Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN ON THE JOB TRAINING (OJT)

JUDUL RPK

“PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA


MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN BERVARIASI
(BERAGAM) MELALUI IN HOUSE TRAINING
DI SMK NEGERI 1 RAMBAH”

Disusun Oleh :
JAILANI, M.Kom
LAPORAN ON THE JOB TRAINING (OJT)

TUJUAN RPK :

1. Meningkatkan kompetensi kepribadian, Manajerial, Kewirausahaan, Supervisi dan


Sosial calon kepala sekolah.
2. Untuk meningkatkan kemampuan calon kepala sekolah dalam Peningkatan Motivasi
Belajar siswa menggunakan metode pembelajaran bervariasi (beragam).
3. Meningkatkan kompetensi Calon Kepala Sekolah dalam mengkaji 10 kajian
manajerial.
4. Meningkatkan AKPK terendah di sekolah magang 2
5. Menyusun laporan portofolio OJT calon kepala sekolah.
LAPORAN ON THE JOB TRAINING (OJT)

Persiapan Kegiatan Siklus 1

Dari laporan EDS tersebut penulis melakukan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK Diawali
dengan berdiskusi dengan kepala sekolah mengenai pentingnya melakukan peningkatan
motivasi belajar siswa di dalam pembelajaran di kelas , karena pada akhir-akhir ini banyak
sekali siswa yang kurang bersemangat atau kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran
di kelas.

Pelaksanaan

Dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2020. Pelaksanaan diawali


dengan penyampaian materi secara umum, Teori Motivasi, Motivasi
dan Aktivitas dalam belajar, Motivasi dalam belajar, Strategi
membangkitkan Motivasi dan Penerapanan Metode Pembelajaran.
LAPORAN ON THE JOB TRAINING (OJT)
TABEL MONEV SIKLUS 1

No Jenis Monev Presentase Refleksi Siklus 1


Berdasarakan hasil monev Dari 20 peserta IHT yang hadir mengisi Instrumen yang dibagikan
Monitoring
mulai dari persiapan sampai dengan pelaksanan yang total indikator keterlaksanan sebanyak 21
1 Keterlaksanaan Kegiatan 100 %
semua peserta menjawab "YA", sehingga keterlaksanan kegiatan RPK terlaksana dengan Baik
RPK
sesuai jadwal.

Berdasarkan hasil monev instrumen yang dibagikan kepada 20 peserta IHT, 16 peserta IHT
Evaluasi peningkatan
memperoleh Nilai diatas 90 % dengan Kategori "Sangat Baik (A)" dan 4 orang peserta IHT
2 kompetensi CKS 92,13%
memperolehnilai dibawah 80 % dengan kategori "Baik" (B). Sebagai tindak lanjut ke 4 peserta
berdasarkan hasil AKPK
IHT tersebut akan diberikan pendampingan untuk perbaikan pada Siklius 2.

Berdasarkan hasil monev instrumen yang dibagikan kepada 20 peserta IHT, 14 peserta IHT
Evaluasi hasil kegiatan memperoleh Nilai diatas 87, 50 % dengan Kategori "Sangat Baik (A)" dan 6 orang peserta IHT
3 88,23%
RPK memperolehnilai dibawah 85,42 % dengan kategori "Baik" (B). Sebagai tindak lanjut ke 6
peserta IHT tersebut akan diberikan pendampingan untuk perbaikan pada Siklius 2.

Berdasarkan hasil monev instrumen yang dibagikan kepada 15 peserta didik, 12 peserta didik
memperoleh Nilai diatas 87, 50 % dengan Kategori "Sangat Baik (A)" dan 3 peserta didik
Evaluasi Peningkatan
4 92,36% memperoleh nilai dibawah 83,33 % dengan kategori "Baik" (B). Sebagai tindak lanjut ke 6
motivasi belajar siswa
peserta didik tersebut tersebut akan diberikan pendampingan kepada guru yang diobservasi
untuk perbaikan pada Siklius 2.

Berdasarkan hasil monev instrumen yang dibagikan kepada 15 peserta didik, 10 peserta didik
memperoleh Nilai diatas 90,00 % dengan Kategori "Sangat Baik (A)" dan 5 peserta didik
Pencapaian Students
5 91,54% memperoleh nilai dibawah 85,00 % dengan kategori "Baik" (B). Untuk pencapaian studen
Wellbeing
Wellbeing hanya dilaksankan satu siklus saja, karena dianggap sudah mencapai tingkat
kebahagian murid (Student Wellbeing).
LAPORAN ON THE JOB TRAINING (OJT)

HASIL MONEV SIKLUS 1

GRAFIK HASIL MONEV SIKLUS 1


LAPORAN ON THE JOB TRAINING (OJT)

Kegiatan Siklius 2
Persiapan
Mengevaluasi dan mengamati setiap tahapan yang telah
dilaksanakan dalam Peningkatan motivasi belajar menggunakan
metode pembelajaran bervariasi (beragam) pada siklus 1. Hasil
diskusi dengan rekan guru peserta, maka akan dilakukan
kegiatan pendampingan kembali tentang kegiatan Peningkatan
motivasi belajar siswa menggunakan metode pembelajaran
bervariasi (beragam) pada siklus 2 ini.

Pelaksanaan

Melakukan bimbingan kepada guru mengenai hal-hal


yang harus diperbaiki dalam kegiatan pendampingan
dilakukan oleh calon kepala sekolah dibantu oleh Panitia
IHT. Pendampingan dilaksanakan tanggal 09 November
2020. Calon kepala sekolah melakukan observasi Kelas
pada saat kegiatan pendampingan berlangsung.
LAPORAN ON THE JOB TRAINING (OJT)
Grafik Capaian Kompetensi Calon Kepala Sekolah Grafik Capaian Evaluasi Hasil Kegiatan RPK

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa peserta IHT pada


Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa peserta IHT pada siklus siklus 1 dan 2 terjadi peningkatan perolehan nilai skor :
1 dan 2 terjadi peningkatan perolehan nilai skor : 1.Arrijal : 83,33 menjadi 89,58 Persentase : 3,25
1.Kepribadian : 95,00 menjadi 96,88 Persentase : 1,88 2.Fauziah : 81,25 menjadi 91,67 Persentase : 10,42
2.Manajerial : 91,25 menjadi 93,75 Persentase : 2,5 3.Qurrota : 83,33 menjadi 89,58 Persentase : 6,25
3.Kewirausahan : 91,25 menjadi 96,88 Persentase : 5,63 4.Erismadiar : 81,25 menjadi 89,58 Persentase : 8,33
4.Supervisi : 90,00 menjadi 90,63 Persentase : 0,63 5.Musnar : 85,42 menjadi 91,67 Persentase : 6,25
5.Sosial : 93,13 menjadi 93,75 Persentase : 0,62 6.Neni : 81,25 menjadi 93,75 Persentase : 12,5
LAPORAN ON THE JOB TRAINING (OJT)
Hasil Monev Siklus 2
Garafik Pencapaian Student Wellbeing Garafik Evaliuasi Peningkatan Peserta didik

Pada Student Wellbeing hanya dilaksanakan satu


siklus dengan rata-rata nilai perolehan 91,54% Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa peserta Didik pada siklus 1
dengan memperoleh nilai kategori (A=Sangat
dan 2 terjadi peningkatan perolehan nilai skor :
Memuaskan) sehingga sudah mencapai Student
1.Rahmat : 81,25 menjadi 91,67 Persentase : 10,42
Wellbeing.
2.Fernanda : 83,33 menjadi 93,75 Persentase : 10,42
3.Yuni : 79,17 menjadi 89,58 Persentase : 10,41
LAPORAN ON THE JOB TRAINING (OJT)

PENINGKATAN KOMPETENSI (PK)

Kompetensi Kewirausahaan tersebut berupa kemampuan


untuk semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah
pada upaya mencari peluang. Berdasarkan hasil Analisis
Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK),
kompetensi yang terendah yang penulis miliki adalah
kompetensi kewirausahaan seperti terlihat pada tabel
berikut ini.
Kd Kompetensi Jumlah
1 Kepribadian 79,17 Tabel Hasil Pemetaan Calon Kepala
2 Manajerial 58,93 Sekolah berdasarkan LPPKSPS
3 Kewirausahaan 50,00
4 Supervisi 54,17
5 Sosial 55,00
LAPORAN ON THE JOB TRAINING (OJT)

Untuk mendapatkan informasi mengenai peningkatan kompetensi kewirausahaan di SMK


Negeri 1 Tambusai, maka penulis melakukan perencanaan sebagai berikut :

1. Persiapan/Perencanaan

 Berkoordinasi dengan kepala sekolah untuk menyampaikan tujuan pelaksanaan OJT


 Menyampaikan teknik dan cara pengambilan data dan informasi berkaitan dengan kompetensi
kewirausahaan
 Meminta pendapat tentang kegiatan kewirausahaan yang beliau terapkan pada sekolah SMK
Negeri 1 Tambusai
 Menyaksikan secara langsung kegiatan program kewirausahaan
 Menyiapkan instrumen wawancara dan Dokumen

2. Pelaksanaan

Kegiatan wawancara untuk mempelajari kompetensi kewirausahaan dengan Bapak Wardana,


SP, M.Pd, dan mengunjungi workshop TBSM sebagai Pengembangan Kewirausahaan
LAPORAN ON THE JOB TRAINING (OJT)
Bukti Kegiatan Peningkatan PK

No Aspek Hasil Yang Diperoleh

1 Kepribadian Memiliki perkataan baik selaras dengan tindakan yang dilakukan dan berakhlak mulia, mengembangkan
budaya dan akhlak mulia, menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah SMK Negeri 1 Tambusai

2 Manajerial Mampu dalam penyusunan KTSP, maka KTSP yang disusun akan sesuai dengan aspirasi masyarakat, situasi
dan kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat. Mampu dalam menyususn RKS dan RKJM berdasarkan
rekomendasi EDS.
3 Supervisi Mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara optimal, terutama dalam supervisi akademik dalam
mengkaji maslah yang terkait. Supervisi dilaksankan 2 kali dalam setahun.
4 Kewirausahaan Mampu Berpikir kreatif dan inovatif dalam pemecahan maslah, mampu membuka peluang pengembangan
kewirausahan
5 Sosial Mampu menyusun program kerjasama dengan pihak lain, baik perseorangan maupun institusi untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan pendidikan disekolah.
LAPORAN ON THE JOB TRAINING (OJT)

Kesimpulan dari hasil wawancara diatas adalah kepala sekolah telah menempatkan dirinya sebagai inisiator dan
kalisator dalam merancang suatu program. Kepala sekolah juga bertindak sebagai manager dalam mengelola dan
menjalankan program ini agar terlaksana dengan baik. Disamping itu, kepala sekolah juga menjadi motifator bagi
warga sekolah, sehingga muncul kesadaran semua pihak untuk sama-sama bahu-membahu menyukseskan program
ini.
Pada akhirnya, setelah melakukan kegiatan OJT di SMKN Tambusai ini, penulis memperoleh tambahan ilmu
pengetahuan dan pengalaman yang sangat berharga dalam mengelola, menjalankan dan memenej suatu program
sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi kewirausahaan seorang kepala sekolah disamping kompetensi lainnya.

Grafik Capaian Kompetensi Calon Kepala Sekolah


LAPORAN ON THE JOB TRAINING (OJT)

Jari telunjuk untuk menunjuk,


Cincin kawin di jari manis, SEKIAN
Kulihat teman-teman sudah ngantuk,
Tenang saja, Presentasinya sudah habis.
TERIMAKASIH

Berikut adalah link youtube Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) dan Pengembangan
Kompetensi (PK) Kegiatan OJT-2 Diklat Calon Kepala Sekolah Provinsi Riau Tahun 2020,”
https://youtu.be/rGlorunQSZ0.

Anda mungkin juga menyukai