MK
MK
- Fungsi nutrien
zat gizi dan nutrisi yang diabsorbsi oleh
saluran pencernaan akan di bawa l
-Fungsi pernafasan
transportasi O2 dan CO2
- Fungsi ekskresi
sisa metabolisme akan dibawa oleh darah
menuju organ ekskretorius seperti ginjal,
kulit, hati dll
FUNGSI DARAH
Fungsi transportasi hormon dan enzim
Hormon yang sekresikan dari kelenjar endokrin
akan dilepas langsung ke dalam darah
Pengaturan keseimbangan air
kandungan air di dalam darah dapat saling
bertukar secara bebas dengan cairan
interstitial. Untuk membatu pengaturan
kandungan air tubuh
FUNGSI DARAH
Fungsi pengaturan keseimbangan asam – basa
Protein plasma dan hemoglobin bertindak
sebagai buffer dan membantu kesimbangan
asam – basa
Pengaturan suhu tubuh
Karena sifatnya yang sangat spesifik terhadap
panas, maka darah darah mempertahankan
termoregulasi di dalam tubuh
Fungsi penyimpanan
Air dan sejumlah substansi penting
seperti protein, glukosa, natrium dan
kalium penting untuk tubuh. Dan pada
keadaan starvasi, kehilangan cairan ,
kehilangan elektrolit, dll,substansi ini
akan diambil dari darah.
Fungsi pertahanan
Components of Blood
is the liquid portion of the blood and
PLASMA consists primarily of water (92%) and
plasma proteins (7%)
Proteins - albumin, globulins, and
fibrinogen
BLOOD =
55% plasma + 45% formed elements
PLASMA DARAH
jernih berwarna kekuningan
92 % air
Albumin
- Berat molekul : 69.000
- Nilai normal albumin serum; 4,7g/dL
-protein plasma yang paling banyak
sangat berperan dalam menentukan tekanan
osmotik
- mengikat bilirubin, garam empedu, penisilin
untuk ditransportasikan
Protein Plasma
Globulin
- Berat molekul : 156.000
- Nilai normal globulin serum: 2,3g/dL
- terdiri dari globulin alfa (α), globulin beta (β),
globulin gamma (γ)
- globulin α,β spesifik mengikat hormon tyroid,
kolestrol, besi dan sangat berperan dalam proses
pembekuan darah
- globulin γ merupakan imunoglobulin yang sangat
penting bagi mekanisme pertahanan tubuh
Plasma Protein
Fibrinogen
Berat molekul : 400.000
- Berperan dalam pembekuan darah
- Nilai normal fibrinogen serum: 200-
400mg/L
- Disintesa di liver
ERITROSIT
Hb & Ht
ERITROSIT
H2CO3 H+ + HCO3-
H2CO3 H+ + HCO3-
Catatan :Bila pembentukan Hb kurang, konsentrasi Hb dalam sel akan turun dan
vol eritrosit juga akan turun karena tidak adanya Hb yang mengisi sel darh merah
Molekul heme bergabung dengan rantai
polypeptida (globin yang disintesa ribosom)
untuk membentuk sub unit Hb
4 sub unit Hb akan saling berikatan untuk
membentuk molekul Hb
1 molekul heme dapat berikatan dengan 1
molekul O2 karena dalam Hb ada 4 molekul
heme maka 1 molekul HB dapat mengikat 4
O2
Ada beberapa variasi dalam sub unit Hb
subunit alfa ( α ) = 141 as.amino
subunit beta ( β ) = 146 as.amino
Subunit gamma ( γ ) = 146 as.amino
Agranulocyte Granulocyte
Monocyte Basophil
Lymphocyte Eosinophil Neutrophil
GRANULOCYTES/ POLYMORFONUCLEAR
1. Neutrophils
2. Eosinophils
Bi - lobed
Cytoplasmic
nucleus
granules
- 1 - 6% dari jumlah total leukosit
- diameternya 10 - 14um
- Intinya memiliki 2 lobus (bilobus)
- Memiliki banyak granul dan ukuran
granulnya besar
- Pada pewarnaan eosin memberi
warna merah terang
- Merupakan fagosit yang lemah
- Eosinofil dapat melepaskan
histamin untuk menginhibisi proses
inflamasi
Dapat melewati pori pori pembuluh darah
kapiler dengan cara diapedesis kemudian
masuk ke jaringan tubuh
1. Lymphocytes
Large
• 20 - 30% of leukocytes Small
• 6 - 9um diameter (small)
• 9 - 15um diameter (large - 3%)
• Round, densely stained nuclei
• Pale non-granular cytoplasm
Rounded
• Small lymphocytes have nuclei
relatively little cytoplasm
- attack pathogens & regulate
immune responses
• Large lymphocytes make
antibodies
LIMFOSIT
Limfosit dibentuk di sumsum tulang dari jalur
lymphocytic (lymphoblast)
Limfosit terdiri atas limfost B dan T
Limfosit B matang di sumsum tulang,
sedangkan progenitor sel T bermigrasi ke
thymus dan matang di sana
Di organ lymphoid (sumsum tulang dan
thymus) limfosit akan mengalami seleksi
negatif. Limfosit yang mengenal self antigen
akan dimusnahkan secara apoptosis
LIMFOSIT
Limfosit yang tidak dimusnahkan masuk ke
aliran darah menuju organ lymphoid perifer
(sekunder) untuk selanjutnya berproliferasi
Masing-masing akan berproliferasi
dipengaruhi oleh IL-12
Bila limfosit bertemu dengan antigen dialiran
darahakan dibawa ke organ limfoid
berdiam diri berdiferensiasi sel efektor
dan sel memori memperbanyak diri
LIMFOSIT
Sel efektor kemudian kembali berpatroli untuk
mencari antigen yang lain.
Limfosit mengenali bakteri/virus yang telah
dipresentasikan oleh MHC (mayor
histocompatibility complex)
Limfosit dengan co-reseptornya CD4+ (Th,Ti)
dan CD8+ (Tc) akan berikatan dengan MHC
tersebut
Limfosit yang telah mengikat antigen tersebut
akan membawanya ke macrofag untuk
difagositosis
Perjalanan Limfosit
Aliran darah
LIMFOSIT
limfosit B → sel plasma → menghasilkan
antibodi yang beredar dalam pembuluh darah
limfosit T tidak menghasilkan antibodi, sel sel
ini secara langsung menghancurkan sel sel
sasaran spesifik, proses ini dikenal sebagai
respons imun seluler
Sel yang menjadi sasaran limfosit T ini
mencakup sel tubuh yang telah dimasuki oleh
virus dan sel kanker
AGRANULOCYTES/MONONUCLEAR
2. Monocytes
• 2 - 10% dari jumlah total leukosit
• diameternya 14 - 24um
• memiliki nukleus yang besar dan
bentuknya sering menekuk
• memiliki banyak stoplasma berwana
biru keabuabuan dengan granul yang
halus
• vakuola sitoplasmanya terlihat jelas
• motilitas tinggi
• dapat berdiferiansi menjadi makrofag
MONOSIT
Fungsi = phagositosis
Diapedesis
Ameboid motion
Kerja phagositosisnya lebih kuat daripada
neutrofil
Bisa memfagosit bakteri dan sel-sel yang
ukurannya besar dan dalam jumlah yang
banyak
Setelah melakukan fungsinya sebagai
phagosit sel, makrofag masih dapat hidup dan
berfungsi sampai beberapa bulan ke depan
(+) oxidizing agents
MONOSIT
Masa hidup monosit lebih pendek, 10 – 20
jam saat transit di dalam darah
Monosit mengembara masuk ke jaringan
Di dalam jaringan monosit akan berubah
bentuk menjadi lebih besar → makrofag
jaringan dan dalam bentuk ini dapat hidup
berbulan-bulan kecuali bila dia ikut hancur
ketika melakukan fungsinya sebagai
phagosit sel
Ketika terstimulasi → makrofag jaringan
melepaskan diri dari perlekatannya →
makrofag bebas
HEMOSTASIS
Trombosit
Fragmen sel (pecahan sel ), bukan sel utuh
Fungsi = Pembekuan darah
Diameter : 1 – 4 μm
(-) nucleus, (+) mitochodria, (+) sisa reticulum endoplasma,
(+) sisa badan golgi, (+) cytosolic enzym, (+) granul
Dibentuk di sumsum tulang → megakaryocytes
1 Megakaryosit → 1000 trombosit
Jumlah normal : 150.000 – 350.000/mm3
Bila < 150.103 = trombositopenia
>350.103 = trombositosis
Trombosit
Trombosit (+) karakteristik fungsional:
Blood Coagulation
(+)Dissolusion
Vascular Spasm
(Kontraksi Pembuluh darah)
Pembuluh darah yang terpotong akan segera berkontraksi
Kontraksi merupakan hasil dari:
1. Spasme myogenik lokal
2. Adanya autacoid factors baik dari jaringan yang koyak
maupun dari trombosit
3. Rangsang dari syaraf simpatis
Kontraksi ini akan memperlambat aliran darah keluar
melalui defek, sehingga darah yang keluar menjadi sedikit
Akibat kontraksi tersebut juga menyebabkan kedua
permukaan endothel saling menekan, endothel menjadi
sticky dan saling berlekatan
Pembentukan Agregasi Trombosit (Plug )
Normal → trombosit tidak melekat pada permukaan
endothel pembuluh darah
Pembuluh darah rusak → trombosit diaktifkan oleh
collagen ( fibrous protein yang terdapat di jaringan ikat )
Trombosit akan berubah karakteristik, bentuknya menjadi
bergelombang dan irreguler
Kontraktil protein pada trombosit menyebabkan tombosit
berkontraksi → granul-granul trombosit yang berisi
bahan akitf lepas → trombosit menjadi sticky dan
kemudian melekat pada kolagen juga melekat pada
protein Von willebrand → membentuk platelet plug (plak
trombosit)
Trombosit melekat → melepaskan ADP dan
thromboxan A2
ADP menyebabkan permukaan trombosit
disekitar yang masih beredar di dalam darah
juga menjadi aktif dan menjadi sticky dan
kemudian melekat ke lapisan pertama agregasi
trombosit tadi
Thromboxan A2 menyebabkan pembuluh darah
menjadi vasokonstriksi
Reaksi yang sama terjadi berulang-ulang →
agregasi plak terbentuk berlapis-lapis dan
semakin kokoh menutupi sisi pembuluh darah
yang rusak
Pembentukan plak hanya terjadi pada sisi
yang rusak dari pembuluh darah dan tidak
meluas ke sisi pembuluh darah yang masih
normal (intact)
ADP dan bahan kimia lainnya yang
dilepaskan oleh trombosit akan merangsang
lepasnya prostacyclin dan nitric oxide dari
endothelium yang normal yang akan
menghambat perlekatan trombosit
- Formation of Platelet Plug -
Agregasi trombosit
1. Actin – myosin complex di dalam agregasi
trombosit berkontraksi untuk memperkuat
dan memadatkan loose plug
2. Plak trombosit melepaskan serotonin,
epinefrin, thromboxan A2 (vasoconstrictors)
3. Plak trombosit melepaskan substansi
kimiawi yang dapat memacu proses
pembekuan darah selanjutnya
Pembekuan darah ( Blood Coagulation)
Blood coagulation atau clotting adalah
perubahan darah dari cair menjadi solid gel.
Terbentuk pada bagian atas plak trombosit
Fungsi : Memperkuat dan menyokong plak
Dalam plasma (+) procoagulan dan anticoagulan
Dalam keadaan normal anticoagulan dominan
dalam pembuluh darah sehingga darah tidak
membeku pada saat bersirkulasi
Bila pembuluh darah rusak, procoagulan dari
jaringan yang rusak tersebut akan diaktifkan→clot
Pembekuan darah (Blood
Coagulation)
Bekuan mulai terbentuk dalam 15 sampai
20 detik bila trauma pembuluh sangat
hebat, dan dalam 1 sampai 2 menit bila
traumanya kecil.
Proses pembekuan darah dipengaruhi oleh
A. Zat-zat aktivator yang berasal dari pembuluh
darah yang rusak
B. trombosit
C. Protein darah yang kontak dengan pembuluh
darah
Mekanisme umum Blood Coagulation
1) Sebagai respon dari rusaknya pembuluh
darah, terjadi cascade reaksi kimia
dalam darah yang melibatkan faktor-
faktor pembekuan darah→ protrombin
activator
2) Protrombin activator mengkatalisir
konversi protrombin → trombin
3) Trombin bertindak sebagai enzym yang
mengkatalisir fibrinogen → fibrin
Sekali satu faktor pembekuan darah
aktif, maka dia akan mengaktifkan
faktor-faktor pembekuan darah yang
lain.
Rangkaian reaksi hingga terbentuknya
thrombin untuk mengkatalisis konversi
fibrinogen → fibrin disebut COTTING
CASCADE
Konversi Protrombin - Trombin
I. Protrombin aktivator dibentuk sebagai akibat
rusaknya pembuluh darah
II. Kehadiran Ca2+memudahkan protrombin
aktivator mengkonversi protrombin – trombin
III. Trombin menyebabkan polimerisasi dari molekul
fibrinogen menjadi serabut fibrin dalam 10 -15
detik
Faktor Endotel
1. Kehalusan dari permukaan sel endotel
yang mencegah kontak pengaktifan dari
sistem clotting
2. Lapisan glycocalix pada endotel yang
menolak/mengusir faktor faktor
pembekuan sehingga mencegah
tejadinya clotting
3. Suatu ikatan protein dengan membran
endotel, trombomodulin dengan trombin
ikatan ini tidak hanya memperlambat
proses pembekuan dengan cara
memindahkan trombin, tapi ikatan ini juga
mengaktifkan plasma protein yaitu protein
C yang bertindak sebagai antikoagulan
dengan cara menginaktifkan faktor V dan
VII
Aksi anti trombin oleh fibrin dan antitrombin III:
1. Setelah serat fibrin dibentuk dalam proses
clotting maka saat itu juga trombin yang
dibentuk oleh protrombin akan diserap oleh
serat fibrin tersebut sehingga mencegah
penyebaran trombin ke dalam darah
2. Antitrombin III akan menghentikan trombin
yang tidak diserap oleh serat fibrin dalam
aksinya mengkonversikan fibrinogen
menjadi fibrin
Heparin
- Merupakan antikoagulan yang kuat yang
terdapat dalam darah
- Diproduksi oleh berbagai jenis sel dalam
tubuh tetapi yang paling banyak
menghasilkannya adalah mast cell basophilic
yang berada di connective tissue perikapiler
- Heparin terus diproduksi oleh sel ini dan
kemudian di difusikan ke dalam sistem
sirkulasi