Anda di halaman 1dari 31

Kelompok 6

Analisis Butir Tes dan Non Tes


Didin Amaludin 1801125061
Salsabila 1801125052
Novita Yuli Astuti 1801125036
Rizka Damayanti 1801125014
Siti Lestari 1801125026
Analisis Butir Tes
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengukur suatu aspek
tertentu yang biasanya berisi pertanyaan yang harus dijawab atau tanggapi

Sedangkan kegiatan analisis merupakan penyelidikan terhadap suatu peristiwa


untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya

Tujuan dari analisis butir soal yaitu mengkaji dan menelaah setiap butir soal
agar diperoleh soal yang bermutu untuk digunakan .
Analisis Tes Sumatif
Jenis – Jenis
Kata sumatif berasal dari kata “sum”
Analisis Butir Tes yang berarti “total obtained by adding
together items, numbers or amounts”.
tes sumatif diselenggarakan untuk
mengetahui hasil pengajaran secara
keseluruhan.
Aspek Butir Soal Buatan Guru Hasil Ujian Akhir Semester

Berdasarkan analisis aspek butir soal ini menunjukan bahwa


keseluruhan butir soal yang dianalisis dominan tidak sesuai dengan
indikator dimana 2 butir soal yang sesuai dan 38 butir soal tidak sesuai
dengan indikator.

Berdasarkan kualitas aspek tes menunjukan bahwa butir soal ini


tergolong sedang karena memiliki kesesuaian telaah soal 68,33% dengan
jumlah soal yang sesuai sekitar 27 soal.

Menurut Arikunto (2009),sebuah tes dikatakan memiliki aspek isi


apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi
atau isi pelajaran yang diberikan

Hasmiah. (2018). Makkasar. Analisis Butir Soal Buatan Guru Mata Pelajaran Biologi
Pada Semester Ganjil Kelas Xi Sma Negeri 8 Takalar Tahun Ajaran 2017/2018
Aspek Butir Soal Buatan Guru Hasil Ujian Akhir
Semester

Jika seseorang memiliki aglutinin α dan β pada plasma darahnya,maka


yang bisa menjadi donornya adalah seseorang yang bergolongan darah......
a. A
b. B
c. O
d. AB
e. A dan B
Soal yang tidak sesuai dengan indikator Soal yang telah direvisis

Hasmiah. (2018). Makkasar. Analisis Butir Soal Buatan Guru Mata Pelajaran Biologi
Pada Semester Ganjil Kelas Xi Sma Negeri 8 Takalar Tahun Ajaran 2017/2018
Aspek Konstrak

Berdasrakan hasil analisis konstrak menunjukkan bahwa dari


keseluruhan butir soal yang dianalisis masih terdapat beberapa
butir soal yang perlu diperbaiki,terdapat 28 butir soal dengan
persentase 70% dan 12 butir soal dengan persentase 30% tidak
sesuai yakni butir soal nomor 1,2,3,5,6,23,26,27,32,34,36 dan 37.

Beberapa indikator pada aspek konstrak telah terpenuhi oleh


seluruh butir soal yang disusun oleh guru yakni tidak ada butir soal
yang bergantung pada jawaban soal sebelumnya. Butir soal yang
bergantung pada jawaban soal sebelumnya menyebabkan siswa
tidak dapat menjawab soal pertama tidak dapat menjawab dengan
benar soal berikutnya.

Hasmiah. (2018). Makkasar. Analisis Butir Soal Buatan Guru Mata Pelajaran Biologi
Pada Semester Ganjil Kelas Xi Sma Negeri 8 Takalar Tahun Ajaran 2017/2018
Teknik kultur jaringan memiliki manfaat,kecuali.....
a. Mendapatkan tanaman yang berbuah besar
b. Mempertahankan keaslian sifat-sifat tanaman
c. Melestarikan jenis tanaman yang hampir punah
d. Mendapatkan tanaman yang bebas dari kuman dan penyakit
e. Menghasilkan tanaman yang melimpah dalam waktu singkat
Contoh soal berdasarkan Aspek Konstrak

soal yang perlu direvisi

Hasmiah. (2018). Makkasar. Analisis Butir Soal Buatan Guru Mata Pelajaran Biologi
Pada Semester Ganjil Kelas Xi Sma Negeri 8 Takalar Tahun Ajaran 2017/2018
Tingkat Reliabilitas Butir Soal

