Tujuan dari analisis butir soal yaitu mengkaji dan menelaah setiap butir soal
agar diperoleh soal yang bermutu untuk digunakan .
Analisis Tes Sumatif
Jenis – Jenis
Kata sumatif berasal dari kata “sum”
Analisis Butir Tes yang berarti “total obtained by adding
together items, numbers or amounts”.
tes sumatif diselenggarakan untuk
mengetahui hasil pengajaran secara
keseluruhan.
Aspek Butir Soal Buatan Guru Hasil Ujian Akhir Semester
Hasmiah. (2018). Makkasar. Analisis Butir Soal Buatan Guru Mata Pelajaran Biologi
Pada Semester Ganjil Kelas Xi Sma Negeri 8 Takalar Tahun Ajaran 2017/2018
Aspek Butir Soal Buatan Guru Hasil Ujian Akhir
Semester
Hasmiah. (2018). Makkasar. Analisis Butir Soal Buatan Guru Mata Pelajaran Biologi
Pada Semester Ganjil Kelas Xi Sma Negeri 8 Takalar Tahun Ajaran 2017/2018
Aspek Konstrak
Hasmiah. (2018). Makkasar. Analisis Butir Soal Buatan Guru Mata Pelajaran Biologi
Pada Semester Ganjil Kelas Xi Sma Negeri 8 Takalar Tahun Ajaran 2017/2018
Teknik kultur jaringan memiliki manfaat,kecuali.....
a. Mendapatkan tanaman yang berbuah besar
b. Mempertahankan keaslian sifat-sifat tanaman
c. Melestarikan jenis tanaman yang hampir punah
d. Mendapatkan tanaman yang bebas dari kuman dan penyakit
e. Menghasilkan tanaman yang melimpah dalam waktu singkat
Contoh soal berdasarkan Aspek Konstrak
Hasmiah. (2018). Makkasar. Analisis Butir Soal Buatan Guru Mata Pelajaran Biologi
Pada Semester Ganjil Kelas Xi Sma Negeri 8 Takalar Tahun Ajaran 2017/2018
Tingkat Reliabilitas Butir Soal
Hasmiah. (2018). Makkasar. Analisis Butir Soal Buatan Guru Mata Pelajaran Biologi
Pada Semester Ganjil Kelas Xi Sma Negeri 8 Takalar Tahun Ajaran 2017/2018
Daya Pembeda Butir Soal
Berdasarkan hasil analisis daya pembeda menunjukkan bahwa daya pembeda dengan
persentase tertinggi pada kategori “baik” dengan persentase 35%. Hal ini berarti bahwa
sebanyak 14 butir soal telah dapat membedakan kemampuan siswa dengan baik.
Terdapat 11 butir soal yang berada pada kategori “baik sekali” dengan persentase
27,5%. 6 butir soal pada kategori “cukup” dengan persentase 15%, 7 butir soal
persentase 17,5% pada kategori lemah, dan 2 butir soal dengan persentase 5% tidak
memiliki daya pembeda.
Sehingga sebagian besar memiliki kategori yang baik dan baik sekali,hal ini
menunjukkan meski tidak seluruhnya tepat namun sebagian besar mampu
membedakan kemampuan siswa.
Hasmiah. (2018). Makkasar. Analisis Butir Soal Buatan Guru Mata Pelajaran Biologi
Pada Semester Ganjil Kelas Xi Sma Negeri 8 Takalar Tahun Ajaran 2017/2018
Tingkat Kesukaran Butir Soal
Hasmiah. (2018). Makkasar. Analisis Butir Soal Buatan Guru Mata Pelajaran Biologi
Pada Semester Ganjil Kelas Xi Sma Negeri 8 Takalar Tahun Ajaran 2017/2018
Analisis Tes Diagnostik
Dalam dunia pendidikan proses diagnosis dilakukan oleh seorang guru terhadap
siswa yang memiliki gejala- gejala atau mengalami kesalahan dalam memahami
suatu konsep pembelajaran, yang nantinya setelah didiagnosa sang guru akan
memberikan tindak lanjut yang tepat sehingga proses pembelajaran mampu
dimaksimalkan dan mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Analisis Validitas Instrumen
Instrumen tes diagnostik dianalisis dengan menggunakan metode Content
Validaty Ratio (CVR) dan Content Validaty Index (CVI). Analisis ini
dilakukan berdasarkan hasil validasi instrumen dari kedua validator,
meliputi validasi materi, konstruksi, bahasa, dan petunjuk pengerjaan soal
Hasil dari analisis validitas instrumen tes diagnostik pilihan ganda beralasan
sebagai menunjukkan bahwa 30 butir soal yang telah dinilai oleh validator
telah menunjukkan bahwa butir-butir tersebut dapat digunakan.
Berdasarkan hasil CVR maka dihasilkan nilai CVI yang merupakan rata-
rata CVR semua item sebesar 1 sehingga 30 butir soal tersebut termasuk
kategori sangat sesuai.
Analisis Kepraktisan
Instrumen
Butir-butir soal tes dapat dikatakan baik apabila butir-butir tes tersebut
memiliki tingkat kesukaran pada interval 0,31-0,70, hal ini
menunjukkan bahwa butir-butir soal tidak terlalu sulit dan tidak terlalu
mudah. Berdasarkan hasil pekerjaan siswa maka dapat dihitung tingkat
kesukaran tes berdasarkan hasil uji lapangan menunjukkan bahwa dari
30 butir soal, sebagian besar berada pada kategori sedang karena dapat
dilihat bahwa sebanyak 19 butir atau 63,3% soal berada pada kategori
ini
Analisis Penilaian
Portofolio
Uji Hipotesis Penelitian
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan terhadap data N-Gain kelas X MIA 1
sebagai kelas eksperimen, dan N-Gain kelas X MIA 3 sebagai kelas
kontrol.Untuk pengujian normalitas digunakan uji Liliefors.Dari hasil
uji normalitas diatas didapat nilai t hitung sebesar 0,05 dan lebih kecil
dari t tabel pada jumlah sampel 62 dan α 5% yaitu 0,102 sehingga dapat
dinyatakan 1,05< 0,102 data berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas menggunakan program SPSS 17, yaitu
dengan membandingkan nilai N-Gain kelas eksperimen yaitu kelas X
MIA 1dengan kelas kontrol yaitu kelas X MIA 3. Hasil perhitungan uji
homogenitas disajikan dalam lampiran. Dari hasil uji homogenitas
didapatkan bahwa nilai F hitung sebesar 0,004 dan lebih kecil dari F
tabel pada df1 dan df2 yaitu sebesar 3,96 sehingga dapat ditulis 0,004<
3,96 sehingga dapat dinyatakan bahwa data tersebut homogen.
Fenty Nurahma Imansari. (2017). Lampung. Pengaruh Asesmen Portofolio Terhadap Peningkatan Aktivitas
Belajar Dan Penguasaan Konsep Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Biologi Di Sman 9 Bandar Lampung
3. Uji t-Independent
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan diketahui t-hitung<t tabel
yaitu 0,004<1,665 sehingga H0 diterima atau hipotesis penelitian
diterima, artinya asesmen portofolio berpengaruh terhadap peningkatan
aktivitas belajar dan penguasaan konsep bIologi siswa.
MERCURY
4. Uji Regresi Linear Sederhana
VENUS
Uji regresi biasanya digunakan untuk melihat korelasi atai hubungan.
Korelasiplanet
It’s the closest tersebutto
dapat dilihat dari outputIt’s
perhitungan menggunakan
the closest planet to
the Sun and SPSSthe17,smallest
korelasi tersebut dilambangkanthe dengan
SunR.and
Adapun nilai dari R
the smallest
yang menyatakan besarnya korelasi antara asesmen portofolio dengan
one in the Solar System one in the Solar System
aktivitas belajar dan penguasaan konsep sebesar 0,407 menunjukan
—it’s onlyderajat
a bit larger
hubunganthan
yang tinggi. —it’s only a bit larger than
the Moon the Moon
Berikut adalah rata-rata persentase aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa selama
dua kali pertemuan.
Emilia Darti. (2018). Jambi. Analisis Pelaksanaan Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Penilaian
Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMAN 4 Pengabuan Kecamatan Senyerang Kabupaten Tanjung
Jabung Barat
Analisis Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Penilaian
Berdasarkan Kurikulum 2013
Wawancara dengan siswa/i dengan nama NK, RE dan IR. Bahwa Ibu PW
melakukan penilaian dengan cara sangat adil kepada siswa/i di sekolah
tersebut karena dengan cara adil mereka akan mudah dalam mendapatkan
nilai. Dan mencapai standar penilaian mencapai nilai KKM di sekolah
tersebut.
Wawancara dengan siswa/i dengan nama NK, RE dan IR. Ibu PW sering
memberikan ulangan terhadap mereka karena dengan cara ulangan Ibu PW
akan mudah untuk mengukur kemampuan dan pencapaian Kompetensi
siswa/inya secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran untuk memantau
kemajuan dan perbaikan hasil belajar siswa/inya.
Emilia Darti. (2018). Jambi. Analisis Pelaksanaan Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Penilaian
Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMAN 4 Pengabuan Kecamatan Senyerang Kabupaten Tanjung
Jabung Barat
Analisis Teman Sejawat
Pembahasan Validasi dan Revisi Produk
Putri Nopita Sari. (2019). Jambi. Desain Instrument Peer Assessment Untuk Penilaian
Kinerja Siswa Sekolah Menengah Atas
Uji Kepraktikalitas
• Dilakukan untuk mengetahui kepraktisan bahan ajar instrumen peer assesment materi sistem
respirasi pada manusia
• Secara umum instrument peer assesment pada materi sistem respirasi pada manusia dinyatakan
layak pakai karena didapat dari hasil analisis data yang dinilai oleh guru mata pelajaran biologi
terkategori praktis dengan nilai 3, sedangkan hasil analisis yang dilakukan oleh sebagian siswa-
siswi kelas XI MIPA terhadap bahan ajar berbentuk instrumen dikategorikan praktis dengan
nilai 3,48 dan hasil analisis seluruh siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 10 dikategorikan sangat
praktis dengan nilai 3,53.
• Dari deskripsi dan analisa data berdasarkan hasil observasi,wawancara, validator, siswa =
praktis,maka penilaian ahli dan praktis menunjukkan bahwa instrumen peer assessment dapat
dikembangkan dan berlangsung dalam pratikum (Fanny, Jurnal Biologi dan Sains, Vol. 4, No.
12).
• Disimpulkan bahwa praktikalitas suatu instrumen sudah valid
Putri Nopita Sari. (2019). Jambi. Desain Instrument Peer Assessment Untuk Penilaian
Kinerja Siswa Sekolah Menengah Atas
Uji Efektivitas
• Dilakukan untuk mengetahui keefektifan bahan instrumen biologi berbasis Peer Assesment
pada Materi sistem respirasi pada manusia.
• berdasarkan analisis data maka instrumen biologi berbasis peer assessment pada materi sistem
respirasi dapat dikategorikan sangat efektif dengan nilai persentase 83,51%.
• Berdasarkan hasil respon guru dan nilai pratikum peserta didik tersebut maka dikatakan bahwa
instrumen peer assesment dalam kegiatan pratikum yang dikembangkan efektif untuk
digunakan( Lestari, Jurnal Pengembangan, Vol. 1, No. 22).
• Dapat disimpulkan efektivitas instrumen peer assessment ini sangat membantu dalam
pelaksanakan pratikum.
Putri Nopita Sari. (2019). Jambi. Desain Instrument Peer Assessment Untuk Penilaian
Kinerja Siswa Sekolah Menengah Atas
Kesimpulan
Analisis butir soal tes dan non tes dapat membantu guru dalam
mengevaluasi hasil belajar siswa dikelas. Terdapat beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam menganalisis soal tes yaitu aspek
validitas, reliabilitas, kepraktitas, kesukaran, daya pembeda dan
tingkat pemahaman siswa, sedangkan menganalisis non tes juga
ada beberapa hal-hal yang harus diperhatikan seperti penilaian
unjuk kerja atau performance, penilaian proyek atau produk,
penilaian portofolio, dan penilaian sikap.
Thank You!
Do you have any questions?