Anda di halaman 1dari 29

SEJARAH

KEPERAWATAN
JIWA

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/
wp-content/uploads/2017/08/Keperawatan-
Jiwa-Komprehensif.pdf
Stuart dan Sundeen

 keperawatan jiwa, yaitu suatu proses


interpersonal yang berupaya untuk meningkatkan dan
mempertahankan perilaku, yang mengontribusi pada
fungsi yang terintegrasi.
 perawat jiwa dituntut mampu menguasai bidangnya
dengan menggunakan ilmu perilaku sebagai landasan
berpikir dan berupaya sedemikian rupa sehingga dirinya
dapat menjadi alat yang efektif dalam
merawat pasien (Depkes RI, 1998).
Sejarah Keperawatan Jiwa
Sejarah perkembangan pelayanan kesehatan, mental
psikiatri

Jaman Mesir Kuno


1. Sakit jiwa disebabkan: dosa, rohPengobatan
melubangi tengkorak
2. Memasukkan pada air dingin – terapi kejut
Zaman Yunani

 Sakit jiwa adalah dianggap suatu penyakit


 Orang sakit jiwa  dikumpulkan dalam
rumah sakit.
 Kerugian: hanya orang yang miskin saja,
dengan keadaan RS yang kotor. Sedangkan
yang mampu, di rumah sendiri
 1841 penelitian otak hewan, krn untuk
mempelajari sistem manusia
Zaman Vesalius

 Anatomi hewan – Anatomi manusia


 Meneliti mayat manusia
Revolusi Prancis I

Philip Dinel (1745 – 1826)



model tretment  humanistik
Willeam luke (1732 – 1822)
Kesadaran masyarakat u/menanggulangi
maslah yg masuk  dana ; rumah (aman,
nyaman)
Revolusi Kesehatan Jiwa II

 Dengan diterima gangguan jiwa sebagai


suatu penyakit, maka terjadilah perubahan
orientasi pada organo biologis. Pada saat ini,
Qubius menuntut agar gangguan jiwa masuk
dalam bidang kedokteran.
 Oleh karena itu, ganguan jiwa dituntut
mengikuti paradigma natural sciences, yaitu
ada taksonomi (penggolongan penyakit) dan
nosologi (ada tanda/gejala penyakit)
Abad 19
Pergerakkan dari Eropa  Amerika

mendirikan rumah sakit
 perlu tenaga terdidik
peranan perawat psikiatrik
perawat berperan penting dlm asuhan pencegahan,
promosi kesehatan.
Dorothes Lynde Dix (1802 – 1887)
Abad 20 (Era Psykiatri)
USA  meningkatnya sikap masyarakat dlm promosi
/peran kesehatan mental
 Gangguan mental
  studi secara sains & klinik
Adolf Meyer (1866 – 1950)  Swedia
Teori psikobiologi
Dinamika, konsep pelayanan psikiatri.

perubahan kematangan fisik & Emosional

studi lingkungan holistik dari individu
Kepribadian individu
(biokimia, genetik, psikososial )

Pengobatan
Revolusi Kesehatan Jiwa iii

 Rumah sakit Jiwa


 Pusat kesehatan mental komunitas –JF
Kennedy
 RSJ Bogor dan Lawang (Asia Tenggara)
Falsafah kep. jiwa (Depkes RI, 1998)
1. Individu memiliki harkat dan martabat, sehingga setiap
individu perlu dihargai.
2. Tujuan individu meliputi tumbuh, sehat, otonomi, dan
aktualisasi diri.
3. Setiap individu mempunyai potensi untuk berubah.
4. Manusia adalah makhluk holistik yang berinteraksi dan
bereaksi dengan lingkungan sebagai manusia yang utuh.
5. Setiap orang memiliki kebutuhan dasar yang sama.
6. Semua perilaku individu adalah bermakna.
7. Perilaku individu meliputi persepsi, pikiran, perasaan, dan
tindakan.
Lanjutan
1. Individu memiliki kapasitas koping yang bervariasi, yang dipengaruhi oleh
kondisi genetik, lingkungan, kondisi stres, dan sumber yang tersedia.
2. Sakit dapat menumbuhkan dan mengembangkan psikologis bagi individu.
3. Setiap orang mempunyai hak mendapatkan pelayanan kesehatan yang
sama.
4. Kesehatan mental adalah komponen kritis dan penting dari pelayanan
kesehatan yang komprehensif.
5. Individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan
untuk kesehatan fisik dan mentalnya.
6. Tujuan keperawatan adalah meningkatkan kesejahteraan, memaksimalkan
fungsi (meminimalkan kecacatan/ketidakmampuan), dan meningkatkan
aktualisasi diri.
7. Hubungan interpersonal dapat menghasilkan perubahan dan pertumbuhan
pada individu.
UU Nomor 36 thn 2009 tentang
Kesehatan
Pasal 144 ayat 1 “Upaya kesehatan jiwa ditujukan
untuk menjamin setiap orang dapat menikmati
kehidupan kejiwaan yang sehat, bebas dari
ketakutan, tekanan, dan gangguan lain yang dapat
mengganggu kesehatan jiwa”.
Ayat 2,
“Upaya kesehatan jiwa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) terdiri atas preventif, promotif, kuratif, rehabilitatif
pasien gangguan jiwa, dan masalah psikososial”.
Aliran Psikiatri

