Anda di halaman 1dari 12

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Proses Penyusunan dan Penetapan Rencana Anggaran


Pemerintah dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan
Anggaran Pemerintah

Ayi Kinanti D. Nasrun 1602110094


Rakha Magistra Sumarno 1602122595
Sasmita Atika Sari H. 1602123843
Syahroni Rizki 1602110268
Perencanaan Pembangunan
Pemerintah
Perencanaan adalah
suatu proses untuk
menentukan tindakan
masa depan yang tepat,
melalui urutan pilihan,
dengan
memperhitungkan
sumber daya yang
tersedia
PENYUSUNAN ANGGARAN PEMERINTAH

Penyusunan anggaran
01 pemerintah mengacu pada
rencana strategi (renstra) dan
rencana kerja (renja).
Rencana strategis adalah
dokumen perencanaan yang
menggambarkan visi, misi,
tujuan, strategi, program dan
kegiatan pemerintah dalam
jangka waktu lima tahun
PENGERTIAN APBN DAN APBD
Anggaran Pendapatan dan Belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) adalah daftar yang Daerah (APBD) adalah daftar yang
memuat rincian penerimaan negara memuat rincian penerimaan
selama satu tahun yang ditetapkan daerah dan pengeluaran/belanja
dengan undang-undang untuk masa daerah selama satu tahun yang
satu tahun, mulai dari tanggal 1 ditetapkan dengan peraturan
Januari sampai dengan tanggal 31 deaerah (Perda) untuk masa satu
Desember tahun, mulai dari tanggal 1 Januari
sampai dengan 31 Desember

APBN terdiri atas : APBD terdiri atas :


anggaran pendapatan, anggaran pendapatan,
anggaran belanja anggaran belanja
anggaran pembiayaan anggaran pembiayaan
• Pemerintah pusat menyampaikan pokok-pokok kebijakan fiksal dan
kerangka ekonomi makro tahun anggaran berikutnya kepada dewan
perwakilan rakyat.
• Berdasarkan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan
fiksal, Pemerintah Pusat bersama Dewan Perwakilan Rakyat
membahas kebijakan umum dan prioritas anggaran untuk dijadikan
PROSES acuan bagi setiap kementrian/lembaga dalam penyusunan
anggaran.
PENYUS • Dalam rangka penyusunan rancangan APBN, menteri/pimpinan
UNAN lembaga selaku pengguna anggaran/pengguna barang menyusun
rencana kerja dan anggaran kementrian negara/lembaga tahun
APBN berikutnya.
• Rencana kerja dan anggaran (RKA) disusun berdasarkan prestasi
kerja yang akan dicapai dan disertai dengan prakiraan belanja.
• RKA disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk dibahas
dalam pembicaraan pendahuluan rancangan APBN.
• Hasil pembahasan rencana kerja dan anggaran disampaikan kepada menteri
keuangan sebagai bahan penyusun rancangan undang-undang tentang APBN
tahun berikutnya
• Pemerintah Pusat mengajukan Rancangan Undang-undang tentang APBN,
disertai nota keuangan dan dokumen-dokumen pendukung kepada Dewan
Perwakilan Rakyat.
PROSES • Pembahasan Rancangan Undang-undang tentang APBN,dialkukan sesuai
dengan UU yang mengatur susunan dan kedudukan Dewan Perwakilan
PENYUS Rakyat.
• DPR dapat mengajukan usul yang mengakibatkan perubahan jumlah
UNAN penerimaan dan pengeluaran dalam Rancangan UU tentang APBN,
APBN sepanjang tidak mengakibatkan peningkatan defisit anggaran.
• APBN yang disetujui oleh DPR terinci samapi dengan unit organisasi, fungsi,
program, kegiatan, dan jenis belanja. Apabila DPR tidak menyetujui,
Pemerintah Pusat dapat melakukan pengeluaran setinggi-tinginya sebesar
angka APBN tahun anggaran sebelumnya.
PELAKSANAAN APBN
Setelah APBN ditetapkan dengan undang-undang, pelaksanaannya
dituangkan lebih lanjut dengan Keputusan Presiden

Penyesuaian APBN (rebudgeting) dilaksanakan jika terjadi :


1.      Perkembangan ekonomi makro yang tidak sesuai dengan asumsi
yang digunakan dalam APBN;
2.      Perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal;
3.      Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran
anggaran antarunit organisasi, antar kegiatan, dan antarjenis belanja;
4.      Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun
sebelumnya harus digunakan untuk pembiayaan anggaran yang
berjalan.
Proses Penyusunan APBD
1.      Pemerintah Daerah menyampaikan kebijakan umum APBD tahun anggaran
berikutnya sejalan dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, sebagai landasan
penyusunan RAPBD kepada DPRD.
2.      Berdasarkan kebijakan umum APBD yang telah disepakati dengan DPRD,
Pemerintah Daerah bersama DPRD membahas prioritas dan plafom anggaran
sementara untuk dijadikan acuan bagi setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah.
3.      Dalam rangka penyusunan RAPBD, Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah selaku
pengguna anggaran menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Satuan Kerja
Perangkat Daerah tahun berikutnya.
4.      Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) satuan Kerja Perangkat Daerah disusun
dengan pendekatan berdasarkan prestasi kerja  yang akan dicapai dan prakiraan
belanja.
5.      Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) disampaikan kepada DPRD untuk dibahas
dalam pembicaraan pendahuluan RAPBD.
Proses Penyusunan APBD
6.      Hasil pembahasan rencana kerja dan anggaran disampaikan kepada pejabat
pengelola keuangan daerah sebagai bahan penyusunan Rancangan Peraturan Daerah
tentang APBD tahun berikutnya.
7.      Pemerintah Daerah mengajukan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD,
disertai penjelasan dan dokumen-dokumen pendukungnya kepada DPRD.
8.      Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dilakukan sesuai
dengan undang-undang yang mengatur susunan dan kedudukan DPRD.
9.      DPRD dapat mengajukan usul yang mengakibatkan perubahan jumlah
penerimaan dan pengeluaran dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD,
sepanjang tidak mengakibatkan peningkatan defisit anggaran.
10. APBD yang disetujui oleh DPRD terinci sampai dengan unit organisasi, fungsi,
program, kegiatan, dan jenis belanja. Apabila DPRD tidak menyetujui Rancangan
Peraturan Daerah tersebut, untuk membiayai keperluan setiap bulan, Pemerintah
Daerah dapat melaksanakan pengeluaran setinggi-tingginya sebesar angka APBD
tahun anggaran sebelumnya.
PELAKSANAAN APBD
Setelah APBD ditetapkan dengan peraturan daerah, pelaksanaannya
dituangkan lebih lanjut dengan Keputusan
Gubernur/Bupati/Walikota

Penyesuaian APBD (rebudgeting) dilaksanakan jika terjadi


1.      Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan
umum APBD.
2.      Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran
anggaran antarunitorganisasi, antarkegiatan, dan antarjenis belanja.
3.      Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun
sebelumnya harus digunakan untuk pembiayaan anggaran yang
berjalan.
PERTANGGUNGJAWABAN APBN DAN APBD

Presiden menyampaikan rancangan undang-undang tentang


pertanggungjawaban pelaksanaan APBN kepada DPR berupa laporan
keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan,
selambat-lambatnya 6(enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir

Gubernur/Bupati/Walikota menyampaikan rancangan peraturan daerah


tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD berupa
laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan,
selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
TerimaKasih

Anda mungkin juga menyukai