Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY.

G
NEONATUS KURANG BULAN SESUAI MASA KEHAMILAN
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BEKASI

ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS BAYI, BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH


DOSEN : Putri Azzahroh, S.ST., M.Kes
DI SUSUN OLEH :
JUNINDA PUTRI
195401516185

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Tingginya derajat kesehatan pada suatu negara dapat ditentukan oleh beberapa
indikator, Salah satu diantaranya adalah tinggi rendahnya Angka Kematian Bayi (AKB).AKB
dapat digunakan sebagai acuan untuk tingkat keberhasilan pelayanan kesehatan.Di
Indonesia AKB masih tergolong tinggi.
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017, Angka Kematian Bayi
di Indonesia yaitu sebesar 24 per 1.000 kelahiran hidup.1 Berdasarkan data angka kematian
bayi di Provinsi Jawa Barat tahun 2016 yaitu sebesar 5,5% per 1.000 kelahiran
hidup.Sedangkan di Kabupaten Bogor angka kematian bayi pada tahun 2016 yaitu sebesar
1,14 per 1.000 kelahiran hidup.
Penyebab kematian bayi di Indonesia diantaranya, asfiksia (37%), BBLR dengan
prematur (34%), sepsis (12%), hipotermi (7%), kelainan darah/ikterus (5%), post matur (3%),
dan kelainan kongenital (1%).2Bayi dengan berat badan lahir rendah memiliki resiko
kematian 20 kali lebih besar dibandingkan bayi dengan berat normal.
Permasalahan yang dapat dialami bayi dengan berat lahir rendah meliputi asfiksia
atau gagal bernafas secara spontan setelah lahir, hipotermia atau gangguan termoregulasi,
gangguan nutrisi dan resiko infeksi, permasalahan pada sistem pernafasan, susunan syaraf
pusat, kardiovaskuler, hematologi, dan gastrointestinal.
Sistem pernafasan bayi yang belum sempurna dapat menyebabkan asfiksia dan
sindrom gangguan nafas, untuk sistem hematologi yang belum sempurna dapat
menyebabkan ikterus dan karena sistem termogulasi belum sempurna bayi harus dipantau
suhu tubuh setiap 3 jam sekali dan PMK sangat penting dilakukan pada bayi BBLR untuk
menjaga suhu tubuh bayi.
Penelitian Nasrawati menunjukan dari 70 responden bayi dengan berat badan lahir
rendah, 49 bayi mengalami asfiksia.5 Penelitian Nyun Naestin menunjukan dari 31
responden bayi dengan berat badan lahir rendah, 27 mengalami ikterus.
Berdasarkan data yang diperoleh penulis dari RSUD Bekasi, dari bulan Januari –
Desember 2019 terdapat 3292 kasus patologi bayi. Kasus patologibayi tersebut di antaranya
asfiksia (40%), Mekonial staining sebanyak (18,1%), BBLR dengan prematur sebanyak
(14,1%), ikterus sebanyak (9,4%), sepsis sebanyak (8,6%), perdarahan tali pusat sebanyak
(2,9%), pneumonia sebanyak (6,9%) .
Masih tingginya angka kasus bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah di
RSUD Bekasi, serta didukung dari hasil studi pendahuluan di atas maka penulis tertarik untuk
mengambil studi kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada Bayi Ny. G
Neonatus Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan di RSUD Bekasi”.
B. Rumusan Masalah
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui gambaran pemberian asuhan
kebidanan patologi pada By. Ny.G di RSUD Bekasi yang sesuai pelayanan standar kebidanan.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan pada kasus By Ny. G neonatus kurang bulan sesuai masa
kehamilan.
2. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui data subjektif pada By Ny. G neonatus kurang bulan sesuai masa
kehamilan di RSUD Bekasi.
2) Untuk mengetahui data objektif pada By Ny. G neonatus kurang bulan sesuai masa
kehamilan di RSUD Bekasi.
3) Ditegakkannya analisa dari kasus By Ny. G neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan
di RSUD Bekasi.
4) Melakukan penatalaksanaan pada kasus By Ny. G neonatus kurang bulan sesuai masa
kehamilan di RSUD Bekasi

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bayi dengan BBLR
1. Pengertian
Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500
gram. Dahulu bayi baru lahir yang berat badan lahir kurang atau sama dengan 2500 gram
disebut prematuredan World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa semua bayi
baru lahir yang berat badannya kurang atau sama dengan 2500 gram disebut low birth
weight infant, karena morbiditas dan mortalitas neonatus tidak hanya bergantung pada
berat badannya tetapi juga pada tingkat kematangan (maturitas) bayi tersebut.
2. Klasifikasi bayi dengan BBLR
a. Menurut harapanhidupnya
1) Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) berat lahir 1500 - 2500 gram.
2) Bayi berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) bera lahir 1000- 1500 gram.
3) Berat lahir ekstrim rendah (BBLER) berat badan lahir kurang dari1000gram.
b. Menurut masagestasinya
a. Prematur, yaitu bayi lahir dengan umur kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai
berat badan sesuai dengan berat badan untuk masa kehamilan atau disebut Neonatus
Kurang Bulan – Sesuai Masa Kehamilan ( NKB- SMK).
b. Dismature, yaitu bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk
masa kehamilan, dismatur dapat terjadi dalam preterm, term, dan post term. Dismatur ini
dapat juga Neonatus Kurang Bulan – Kecil untuk Masa Kehamilan (NKBKMK), Neonatus
Cukup Bulan-Kecil Masa Kehamilan ( NCBKMK ), Neonatus Lebih Bulan-Kecil Masa Kehamilan
( NLBKMK ).

B. BBLR Prematur
1. Pengertian
Bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum akhir minggu ke-37 gestasi, tanpa
mempertimbangkan berat badan lahir. Bayi prematur adalah bayi dengan masa gestasi
kurang dari 37 minggu atau 259 hari.

2. Etiologi Bayi Baru LahirPrematur


a. Faktoribu
1) Penyakit
Asma, toksemia gravidarum, hipertensi, perdarahan antepartum, trauma fisis dan
psikoligis, nefritis akut, diabetes melitus.
2) Usia
Angka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada usia ibu dibawah 20 tahun dan
pada multigravida yang jarak antar kelahirannya terlalu dekat. Kejadian terendah ialah pada
usia ibu antara 26 – 35 tahun.
3) Keadaansosial-ekonomi
Keadaan ini sangat berperan terhadap timbulnya prematuritas. Kejadian tertinggi
terdapat pada golongan sosial-ekonomi yang rendah.Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi
yang kurang baik, pengawasan antenatal yang kurang dan perkawinan yang tidaksah.

b. Faktor janin
Hidramnion, kehamilan ganda.
c. Faktor plasenta
Besar dan berat plasenta, tempat melekat plasenta pada uterus, tempa tinsersi tali
pusat, kelainan plasenta misalnya tumor, kelainan umbilikus.

3. Tanda dan gejala bayi prematur


a. Umur kehamilan atau sama dengan atau kurang dari37 minggu
b. Berat badan sama dengan atau kurang dari 2.500 gram
c. Panjang badan sama dengan atau kurang dari 46cm
d. Kuku panjangnya belum melewati ujungjari
e. Batas dahi dan rambut kepala tidakjelas
f. Lingkar kepala sama dengan atau kurang dari 33cm
g. Lingkar dada sama dengan atau kurang dari 30cm
h. Rambut lanugo masihbanyak
i. Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang
j. Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya, sehingga seolah-olah tidak
teraba tulang rawan daun telinga
k. Tumit mengkilap, telapak kakihalus
l. Alat kelamin pada bayi laki-laki pigmentasi dan rugae pada skrotum kurang. Testis belum
turun ke dalam skrotum. Untuk bayi perempuan klitoris menonjol, labia minora belum
tertutup oleh labia mayora
m. Tonus otot lemah,sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya lemah
n. Fungsi saraf yang belum atau kurang matang, mangakibatkan reflek hisap, menelan masih
lemah
o. Jaringan kelenjar mammae masih kurang akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak
masih kurang.

4. Penilaian maturutas bayi dengan Ballard Score


Pada prosedur ini penggunaan kriteria neurologis tidak tergantung pada keadaan
bayi yang tenang dan beristirahat, sehingga lebih dapat diandalkan selama beberapa jam
pertama kehidupan. Penilaian menurut Ballard adalah dengan menggabungkan hasil
penilaian maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik. Kriteria pemeriksaan maturitas
neuromuskuler diberi skor, demikian pula kriteria pemeriksaan maturitas fisik.
-1 0 1 2 3 4 5

Kulit Lengket Merah Merah Permukaa Daerah Retak lebih Seper


transpar transpara muda, licin, n pucat, dalam ti
an n halus, vena mengelup retak- seperti kertas
terlihat as dan retak, kertas,
ruam vena tidak
vena jarang terlihat
kurang pembuluh
darah

Lanugo Tidak Jarang Banyak menipis Tidak Kebanyaka


ada ada n tidak ada

Garis Jarak Tumit jari Tanda Hanya Beberap Garis-garis


telapak tumit-jari kaki > 50 merah garis a garis di seluruh
kaki kaki mm, tidak sangat anterior/ di 2/3 telapak kaki
ada garis sedikit transversa anterior
40-50
l
mm: 1
melintang

<40 mm :
-2

Payudara Tidak Samar – Areola Areola Areola Areola


kelihatan samar datar, tidak muncul lebih penuh,
ada sedikit, jelas; tonjolan 5 –
tonjolan tonjolan tonjolan 10 mm
1-2 mm 3–4
mm
Mata/telin Kelopak Kelopak Daun Bentuk Bentuk Tulang
ga mata mata telinga lebih baik, sempur rawan
tertutup. terbuka, sedikit mudah na telinga
Longgar : daun melengkung membalik tebal dan
- 1 Kuat : telinga , lunak, kaku
-2 datar, rekoil/mem
masih ba lik
terlipat lambat

Genital Scrotum Skrotum Testis ada Testis Testis Testis


pria datar, kosong, diatas turun, turun menggantu
lembut rugae kanal, rugae rugae rugae ng , rugae
samarsam jarang cukup bagus dalam
ar

Genital Klitoris Klitoris Klitoris Tonjolan Labia Labia


Wanita menonjo menonjol, menonjol, labia mayor mayor
l, labia labia labia minor mayor besar, menutupi
data minor membesar dan minor labia klitoris dan
kecil sama minor labia minor
kecil

-1 0 1 2 3 4 5

Sikap NA Kedua Kedua Kedua Kedua Kedua NA


pergelang pergelang bahu, bahu, bahu
a n tangan, a n tangan panggul panggul dan
lengan, bengkok dan dan kedua
panggul dan kedua kedua kedua kaki
dan kedua kaki agak kaki kaki bengko
kaki lurus bengkok bengkok bengkok k dan
tapi tdk sampai menutu
sampai 90 p kea
90 rah
badan
Sudut >90° 90° 60° 45° 30° 0° NA
pergelangan
tangan

Kelenturan NA 180° 140-180° 110-140 90-110° <90° NA


lengan °

Sudut 180° 160° 140° 120° 110° 90° <90


poplitea °

Tanda Siku Siku Siku sampai Siku Siku Siku


selampang melebihi sampai garis berada sampai tidak
garis axilla garis axilla midklavikul di garis garis sampai
yang yang a yang tengah axilla pada
berlawana berlawana berlawanan tubuh garis
n n axilla

Tumit ke Kaki lurus, Kaki lurus, Lutut agak Lutut Lutut Lutu
telinga tumit jari-jari bengkok, bengkok bengkok bengko
sampai sampai tumit , tumit sampai k,
telinga dagu sampai sampai 90 , tumit
140 dari 12 0 tumit sampai
bidang dari sampai 45
datar bidang 90 dari dari
data bidang bidang
datar datar

SKOR MINGGU SKOR MINGGU

-10 20 35 38

-5 22 40 40

0 24 45 42

5 26 50 44
10 28

15 30

20 32

25 34

30 36

No.Reg : 238909

Tanggal Pengkajian : 21 September 2018

Nama Mahasiswa : Juninda Putri

A. IDENTIFIKASI DATA DASAR


1. Identifikasi Bayi dan Orangtua
a. Identitas Bayi
Nama : By. Y
Tanggal lahir : 21 September 2018, jam 10.35 Wib
Umur : 0 Hari
Anak Ke : Pertama
Jenis Kelamin : Laki-Laki
b. Identitas Ibu / Ayah
Nama : NY. G / TN.A
Umur : 24 tahun / 26 tahun
Nikah : 1 Kali
Lamanya : 2 tahun
Suku : Betawi / Sunda
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / Wiraswata
Alamat : Kp. Darma Jaya, Tambun Selatan

B. SUBJEKTIF (S)
1. Keadaan bayi lemah,banyak tidur, belum bisa menghisap puting susu, bayi didalam
inkubator dan berat badan dibawah 2200 gram
2. Anak pertama dan tidak pernah keguguran
3. HPHT tanggal 24-01-2018
4. Selama hamil telah memeriksakan kehamilannya sebanyak 3 kali di Puskesmas
5. Selama hamil telah mendapatkan suntik TT1 umur kehamilan 5 bulan tanggal 17 Juni 2018
dan TT2 umur kehamilan 7 bulan tanggal 11 Agustus 2018, dan mengkonsumsi tablet Fe (zat
besi) selama hamil.
6. Ibu melahirkan kurang bulan (8 bulan) dengan HPHT tanggal 24-01-2018 dan melahirkan
tanggal 21-09-2018 pukul 10.30 wita secara normal,ditolong oleh bidan dengan BBL: 2200
gram, PBL: 45 cm dan lingkar kepala 29 cm, dan jenis kelamin laki-laki.
7. Tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, asma, dan diabetes melitus.
8. Tidak ada riwayat alergi dan ketergantungan obat.
9. Orang tua dapat bekerja sama dengan bidan dan dokter dalam perawatan bayinya
terutama pemberian ASI.

C. OBJEKTIF (O)
1. Keadaan umum bayi lemah
2. Kesadaran composmentis
3. TP tanggal 31 Oktober2018
4. Berat badan sekarang: 2200 gram, PB: 45 cm, Jenis Kelamin laki-laki
5. Tanda-tanda vital:
a. Suhu : 36,5 ºC
b. denyut jantung : 140 x/menit
c. Pernapasan : 44 x/menit
6. Pemeriksaan fisik dengan cara inspeksi, palpasi dan auskultasi yaitu:
a. Wajah
Simetris kiri dan kanan, bentuk bulat, tidak pucat, dan tidak ada tanda lahir.
b. Mata Simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah mudah, sklera tidak ikterus, dan tidak
ada sekret.
c. Mulut Bibir tampak agak kering dan pucat, refleks menghisap lemah, pallatum tidak ada
kelainan, lidah bersih, merah mudah, gusi tidak ada kelainan dan terpasang selang Oral
Gastric Tube (OGT).
d. Leher Tonus otot leher lemah, tidak ada pembesaran atau pembengkakan, dan tidak ada
nyeri tekan ditandai dengan bayi tidak menangis.
e. Dada dan perut Simetris kiri dan kanan, gerakan dada ikut dengan gerakan nafas, puting
susu ada, belum menonjol dan tampak tipis, keadaan tali pusat sudah kering dan dijepit,
tidak bengkak, tidak ada infeksi dan perdarahan, perut tidak kembung.
f. Genitalia dan Anus Tidak ada kelainan pada genitalia dan terdapat lubang anus.
g. Kulit Integritas kulit tampak tipis, lemak kulit kurang, tampak kemerahan, dan tidak ada
lanugo.
h. Ekstremitas
1) Tangan : pergerakan lemah, jari tangan kiri dan kanan lengkap, dan refleks menggenggam
lemah.
2) Kaki : pergerakan lemah, jari kaki kiri dan kanan lengkap, refleks babinsky dan refleks
moro lemah, dan terpasang infus pada kaki kanan.
D. ASSESMENT (A) NKB/KMK/SPT/PBK, dengan umur 0 hari.
E. PLANNING (P)
Tanggal 21 September 2018 pukul 10.35 wib
1. Menganjurkan ibu memberikan ASI sesuai kebutuhan bayi.
Hasil : Ibu bersedia memberikan ASI pada ibunya
2. Memberikan penjelasan pada ibu tentang pentingnya pemberian ASI dan cara menyusui
yang benar.
Hasil : Ibu mengerti penjelasan yang diberikan tentang pemberian ASI yang baik dan benar.
3. Memberikan intake ASIP sebanyak 3 cc dengan cara menggunakan spoit lewat OGT tiap 3
jam.
Hasil : Bayi telah diberi minum
4. Mengobservasi tanda – tanda vital
Hasil : Denyut jantung 140 x/i, pernapasan : 44 x/i, dan suhu 36,5 ºC
5. Menimbang berat badan bayi setiap hari. Hasil : Berat badan bayi sekarang 2200 gram.
6. Melaksanakan perawatan tali pusat secara aseptik dan antiseptik. Hasil : Telah dilakukan
perawatan tali pusat dengan membiarkan tali pusat tidak terbungkus kain.
7. Mengganti pakaian basah dengan pakaian yang kering jika BAB/BAK Hasil : Pakaian telah
di ganti
8. Menyelimuti bayi dan meletakkan di inkubator.
Hasil : Bayi telah di inkubator dengan suhu inkubator 35ºC.

Anda mungkin juga menyukai