1. Sigmund Freud : Psikologik, gangguan jiwa banyak


dipengaruhi oleh gangguan psikologik : libido
2. Adolf Meyer : psikis b/d fisik. Ex: Badan ada gangguan
akan terjadi gangguan jiwa
3. Behaviorisme : teori ‘john Lock ’ bahwa prilaku manusia
dipengaruhi oleh faktor lingkungan
4. Holistik : Karen Horney “variasi gangguan jiwa tidak
dapat diterangkan hanya dari satu faktor, karena banyak
mengandung faktor bio – psikologi- sosial
1.Psikoanalisa

 Gangguan jiwa dapt terjadi: apabila ego


(akal) tidak berfungsi dalam mengontrol id
(kehendak nafsu atau insting).
 Ketidakmampuan seseorang dalam
menggunakan akalnya (ego) untuk mematuhi
tata tertib, peraturan, norma, agama(super
ego/das uber ich), akan mendorong
terjadinya penyimpangan perilaku
(deviation of Behavioral)
Lanjutan psiko....

 konflik intrapsikis pada anak – ex:


kehilangan fase oral  traumatik saat
dewasa
 Terapi : pendekatan komunkasi terapiutik –
trust
2. Interpersonal ( Sullivan, Peplau)

 kelainan jiwa seseorang bisa muncul akibat


adanya ancaman.
 Ancaman tersebut menimbulkan 
kecemasan. Ansietas timbul akibat adanya
konflik saat berhubungan dgn orang lain
(interpersonal).
 Menurut konsep ini perasaan takut seseorang
didasari adanya ketakutan ditolak atau tidak
diterima oleh orang sekitarnya.
3. Social (Caplan, Szasz)
social and environmental factors create stress,
which cause anxiety and symptom
Peran perawat dalam memberikan terapi
melibatkan sistem sosial; teman sejawat, ortu,
orang, suami/istri dan menyesuiakan suasana
kantor atau keadaan
4. Existensial ( Ellis, Rogers)
ekistensial gangguan perilaku atau
gangguan jiwa terjadi bila individu gagal
menemukan jati dirinya dan tujuan
hidupnya.
Individu tidak memiliki kebanggaan
akan dirinya.
Membenci diri sendiri dan gangguan Body-
image-nya
Lanjutan ... Prinsip proses terapi :
(experience in relationship), memperluas
kesadaran diri dengan cara introspeksi
(self assessment),
bergaul dengan kelompok sosial dan
kemanusiaan,
mendorong untuk menerima jatidirinya
sendiri dan menerima kritik atau feedback
tentang perilakunya dari orang lain.
Prinsip keperawatannya
memperoleh pengalaman yang berarti untuk
mempelajari dirinya dan mendapatkan feed
back dari orang lain, misalnya melalui Terapi
aktivitas kelompok-TAK
Terapist berupaya untuk memperluas
kesadaran diri klien melalui feed back, kritik,
saran atau reward & punishment.
5. Supportive Therapy (Wermon, Rockland)

 Penyebab gangguan jiwa dalam konsep ini adalah: factor


biopsikososial dan respo maladaptive saat ini.
 Aspek biologisnya menjadi masalah seperti: sering sakit maag,
migraine, batuk-batuk.
 Aspek psikologisnya seperti : mudah cemas, kurang percaya diri,
perasaan bersalah, ragu-ragu, pemarah.
 Aspek sosialnya memiliki masalah seperti : susah bergaul,
menarik diri,tidak disukai, bermusuhan, tidak mampu
mendapatkan pekerjaan, dan sebagainya.
 Akumulasi penyebab gangguan jiwa.
 Fenomena ketidakmamupan dalam beradaptasi pada masalah
 Prinsip proses terapinya adalah menguatkan
respon coping adaptif, individu diupayakan
mengenal telebih dahulu kekuatan-kekuatan apa
yang ada pada dirinya; kekuatan mana yang dapat
dipakai alternative pemecahan masalahnya.
6. Medica ( Meyer, Kraeplin)
 Menurut konsep ini gangguan jiwa cenderung muncul
akibat multifactor yang kompleks meliputi: aspek fisik,
genetic, lingkungan dan factor sosial.
 Sehingga focus penatalaksanaannya harus lengkap melalui
pemeriksaan diagnostic, terapi somatic, farmakologik dan
teknik interpersonal.
 Perawat berperan dalam berkolaborasi dengan tim medis
dalam melakukan prosedur diagnostic dan terapi jangka
panjang, therapist berperan dalam pemberian terapi,
laporan mengenai dampak terapi, menentukan diagnose,
dan menentukan jenis pendekatan terapi yang digunakan.
“Orang Gila” !!!
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN JIWA
UPAYA PROMOTIF & PREVENTIF
POHON DIAGNOSIS
Pasien Datang

Kasus Jiwa Kasus non Jiwa

Psikosis Non Psikosis Ggg Neurosis


Ggg Kepribadian
Organik Non Organik / Fungsional Ggg Buatan

Ggg Penyesuaian
Akut Kronis Ggg Pengendal.impuls
Ggg Psikosomatik
Ggg Penyalahgun. Zat

Ggg Psikoseksual
Ggg Stress Pasca Trauma
Delirium Dementia Skizofrenia
Ggg W Organik Ggg W Organik Ggg Waham
Ggg Afektif Organik Ggg Afektif Organik Ggg Afektif
Ggg Amnestik Organik Ggg Amnestik Organik Ggg Psikosis lainnya
Ggg Halusinasi Organik Ggg Halusinasi Organik

07/31/2021
29

Anda mungkin juga menyukai