Anda di halaman 1dari 66

Risiko Melekat

•Umur, Sex
•Keturunan dll

Fase Akhir

Risiko Perilaku •PJK -PD


• Merokok •Stroke
• Diet •Diabetes
• Alkohol •PPOK
• Aktifitas Fisik •Ginjal Kronik
• Stress •Kanker
•Cedera

Faktor Lingkungan :
Globalisasi, Sosio-ekonomi
Budaya, Modernisasi, Polusi dll
07/20/21 2
1.
PRODUKSI

2 .
PERINGATAN
KESEHATAN

3.
INFORMASI

4.
PENJUALAN

5.
PENGENDALIA
N MEDIA
IKLAN

7.
6.
PENGENDALIAN PROMOSI DAN
PENGENDALIAN ISI IKLAN
SPONSOR 3
Berhubungan secara langsung dan
tidak langsung terhadap faktor
risiko lain spt : Tekanan darah
tinggi, kadar gula tinggi, obesitas
pada anak dan dewasa
AKTIVITAS
FISIK (PA)

LATIHAN
FISIK (EXERCISE)

OLAHRAGA (SPORT)
 Menurunkan kadar gula darah
 Meningkatkan daya tahan tubuh
 Menurunkan risiko penyakit janting
dan stroke
 Menurunkan berat badan
 Mengurangi tingkat stress
Setiap Gerakan tubuh yang
dapat meningkatkan
pengeluaran tenaga atau energi
Membersihkan rumah
Memasak
Menyeterika
Turun Naik Tangga
Berkebun
dll
Semua bentuk aktivitas yang
dilakukan secara struktur dan
terencana untuk meningkatkan
kebugaran jasmani
 Jogging
 Jalan kaki
 Streching
 Bersepeda
 dll
Salah satu bentuk aktifitas fisik yang
dilakukan secara teratur dan
terstruktur,terencana dan
berkesinambungan dengan mengikuti
aturan tertentu dan bertujuan untuk
meningkatkan kebugaran jasmani
dan prestasi.
Makanan yang beraneka ragam, mengandung zat
tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur dalam
jumlah yang cukup sesuai kebutuhan dan kondisi
tubuh
Makanan yang beraneka ragam,
mengandung zat tenaga, zat
pembangun, dan zat pengatur
dalam jumlah yang cukup sesuai
kebutuhan dan kondisi tubuh

GIZI SEIMBANG
PENGARUH GULA DENGAN
PENYAKIT TIDAK MENULAR

Konsumsi gula yang kurang maupun berlebih mempunyai dampak pada sistem
metabolisme tubuh.

Konsumsi gula berlebih dapat


mengakibatkan insulin menjadi
resisten yaitu tidak mampu
menjalankan tugasnya dalam
metabolisme gula menjadi
energi, sehingga terjadi peningkatkan kandungan gula darah
(hiperglikemia) yang berisiko terhadap terjadinya Diabetes Mellitus dan kegemukan
(obesitas).

Diabetes yang tidak terkontrol akan berisiko mengganggu organ tubuh lainnya seperti
jantung, ginjal dll.
 
PENGARUH GARAM DENGAN
PENYAKIT TIDAK MENULAR
Konsumsi garam kurang maupun berlebih berakibat tidak baik bagi kesehatan
tubuh.

Konsumsi garam kurang, dapat menyebabkan


jumlah natrium dalam sel rendah, sehingga
fungsi natrium untuk menahan cairan dalam
sel terganggu. Akibatnya tubuh dapat mengalami
dehidrasi dan kehilangan nafsu makan.

Jika konsumsi garam berlebih menyebabkan jumlah natrium dalam sel meningkat
dan mengganggu keseimbangan cairan. Akibat masuknya cairan ke dalam sel dapat
mengecilkan diameter pembuluh darah arteri sehingga jantung harus memompa
darah lebih kuat, sehingga dapat meningkatkan tekanan darah. Peningkatan
tekanan darah berpengaruh pada peningkatan kerja jantung, akibatnya beresiko
mengalami serangan jantung dan stroke.
PENGARUH LEMAK DENGAN
PENYAKIT TIDAK MENULAR

Konsumsi lemak kurang maupun berlebih mempunyai dampak yang tidak


baik untuk kesehatan.

Jika konsumsi lemak kurang, dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan


dan penurunan imunitas terhadap penyakit,

Mengonsumsi lemak jenuh di atas 10% energi total beresiko


meningkatkan kadar LDL yang berperan membawa kolesterol ke
pembuluh darah koroner. Akibatnya
terjadi penyempitan pada
pembuluh darah koroner
(atherosclerosis) dan dalam
keadaan tertentu akan
menyebabkan serangan
jantung dan stroke.
Permenkes 63 TAHUN 2015 Pencantuman Informasi
Kandungan Gula, Garam dan Lemak serta Pesan Kesehatan
pada Pangan Olahan dan Siap Saji

Informasi Nilai
Gizi

Pesan
Kesehatan

Pesan kesehatan : Dengan mencermati pesan


“Konsumsi Gula lebih dari 50 gr, kesehatan tersebut
Natrium lebih dari 2000 mg, atau masyarakat dapat membatasi
Lemak total lebih dari 67 gr per
konsumsi gula, garam dan
orang per hari berisiko hipertensi,
stroke, diabetes dan serangan lemak untuk terhindar dari
jantung” penyakit tidak menular.
1. Sesuai dengan “13 pesan dasar gizi seimbang”
2. Makanlah aneka ragam makanan
3. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
4. Makanlah makanan sumber karbohidrat , setengah dari
kebutuhan energi
5. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari
kecukupan gizi
6. Gunakan garam beryodium
7. Makanlah makanan sumber zat besi
PERUBAHAN BEBAN PENYAKIT
• Tahun 1990: penyakit menular (ISPA, TB, Diare, dll) menjadi penyebab kematian &
kesakitan terbesar
• Sejak Tahun 2010: PTM menjadi penyebab terbesar kematian & kecacatan (stroke,
kecelakaan, jantung, kanker, diabetes)
• Tanpa upaya kuat, tren peningkatan PTM ke depan masih terjadi
Peringkat Tahun 1990 Tahun 2010 Tahun 2015

1 ISPA 1 Stroke 1 Stroke


2 Tuberkulosis 2 Tuberkulosis 2 Kecelakaan Lalin
3 Diare 3 Kecelakaan Lalin 3 Jantung Iskemik
4 Stroke 4 Diare 4 Kanker
5 Kecelakaan Lalin 5 Jantung Iskemik 5 Diabetes Melitus

6 Komplikasi 6 Diabetes Melitus 6 Tuberkulosis


Kelahiran
7 Anemia Gizi Besi 7 Low Back Pain 7 ISPA

8 Malaria 9 ISPA 8 Depresi


13 Jantung Iskemik 12 Komplikasi 9 Asfiksia dan Trauma
Kelahiran Kelahiran
16 Diabetes Melitus 26 Malaria 10 Penyakit Paru
Obstruksi Kronis
Sumber data: Global burden of diseases (2010) dan Health Sector Review (2014)
TRANSISI EPIDEMIOLOGI
• Kematian akibat penyakit tdk menular semakin meningkat
• Tren ini kemungkinan akan berlanjut seiring dgn perubahan perilaku hidup
(pola makan dgn gizi tdk seimbang, kurang aktifitas fisik, merokok, dll)

Penyebab Utama dari Beban Penyakit,


1990-2015
1990 2000 2010 2015

Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD


Country Profiles (2014)

Keterangan: Pengukuran beban penyakit dgn Disability-adjusted Life Years


(DALYs)  hilangnya hidup dlm tahun akibat kesakitan & kematian prematur
Faktor Risiko PTM

Rokok Cardiovascular
Cancers
Diet
Diabetes
Aktifitas Fisik Chronic Respiratory
Osteoporosis

Konsumsi Alkohol
Kecelakaan & Tindak
Source: WHO, Global Status Report on NCD, 2010 Kekerasan
M
PT
ASAP ROKOK ORANG LAIN=
Asap Sampingan + Asap
yang Dihembuskan Keluar Lagi
oleh Perokok

Kandungan zat kimia pada rokok

 Rokok mengandung sekitar 4.000 lebih bahan kimia,


 43 diantaranya merupakan penyebab kanker
 unsur yang terpenting al: tar, nikotin, benzopyrin,
metilkloride, aseton, amonia & CO.
KANKER PENYAKIT KRONIS
Perokok Pasif Juga
Berbahaya

50% anak di dunia


terpapar asap rokok
setiap harinya
 Peningkatan tekanan darah secara menetap >
140/90 mmhg
 Seringkali terjadi tanpa gejala, sehingga

penderita tidak merasa sakit


 Gejala :

Kelelahan
Sakit kepala
Mual muntah
Sulit tidur
Telinga berdengung
 PJK adalah penyakit jantung yang terjadi akibat
penyempitan pembuluh darah coroner.
 Gejala dan tanda:

Rasa tertekan spt ditimpa beban berat, nyeri dada


Nyeri menjalar keseluruh dada, bahu kiri, lengan
kiri, punggung, leher dan rahang bawah,
terkadang di ulu hati.
Lamanya 20 menit atau lebih
Disertai keringat dingin, rasa lemah dan berdebar.
 Disebabkan oleh kurangnya aliran darah yang
mengalir ke otak yang terkadang menyebabkan
perdarahan di otak, aliran darah ke otak terputus
karena adanya gumpalan darah, endapan plak
atau karena pecahnya pembuluh darah otak
sehingga otak mengalami kekurangan oksigen
serta energy dan menyebabkan kerusakan otak
permanen yang berakibat kecatatan dan
kematian.
 Bersifat reversible atau irreversible jika lewat
golden period
 Tekanan darah tinggi
 Merokok
 Lemak di perut
 Diabetes
 Minum alkohol
 Stress/depresi
 Gangguan jantung
 Dislipidemia
suaRA GErak
SEnyum

KEbas / baal Rabun/gangguan


mata
Sempoyongan
 Suatu penyakit menahun yang ditandai
dengan kadar gula darah melebihi nilai
normal.
GDS : ≥ 200 mg/dl
GDP : ≥ 126 mg/dl
GD 2PP : ≥ 200 mg/dl
Gejala klasik: banyak minum, banyak makan,
banyak kencing disertai penurunan berat
badan tanpa sebab yang jelas dengan gejala
penyerta (gatal2, mengantuk, kesemutan, mata
kabur)
 DM Tipe I : disebabkan karena tidak
ada produksi insulin sama sekali
 DM Tipe II : disebabkan tidak cukup
dan tidak efektifnya kerja insulin
 DM Gestasional
 Tipe lain yang disebabkan oleh
pemakaian obat dan penyakit lain.
Gejala khas: poliuria,
polifagia, polidipsi,
Sering
Seringhaus
haus dan BB turun
Sering
Seringbak
bak
Sering
Seringlapar
laparatau
ataulelah
lelah
BB
BBturun
turun
Luka
Lukasulit
sulitsembuh
sembuh
Kulit
Kulitkering
keringdan
dangatal
gatal
Kebal
Kebalrasa
rasadi
dikaki
kakiatau
atau
kesemutan
kesemutan
Pandangan
Pandangankabur
kabur
 Merupakan penyakit tidak menular yang
disebabkan oleh pertumbuhan sel
jaringan tubuh secara abnormal dan
tidak terkendali.
 Bersifat ganas, tumbuh cepat serta dapat
menyebar melalui pembuluh darah dan
getah bening menyebar ketempat lain
1. Waktu buang air besar /kecil dan perubahan
kebiasaan atau gangguan
2. Alat pencernaan terganggu dan susah menelan
3. Suara serak atau batuk yang tidak sembuh-
sembuh
4. Payudara/tempat lain ada benjolan (tumor)
5. Andeng-andeng (tahi lalat) yang berubah sifat
menjadi besar dan gatal
6. Darah/lendir yang abnormal keluar dari tubuh
7. Adanya koreng/borok yang tidak mau sembuh
Faktor Risiko
Kanker Leher Rahim :

merokok
Sistem imun menurun

Berganti-ganti
Pasangan seksual

Ibu & saudara perempuan


terkena kanker leher rahim

Usia hub sex <20 tahun

Penyakit menular Riwayat papsmear sblmnya abN


seksual
Stadium dini
Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan
gejala yang mudah diamati. Itu sebabnya, Anda yang
sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk
melakukan deteksi dini.

Stadium lanjut:
Perdarahan sesudah senggama
Perdarahan spontan antara periode mens
Nyeri panggul
Nyeri ketika berhubungan seksual
Keputihan yang berlebih dan tidak normal
Deteksi Dini

IVA = Inspeksi dengan Asam Asetat


Melihat leher rahim untuk mendeteksi adanya
abnormalitas setelah mengoleskan asam asetat.
 Mengenali faktor risiko
 Pemeriksaan payudara sendiri
 Pemeriksaan klinis payudara
 Haid Pertama pada usia kurang dari 12 tahun
 Berhenti haid pada usia 40 tahun
 Riwayat keluarga
 Tidak mempunyai anak
 Tidak menyusui
 Berat badan berlebih
 Kebiasaan makan tinggi lemak
 Perokok aktif / pasif
 Pemakaian obat hormonal dalam waktu lama
 Penekanan payudara terus menerus dalam
waktu yang lama.
Kuadran atas luar

