1
PPK - CP
.....evaluasi
proses
pelaksanaan
panduan praktik
klinik, alur
klinis.....
PMKP 5.1
TKRS 11.2
2
Standar PMKP 5.1
5
Standar TKRS 11.2
• Setiap Kelompok Staf Medis (KSM) memilih dan
menetapkan panduan praktik klinik yang dapat dilengkapi
dengan alur klinis (clinical pathway) dan/atau protokol
klinis dan atau prosedur dan atau standing order sebagai
panduan dari asuhan klinik yang akan dilakukan evaluasi.
6
Elemen penilaian TKRS 11.2 Telusur Skor
1. Ada regulasi yang mengatur bahwa setiap R Regulasi tentang proses pemilihan, 10 TL
Kelompok Staf Medis (KSM) setiap tahun memilih penyusunan dan evaluasi - -
5 (lima) panduan praktik klinis, alur atau protokol pelaksanaan PPK 0 TT
klinis prioritas untuk dievaluasi sesuai kriteria
yang ada di maksud dan tujuan point a) sampai
dengan g) dan point 1) dan 2). (R)
2. Ada bukti bahwa setiap tahun, panduan praktik D Bukti rapat/proses tentang 10 TL
klinis, alur klinis atau protokol dipilih sesuai pemilihan PPK, alur klinis dan 5 TS
regulasi. (D,W) atau protokol 0 TT
W • Kepala bidang/divisi medis
• Komite medis
• Kepala unit pelayanan
7
Elemen penilaian TKRS 11.2 Telusur Skor
3. Ada bukti bahwa panduan praktik D Bukti pelaksanaan asuhan sesuai PPK di 10 TL
klinis, alur klinis dan atau protokol rekam medis (lihat PAP 1) 5 TS
tersebut telah dilaksanakan sesuai 0 TT
regulasi. (D,W) W PPA terkait
D
4. Ada bukti bahwa Komite Medik telah 1) Bukti pelaksanaan tentang monitoring 10 TL
melakukan monitoring dan evaluasi kepatuhan DPJP terhadap PPK (audit 5 TS
penerapan panduan praktik klinik, medis atau indikator mutu) 0 TT
alur dan atau protokol klinis sehingga 2) Bukti tentang kepatuhan DPJP
berhasil menekan terjadinya terhadap PPK
keberagaman proses dan hasil. (D,W) • Komite medik
• Komite PMKP
W
8
Standar pelayanan kedokteran
(PMK 1438 th 2010)
SPO pelayanan kedokteran disusun dalam bentuk Panduan praktik klinis yg dpt dilengkapi alur
klinis (clinical pathway), algoritma, protokol, prosedur, standing order,
9
PPK CP LAINNYA
Stroke Non Hemorragic Tata laksana Stroke Non -
Hemorragic
10
PENINGKATAN MUTU RS
Indikator mutu prioritas RS (IAK-IAM & ISKP) 5 PPK-CP Prioritas pelayanan yg ditingkatkan mutunya
INDIKAT
Indikator mutu unit 5 PPK – CP di setiap KSM (Kelompok Staf Medis)
OR PPK-CP
MUTU
11
5 PPK-CP di setiap
KSM
(TKRS 11.2)
12
REGULASI
13
Sasaran RS adalah
15
PEMILIHAN, PENYUSUNAN & PELAKSANAAN MEMENUHI KRITERIA
b) Disesuaikan dengan teknologi, obat, lain sumber daya di RS atau norma profesional yg
berlaku secara Nas.
c) Dilakukan asesmen terhadap bukti ilmiahnya dan disahkan oleh pihak berwewenang
g) Secara berkala diperbaharui berdasar bukti dan evaluasi dari proses dan hasil proses
16
5 PPK-CP Prioritas pelayanan yg ditingkatkan mutunya
5 PPK-CP pada Prioritas
pelayanan yg ditingkatkan
mutunya
19
Format Panduan Asuhan Keperawatan (PAK)
1. Pengertian
2. Asesmen Keperawatan
3. Diagnosis Keperawatan
4. Kriteria Evaluasi/Nursing Outcome
5. Intervensi
6. Informasi & Edukasi/Discharge Planning
7. Evaluasi
8. Evidence based nursing practice*
9. Penelaah Kritis
10.Kepustakaan
20
(PERSI : PEDOMAN PENYUSUNAN PANDUAN PRAKTIK KLINIS DAN CLINICAL PATHWAY DALAM
ASUHAN TERINTEGRASI SESUAI STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT 2012, November 2015)
Format Panduan Asuhan Gizi (PAG)
1. Pengertian 4. Intervensi
2. Asesmen a. Perencanaan
a. Asesmen Antropometri b. Implementasi
b. Asesmen Biokimia c. Edukasi
c. Asesmen Klinis d. Konseling Gizi
d. Asesmen Riwayat e. Koordinasi dengan
Makan Tenaga Kesehatan lain
e. Asesmen Riwayat 5. Monitoring dan Evaluasi
Personal 6. Re Asesmen*
3. Diagnosis 7. Indikator/Outcome
8. Kepustakaan
21
(PERSI : PEDOMAN PENYUSUNAN PANDUAN PRAKTIK KLINIS DAN CLINICAL PATHWAY DALAM
ASUHAN TERINTEGRASI SESUAI STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT 2012, November 2015)
Format Panduan Asuhan Farmasian (PAF)
1. Pengertian d. Pemantauan terapi obat
2. Asesmen Kefarmasian : Problem medik e. Monitoring efek samping obat
dikaitkan dengan farmakoterapi f. Rekomendasi alternatif terapi jika ada
3. Identifikasi Drug Related Problem : interaksi obat
a. Ada indikasi tidak ada terapi obat 5. Monitoring & Evaluasi:
b. Tidak ada indikasi ada terapi obat a. Efek terapi obat
c. Pemilihan obat tidak tepat b. Adverse DrugRection ( ADR)
d. Dosis obat subterapeutik 6. Edukasi & Informasi:
e. Overdosis a. Kepatuhan minum obat
f. Kegagalan terapi obat b. Efek samping obat
g. Interaksi obat c. Cara menggunakan obat yang benar
h. Efek samping obat d. Cara menyimpan obat yang benar
4. Intervensi Farmasi: 7. Penelaah Kritis : Apoteker Klinis
a. Rekomendasi pemilihan obat 8. Indikator
b. Rekomendasi cara pemberian obat 9. Kepustakaan
c. Rekomendasi dosis obat 22
(PERSI : PEDOMAN PENYUSUNAN PANDUAN PRAKTIK KLINIS DAN CLINICAL PATHWAY DALAM
ASUHAN TERINTEGRASI SESUAI STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT 2012, November 2015)
Evaluasi kepatuhan PPK
23
EVALUASI PPK-CP PRIORITAS PENGUKURAN MUTU RS
Implementasi PPK - CP
Ko Men Mela
yusu ksan
mit n akan
e regu moni
torin
Me lasi g dan
mon evalu
dis
itori asi
& ng kepat
uhan
Bid &
DPJP
ang eval terha
uasi dap
Me PPK PPK-
dis -CP CP 25
Monitoring kepatuhan DPJP terhadap PPK-CP
26
27
FORM EVALUASI PPK
DIARE AKUT
28
EVALUASI PPK
PPK DIARE AKUT PADA ANAK
8 8
5 5
0
DIAGNOSIS PENUNJANG ORAL INFUS ANTIBIOTIK MIKRONUTRIEN
29
FORM EVALUASI PPK
HIPERTENSI
30
EVALUASI PPK
PPK HIPERTENSI
8 8 8
3 3
0
DIAGNOSIS GRADE 1 GRADE 2 PENUNJANG TERAPI EDUKASI
31
DISTRIBUSI KEPATUHAN
50%
25%
32
Kepatuhan PPK
KEPATUHAN PELAKSANAAN PPK
93%
75% 77%
67%
33
EVALUASI PASCA IMPLEMENTASI CP
Indikator Proses :
Kepatuhan implementasi CP oleh PPA / Profesional Pemberi Asuhan.
a. Asesmen Awal
b. Pemeriksaan Penunjang, Tindakan Diagnostik
c. Obat
d. Nutrisi
e. Konsultasi
f. Tindakan Terapeutik
g. Asesmen pulang kritis
34
Evaluasi Pasca Implementasi CP
Indikator Outcome :
a. Keluhan (bebas keluhan)
b. Pemeriksaan Klinis (“luka kering”)
c. Lama Dirawat (sesuai PPK)
Varians
a. Variasi Sistem : penempatan kasus rawat intensif pd rawat biasa
b. Variasi Asuhan/Klinis : preferensi DPJP
c. Variasi Pasien : kondisi memburuk
35
Indikator mutu Buat profil indikator
36
PROFIL INDIKATOR
37
JUDUL INDIKATOR,
DEFINISI OPERASIONAL,
TUJUAN
NUMERATOR
38
DENOMINATOR,
FORMULA PENGUKURAN.
39
FREKUENSI PENGUMPULAN Harian
DATA, Mingguan
Bulanan
Lainnya .................
40
METODOLOGI ANALISA DATA, Statistik : Run Chart, Control Chart, Pareto, Bar
Diagram
Interpretasi data :
Trend, bandingkan dng RS lain, dng standar, dng praktik
terbaik
PJ PENGUMPUL DATA
41
INDIKATOR MUTU NASIONAL (KEMKES)
42
PENGUKURAN MUTU NASIONAL
1 4
Kepatuhan Penundaan Operasi
Identifikasi Pasien; Elektif;
Kepatuhan jam visite
2 5 dokter
Emergency Respon
Waktu Tunggu Waktu Lapor Hasil
3 Time (EMT); 6
Rawat Jalan; Tes Kritis
Laboratorium;
43
PENGUKURAN MUTU NASIONAL
7 10
Kepatuhan Penggunaan
Formularium Nasional Kepatuhan terhadap
(FORNAS); --> hanya utk RS Clinical Pathway;
provider BPJS
Kepuasan Pasien dan
8 11 Keluarga;
44
Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway
(Indikator mutu nasional)
Judul Indikator Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway
Dasar pemikiran - Permenkes 1438/2010 tentang standar pelayanan kedokteran
- Standar Akreditasi Rumah Sakit
Dimensi Mutu 1. Efisiensi
2. Efektifitas
3. Aksesibilitas
4. Keselamatan
5. Fokus kepada pasien
6. Kesinambungan
Tujuan Terselenggaranya standarisasi proses asuhan klinis di rumah sakit sehingga
dapat memberikan jaminan kepada pasien untuk memperoleh pelayanan klinis
berdasarkan pada nilai ilmiah sesuai kebutuhan medis/klinis pasien.
45
Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway
(Indikator mutu nasional)
Definisi Kepatuhan terhadap clinical pathway adalah kepatuhan para staf medis/ DPJP dalam
Operasional menggunakan clinical pathway untuk memberikan asuhan klinis pasien secara
terstandarisasi dan terintegrasi sehingga dapat meminimalkan adanya variasi proses
asuhan klinis.
Setiap RS menetapkan 5 clinical pathway untuk penyakit atau kondisi yang memenuhi
satu atau lebih kriteria yang berlaku di RS tersebut berdasarkan:
a.Penyakit atau kondisi yang paling sering atau banyak terjadi (High Volume)
b.Penyakit atau kondisi yang memiliki risiko tinggi (High Risk)
c.Penyakit atau kondisi yang memerlukan biaya tinggi (High Cost)
d.Penyakit atau kondisi yang terdapat variasi/keragaman dalam pengelolaannya.
Setiap CP mampu menunjukan komponen standar LOS, obat dan penunjang.
Disebut patuh apabila mengikuti ketiga proses asuhan yang telah distandarisasi dalam
CP.
46
Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway
(Indikator mutu nasional)
Jenis Indikator
Struktur Proses Outcome Proses & Outcome
Numerator Jumlah kasus yang penanganannya patuh dengan kriteria 5 clinical pathways
(pembilang)
Denominator Jumlah total kasus yang masuk dalam kriteria 5 clinical pathways yang
(penyebut) ditetapkan.
Target Pencapaian 80%
47
Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway
(Indikator mutu nasional)
Kriteria:
Semua pasien yg menderita penyakit yg ditetapkan dalam CP
- Inklusi
Formula N/ D x 100%
Sumber data Format clinical pathways yang telah terisi
Frekuensi pengumpulan data 1 Bulan
48
Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway
(Indikator mutu nasional)
Periode analisis 3 Bulan
Rencana Analisis - Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Data - Diagram batang digunakan untuk menampilkan data pembanding masing-
masing Clinical Pathway
49
Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway
(Indikator mutu nasional)
50
- Obat
- Pem Variasi
PPK-CP
Penunjang berkurang
- LOS
51
CONTOH AUDIT KLINIS
52
53
1. IDENTIIKASI MASALAH ATAU
ISSUE/ PENETAPAN TOPIK
54
2. MENETAPKAN STANDAR &
KRITERIA
55
3. OBSERVASI PRAKTIK/PENGUMPULAN DATA
Misalnya :
Data stroke non hemoragic bulan Januari – Maret 2018 adalah
30 pasien
57
RM KRITERIA ADHERENCE PENJELASAN
1 2 3 4
RM 1 + + + + 100 %
RM 2 + + + - Alergi obat
RM 3
Dst
RM 30
58
4. MEMBANDINGKAN DENGAN STANDAR
• Dari 30 kasus Stroke setelah dianalisis maka ada 20 kasus yang sudah sesuai.
• Hasil peer review 2 kasus tidak sesuai karena ada variasi misalnya : alergi obat, kriteria esklusi
• Kesimpulan :
- Target :
• 81-95% BIRU
• >95% HIJAU
59
5. IMPLEMENTASI
PERUBAHAN/PERBAIKAN
60
Action Plan
61
RE-AUDIT
Topik Result Result of Trend
previous audit
62
Tetapkan
topik
1 Tetapkan apa
Ulangi 6 2
yang
audit seharusnya
dilakukan
Audit cycle
Bandingkan
dengan
(Iwan Dwiprahasto, Peran Audit Klinik dalam
standar Upaya Patient Safety, 2009) 63
Pengertian Audit Klinik
65
Seharus-
nya Sesungguh-
dilakukan nya
dilakukan
Audit
klinik GAP
High risk
High Cost
High volume
S ●
Apakah topik cukup Specific
M ●
● Apakah kriteria yang ditetapkan Measurable?
Achievable
R ●
● Apakah metode dan proses audit klinik Realistic
T ●
● Apakah audit klinik dapat dilaksanakan Timely
69
(Iwan Dwiprahasto, Peran Audit Klinik dalam Upaya Patient Safety, 2009)
1. Menetapkan Criteria
Apakah pemberian obat disertai instruksi yang jelas tentang dosis &
frekuensi?
Apakah mengetahui
bagaimana
menggunakan obat?
Standar 100% YA
●
Apakah pasien
mengalami efek
samping?
Standar 15% YA
●
71
(Iwan Dwiprahasto, Peran Audit Klinik dalam Upaya Patient Safety, 2009)
Apakah pasien
mengetahui kadar
gula darah terakhir?
Standar 100% YA
●
Apakah pasien
merokok?
●
Standar 0% YA
Apakah pada label
dicantumkan dosis ●
obat?
Standar 100% YA
72
(Iwan Dwiprahasto, Peran Audit Klinik dalam Upaya Patient Safety, 2009)
3. Mengembangkan instrumen Audit
YA TIDAK TOTAL % TOTAL
YA
Apakah instruksi tentang dosis &
frekuensi jelas?
Apakah pasien tahu cara
menggunakan obat
Apakah pasien taat menggunakan
obat?
Apakah pasien mengalami efek
samping
Apakah pasien mengetahui kadar
glukosa terakhir?
Apakah pasien merokok?
75
(Iwan Dwiprahasto, Peran Audit Klinik dalam Upaya Patient Safety, 2009)
6. Presentasi Data
Contoh: Proporsi penderita DM yang merokok
76
(Iwan Dwiprahasto, Peran Audit Klinik dalam Upaya Patient Safety, 2009)
Menyusun Kesimpulan Audit
TOTAL % TOTAL YA
80
dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
81