Anda di halaman 1dari 17

MEMAHAMI PEMBELAJARAN

MEMBACA
DAN MENULIS PERMULAAN

NAMA KELOMPOK :* RAIH ETTY SILABAN


*DEVI ANDREANI SINAGA
*ISKAWATI TUMANGGOR
*FLORENCE LAOWO
*VINI SIJABAT
LANGKAH-LANGKAH MENULIS PERMULAAN
1.Langkah-langkah kegiatan menulis permulaan terbagi kedalam dua
kelompok,yakni :
a.Memegang Pensil

Pembelajaran diawali dengan sikap duduk yang benar. Duduk menghadap meja
belajar, ke dua tangan di letakan di atas meja. Posisi kursi dirapatkan dengan
meja belajar, tetapi tidak mengganggu posisi duduk anak (misalnya
menjepit).Setelah anak dapat duduk dengan tenang, pembelajaran
selanjutnya adalah memegang pensil dengan benar.
 Cara memegang pensil yang benar adalah menjepit atau meletakan di atas jari tengah dan di
jepit dengan ibu jari dan jari telunjuk dan dipegang dengan lemas. Dengan demikian tangan
dapat memegang dengan santai, bukan di genggam atau di jepit dengan tiga jari dan
diletakkan di jari manis.
Langkah Pertama: Menggerakan pensil diawang-awang dengan lemas, gerakan
keawang-awang ini terus menerus dilakukan sehingga tangan
anak benar-benar lemas.
Langkah kedua : membuat garis tegak di kertas dari atas ke bawah sepanjang
kolom garis kertas. latihan ini dibuat berulang-ulang sampai
seluruh siswa dapat melakukan dengan benar
Langkah ketiga : membuat garis  miring, dari kiri atas kekanan bawah dan
sebaliknya.
Langkah keempat: membuat garis lurus dari kiri kekanan dan sebaliknya.
Langkah kelima :membuat garis lengkung ke dalam dan keluar serta membuat
dua garis lengkung yang dipertemukan.
Langkah keenam: membuat bulatan atau lingkaran.
Langkah ke tujuh: membuat garis centang.
B.Berlatih Menulis Huruf  Lepas
Setelah anak telah bisa melakukan langkah 1 smapai 7, maka anak
telah siap untuk latihan menulis huruf seperti:

1.Latihan menebali huruf


2.Latihan menulis huruf
3.Latihan menulis kata perpaduan dari 4 huruf
4.Latihan menulis kalimat perpaduan dari beberapa kata
MaterI PEMBELAJARAAN menulis
permulaan

A. Menulis huruf kecil


Menulis permulaan dengan huruf kecil pada dasarnya merupakan proses
peniruan dari apa yang dituliskan guru di papan tulis oleh siswa. Menulis
permulaan lebih diutamakan kepada pengenalan huruf melalui kata-kata dan
kalimat.
b. Menulis huruf besar pada awal kalimat
Penulisan huruf kapital bukan hanya digunakan pada huruf awal kata
permulaan kalimat, tetapi juga untuk menulis sebutan seperti “ Pak”, “Bu”,
serta huruf awal nama orang.
c. Menulis ejaan

d.Menulis tanda baca


Seperti titik(.),koma(,),titik dua(:),tanda seru(!),tanda penghubung(-),dan lain lain
KENDALA-KENDALA YANG SERING TERJADI

DALAM MEMBACA PERMULAAN

Bentuk-bentuk kesulitan yang dialami siswa untuk kelas I adalah

(a) menulis huruf,kata, dan kalimat sederhana


(b) menulis huruf sambung
(c) menulis kalimat dengan benar
(d)membedakan huruf(sering tertukar)
(e) sulit menirukan atau mencontoh bentuk tulisan yang diberikan oleh guru
(f) sulit merangkai kata menjadi kalimat sederhana
Sedangkan siswakelas II mengalami kesulitan menulis dalam hal
(a) menulis huruf, kata, dan kalimat sederhana dengan dengan jelas
(b) menulis kalimat dengan benar dan tepat sesuai dengan diucapan guru
(c)menulis dan menggunakan huruf sambung
(d) belum mampu mengenal dan memahami fungsitanda baca dengan benar;
seperti tanda koma dan titik, penggunaan huruf besar. dan masih sulitmenjaga
kerapiandan bentuk tulisannya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan anak untuk menulis antara lain :
1) Motorik
Anak yang perkembangan motoriknya belum matang akan mengalami  gangguan atau kesulitan dalam menulis
(tulisannya tidak jelas, terputus-putus atau tidak mengikuti garis).

2) Perilaku
Anak yang hiperaktif atau yang perhatiannya mudah teralihkan, dapat menyebabkan pekerjaannya terhambat,
termasuk pekerjaan menulis.
3) Persepsi
Anak yang terganggu persepsinya dapat menimbulkan kesulitan dalam menulis. Jika persepsi visualnya yang
tergangu, anak mungkin akan sulit  membedakan bentuk-bentuk huruf yang hampir sama seperti d dengan b, p
dengan q, dan lain-lain. Namun jika persepsi auditorisnya yang terganggu, mungkin anak akan mengalami
kesulitan menulis kata-kata yang diucapkan oleh guru.
4) Memori
Gangguan memori juga dapat menjadi penyebab terjadinya kesulitan belajar menulis karena anak tidak mampu mengingat apa yang akan ia
tulis.

5) Penggunaan tangan yang dominan


Anak yang tangan kirinya lebih dominan atau kidal, tulisannya juga sering terbalik-balik dan kotor.

6) Kemampuan memahami instruksi


Jika anak tidak memiliki kemampuan untuk memahami instruksi dapat menyebabkan anak sering keliru menulis kata-kata yang sesuai
dengan perintah guru.
Bimbingan yang Dilakukan Guru Dalam Mengatasi Anak yang
Mengalami Kesulitan Menulis Permulaan
Ada 15 macam aktifitas yang dapat digunakan untuk membantu anak berkesulitan
belajar menulis dengan tangan (menulis permulaan) sebagai berikut :
1) Aktifitas menggunakan papan tulis
Aktivitas ini dilakukan sebelum pelajaran menulis yang sesungguhnya. Kepada anak
disediakan papan tulis dan sepidol/kapur,dan pada papan tulis tersebut anak diberi kebebasan
untuk menggambar garis, lingkaran, dsb.
2) Posisi
Untuk latihan menulis, anak hendaknya disediakan kursi yang nyaman dan meja yang
cukup berat agar tidak mudah goyang. Kedua tangan anak diletakkan diatas meja, tangan
yang satu untuk menulis dan tangan yang lain untuk memegang kertas bagian atas.

3) Titik-titik
Guru membuat dua jenis huruf, huruf yang utuh dan huruf yang terbuat
dari titik titik. Selanjutnya, anak diminta untuk menghubungkan titik-
titik tersebut menjadi huruf yang utuh
4) Memegang pensil
Banyak anak berkesulitan belajar menulis yang memegang pensil dengan
cara yang tidak benar. Untuk memegang pensil yang benar, ibu jari dan
telunjuk di atas pensil, sedangkan jari tengah berada di bawah pensil, dan
pensil di pegang agak sedikit di atas bagian yang diraut. Bagi anak yang
belum dapat memegang pensil dengan benar, bagian pensil yang harus
dipegang dapat dibatasi dengan selotip, atau latihan dapat dimulai dengan
sepidol besar, sepidol sedang, sepidol biasa, dan baru kemudian pensil.
6) Menjiplak dengan semakin dikurangi
Pada mulanya guru menulis huruf utuh dan anak diminta untuk menjiplak huruf tersebut. Lama
kelamaan guru yang menulis sebagian besar hingga sebagian kecil huruf tersebut dan anak diminta
untuk meneruskan penulisan.

7) Buku bergaris tiga


Buku bergaris tiga sering disebut juga buku tebal tipis (halus kasar). Dengan buku bergaris semacam
itu, anak dapat berlatih membuat dan meletakkan huruf-huruf secara benar .
8) Kata dan kalimat
Setelah anak mampu menulis huruf-huruf, latihan ditingkatkan dengan menulis kata-kata dan
selanjutnya kalimat. Penempatan huruf, ukuran, dan kemiringan hendaknya juga memperoleh
perhatian.

Anda mungkin juga menyukai