Anda di halaman 1dari 20

NARKOBA

Disampaikan Oleh :

( Abdullah Muadz )
Ta’aaruf
Abdullah Muadz
Alamat :

Komp. Timah / BB.30 Kelapa Dua


Tugu Cimanggis Depok

Telp : (021) 872 1046 / 87705254


HP : 021 70725995 / 021 70036344
Aktifitas

1. Pendiri LPPD Khairu Ummah Jakarta.


2. Pembimbing Haji Ummul Quro.
3. Trainer & Presenter di “ Mitra Timur Nusantara “.
( LSM Pemberdayaan SDM Indonesia Timur )
4. Trainer & Presenter di “Nasteco”
5. Ketua Divisi Da’wah di Bait Al Qur’an Depok.
6. Pendiri Yayasan “ Mar’atun Shalihah” Bogor.
7. Staf pengajar di Ponpes Ad Dhuha Purwakarta.
8. Mengajar di PGTK Nurul Fikri
9. Pengasuh Pesantrem Alam “ Ma’rifatussalaam Di Subang
10. Dewan Pengawas Syari’ah “ PT. Salwa Mahya Utama “
11. Pendiri Yayasan An Nashr Depok dan lain-lain.
Pengertian Khamr menurut
Rasulullah SAW
Hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud dari Abdullah bin
Umar, bahwa Nabi bersabda artinya :

“ Setiap yang memabukkan adalah


khamar dan
setiap khamar adalah haram “.
Setiap berarti : apa saja apakah benda cair,
padat atau gas.
Memabukkan : diminum dimakan,
dihisap, disuntik dsb.
Hadits Nabi
At Turmudzi, Abu Daud dan An-Nasa’I meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah bahwa
Rasulullah pernah bersabda artinya :

“ Apa saja yang banyaknya


memabukkan, maka sedikitnya
juga diharamkan ”.
Kutukan Keras
“ Hai orang-orang yang beriman ! Sesungguhnya
Khamar, Judi, berhala dan meramal nasib adalah
perbuatan keji yang termasuk perbuatan syaitan.
Maka jauhilah agar kamu beruntung.
Sesungguhnya syaitan itu hendak menimbulkan
permusuhan dan Kebencian diantara kamu melalui
Khamar dan Judi serta menghalangi kamu dari
mengingat Allah dan Shalat. Maka apakah kamu tidak
mau menghentikannya “.

(Surat Al-Maidah (5) ayat 90 – 91)


Kutukan Keras

 Menggunakan Kalimat Sesungguhnya


 Disejajarkan dengan menyembah berhala
 Disifatkan perbuatan menjijikkan (Rijsun)
 Dianggap perbuatan Saython
 Disuruh menjauhi ( bukan meniggalkan )
Kutukan Keras
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amar bahwa Nabi bersabda yang artinya
 sebagai berikut :

“ Khamar adalah
induk ( Biang Kerok )
dari segala kejahatan ”.
10 Aktor Narkoba Terlaknat
Diriwayatkan dari Anas bahwa Rasulullah Bersabda

1. Pembuatnya (pegawai pabriknya),


2. Produsen ( pemilik perusahaan ),
3. Peminumnya,pemakai, penghisap
pengkonsumsi
4. Pembawanya (transportasi),
5. Pengirimnya ( distibutor, agen, grosir )
10 Aktor Narkoba Terlaknat
6. Pelayan ( orang yang menuang, memberi
kesempatan, melindungi membacking
menyediakan sarana, atau menutup-nutupi ),
7. Penjualnya, pengedar, pengecer dsb,
8. Pemakan uang hasilnya ( Calo, Broker,Makelar)
9. pembayar ( orang yang mentraktir )
10. Pemesannya ( orang yang ditraktir/ minta
dibayarkan )
(Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Turmudzi )
FAKTOR PENYEBAB
PENYALAHGUNAAN NAZA

 Masalah kepribadian (antisosal/psikopatik)