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi reliabilitas suatu tes diantaranya


jumlah peserta tes,jumlah butir soal dan panjang tes. Menurut Arikunto (2009),
tes yang dicobakan pada kelompok yang terdiri dari banyak siswa akan
mencerminkan keragaman hasil yang menggambarkan besar kecilnya
reliabilitas tes.
Berdasarkan tingkat reliabilitas butir soal tersebut menunjukkan bahwa butir
soal tersebut telah reliabel karena besar koefisien 0,79 sehingga termasuk
kategori reliabilitas tinggi yang artinya soal tersebut memiliki keajegan dan
ketetapan yang baik.

Hasmiah. (2018). Makkasar. Analisis Butir Soal Buatan Guru Mata Pelajaran Biologi
Pada Semester Ganjil Kelas Xi Sma Negeri 8 Takalar Tahun Ajaran 2017/2018
Daya Pembeda Butir Soal
Berdasarkan hasil analisis daya pembeda menunjukkan bahwa daya pembeda dengan
persentase tertinggi pada kategori “baik” dengan persentase 35%. Hal ini berarti bahwa
sebanyak 14 butir soal telah dapat membedakan kemampuan siswa dengan baik.
Terdapat 11 butir soal yang berada pada kategori “baik sekali” dengan persentase
27,5%. 6 butir soal pada kategori “cukup” dengan persentase 15%, 7 butir soal
persentase 17,5% pada kategori lemah, dan 2 butir soal dengan persentase 5% tidak
memiliki daya pembeda.
Sehingga sebagian besar memiliki kategori yang baik dan baik sekali,hal ini
menunjukkan meski tidak seluruhnya tepat namun sebagian besar mampu
membedakan kemampuan siswa.

Hasmiah. (2018). Makkasar. Analisis Butir Soal Buatan Guru Mata Pelajaran Biologi
Pada Semester Ganjil Kelas Xi Sma Negeri 8 Takalar Tahun Ajaran 2017/2018
Tingkat Kesukaran Butir Soal

Berdasarkan tingkat analisis kesukaran


butir soal tersebut menunjukkan bahwa
butir soal yang masuk kategori
cukup/sedang berjumlah 21 butir soal
dengan persentase 52,5% dan 19 butir soal
dengan persentase 47,5% pada kategori
mudah serta tidak ada soal kategori sukar

Hasmiah. (2018). Makkasar. Analisis Butir Soal Buatan Guru Mata Pelajaran Biologi
Pada Semester Ganjil Kelas Xi Sma Negeri 8 Takalar Tahun Ajaran 2017/2018
Analisis Tes Diagnostik
Dalam dunia pendidikan proses diagnosis dilakukan oleh seorang guru terhadap
siswa yang memiliki gejala- gejala atau mengalami kesalahan dalam memahami
suatu konsep pembelajaran, yang nantinya setelah didiagnosa sang guru akan
memberikan tindak lanjut yang tepat sehingga proses pembelajaran mampu
dimaksimalkan dan mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Analisis Validitas Instrumen
Instrumen tes diagnostik dianalisis dengan menggunakan metode Content
Validaty Ratio (CVR) dan Content Validaty Index (CVI). Analisis ini
dilakukan berdasarkan hasil validasi instrumen dari kedua validator,
meliputi validasi materi, konstruksi, bahasa, dan petunjuk pengerjaan soal
Hasil dari analisis validitas instrumen tes diagnostik pilihan ganda beralasan
sebagai menunjukkan bahwa 30 butir soal yang telah dinilai oleh validator
telah menunjukkan bahwa butir-butir tersebut dapat digunakan.
Berdasarkan hasil CVR maka dihasilkan nilai CVI yang merupakan rata-
rata CVR semua item sebesar 1 sehingga 30 butir soal tersebut termasuk
kategori sangat sesuai.
Analisis Kepraktisan
Instrumen

Angket keterlaksanaan instrumen


digunakan untuk melihat kepraktisan
instrumen tes diagnostik pilihan ganda
beralasan yang dikembangkan. Angket
keterlaksanaan ini diberikan kepada guru
mata pelajaran IPA/Biologi
Analisis Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas dilakukan berdasarkan hasil uji coba lapangan (fild


test) yang melibatkan siswa kelas VII MTs Madani Alauddin
kabupaten Gowa. Jumlah siswa dikelas tersebut adalah 34 orang
siswa. Berdasarkan hasil pekerjaan siswa maka dapat dihitung
tingkat reliabilitas tes,berdasarkan analisis data pada program
Microsoft excel menggunakan metode Cronbach’s Alpha realibilitas
tes yang diperoleh adalah 0.742536 dengan interpretasi reliablitas
tinggi. Sehingga berdasarkan analisis tersebut, maka tidak ada
revisi instrumen tes menurut uji reliabilitas serta instrumen tes
diagnostik pilihan ganda beralasan dapat dipercaya (reliabel) untuk
digunakan dalam mengidentifikasi tingkat pemahaman konsep
siswa artinya bila tes ini diujikan berulang kali akan memberikan
hasil yang sama atau serupa

Nurhalisa Nai. (2019). Makkasar. Pengembangan Instrumen Tes Diagnostik Pilihan


Ganda Beralasan Pada Materi Biologi Kelas Vii Mts Madani Alauddin Kabupaten Gowa.
Tingkat Kesukaran Instrumen

Butir-butir soal tes dapat dikatakan baik apabila butir-butir tes tersebut
memiliki tingkat kesukaran pada interval 0,31-0,70, hal ini
menunjukkan bahwa butir-butir soal tidak terlalu sulit dan tidak terlalu
mudah. Berdasarkan hasil pekerjaan siswa maka dapat dihitung tingkat
kesukaran tes berdasarkan hasil uji lapangan menunjukkan bahwa dari
30 butir soal, sebagian besar berada pada kategori sedang karena dapat
dilihat bahwa sebanyak 19 butir atau 63,3% soal berada pada kategori
ini

Nurhalisa Nai. (2019). Makkasar. Pengembangan Instrumen Tes Diagnostik Pilihan


Ganda Beralasan Pada Materi Biologi Kelas Vii Mts Madani Alauddin Kabupaten Gowa.
Daya Pembeda Instrumen

Butir-butir soal pada instrumen tes dapat dikatakan


baik apabila butir-butir tes tersebut memiliki daya
pembeda sebesar 0,20 yang menunjukkan bahwa butir-
butir soal memiliki daya pembeda minimal cukup.
Daya pembeda item tes yang dikembangkan diperoleh
dari data hasil pekerjaan siswa pada uji coba lapangan
(field test).

Nurhalisa Nai. (2019). Makkasar. Pengembangan Instrumen Tes Diagnostik Pilihan


Ganda Beralasan Pada Materi Biologi Kelas Vii Mts Madani Alauddin Kabupaten Gowa.
Analisis Data Tingkat Pemahaman Siswa

Hal ini dapat dilihat dari jumlah jawaban benar yang


diperoleh masingmasing siswa. Jumlah soal yang
dijawab benar oleh siswa paling rendah sebanyak 12
soal dengan persentase mencapai 20. Sedangkan
jumlah soal yang dijawab benar oleh siswa paling
tinggi mencapai skor 45 dengan persentase mencapai
75%. Siswa yang mendapatkan jumlah jawaban benar
terendah belum dapat dikatakan bahwa mereka tidak
memahami konsep klasifikasi makhluk hidup yang
diujikan, begitu juga siswa yang mendapat jumlah
jawaban benar tertinggi belum dapat dikatakan
memahami konsep, karenanya perlu dilihat apakah
alasan yang mereka tulis pada setiap jawaban benar
atau salah.
Nurhalisa Nai. (2019). Makkasar. Pengembangan Instrumen Tes Diagnostik Pilihan
Ganda Beralasan Pada Materi Biologi Kelas Vii Mts Madani Alauddin Kabupaten Gowa.
Alat penilaian yang tergolong teknik non-tes antara lain :
1. Kuesioner/angket
2. Wawancara (interview)
3. Daftar cocok (check-listen)
4. Pengamatan/observasi
5. Penugasan
6. Portofolio
7. Jurnal
8. Inventori
9. Penilaian diri (self-assessment)

Analisis Butir Non


Tes
Asesmen portofolio merupakan penilaian berbasis kelas terhadap
sekumpulan karya siswa yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi
yang diambil selama proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu,
digunakan oleh guru dan siswa untuk memantau perkembangan pengetahuan,
keterampilan dan sikap siswa dalam mata pelajaran tertentu

Analisis Penilaian
Portofolio
Uji Hipotesis Penelitian
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan terhadap data N-Gain kelas X MIA 1
sebagai kelas eksperimen, dan N-Gain kelas X MIA 3 sebagai kelas
kontrol.Untuk pengujian normalitas digunakan uji Liliefors.Dari hasil
uji normalitas diatas didapat nilai t hitung sebesar 0,05 dan lebih kecil
dari t tabel pada jumlah sampel 62 dan α 5% yaitu 0,102 sehingga dapat
dinyatakan 1,05< 0,102 data berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas menggunakan program SPSS 17, yaitu
dengan membandingkan nilai N-Gain kelas eksperimen yaitu kelas X
MIA 1dengan kelas kontrol yaitu kelas X MIA 3. Hasil perhitungan uji
homogenitas disajikan dalam lampiran. Dari hasil uji homogenitas
didapatkan bahwa nilai F hitung sebesar 0,004 dan lebih kecil dari F
tabel pada df1 dan df2 yaitu sebesar 3,96 sehingga dapat ditulis 0,004<
3,96 sehingga dapat dinyatakan bahwa data tersebut homogen.
Fenty Nurahma Imansari. (2017). Lampung. Pengaruh Asesmen Portofolio Terhadap Peningkatan Aktivitas
Belajar Dan Penguasaan Konsep Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Biologi Di Sman 9 Bandar Lampung
3. Uji t-Independent
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan diketahui t-hitung<t tabel
yaitu 0,004<1,665 sehingga H0 diterima atau hipotesis penelitian
diterima, artinya asesmen portofolio berpengaruh terhadap peningkatan
aktivitas belajar dan penguasaan konsep bIologi siswa.

MERCURY
4. Uji Regresi Linear Sederhana
VENUS
Uji regresi biasanya digunakan untuk melihat korelasi atai hubungan.
Korelasiplanet
It’s the closest tersebutto
dapat dilihat dari outputIt’s
perhitungan menggunakan
the closest planet to
the Sun and SPSSthe17,smallest
korelasi tersebut dilambangkanthe dengan
SunR.and
Adapun nilai dari R
the smallest
yang menyatakan besarnya korelasi antara asesmen portofolio dengan
one in the Solar System one in the Solar System
aktivitas belajar dan penguasaan konsep sebesar 0,407 menunjukan
—it’s onlyderajat
a bit larger
hubunganthan
yang tinggi. —it’s only a bit larger than
the Moon the Moon

Fenty Nurahma Imansari. (2017). Lampung. Pengaruh Asesmen Portofolio Terhadap


Peningkatan Aktivitas Belajar Dan Penguasaan Konsep Siswa Kelas X Pada Mata
Pelajaran Biologi Di Sman 9 Bandar Lampung
Observasi Aktivitas Siswa

Berikut adalah rata-rata persentase aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa selama
dua kali pertemuan.

Fenty Nurahma Imansari. (2017). Lampung. Pengaruh Asesmen Portofolio Terhadap


Peningkatan Aktivitas Belajar Dan Penguasaan Konsep Siswa Kelas X Pada Mata
Pelajaran Biologi Di Sman 9 Bandar Lampung
Analisis Wawancara
Pembahasan dari Analisis Wawancara
penelitian menggunakan teknik wawancara yang berisi tentang informasi yang ingin
digunakan untuk mengambil hasil dari tiap wawancara yang akan di ajukan pada guru
bidang studi dan siswa sebagaimana dalam konteks wawancara, dokumentasi dan
observasi
Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar
Hasil Wawancara Guru Bidang Biologi
Standar penilaian yang dilakukan oleh Ibu PW tersebut dalam prinsip penilaian menggunakan prinsip penilaian
dengan prinsip adil.
Menggunakan ulangan untuk menentukan keberhasilan siswa/i menggunakan bentuk ulangan guru
Biologi di SMA Negeri 4 Pengabuan sejauh ini ingin memperbaiki proses pembelajaran di kelas yang biasanya
siswa yang kurang terarah akan dijadikan terarah karena guru PW telah menggunakan rancangan pelaksanaan
pembelajaran (RPP) juga untuk membantu dia untuk memudahkan Ibu PW dalam pembelajaran dan untuk mencapai
hasil dalam penilaian pengetahuan.
Ibu PW melaksanakan penilaian kompetensi sikap sesuai dengan karakteristik Kompetensi Dasar (KD) setiap mata
pelajaran yang diampu oleh Ibu PW dan dibuktikan dengan membandingkan KD untuk setiap mata pelajaran dengan
dokumen penilaian kompetensi sikap yang digunakan oleh Ibu PW berupa RPP.
Ibu PW melakukan penilaian dengan cara observasi
Ibu PW di SMA Negeri 4 Pengabuan telah mengambil penilaian kompetensi pengetahuan dengan menggunakan cara
menggunakan tes tertulis
dll Emilia Darti. (2018). Jambi. Analisis Pelaksanaan Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Penilaian
Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMAN 4 Pengabuan Kecamatan Senyerang Kabupaten Tanjung
Jabung Barat
Analisis Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Penilaian
Berdasarkan Kurikulum 2013

Analisis hasil wawancara dengan guru bidang studi biologi

Melakukan penilaian itu dengan prinsip penilaian dengan cara adil.


Melaksanakan penilaian kompetensi keterampilan dengan menggunakan tes praktik.
melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa dengan cara menyusun kisi-kisi soal ujian.
Melaksanakan penilaian kompetensi pengetahuan dengan cara menggunakan tes tertulis.
melaksanakan penilaian kompetensi keterampilan sesuai dengan karakteristik Kompetensi Dasar

Emilia Darti. (2018). Jambi. Analisis Pelaksanaan Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Penilaian
Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMAN 4 Pengabuan Kecamatan Senyerang Kabupaten Tanjung
Jabung Barat
Analisis Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Penilaian
Berdasarkan Kurikulum 2013

Analisis hasil wawancara dengan siswa

Wawancara dengan siswa/i dengan nama NK, RE dan IR. Bahwa Ibu PW
melakukan penilaian dengan cara sangat adil kepada siswa/i di sekolah
tersebut karena dengan cara adil mereka akan mudah dalam mendapatkan
nilai. Dan mencapai standar penilaian mencapai nilai KKM di sekolah
tersebut.
Wawancara dengan siswa/i dengan nama NK, RE dan IR. Ibu PW sering
memberikan ulangan terhadap mereka karena dengan cara ulangan Ibu PW
akan mudah untuk mengukur kemampuan dan pencapaian Kompetensi
siswa/inya secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran untuk memantau
kemajuan dan perbaikan hasil belajar siswa/inya.

Emilia Darti. (2018). Jambi. Analisis Pelaksanaan Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Penilaian
Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMAN 4 Pengabuan Kecamatan Senyerang Kabupaten Tanjung
Jabung Barat
Analisis Teman Sejawat
Pembahasan Validasi dan Revisi Produk

• Dilakukan oleh ahli materi,desain,dan bahasa


• Tujuannya untuk mengetahui kelayakan instrumen berdasarkan pemikiran rasional, belum berdasarkan fakta
dilapangan
• Para dosen ahli mengisi angket yang berisi 4 pilihan jawaban :
1. Kategori sangat baik dengan skor 4
2.Kategori baik dengan skor 3
3.Kategori kurang baik dengan skor 2
4.Kategori sangat kurang baik dengan skor 1
• Berdasarkan hasil validasi maka secara umum bahan ajar instrumen peer assesment (instrumen penilaian oleh
kinerja oleh teman sebaya), pada materi sistem respirasi terkategori valid dengan nilai 84,8%
• Setelah dilakukan dilakukan revisi, validator memberikan penilaiannya dari tiga aspek penilaian,yakni aspek isi,
konstruk dan bahasa. Masing-masing nilai yang diperoleh dari masing-masing aspek berturut-turut adalah 3,6, 3,5,
dan 3,5.
• Berdasarkan nilai rata-rata dari ketiga aspek tersebut diperoleh nilai akhir untuk kevalidan instrumen yakni rata-rata
3,53. melihat tabel kriteria kevalidan,maka instrumen penilaian kinerja teknik peer assesment berada pada kriteria
nilai kevalidan 3,25 ≤ M ≤4 dengan kategori sangat valid

Putri Nopita Sari. (2019). Jambi. Desain Instrument Peer Assessment Untuk Penilaian
Kinerja Siswa Sekolah Menengah Atas
Uji Kepraktikalitas
• Dilakukan untuk mengetahui kepraktisan bahan ajar instrumen peer assesment materi sistem
respirasi pada manusia
• Secara umum instrument peer assesment pada materi sistem respirasi pada manusia dinyatakan
layak pakai karena didapat dari hasil analisis data yang dinilai oleh guru mata pelajaran biologi
terkategori praktis dengan nilai 3, sedangkan hasil analisis yang dilakukan oleh sebagian siswa-
siswi kelas XI MIPA terhadap bahan ajar berbentuk instrumen dikategorikan praktis dengan
nilai 3,48 dan hasil analisis seluruh siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 10 dikategorikan sangat
praktis dengan nilai 3,53.
• Dari deskripsi dan analisa data berdasarkan hasil observasi,wawancara, validator, siswa =
praktis,maka penilaian ahli dan praktis menunjukkan bahwa instrumen peer assessment dapat
dikembangkan dan berlangsung dalam pratikum (Fanny, Jurnal Biologi dan Sains, Vol. 4, No.
12).
• Disimpulkan bahwa praktikalitas suatu instrumen sudah valid

Putri Nopita Sari. (2019). Jambi. Desain Instrument Peer Assessment Untuk Penilaian
Kinerja Siswa Sekolah Menengah Atas
Uji Efektivitas
• Dilakukan untuk mengetahui keefektifan bahan instrumen biologi berbasis Peer Assesment
pada Materi sistem respirasi pada manusia.
• berdasarkan analisis data maka instrumen biologi berbasis peer assessment pada materi sistem
respirasi dapat dikategorikan sangat efektif dengan nilai persentase 83,51%.
• Berdasarkan hasil respon guru dan nilai pratikum peserta didik tersebut maka dikatakan bahwa
instrumen peer assesment dalam kegiatan pratikum yang dikembangkan efektif untuk
digunakan( Lestari, Jurnal Pengembangan, Vol. 1, No. 22).
• Dapat disimpulkan efektivitas instrumen peer assessment ini sangat membantu dalam
pelaksanakan pratikum.

Putri Nopita Sari. (2019). Jambi. Desain Instrument Peer Assessment Untuk Penilaian
Kinerja Siswa Sekolah Menengah Atas
Kesimpulan
Analisis butir soal tes dan non tes dapat membantu guru dalam
mengevaluasi hasil belajar siswa dikelas. Terdapat beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam menganalisis soal tes yaitu aspek
validitas, reliabilitas, kepraktitas, kesukaran, daya pembeda dan
tingkat pemahaman siswa, sedangkan menganalisis non tes juga
ada beberapa hal-hal yang harus diperhatikan seperti penilaian
unjuk kerja atau performance, penilaian proyek atau produk,
penilaian portofolio, dan penilaian sikap.
Thank You!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by ​Slidesgo​,


including icons by Flaticon​, infographics & images by ​Freepik

Anda mungkin juga menyukai