Anda di halaman 1dari 22

PITUITARY

ADENOMA
Dr. dr. Theo Audi Yanto Lemuel, Sp. PD, FINASIM
ANATOMY
ANATOMY
PITUITARY GLAND

15 x 10 x 6 mm
500-900 mg

• Terletak di sella turcica


• Dikelilingi oleh dura
• Bagian atas: diaphragma sellae
• Terdiri atas anterior lobe dan posterior lobe
⚬ Posterior lobe: neurohypophysis
⚬ Anterior lobe: adenohypophysis
ANATOMY
PITUITARY GLAND
ANTERIOR PITUITARY
● Thyroid-stimulating hormone (TSH)
● Adrenocorticotropic hormone (ACTH)
● Growth hormone (GH)
● Follicle-stimulating hormone (FSH)
● Lutenizing hormone (LH)
● Prolactin (PRL)

POSTERIOR PITUITARY
● Vasopressin (antidiuretic hormone, ADH)
● Oxytocin
ANTERIOR
PITUITARY
Sintesis hormon untuk dikeluarkan ke darah
POSTERIO
R
Hanya sebagai tempat penyimpanan hormon dan mengeluarkan vasopressin dan

PITUITARY
oxytocin saat ada stimulus.

VASOPRESSIN OXYTOCIN
• Mempertahankan H2O saat • Menstimulasi kontraksi
pembentukan urin oleh nefron uterine smooth muscl,
ginjal (efek antidiuretik) terutama saat melahirkan
• Menyebabkan kontraksi pada • Berperan dalam ejeksi susu
arteriolar smooth muscle dari kelenjar susu saat sedang
menyusui
PITUITARY ADENOMA
CLASSIFIED BY SIZE

MICROADENOMAS MACROADENOMAS GIANT ADENOMAS

<10 mm ≥10 mm ≥40 mm


• Intrasellar adenomas • Generalized sellar
• Hormonal excess enlargement
without sellar • Panhypopituitaris,

enlargement/extrasell visual loss increase in


frequency with tumor
ar extension
size and suprasellar
• Panhypopituitarism
extension
does not occur
PROLACTINOM
Prolactin-Secreting Tumor
A Manifestasi Klinis
50% dari kasus pituitary adenoma • Fatigue

Pada wanita usia 20-50 tahun • Kehilangan libido


• Infertilitas
• Prolaktin diinhibisi oleh neurotransmitter dopamine
• Osteoporosis
yang berasal dari hipotalamus
• Oligomenorrhea
⚬ Gangguan pada hipotalamus/pituitary stalk akan
• Amenorrhea
menyebabkan penurunan inhibisi dan
• Galactorrhea
peningkatan kadar prolaktin
⚬ Obat dengan cara kerja blok reseptor dopamin
Pemeriksaan Penunjang
juga akan menyebabkan peningkatan kadar
prolaktin Untuk menyingkirkan penyebab lain dari
hiperprolaktinemia selain prolaktinoma
• Kadar prolaktin >200 μg/L biasanya disebabkan oleh
prolaktinoma
• Dopamine agonists: cabergoline
Tatalaksana • Transsphenoidal surgery
⚬ Normal prolaktin 65-85% pasien
mikroadenoma, 30-40% pasien
• Gejala minimal, hasil MRI scan normal atau makroadenoma
⚬ Recurrence rates: 20% dalam 10 tahun
mikroadenoma: monitor kadar prolaktin
setiap 6-12 bulan
• Apabila kadar prolaktin meningkat atau gejala
hiperprolaktinemia muncul, lakukan
pemeriksaan MRI kembali untuk dievaluasi
• Wanita dengan oligomenorrhea/amenorrhea
dapat konsumsi pil kontrasepsi
Manifestasi Klinis
ACROMEGALY • Komplikasi sistemik dari sekresi berlebih growth
hormone:
Growth Hormone-Secreting Tumor ⚬ Diabetes mellitus