 Masalah kejiwaan, kecamasan atau dpresi.
 Kondisi keluarga (hubungan antara sesama
anggota keluarga)
 Kelomok teman sebaya.
 Tersedianya (mudah diperolehnya) NAZA
PENYEBAB KAMBUH
(REPLASE) DAN
PENCEGAHANNYA
 Yang terpenting dalam hal ini adalah pengidentifikasian faktor pencetus
replase serta cara penanggulangannya. Diantara faktor-faktor pencetus
replase adalah:
 Kembaliya korban pada kelompok orang beresiko tinggi menggunakan
NAZA
 Kembalinya korban ketempat yang mengingatkan ia untuk memakai
zzat itu kembali.
 Terdapatnya gangguan psikiatris seperti anxietas, depresi, gangguan
psikotik atau gangguan kepribadian
 Kurangnya dukungan dari keluarga, masyarakat maupun lingkungan
sosialnya.
 Kurangnya kegiatan yang bermanfaat dalam mengisi waktu-waktunya.
 Timbulnya rasa bersalah, hampa dan hidup tidak berarti.
 Adanya penyakit fisik yang kronis.
Upaya mencari solusi
 Sebagai orang tua marilah kita serius mendidik anak
dengan Pendidikan di Rumah Tangga Kita masing-
masing. Pendidikan utama dan pertama adalah
dirumah. Resiko jadi orang tua harus berkorban apa
saja yang dimilikinya baik itu harta, jiwa, tenaga,
waktu, fikiran, perasaan, du’a dan sebagainya, untuk
kepentingan anggota keluarga. Marilah juga kita
jadikan rumah tangga kita sebagai llingkungan yang
nyaman bagi anak-anak kita sehingga merasa lebih
betah dirumah. Ternyata bukan lengkapnya sarana,
tetapi komunikasi yang baik, hubungan yang mesra,
jalinan cinta kasih sayang
 orang tua, itulah yang menjadikan rumah kita sebagai
surga untuk para penghuninya.
Upaya mencari solusi
 Sebagai seorang guru marilah kita pelajari
Aqidah Islam yang bersih dan Bagaimana
Metodologinya untuk diinternalisasikan ke
anak didik. Agar anak didik punya motifasi,
orientasi dan sumber kreasi dengan
keimanan dan keislamannya. Agar anak
didik hanya takut dan cinta karena Allah
SWT. Sehingga timbul pengawasan yang
melekat berdasarkan sikap Ihsannya.
Upaya mencari solusi
 Sebagai seorang Da’i marilah kita
memberikan contoh yang baik ditengah-
tengah masyarakat, agar ummat ini punya
tokoh idola yang sesungguhnya, ada qiblat
tempat rujukan, ada tempat untuk
mengadu, ada sumber motivasi untuk
berekpresi.
Upaya mencari solusi
Sebagai seorang Da’i marilah kita
memberikan contoh yang baik
ditengah-tengah masyarakat, agar
ummat ini punya tokoh idola yang
sesungguhnya, ada qiblat tempat
rujukan, ada tempat untuk mengadu,
ada sumber motivasi untuk
berekpresi.
Upaya mencari solusi
 Untuk Para pengurus masjid marilah kita
menjadi fasilitator yang baik, punya sekala
prioritas dalam menggunakan anggaran belanja,
fisik perlu dibangun tetapi lebih perlu lagi
membangun SDM. Marilah kita ciptakan
suasana masjid agar menjadi rumah kedua bagi
para jama’ahnya terutama para pemudanya,
agar mereka betah berada di masjid dan
sekitarnya. Maka penuhilah fasilitas yang dapat
menjadi daya tariknya.
Upaya Mencari Solusi
Untuk para pejabat negara, kita bertanggung
jawab dihadapan Allah kelak, terlebih-leibh
aparat penegak hukum, kita punya wewenamg
penuh untuk memberantas segala mecam
bentuk Narkoba. Apa artinya uang sogok kalau
neraka ujung-ujungnya. Masih banyak yang
lebih miskin dari kita tetapi mereka bisa hidup
bahagia. Kalau mengikuti keinginan dan
kebutuhan manusia maka tak pernah ada
akhirnya.
Upaya mencari solusi
 Untuk para Pak Haji dan Bu Haji, kita
sudah sama-sama latihan melempar batu
dijumrah ula, wustha dan aqabah, sabagai
tanda permusuhan abadi sampai kiamat
dengan saiython dan dedengkot-
dedengkotnya. Sangat tidak masuk akal
kalau sampai ditanah air kita biarkan
syaithon berkeliaran disekeliling kita,
kemudian kita diam tanapa daya tidak ada
aksi apapun ???
Upaya Mencari Solusi
 Terakhir buat Orang-orang Pengecut dan
Pemalas. Apakah sekedar SMS, Telpon, Kirim
Surat, ke surat pembaca dikoran dan majalah
silaturahiim ke Pak RT, Pak RW, Pak Lurah
Camat, Kepolisian dan sebagainya untuk
berdiskusi menyampaikan uneg-uneg, masih
juga enggak mau ??? . Kalau masih enggak
mau juga anda bukan lagi seorang Pemalas
dan Pengecut tetapi lebih pantas disebut Mayat
Hidup atau Daging Mentah Hidup.

Anda mungkin juga menyukai