Kuadran atas dalam

Kuadran bawah dalam

Kuadran bawah luar


B I S
A

Pemeriksaan klinis oleh dokter dapat mendeteksi sampai 85%


85% kanker payudara

Mammografi dapat mendeteksi sampai 90% kanker payudara


90%

BIOPSI dapat mendeteksi sampai 91% kanker payudara


91%

Kombinasi ketiganya dapat mendeteksi sampai 99,5%


99,5% kanker payudara
51
52
53
54
55
Penyakit kronik saluran Faktor risiko:
napas yang ditandai dengan Riwayat merokok
hambatan aliran udara ke Polusi udara
dalam paru-paru. Penyakit ini Infeksi saluran
biasanya irreversible dan napas bawah
bersifat progressif. berulang
 Suatu kelainan berupa anflamasi saluran napas yang
desebabkan hiperaktifitas bronchus sehingga menimbulkan
gejala merupa mengi, sesak napas, rasa berat di dada, dan
batuk terutama pada malam hari atau dini hari
 Faktor Pencetus:
 Bulu binatang
 Asap rokok
 Asap rumah tangga
 Debu
 Bau-bauan
 Stress, obat2an dll
penyebab dasar penurunan visus :
Penurunan visus dapat terjadi karena 3 hal, yaitu :
1. gangguan pada media refrakta,
2. Refraksi anomali, dan
3. gangguan pada sistem saraf
 Rabun Jauh • Rabun Dekat
A. MIOPIA : merupakan refraksi anomali dimana sinar
sejajar yang masuk ke mata  tanpa akomodasi
dibiaskan di depan retina.

Kausa :   a. Axis bola mata lebih panjang dari normal


b. Index refraksi media refrakta yang lebih besar dari
normal
c. Kurvatura Cornea terlalu cembung ( misal pada
keratokonus)
d. Posisi lensa terlalu kedepan (misal subluksasi lensa)

Pengelolaan : penggunaan lensa sferis negatif terkecil


yang dapat memberi visus terbaik.
merupakan refraksi anomali dimana sinar sejajar
yang masuk dimata tanpa akomodasi dibiaskan
dibelakang retina.

Kausa : Axis bola mata lebih pendek dari normal

Pengelolaan : penggunaan lensa sferis positif terbesar


yang dapat memberi visus terbaik
 Merupakan refraksi anomali dimana refraksi tiap bidang
meridian adalah lain. Dalam satu bidang meridian sinar-
sinar sejajar dibiaskan pada satu titik, tetapi pada bidang
meridian lain tidak pada titik ini.

Kausa : Biasanya terjadi akibat kelengkunan permukaan


kornea tidak sama pada semua bidang meridian, sehingga
nilai kekuatan refraksi untuk semua bidang meridian
tersebut tidak sama.

Pengelolaan : penggunaan lensa silinder.


 
Karena pada orang tua kemampuan lensa untuk
akomodasi sudah berkurang (presbiopia) akibat
elastisitas lensa yang sudah menurun, sehingga ketika
melihat dekat bayangan akan jatuh di belakang retina.

Koreksinya diperlukan lensa sferis positif.


Umumnya keadaan ini terjadi mulai usia 40 tahun,
dimana saat itu kaca mata baca yang diperlukan adalah
lensa sferis +1 dioptri. Setiap penambahan umur 5 tahun
diperlukan tambahan koreksi +1/2 dioptri. Pada usia ³ 60
tahun diperlukan lensa koreksi +3 dioptri.
Pemeriksaan visus (sederhana)
 
Cara melakukan finger test :
a.Acungkan satu atau lebih jari tangan kanan/kiri kamu
didepan penderita dari jarak 6 m, 3 m, 2 m atau 1 m.
Setelah itu penderita disuruh menebak berapa jumlah jari
yang diacungkan.
b.Orang normal bisa melihat acungan jari pada jarak 6
meter.
Apabila pasien tidak bisa menebak/melihat
acungan jari pada jarak 1 meter lakukan tes goyangan
tangan (waving hand tes) minta pasien mengatakan arah
lambaian tangan tadi.
 
Pemeriksaan pendengaran dilakukan untuk
mengetahui fungsi telinga. Secara sederhana dapat
diperiksa dengan suara bisikan. Pendengaran
yang baik akan dengan mudah mengetahui
adanya bisikan
a. Cara pemeriksaan pendengaran dengan bisikan
b. Cara pemeriksaan pendengaran dengan
menggunakan arloji

Anda mungkin juga menyukai