Anda di halaman 1dari 14

KAITAN KB DENGAN PENDIDIKAN, PENGHASILAN, USIA HARAPAN

HIDUP, ANGKA KEMATIAN IBU (AKI), DAN TINGKAT KESUBURAN

Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana (KB)


Dosen Pengampu : Sri Dinengsih S.SiT, M.Kes

Disusun Oleh :
Ami Rachyani : 195401516182
Ricke Muriadi : 195401516041
Junjnda Putri : 195401516185
PENDIDIKAN
Tingkat pendidikan merupakan faktor yang sangat menentukan
pengetahuan dan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal,
termasuk keikutsertaan dalam KB. Ini disebabkan seseorang
yang berpendidikan tinggi akan lebih luas pandangannya dan
lebih mudah menerima ide dan tata cara kehidupan baru
(Ma’ruf, 2013).
Pendidikan dapat mempengaruhi pemilihan suatu metode kontrasepsi, makin tinggi
tingkat pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi tentang kb, sehingga
diharapkan makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki, dapat diartikan bahwa
pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi, tentang hal-hal yang menunjang
kesehatan misalnya informasi mengenai kb, sehingga dapat meningkatkan kesehatan
dan kualitas hidup (astuti, 2008)

Kurangnya pengetahuan dan informasi yang jelas dapat mempengaruhi dalam memilih
alat kontrasepsi calon akseptor kb tidak tahu atau belum mengetahui jenis-jenis alat
kontrasepsi, sehinga mereka memilih alat kontrasepsi yang banyak digunakan oleh
akseptor kb yang lainnya (saifuddin, 2006)
• Pengetahuan yang baik mengenai kontrasepsi, sangat menentukan keefektifan
dari metode kontrasepsi yang digunakan. Bila pasangan usia subur tidak
mengetahui efektifitas dari metode kontrasepsi yang digunakan, maka
penggunaannya menjadi tidak efektif, misalnya Pil yang tidak dikonsumsi setiap
hari akan menjadi tidak efektif.
• Pada PUS dengan tingkat pendidikan rendah, keikutsetaannya dalam program
KB hanya ditujukan untuk mengatur kelahiran.
• Pada PUS dengan tingkat pendidikan tinggi, keikutsertaannya dalam program
KB selain untuk mengatur kelahiran juga untuk meningkatkan kesejahteraan
keluarga karena dengan cukup dua anak dalam satu keluarga akan terwujud
keluarga kecil bahagia dan sejahtera sehingga mereka lebih memikirkan tingkat
efektifitas dari metode kontrasepsi yang digunakan
PENGHASILAN
Dalam memenuhi kebutuhan pokok primer maupun sekunder, keluarga dengan status
ekonomi baik akan lebih mudah menyisihkan biaya untuk penggunaan atau pemakaian
alat kontrasepsi hormonal dibandingkan keluarga dengan status ekonomi rendah
karena mereka lebih memikirkan hasil yang memuaskan. Sedangkan yang
berpendapatan rendah lebih memikirkan kebutuhan yang lebih mendesak dan
beranggapan bahwa metode kontrasepsi hormonal lebih murah apabila dibandingkan
dengan metode kontrasepsi mekanik/alat
Bila dihubungkan dengan tingkat keikutsertaan pada program KB (penggunaan
keefektifan metode kontrasepsi), orang pada tingkat penghasilan tinggi akan lebih
mudah menerima dan mengikuti program ini dan akan memilih metode kontrasepsi
yang efektif. Sebaliknya orang dengan penghasilan rendah akan sangat sulit ikut
dalam program KB karena pada program KB, akseptor menanggung sendiri biaya
yang dikenakan bila dia menggunakan salah satu alat kontrasepsi.
USIA HARAPAN HIDUP

Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah


dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan
derajat kesehatan pada khususnya. Angka Harapan Hidup yang rendah di suatu
daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan program
sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan kalori termasuk
program pemberantasan kemiskinan.
Laju pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh tingkat kelahiran di
samping tingkat kematian. Oleh karena itu, salah satu usaha untuk
menurunkan laju pertumbuhan penduduk adalah melalui upaya
penurunan tingkat, kelahiran. Usaha penurunan angka kelahiran secara
langsung dilakukan melalui program keluarga berencana
ANGKA KEMATIAN IBU (AKI)
Angka kematian ibu (AKI) adalah indikator dampak dari berbagai upaya yang
ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu. Kehamilan yang terjadi pada
kondisi 4 terlalu, yaitu terlalu muda, terlalu sering, terlalu banyak dan terlalu tua
merupakan salah satu faktor yang berperan dalam tingginya AKI. Salah satu cara
untuk menurunkan kejadian kematian ibu adalah dengan mengatur kehamilan
sedemikian rupa sehingga tidak terjadi pada kondisi yang berisiko tinggi untuk
mengalami komplikasi, salah satunya dengan menggunakan program keluarga
berencana (KB) (RAN KB 2015).
• Keluarga Berencana merupakan upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal
melahirkan, mengatur kehamilan melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai
dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas (BKKBN, 2011).
• Salah satu strategi dari pelaksanaan program KB sendiri seperti tercantum pada
rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) tahun 2014-2019 adalah
meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).
• Metode kontrasepsi jangka panjang adalah kontrasepsi yang dapat dipakai dalam
jangka waktu lama, lebih dari dua tahun, efektif dan efisien untuk tujuan pemakaian
menjarangkan kelahiran lebih dari 3 tahun atau mengakhiri kehamilan pada pasangan
yang sudah tidak ingin tambah anak lagi. Jenis metode ini adalah metode kontrasepsi
mantap (pria dan wanita), implant, dan intra uterine device (IUD).
TINGKAT KESUBURAN

Masa subur adalah suatu masa dalam siklus menstruasi perempuan di


mana terdapat sel telur yang matang yang siap dibuahi sehingga bila
perempuan tersebut melakukan hubungan seksual maka dimungkinkan
terjadi kehamilan.
CARA MENGETAHUI MASA SUBUR

1. Menilai kejadian dan waktu terjadinya ovulasi


2. Memprediksikan hari-hari subur yang maksimum
3. Mengoptimalkan waktu untuk melakukan hubungan seksual
untuk mendapatkan kehamilan
4. Membantu mengindentifikasi sebagianmasalah infertilitas
• Pemilihan kontrasepsi alat suntik dan pil sangat mempengaruhi kesuburan wanita
• Jika ingin membuat jeda waktu untuk terjadinya suatu kehamilan dengan memakai alat
kontrasepsi sebaiknya konsultasikan dulu berbagai efek pemakaian dan paska
pemakaian dari masing-masing jenis alat
• Berat badan juga mempengaruhi kesuburan. Sebuah penelitian mengatakan 12%
masalah ketidaksuburan disebabkan oleh masalah berat badan
• Terlalu kurus bisa membuat siklus haid wanita tidak teratur dan bisa melahirkan bayi
yang juga memiliki berat badan rendah. Sebaliknya terlalu gemuk juga tidak berakibat
baik untuk kesuburan karena keseimbangan hormon terganggu dan berisiko mengalami
tekanan darah tinggi dan diabetes semasa hamil

Anda mungkin juga menyukai