MEMBACA
DAN MENULIS PERMULAAN
Pembelajaran diawali dengan sikap duduk yang benar. Duduk menghadap meja
belajar, ke dua tangan di letakan di atas meja. Posisi kursi dirapatkan dengan
meja belajar, tetapi tidak mengganggu posisi duduk anak (misalnya
menjepit).Setelah anak dapat duduk dengan tenang, pembelajaran
selanjutnya adalah memegang pensil dengan benar.
Cara memegang pensil yang benar adalah menjepit atau meletakan di atas jari tengah dan di
jepit dengan ibu jari dan jari telunjuk dan dipegang dengan lemas. Dengan demikian tangan
dapat memegang dengan santai, bukan di genggam atau di jepit dengan tiga jari dan
diletakkan di jari manis.
Langkah Pertama: Menggerakan pensil diawang-awang dengan lemas, gerakan
keawang-awang ini terus menerus dilakukan sehingga tangan
anak benar-benar lemas.
Langkah kedua : membuat garis tegak di kertas dari atas ke bawah sepanjang
kolom garis kertas. latihan ini dibuat berulang-ulang sampai
seluruh siswa dapat melakukan dengan benar
Langkah ketiga : membuat garis miring, dari kiri atas kekanan bawah dan
sebaliknya.
Langkah keempat: membuat garis lurus dari kiri kekanan dan sebaliknya.
Langkah kelima :membuat garis lengkung ke dalam dan keluar serta membuat
dua garis lengkung yang dipertemukan.
Langkah keenam: membuat bulatan atau lingkaran.
Langkah ke tujuh: membuat garis centang.
B.Berlatih Menulis Huruf Lepas
Setelah anak telah bisa melakukan langkah 1 smapai 7, maka anak
telah siap untuk latihan menulis huruf seperti:
2) Perilaku
Anak yang hiperaktif atau yang perhatiannya mudah teralihkan, dapat menyebabkan pekerjaannya terhambat,
termasuk pekerjaan menulis.
3) Persepsi
Anak yang terganggu persepsinya dapat menimbulkan kesulitan dalam menulis. Jika persepsi visualnya yang
tergangu, anak mungkin akan sulit membedakan bentuk-bentuk huruf yang hampir sama seperti d dengan b, p
dengan q, dan lain-lain. Namun jika persepsi auditorisnya yang terganggu, mungkin anak akan mengalami
kesulitan menulis kata-kata yang diucapkan oleh guru.
4) Memori
Gangguan memori juga dapat menjadi penyebab terjadinya kesulitan belajar menulis karena anak tidak mampu mengingat apa yang akan ia
tulis.
3) Titik-titik
Guru membuat dua jenis huruf, huruf yang utuh dan huruf yang terbuat
dari titik titik. Selanjutnya, anak diminta untuk menghubungkan titik-
titik tersebut menjadi huruf yang utuh
4) Memegang pensil
Banyak anak berkesulitan belajar menulis yang memegang pensil dengan
cara yang tidak benar. Untuk memegang pensil yang benar, ibu jari dan
telunjuk di atas pensil, sedangkan jari tengah berada di bawah pensil, dan
pensil di pegang agak sedikit di atas bagian yang diraut. Bagi anak yang
belum dapat memegang pensil dengan benar, bagian pensil yang harus
dipegang dapat dibatasi dengan selotip, atau latihan dapat dimulai dengan
sepidol besar, sepidol sedang, sepidol biasa, dan baru kemudian pensil.
6) Menjiplak dengan semakin dikurangi
Pada mulanya guru menulis huruf utuh dan anak diminta untuk menjiplak huruf tersebut. Lama
kelamaan guru yang menulis sebagian besar hingga sebagian kecil huruf tersebut dan anak diminta
untuk meneruskan penulisan.