Dalam Pengelolaan
Lingkungan Perusahaan
MI02-03
Hernadewita
TIO - STMI
Kementerian Perindustrian RI
Ragam Dimensi
Pembangunan
Berkelanjutan
Memenuhi kebutuhan saat Pencapaian secara simultan
ini tanpa mengabaikan tiga unsur penting, yaitu:
peluang generasi yang Kesejahteraan Ekonomi
Forecasting: dimana kita saat ini – Backcasting: seperti apakah dunia yang
bagaimana kita dapat berkelanjutan itu dalam 30 tahun yad,
meningkatkan 5% dan bagaimana cara kita mencapainya?
Pengelolaan
Dampak
Pentaatan
Lingkungan
Penurunan
Batas Ketahanan
Aktivitas
PRODUSEN KONSUMEN
Uang/Imbalan
Perubahan Iklim
8 SML – TMI
2012
Pengurangan SDA dan
Energi
Sumber energi yang non-renewable
Sumber energi yang renewable
SUMBER CO CO2 N2O CH4
ENERGI
Batubara 1.97 19.72 0,002
2.61 x 10-14
Minyak Bumi 15.96 79.79 0,012 0.065
Gas Alam 0.15 14.95 3 x 10-15 0.002
Biomassa 5.28 29.63 14.8 0.008
Ekivalen CO2 70.08 144.09 0.102 1.50
9
SML – TMI
2012
Pencemaran Lingkungan
Polusi Udara;
Smog, Hujan Asam, Debu dan Partikulat
Polusi Air;
Air permukaan dan Air tanah
Polusi Limbah B3;
Limbah korosif, reaktif, toksik atau yang mudah
terbakar/meledak
Polusi Radioaktif;
Mineral, air/tanah
10 SML – TMI
2012
Perubahan Iklim
Skala global dan lokal
Dipengaruhi oleh;
peningkatan konsentrasi CO2 di udara
(efek rumah kaca),
polusi partikulat/debu,
kecepatan penggundulan hutan,
pencemaran panas (industri maupun
transportasi)
11 SML – TMI
2012
Peta suhu bumi 1995-2004
Penyebab
Gas-gas Rumah Kaca
Berdasarkan Konvensi Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) mengenai Perubahan Iklim
(United Nations Framework Convention on
Climate Change – UNFCCC), ada 6 jenis gas
yang menyebabkan efek rumah kaca yaitu :
Karbondioksida (CO2)
Dinitro Oksida (N2O)
Metana (CH4)
Sulfurheksaflorida (SF6)
Perflorokarbon (PFCs)
Hidroflorokarbon (HFCs)
Gas-gas Rumah Kaca
Sumber CO2
Tabel 5. Peringkat negara pencemar
emisi karbon di dunia
Negara Peringkat Kontribusi (%)
18 SML – TMI
2012
Perubahan Tata Guna
Lahan
Proses Produksi di rural dan Konsumsi Energi di
daerah urban
19 SML – TMI
2012
Kehilangan
Keanekaragaman Hayati
Akibat aktivitas manusia
Dampaknya:
Hilangnya sumber-sumber genetik
Hilangnya sumber pangan potensial dan
pengendali penyakit
Stabilitas ekosistem berkurang
Hilangnya daya tahan ekosistem
20 SML – TMI
2012
Permasalahan LH di Indonesia
1. Persediaan air dan sanitasi
2. Pengelolaan limbah padat
3. Emisi kendaraan di daerah urban
4. Polusi industri, terutama di pulau – pulau yang
menjadi lokasi industri
5. Pengelolaan daerah pertambangan dan area
konsesi hutan di berbagai pulau
6. Proteksi daerah aliran sungai (DAS)
7. Proteksi keanekaragaman hayati dan
keberlanjutan dari ekosistem global
PERUNDANG-UNDANGAN
LINGKUNGAN HIDUP
Yang pertama muncul di Indonesia:
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NO. 4 TAHUN 1982 (UULH)
Tentang Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup
Sekarang disempurnakan dan diganti dengan:
Ayat (2):
Ketentuan tentang rencana usaha dan/atau kegiatan
yang menimbulkan dampak besar dan penting
terhadap Lingkungan Hidup, sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), serta tata cara penyusunan dan penilaian
AMDAL, ditetapkan dengan peraturan pemerintah (PP).
MENGAPA DIBUAT UUPLH?
