Anda di halaman 1dari 7

PELAYANAN KEFARMASIAN DAN

PENGGUNAAN OBAT
(PKPO)

dr. Dyna Rangkuti, M.K.M


Standar PKPO 4
Ada regulasi peresepan/permintaan obat dan instruksi pengobatan

Elemen Penilaian PKPO 4


1. Ada regulasi peresepan/permintaan obat dan instruksi pengobatan
secara benar, lengkap, dan terbaca, serta menetapkan staf medis yang
kompeten dan berwenang untuk melakukan peresepan/permintaan obat
dan instruksi pengobatan. (lihat juga PAP 2.2 EP 1; AP 3 EP 1; dan SKP
2 EP 1). (R)
2. Ada bukti peresepan/permintaan obat dan instruksi pengobatan
dilaksanakan oleh staf medis yang kompeten serta berwenang. (D,O,W)
3. Ada bukti pelaksanaan apoteker melakukan rekonsiliasi obat pada saat
pasien masuk, pindah unit pelayanan, dan sebelum pulang. (D,W)
4. Rekam medis memuat riwayat penggunaan obat pasien. (D,O)
Standar PKPO 4.1
Regulasi ditetapkan untuk menentukan pengertian dan syarat kelengkapan
resep atau pemesanan.

Elemen Penilaian PKPO 4.1


1. Ada regulasi syarat elemen resep lengkap yang meliputi butir a) sampai
dengan g) pada maksud dan tujuan serta penetapan dan penerapan
langkah langkah untuk pengelolaan peresepan/permintaan obat,
instruksi pengobatan yang tidak benar, tidak lengkap, dan tidak terbaca
agar hal tersebut tidak terulang kembali. (R)
2. Ada bukti pelaksanaan evaluasi syarat elemen resep lengkap yang
meliputi butir a) sampai dengan g) pada maksud dan tujuan. (D,W)
3. Ada bukti pelaksanaan proses pengelolaan resep yang tidak benar, tidak
lengkap, dan tidak terbaca. (D,W)
4. Ada bukti pelaksanaan proses untuk mengelola resep khusus, seperti
darurat, standing order, berhenti automatis (automatic stop order),
tapering, dan lainnya. (D,W)
Persyaratan atau elemen kelengkapan paling sedikit meliputi:

a) data identitas pasien secara akurat (dengan stiker);


b) elemen pokok di semua resep atau permintaan obat atau instruksi
pengobatan;
c) kapan diharuskan menggunakan nama dagang atau generik;
d) kapan diperlukan penggunaan indikasi seperti pada PRN (pro re
nata atau “jika perlu”) atau instruksi pengobatan lain;
e) jenis instruksi pengobatan yang berdasar atas berat badan
seperti untuk anak anak, lansia yang rapuh, dan populasi khusus
sejenis lainnya;
f) kecepatan pemberian (jika berupa infus);
g) instruksi khusus, sebagai contoh: titrasi, tapering, rentang dosis.
Standar PKPO 4.2
Rumah sakit menetapkan individu yang kompeten yang diberi kewenangan
untuk menulis resep/permintaan obat atau instruksi pengobatan.

Elemen Penilaian PKPO 4.2


1. Ada daftar staf medis yang kompeten dan berwenang membuat atau
menulis resep yang tersedia di semua unit pelayanan. (D)
2. Ada bukti pelaksanaan rumah sakit menetapkan dan melaksanakan
proses untuk membatasi jika diperlukan jumlah resep atau jumlah
pemesanan obat yang dapat dilakukan oleh staf medis yang diberi
kewenangan. (lihat juga KKS 10 EP 1). (R)
3. Ada bukti staf medis yang kompeten dan berwenang membuat atau
menulis resep atau memesan obat dikenal dan diketahui oleh unit
layanan farmasi atau oleh lainnya yang menyalurkan obat. (D)
Standar PKPO 4.3
Obat yang diresepkan dan diberikan tercatat di rekam medis pasien.

Elemen Penilaian PKPO 4.3


1. Ada bukti pelaksanaan obat yang diberikan dicatat dalam satu
daftar di rekam medis untuk setiap pasien berisi: identitas pasien,
nama obat, dosis, rute pemberian, waktu pemberian, nama dokter
dan keterangan bila perlu tapering off, titrasi, dan rentang dosis.
(D)
2. Ada bukti pelaksanaan daftar tersebut di atas disimpan dalam
rekam medis pasien dan menyertai pasien ketika pasien
dipindahkan. Salinan daftar tersebut diserahkan kepada pasien
saat pulang. (D)
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai