
adalah ganjil, 1010010 19/2= 9 adalah ganjil, 11010010 9/2= 4
adalah genap, 011010010 4/2= 2 adalah genap, 0011010010 2/2= 1
adalah ganjil, 10011010010

Modul 1 Elektronika analog dan digital


 Dengan latihan, menjalankan dividen dapat dikuasai
dan bineri dapat ditulis dengan cepat.
 Catat bahwa sebuah digit hexadecimal digit adalah
suatu kumpulan dari empat bit, octal adalah sebuah
kelompok tiga digit. Kelompokkan angka dalam tigak
kelompok, dimulai dari kanan.
 010 011 010 010 = 2322 octal
 Untuk hexadecimal, golongkan angka biner itu
menjadi empat bit mulai dari kanan.
 0100 1101 0010 = 4D2 hexadecimal atau 0x4D2
 ini adalah sebuah methode cepat untuk
mengkonversikan basis apapun.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


kesimpulan
• Siswa perlu memahami istilah komputer dan
mengetahui perbedaan antara sebuah byte,
kilobyte, dan megabyte. Siswa perlu memahami
bagaimana frekwensi diukur dan perbedaan
antara Hz, MHZ, dan GHZ.
• Siswa seharusnya menggunakan metoda yang
paling efektif untuk mengkonversikan sistem
angka yang meliputi biner ke sistim desimal dan
sebaliknya, biner ke hexadecimal dan
sebaliknya. Siswa harus bisa mengidentifikasi
tempat didalam biner dan angka-angka sistim
desimal dan mengetahui nilai masing-masing.
Modul 1 Elektronika analog dan digital
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

HOME

Modul 1 Elektronika analog dan digital

Anda mungkin juga menyukai