Anda di halaman 1dari 15

Journal reading

Tuberkulosis Payudara: Spektrum


Radiologi dengan Korelasi Klinis –
Analisis Retrospektif dari 13 Pasien
Oleh :
Ni Nyoman Pipit Trivitha, S.Ked
(19360127)

Preseptor :
dr. Silman Hadori, Sp. Rad, M.H.Kes

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU RADIOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RS PERTAMINA BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2020
• Tuberkulosis payudara (BTb) biasanya keganasan, bilateral dan kecenderungan
wanita dengan kelompok usia yang paling sering terkena adalah 20-50 tahun.
PENDAHULUAN • Angka kejadian di negara maju 0,1% dan di negara berkembang 4,5%.
• Secara radiologis, temuan tuberkulosis payudara bervariasi; klinis-patologis & studi
mikrobiologi diperlukan untuk konfirmasi

Pencitraan radiologis, pemeriksaan klinis, data mikrobiologi dan FNAC / CNB dari
METODOLOGI semua kasus dilakukan sebagai BTb selama 3 tahun terakhir.
ALAT TEKNIK PENCITRAAN

• Mamografi Xatromam
• Probe linier GE Voluson S8 & P-9 USG, 1. Mamografi Konvensional seperti CC & Tampilan MLO.
• PHILIPS 16 SLICE C.T., 2. USG Payudara yaitu Pasien dalam posisi terlentang
• PHILIPS 1.5 T MRI dengan kedua tangan diletakkan di bawah kepala sebagai
daerah ketiak juga bisa dipindai.
3. C.T. yaitu Pasien dalam posisi terlentang.
4. MRI yaitu Tengkurap dengan tangan di samping tubuh.
Jenis Tuberkulosis
Payudara

1) BTb Primer 2) BTb Sekunder


Bila riwayat, pemeriksaan klinis dan Saat riwayat, C / E dan pencitraan temuan menyarankan organ /
pencitraan penelitian menunjukkan tidak bagian tubuh lain yang terkena penyakit, sebelum keluhan
ada organ / bagian tubuh lain terlibat. payudara. yaitu:
• Chest X-Ray positif,
• Mikroskop & kultur sputum
• Perut pucat secara klinis dengan temuan USG perut
HASIL

Hasil ±36 bulan, hanya sedikit yang didiagnosis & diobati sebagai BTb. Semuanya adalah perempuan
dalam kelompok usia 18 - 47 tahun.

• Kuadran supero-lateral mamma (71 .42%)


• Kuadran infero-medial mamma (14,28%)
• Bagian tengah atas - kompleks areola puting (14,28%).
• Tb sekunder (57,2%) dan Tb primer (42.85%). BTb sekunder berasal dari Paru-paru,perut, dan leher.
• Studi pato-mikrobiologi sepakat dalam (42,7%).
• Hanya studi mikrobiologi yang positif di (28,3%)
• FNAC hanya menunjukkan perubahan inflamasi tanpa granulomatosa lesi.
Pada USG, terdapat 3 morfologi yang dapat ditemui:

Dalam penelitian ini, bentuk


nodular adalah yang paling
umum (57,1%), diikuti oleh
difus (28,6%) dan tipe
sclerosing (14,3%).
PEMERIKSAAN

Pada penelitian ini, FNAC positif


di 8 pasien, biopsi jarum inti dalam
3 dan terbuka biopsi diperlukan
pada 1 pasien.
Gambar 1. Terdapat gambaran “sinus track sign” pada mammography dan USG
Gambar 2. Pada CT thoraric transversal, tampak massa berlobus dengan margin yang
tidak jelas berukuran 10x9.5x5cm menunjukkan peningkatan heterogen setelah injeksi
media kontras intravena (panah). Terdapat penebalan kulit dan obliterasi jaringan lemak
subkutan yang berdekatan dengan massa
Gambar 3. Breast MRI T2 STIR axial
A. Kanan memiliki hiperintensitas trabekuler difus,
lebih intens di posterior berbatasan dengan otot
dada.
B. Edema kulit
DISKUSI

Mammogram dan USG


Jika terjadi abses, maka
pembengkakan di atas kulit
dengan atau tanpa pembentukan
sinus tanda saluran

USG saja tidak pasti untuk mendiagnosis BTb


dan konfirmasi Acid Fast Bacillus status positif
dari studi mikrobiologi atau bukti penyakit
granulomatosa kronis pada studi FNAC harus
dilakukan
Biasanya BTb muncul
sebagai lesi yang
tampak jinak yang
tidak menanggapi
antibiotik.

Disk
us i

Temuan klinis tidak spesifik,


pencitraan, mikrologi &
histopatologi menyebabkan
keterlambatan diagnosis.
• Pengobatannya adalah dengan terapi antituberkulosis menggunakan rejimen standar.
• Pada BTb primer, bedah pengangkatan massa dan 4 obat ATT dengan selama 6 bulan tetapi dapat diperpanjang
hingga 9 bulan.
• Pada TB yang resisten multi obat, lini kedua obat seperti ofloxacin dan kanamycin diindikasikan.
• Pembedahan dindikasikan pada pasien dengan abses atau sinus.
• Semua pasien diobati dengan ATT (2EHTRZ /7HR) selama 9 bulan dan bebas penyakit dalam 12 sampai24
bulan tindak lanjut.
• Presentasi klinis dan radiologis yang bervariasi pada tuberculosis
KESIMPULAN payudara telah dibuktikan.
• Diagnosis dini dapat menyebabkan respons penuh mengikuti
pengobatan dengan pengobatan anti-TB standar, menghindari
perawatan bedah yang lebih invasif atau bahkan kerusakan
payudara.

KETERBATASAN Dalam studi retrospektif ini, data mengenai tindak lanjut pasca
penyelesaian pengobatan tidak lengkap, meskipun pasien telah
PENELITIAN dijadwalkan kunjungan lebih lanjut.
THANK YOU
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai