Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KASUS

ABSES FEMUR DEXTRA + DM TIPE II

Oleh:
dr. Rahmat Hidayat M
Pembimbing :
dr. Alfie Barkah Akhsan, Sp.B
Pendahuluan
• Abses (Latin: abscessus) merupakan kumpulan nanah
(netrofil yang telah mati) yang terakumulasi
disebuah kavitas jaringan karena adanya
proses infeksi (biasanya oleh bakteri atau parasit) atau karena
adanya benda asing (misalnya serpihan, luka peluru, atau jarum
suntik).
• Diabetes mellitus (DM) suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kerusakan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.
Hiperglikemia kronik berhubungan dengan kerusakan jangka
panjang, (kelainan fungsi tubuh), kegagalan dari berbagai organ
tubuh terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh
darah.
KASUS
IDENTITAS

Nama : Ny. A,J


Umur : 37 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Panamboang
Pekerjaan : IRT
Tanggal Masuk : 27 Juni 2021
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Nyeri dan bengkak pada paha kanan.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien dating dengan keluhan nyeri dan bengkak pada
paha sejak -+ 1 bulan yang lalu, bengkak awaalnya
kecil dan semakin membesar serta mengeluarkan
nanah, pasien belum pernah berobat ke pelayanan
kesahatan, pasien hanya berobat dengan
menggunakan obat-obatan tradisional dan di urut,
riwayat demam (+) kaki bengkak (+),Mual dan muntah
(-) riwayat trauma (-) riwayat patah tulang (-)
Riwayat Penyakit Dahulu
• DM (-) Disangkal
• Hipertensi (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


• Riwayat penyakit dengan keluhan serupa
disangkal.
• DM dan Hipertensi (-)
PEMERIKSAAN FISIK

• Status Generalis
• Kondisi Umum : Baik
• Kesadaran : Compos Mentis
• Vital Sign :
– Tekanan Darah : 90/60 mmHg
– Nadi : 128 x/menit
– Respirasi : 20 x/menit
– Suhu : 37,1oC
– Kepala : Normocephal.
– Mata : Pupil isokor, Conjungtiva anemis -/-, Sclera tidak
ikterik,
– Leher : JVP tidak meningkat, tidak terdapat pembesaran KGB
• Thorax : Pergerakan dinding dada simetris kiri dan
kanan, Vesikuler +/+ Rh -/- Wh -/-
• Abdomen :
• Inspeksi : Tampak datar kesan Normal.
• Auskultasi : Peristaltik (+) Normal.
• Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), Defans
muskuler (-), Hepar, lien dan
Ginjal tidak teraba, Tidak teraba masa.
• Perkusi : Timpani
Ekstremitas :
• Superior : akral hangat (+/+), edema (-)
• Inferior : akral hangat (+/+), massa +/- edema (+/-)

Status Lokalis
• Regio : Femur Dextra
• Inspeksi : tumor (+), Ukuran 10x50, hiperemis (+)
Pus (-), luka (+)
• Palpasi : Nyeri tekan (+) dan Fluktuatif (+)
Foto Klinis Pada Abses Femur Dextra.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

WBC 15,39 x 106/mm3 4,5 – 6,5 x 106/mm3

RBC 3,5 g/dL 13,0 – 17,0 g/dL

HCT 27,5 % 40,0 – 54,0 %


PLT 301 x 10 /mm
3 3
150 – 500 x 103/mm3

HGB 9,1 x 103/mm3 4,0 – 10,0 x 103/mm3

CT 6,45 mg/dl mg/dl


BT 2,15 mg/dl mg/dl
GDS 401 mg/dl mg/dl
Creatinin 0,4 mg/dl mg/dl
Ureum 15,5 mg/dl mg/dl
SGOT 12 mg/dl mg/dl
SGPT 16 mg/dl mg/dl
Natrium 129,20 mg/dl mg/dl

Kalium 3,61 mg/dl mg/dl


Clorida 93,06 mg/dl mg/dl

Ica 1,11 mg/dl Negatiff


Urinalisis +++ Positip Negatif
- Keton
DIAGNOSIS KERJA
Abses Femur Dextra + DM tipe 2.
 
TERAPI
• IVFD NaCl Loding 2 Colf Lanjut 20 tpm
• Ketorolac 30mg/8j/iv
• Omeprazole 40mg/12j/iv (kp)
• Ceftriaxone 1gr/12j/iv
• Drips Metrinodazol 500 mg/iv
• Paracetamol Drips 3x1gram/iv
• Insulin 10 u
• Rawat Luka.
• Konsul IPD
• Insulin 10 U dalam 50cc Nacl – Jalan 2 cc/jam
• Novorapid 3x 6 u sebelum makan + cek GDS sebelum makan
 
Hari Selasa , tanggal 28 Juni 2021 (PH.1)
S : Bengkak (+) Nyeri (+) Kemerahan (+) Pus (+)
kaki bengkak (+).
O : KU : Sakit sedang
- TD :100/70 mmHg
- Nadi:92 x/menit
- Respirasi: 20 x/menit
- Suhu : 36,80C
A : Abses Femur Dextra + DM tipe 2.
P. IVFD RL 20 tpm
– Ketorolac 30mg/8j/iv
– Omeprazole 40mg/12j/iv (kp)
– Ceftriaxone 1gr/12j/iv
– Drips Metrinodazol 500 mg/iv
– Paracetamol Drips 3x1gram/iv
– Dulcolax 1 Supp
– Pasang Kateter.
– Trasfusi PRC 1 kantong
– Rawat Luka
– Rencxcana Oprasi tanggal 29 Juni 2021
Terapi Interna
– Novorapid 3 X 6 U sebelum makan.
– Diet DM
Konsul Anastesi
– Cek HBSAG
– Swab Antigen
FOLLOW UP
Hari Rabu , tanggal 29 Juni 2021 (PH.2)
S : Bengkak (+) Nyeri (+) Kemerahan (+) Pus (+) kaki
bengkak (+).
O : KU : Sakit sedang
– TD :100/70 mmHg
– Nadi:92 x/menit
– Respirasi: 20 x/menit
– Suhu : 36,80C

A : Abses Femur Dextra + DM tipe 2.


 
FOLLOW UP
P. : Dilakukan Tindakan Oprasi Insisi Drainase Abses Femur
Dextra

Pos OP Oprasi Insisi Drainase Abses Femur


Dextra
Instruksi post Operasi insisi drainase:
– IVFD RL 20 tpm
– Ketorolac 30mg/8j/iv
– Omeprazole 40mg/12j/iv (kp)
– Ceftriaxone 1gr/12j/iv
– Drips Metrinodazol 500 mg/iv
– Rawat Luka pos Oprasi.
– Monitoring Drain Fakum
– Mobilisasi duduk puka puki
FOLLOW UP
Hari Kamis , tanggal 30 Juni 2021 (PH.3)
S : Nyeri Luka pos Op berkurang, mobilisasi kaki sedikit,
O : KU : Sakit sedang. Luka Pos Op kering, Edema (-) Hiperemis (-) Drain
terisi.
– TD :110/70 mmHg
– Nadi: 113 x/menit
– Respirasi: 20 x/menit
– Suhu : 36,70C
– GDS : 114 mg/dl
– Luka Tampak Kering
– Monitoring drain
• Drain 1. 200 cc- Serous
• Drain 2. 200 cc Serous
• Drain3. 800 cc Serous + Pus.

A : Pos Oprasi Insisi Drainase Femur Dextra + DM tipe 2.


FOLLOW UP

Pos OP Oprasi Insisi Drainase Abses Femur Dextra


FOLLOW UP
P. : IVFD RL 20 tpm
– Ketorolac 30mg/8j/iv
– Omeprazole 40mg/12j/iv (kp)
– Ceftriaxone 1gr/12j/iv
– Drips Metrinodazol 500 mg/iv
– Dulcolax 1 Supp
– Rawat Luka pos Oprasi.
– Mengganti Drain Fakum Ulang
– Aff Kateter.
– Mobilisasi duduk puka puki
Terapi Interna
– Novorapid 3 X 6 U sebelum makan.
– Lantus 1 X 16 U.
– Diet DM
FOLLOW UP
Hari Jumat , tanggal 01 Juli 2021 (PH.4)
S : Nyeri luka pos Oprasi berkurang, mobilisasi kaki sedikit
O : KU : Luka Pos Op kering, Edema (-) Hiperemis (-) Drain terisi.
– TD :90/60 mmHg
– Nadi: 1063 x/menit
– Respirasi: 20 x/menit
– Suhu : 36,70C
– GDS : 152 mg/dl
– Luka Tampak Kering
– Monitoring drain
• Drain 1. 200 cc- Serous
• Drain 2. 200 cc Serous
• Drain3. 800 cc Serous + Pus.
FOLLOW UP
A : Pos Oprasi Insisi Drainase Abses Femur Dextra + DM
tipe 2.

P : IVFD RL 20 tpm
– Ketorolac 30mg/8j/iv
– Omeprazole 40mg/12j/iv (kp)
– Ceftriaxone 1gr/12j/iv
– Drips Metrinodazol 500 mg/iv
– Rawat Luka pos Oprasi.
– Mengganti Drain Fakum
Terapi Interna
– Novorapid 3 X 6 U sebelum makan.
– Lantus 1 X 16 U.
– Diet DM
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Abses (Latin: abscessus) merupakan kumpulan
nanah (netrofil yang telah mati) yang terakumulasi di
sebuah kavitas jaringan karena adanya proses infeksi
(biasanya oleh bakteri atau parasit) atau karena
adanya benda asing (misalnya serpihan, luka peluru,
atau jarum suntik) yang di tandai dengan (rubor),
(calor), (tumor), (dolor), dan hilangnya fungsi.
ETIOLOGI
Sebagian besar abses disebabkan karena
infeksi, baik karena mikroba (bakteri, parasit,
jamur) dan beberapa penyebab abses antara
lain :
Infeksi Mikrobial.
Reaksi hipersensitivitas.
Agen Fisik.
Bahan kimia iritan dan korosif.
Nekrosis jaringan.
Faktor predisposisi dari abses yaitu :
1.     Penurunan daya tahan tubuh.
2.     Kurang gizi.
3.     Anemia.
4.     Diabetes
5.     Keganasan(kanker)
6.     Penyakit lainya
7.     Higienis jelek
8.     Kegemukan
9.     Gangguan kemotatik
10.   Sindroma hiper IgE
11.   Carier kronik Staphilococcus Aureus.
12.   Sebagai komplikasi dari dermatitis atopi,. ekscoriasis,
scabies, pedikulosis.
Anatomi Femur
Fisiologi Abses
PATOFISIOLOGI ABSES
PADA DM

Neuropati Sistem Imun Vaskuler

 Motorik Kemampuan Leukosit Micro Vaskuler Macro Vaskuler


 Sensorik Membunuh Bakteri Aterosklerosis Penipisan dinding
 Otonim Vaskuler

Infeksi Penyumbatan
Aliran Darah Aliran Darah

Iskemik Edema

 Abses
 Ulkus
 Ulserasi
Manifestasi Klinis

Timbul atau teraba benjolan pada tahap awal berupa


benjolan kecil, pada stadium lanjut benjolan
bertambah besar, demam, benjolan meningkat,
malaise, nyeri, bengkak, berisi nanah (pus).
kemrahan (rubor),
panas (color),
pembengkakan (tumor),
rasa nyeri (dolor)
dan hilangnya fungsi.
PENATALAKSANAAN
ABSAS PADA DM
Pengobatan Abses pada DM terdiri dari :

OHO
Pengendalian
Diabetes
Insulin

Konservatif:
Penanganan Antibiotik
Abses
Operasi:
Insisi Drainase
Definisi DM
Diabetes mellitus (DM) suatu kelompok
penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kerusakan
sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.
Klasifikasi DM

Klasifikasi diabetes melitus mengalami


perkembangan dan perubahan dari
waktu ke waktu. diabetes diklasifikasikan
berdasarkan (time of onset). Diabetes yang
muncul sejak masa kanak-kanak disebut
“juvenile diabetes”, sedangkan yang baru
muncul setelah seseorang berumur di atas 45
tahun disebut sebagai “adult diabetes”.
PATOFISIOLOGI DM
DM Tipe 1 DM Tipe 2

Infeksi Virus Genetik


Autoimun Gaya Hidup
Genetik

Kerusakan Sell Beta


Pankreas

Resistensi Insulin
Defisiensi Insulin Sekresi Insulin
Absolut Menurun

HIPERGLIKEMIK
GEJALA KLINIS

Pada DM Tipe I dan 2 :


• Poliuria
• Polidipsia,
• Polifagia,
• Penurunan Berat Badan,
• Cepat Merasa Lelah (Fatigue),
• Iritabilitas, Dan
• Pruritus (Gatal-gatal Pada Kulit).
DIAGNOSIS

Kriteria diagnostik DM adalah sebagai berikut :


• Kadar glukosa darah sewaktu (plasma vena) ≥ 200 mg/dl,
atau.
• Kadar glukosa darah puasa (plasma vena) ≥ 126 mg/dl
(puasa berarti tidak ada asupan kalori sejak 10 jam terakhir),
atau.
• kadar glukosa plasma ≥ 200 mg/dl pada 2 jam sesudah
beban glukosa 75 gram pada TTGO.
• Beberapa penelitian mengatakan bahwa hemoglobin A1C
(Hb A1C) merupakan tanda diagnostik DM. meskipun
memang terdapat korelasi
Kesimpulan
• Pasien perempuan usia 37 keluhan nyeri dan bengkak
pada paha sejak -+ 1 bulan yang lalu, bengkak awaalnya
kecil dan semakin membesar serta mengeluarkan nanah,
pasien belum pernah berobat ke pelayanan kesahatan,
pasien hanya berobat dengan menggunakan obat-obatan
tradisional dan di urut, riwayat demam (+) kaki bengkak
(+), DM (+) dan pada pemeriksaan ditemukakan massa
tumor ukuran 10x15 cm tampak hiperemis dengan pus
(+) Nyeri tekan (+) Fluktuatif (+), maka dari anamnesis
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pasien ini
didiagnosa dengan Abses Femur Dextra + DM tipe 2
Pada kasus ini didiagnosa Abses Femur
Dextra + DM tipe 2, maka diberikan terapi
pada diabetes dan dilakukan tindakan Operasi
Insisi drainase pada Abses Femur dan
pemasangan drain vakum dengan tujuan
evakuasi cairan dan meminimalkan dead
space sehingga mempercepat proses
penyembuhan.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai