Anda di halaman 1dari 8

PENGELOLAAN LIMBAH

permenkes 27 th 2017
TUJUAN PENGELOLAAN LIMBAH :
• Melindungi pasien, petugas Kesehatan, pengunjung, dan
masyarakat sekitar fasilitas pelayanan Kesehatan dari
penyebaran infeksi dan cidera.
• Membuang bahan-bahan berbahaya (sitotoksik, radioaktif,
gas, limbah infeksius, limbah kimiawi, dan farmasi) dengan
aman.
Tempatkan limbah sesuai jenisnya :
Limbah Infeksius Limbah Non-Infeksius Limbah Benda Tajam

Limbah yg tidak
Limbah yg terkontaminasi Limbah yg memiliki
terkontaminasi darah dan
darah dan cairan tubuh permukaan tajam
cairan tubuh

Masukkan kedalam Masukkan kedalam Masukkan ke dalam


kantong plastik berwarna kantong plastik berwarna wadah tahan tusuk dan
KUNING HITAM air (safety box).
Contoh: Sampel laboratorium,
limbah patologis, diapers bekas Contoh: jarum, spuit,
Contoh: sampah rumah
pakai pasien infeksi saluran cerna,
tangga, sisa makanan, ujung infus, benda yang
menstruasi, dan infeksi yang
sampah kantor. berpermukaan tajam.
ditransmisikan lewat darah atau
cairan tubuh lainnya.
Contoh label tempat pembuangan limbah :
Pengolahan Limbah

Limbah infeksius dimusnahkan dengan Limbah non-infeksius dibawa ke


insenerator tempat pembuangan akhir (TPA)

Limbah benda tajam dimusnahkan Limbah feces, urin, darah dibuang ke


dengan insenerator. Limbah cair tempat pembuangan / pojok limbah /
dibuang ke spoelhoek. (spoelhoek).
Wadah penampung limbah benda tajam :

- Tahan bocor dan tahan tusukan.

- Harus mempunyai pegangan yg dapat


dijinjing dengan satu tangan.

- Mempunyai penutup yg tidak dapat dibuka


lagi.

- Bentuknya dirancang agar dapat digunakan


dg satu tangan.

- Ditutup dan diganti setelah ¾ bagian terisi


dengan limbah.

Anda mungkin juga menyukai