1. KARENA LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA
SEBAGAI KARUNIA DAN RAHMAT TUHAN
YANG MAHA ESA KEPADA RAKYAT DAN
BANGSA MERUPAKAN RUANG ATAU TEMPAT
TINGGAL BAGI KEHIDUPAN KITA
4. PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP YANG BERWAWASAN
LINGKUNGAN HARUS DIDASARKAN PADA
NORMA HUKUM DENGAN MEMPERHATIKAN
TINGKAT KESADARAN MASYARAKAT DAN
PERKEMBANGAN LING-KUNGAN GLOBAL
SERTA HUKUM INTERNASIONAL.
PP YANG PERTAMA KALI BERLAKU:
PP 29 TAHUN 1986
KARENA ADA HAMBATAN
SEJAK 23 OKTOBER 1993 DICABUT
DIGANTI DENGAN PP NOMOR 51 TAHUN 1993
YANG TERBARU
PERATURAN PEMERINTAHAN NO. 27 THN 1999
TENTANG AMDAL
BERLAKU MULAI NOPEMBER 2000
ISO 14001
International Organization for Standardization 14001
Tentang ISO
Standar internasional yang berisi
syarat-syarat untuk mengadakan,
mengimplementasikan serta
mengoperasikan Sistem
Manajemen Lingkungan (SML)
Seri ISO 14001 : 2004 ditujukan
untuk memperjelas edisi th. 1996
dan lebih kompatible dengan ISO
9001
Tentang ISO
IEC (1906)
ISA (1926)
International Organization for
Standardization (23 Februari 1947),
berpusat di Jenewa
Saat ini sudah dihasilkan > 9300 standar
dan 170.700 halaman teknis
SEJARAH PERKEMBANGAN ISO
14000
“Conference on Human
and Environment” oleh
PBB pada tahun 1972
UNEP dan WCED 1987
“Our Common future”
UNCED, 1989 KTT Bumi
Rio de Janeiro, 1992
BCSD
SAGE, 1991
Komisi Teknis TC-207
ISO Seri 14000
Alasan Perlunya Standar
Adanya Technical Barriers to Trade
Mencegah Non-TBT
Liberalisasi perdagangan dunia
Saling ketergantungan antar sektor
Sistem komunikasi seluruh dunia
Perlunya penyeragaman standar
teknologi
Kriteria Standar Sistem Manajemen
Kebijakan Lingkungan
Perencanaan
Implementasi dan Operasi
Pemeriksaan
Pengkajian Manajemen
Perbandingan ISO 14001:1996 dan 2004
ELEMEN-ELEMEN SML
4.1. Persyaratan Umum
4.2. Kebijakan Lingkungan
4.3. Perencanaan
4.3.1 Aspek-Aspek Lingkungan
4.3.2 Perundangan dan Peraturan
Lingkungan
4.3.3 Tujuan, Sasaran dan Program
ELEMEN-ELEMEN SML
4.4. Penerapan dan Operasi
4.4.1 Sumber Daya, Peran, Tanggung
Jawab dan Wewenang
4.4.2 Kompetensi, Pelatihan, dan Kepedulian
4.4.3 Komunikasi
4.4.4 Dokumentasi
4.4.5 Pengendalian Dokumen
4.4.6 Pengendalian Operasional
4.4.7 Persiapan Tanggapan dan Tindakan
Darurat
ELEMEN-ELEMEN SML
4.5 Pemeriksaan
4.5.1 Pemantauan dan Pengukuran
4.5.2 Evaluasi Ketaatan
4.5.3 Ketidaksesuaian, Tindakan
Perbaikan dan Tindakan Pencegahan
4.5.4 Pengendalian Rekaman
4.5.5 Audit Internal
“PROPER” DICETUSKAN U/
MEMPERBAIKI KONDISI
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
LANDASAN PROPER
KATA KUNCI:
4. KEWAJIBAN PERUSH. U/
UU NO. 23/1997 PASAL 5 (2)
MEMBERIKAN INFORMASI
HASIL EVALUASI PROPER:
EMAS KELOLA LINGK > PERSYARATAN & ZERO
EMISI
HIJAU KELOLA LINGK. REPUTASI INSENTIF DAN
PERSYARATAN
BIRU KELOLA LINGK. SESUAI PERSYARATAN
MERAH KELOLA LINGK TAPI BELUM SESUAI
PERSYARATAN
HITAM BELUM MELAKUKAN KELOLA LINGK. YANG
SIGNIFIKAN
HASIL TSB DILAPORKAN KEPADA PUBLIK
PROPER
ISO 14001
Perusahaan dengan sertifikasi ISO dan label PROPER (data 2005,
database Nasional sertifikasi ISO 14001)
Emas (nihil) -
Hijau (total 23) 13
Biru (total 221) 30
Merah (total 150) 7
Hitam (total 71) 1