95% pasien dengan acromegaly memiliki ⚬ Hipertensi

GH-producing pituitary adenoma ⚬ Arthritis


⚬ Carpal tunnel syndrome
• Peningkatan sekresi growth hormone menstimulasi
⚬ Sleep apnea
produksi dari insulin-like growth factor 1 (IGF-1)
⚬ Pembesaran pada tangan dan kaki
dari hati dan jaringan lain
⚬ Perubahan fitur wajah (prognathism, hidung
membesar)
⚬ Gigantism
Pemeriksaan Penunjang
• Kadar IF-1
• MRI scan untuk evaluasi ukuran tumor
• Thyroid ultrasound
Tatalaksana
• Menurunkan kadar growth hormone <1 μg/L
• Menurunkan kadar IGF-1 sesuai usia
• Transsphenoidal surgery
⚬ 80-90% mencapai target terapi pada
mikroadenoma
⚬ 40-60% mencapai target terapi pada
makroadenoma
⚬ 5-year recurrence rate: 2-8%
⚬ Tes kadar IGF-1 dan growth hormone dan oral
glucose tolerance test, serta MRI scan 12 minggu
setelah operasi
Manifestasi Klinis
CUSHING DISEASE • Dengan 1 atau lebih komorbid yang berkaitan
dengan hiperkortisolisme
ACTH-Secreting Tumor
⚬ Berat badan bertambah

65-75% kasus cushing syndrome ⚬ Redistribusi lemak sentripetal


⚬ Facial plethora
⚬ Ekimosis
⚬ Striae
⚬ Diabetes melitus
⚬ Hipertensi
⚬ Gangguan mood

Pemeriksaan Penunjang
• Late-night salivary cortisol level
• Inferior petrosal sinus sampling
Tatalaksana
• Transsphenoidal surgery
⚬ 80-90% mencapai target terapi
⚬ Recurrence rate: 10-20%
⚬ Jika tidak sembuh, maka dilakukan operasi
kembali dengan rata-rata keberhasilan 50%
Manifestasi Klinis
• Hipertiroidisme
• Goiter

Thyrotropin- Pemeriksaan Penunjang


secreting adenoma • Peningkatan kadar thyroxine dan triiodothyronine
• Peningkatan kadar TSH
<1% dari kasus pituitary adenoma

Tatalaksana
• Transsphenoidal surgery
⚬ Pengobatan dengan methimazole dan
propylthiouracil untuk mencapai eutiroid
sebelum operasi
• Manifestasi klinis akibat massa:
⚬ Nyeri kepala
Nonfunctioning adenoma ⚬ Gangguan lapang pandang
⚬ Opthalmoplegia
Tidak ada sekresi hormon berlebih
⚬ Hipopituitarisme
1/3 dari kasus pituitary adenoma
Pemeriksaan Penunjang
• MRI scan
• Dapat berupa asimptomatis dengan temuan
insidentil (incidentaloma) pada MRI atau CT
scan
Tatalaksana
• Transsphenoidal resection
• Disfungsi hipotalamus/pituitary, gejala ⚬ Operasi dapat menyebabkan kehilangan 1 atau
gangguan visual atau gejala yang disebabkan lebih hormon pituitary yang semula normal
oleh ukuran adenoma yang besar sebelum operasi
⚬ MRI scan kembali setelah.3 bulan setelah
operasi
TATALAKSANA SURGICAL
• Transsphenoidal microsurgical untuk mencapai sella
Target yang ingin dicapai pada terapi pituitary turcica melalui endoskopi
adenoma: • Evaluasi 4-8 minggu setelah operasi
• Menangani hipersekresi dari hormon
anterior pituitary
• Mengembalikan sekresi hormon anterior RADIOTHERAPY
pituitary kembali normal • Untuk pasien dengan reseksi pituitary adenoma yang
• Mengangkat atau menekan adenoma inkomplit atau gagal terapi dengan obat

MEDICAL
• Bromocriptine (dopamine agonist) pada prolaktinoma
• Somatostatin analog pada acromegaly dan TSH-
secreting adenoma
DAFTAR PUSTAKA
1. Sherwood, Lauralee. Human Physiology : from Cells to Systems. Belmont, CA :Brooks/Cole, Cengage
Learning, 2013.
2. Greenspan's Basic & Clinical Endocrinology, 10e Gardner DG, Shoback D. Gardner D.G., & Shoback
D(Eds.),Eds. David G. Gardner, and Dolores Shoback.
3. Molitch ME. Diagnosis and treatment of pituitary adenomas: A review. Vol. 317, JAMA - Journal of the
American Medical Association. American Medical Association; 2017. p. 516–24.

Anda mungkin juga menyukai