Anda di halaman 1dari 59

CARDIAC EMEREGENCY IN

COMMUNITY AND DISASTER


PREPAREDNESS
Oleh
Dr. Budhi Mulyadi, S.Kp.,M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Kom
HP : 08126757644
FB : budhi datuak
Fanpage : Dr Budhi Mulyadi
IG : budhimulyadi
Disampaikan pada kuliah umum
Twitter : @mulyadi_budhi Poltekes kemkes Malang ,Prodi
Youtube : budhi mulyadi Keperawatan Ponorogo. Kamis 17
Juni 2021
Curiculum vitae

 Koordinator ambulance COVID-19 RELAWAN BNPB


 Aktif sebagai relawan bencana di berbabagi daerah di Indonesia sejak th
1990an, di konflik maluku, gempa di padang, tsunami aceh, erupsi
gunung merapi, erupsi gunung kelud, banjir jakarta, gempa lombok,
gempa dan tsunami palu, tsunami pandeglang, dll
 Aktif di berbagai organisasi: PP MES, PP Persatuan Profesi Kesehatan
Muslim Indonesia (PROKAMI), Sekum DPP HIPGABI, BSMI, Trustco,
ounder CHNERC, Yayasan mitra ummat bahagia, yayasana, yayasan
wakaf izatul quran, koperasi syariah madani, Jaringan Sehat Indonesia,
yayasan PAKIS, membina ratusan anak yatim dan duafa, ibu-ibu janda,
ambulance, TKI di Hongkong, dll
 Konsultan pencegahan bencana, kesehatan remaja, prahospital, Dosen,
Mubaligh, instruktur, motivator, owner PT PPPI, PT PLP, PT telesehat
Indonesia, peneliti, editor jurnal keperawatan, award inovator ATM sehat
dari Kemeristekdikti,mempunyai HKI
MITIGASI BENCANA
“serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana”

Mitigasi (mitigation) vs Kesiapsiagaan (preparedness)?

“the mitigation and preparedness stage encompasses


the process of identifying which disasters a community
is susceptible to and planning how to appropriately
address these events. The difference is that mitigation
focus on disaster risk reduction, while preparedness
refers to the planning for a disaster event.” (Kinter, K.,
et al, 2009, p.1)
Mitigasi vs Preparedness

Mitigasi mengukur/mengkaji:
• Semua bahaya yang ada
• Struktural dan non-struktural
• Bahaya potensial
Area mitigasi sangat bersinggungan dengan area
tenaga profesional (multi disiplin, multi sektoral)
seperti arsitektur, ahli geologi, dst.
Lanjutan…

Mitigasi vs Preparedness

Contoh kegiatan mitigasi:


• Penilaian risiko/potensi bencana (bahaya,
kerentanan dan kapasitas
• Meningkatkan keamanan bangunan
• Meningkatkan/mengembangkan alat deteksi dini
bahaya (contoh: deteksi tsunami)
• Imunisasi
Lanjutan…

Mitigasi vs Preparedness

Kesiapsiagaan (preparedness):
• Personal
• Professional : disaster competency  ICN
framework of disaster nursing competencies
• Komunitas
• Pelatihan, drill
MITIGASI BENCANA

KAJIAN RISIKO BENCANA

Risiko = Hazard x Vulnerability


Capacity
Perkampungan Selili, Samarinda

Bahaya? Kerentanan? Kapasitas?


RISIKO BENCANA

Bahaya (hazard)  suatu kondisi/peristiwa yang mempunyai


potensi untuk menyebabkan terjadinya kecelakaan, cidera,
kehilangan nyawa atau harta benda.

Kerentanan (vulnerability)  kondisi yang berpengaruh


buruk terhadap upaya pencegahan terjadinya bahaya.

Kapasitas  kekuatan atau potensi yang dimiliki untuk


mencegah/mengurangi/merespon bahaya.
RISIKO BENCANA

Bahaya dapat menimbulkan bencana atau tidak. Bahaya


dianggap sebuah bencana apabila telah menimbulkan korban
dan kerugian.

Risiko bencana  potensi kerugian yang ditimbulkan akibat


bencana.

Risiko = Hazard x Vulnerability


Capacity
PENILAIAN RISIKO BENCANA
Langkah-langkah penilaian
risiko Bencana
1. Mapping bencana yang dapat terjadi di suatau daerah.
Misal teridentifikasi 3 bencana: gempa bumi, banjir dan
kerusahan.
2. Analisis penilaian risiko bencana berdasarkan 3 hal:
bahaya (hazard), kerentanan (vulnerability), dan
kapasitas/manajemen yang dimiliki
3. Jabarkan ketiga hal tersebut menggunakan variabel yang
lebih spesifik
4. Tentukan rentang skala yang akan digunakan untuk menilai
tiap variabel. Misal: 1 = rendah; 2 = sedang; 3 = tinggi.
Lanjutan…

Langkah-langkah penilaian
risiko Bencana
5. Nilai dan bandingkan tiap variabel di antara ketiga bencana
tersebut

Contoh: Variabel Frekuensi

Bencana Frekuensi Nilai (Skala)


Gempa 1x/tahun 2
Banjir 2x/tahun 3
Kerusuhan Tidak mesti dalam 1 tahun 1
terjadi
Lanjutan…

Langkah-langkah penilaian risiko


Bencana
5. Nilai dan bandingkan tiap variabel di antara ketiga bencana tersebut

Contoh: Variabel Dampak

Bencana Dampak Nilai (Skala)


Gempa 100 org meninggal 3
Banjir 0 org meninggal 1
Kerusuhan 20 org meninggal 2
Ada perbedaan skala antar variabel frekuensi dan dampak
Lanjutan…
Langkah-langkah penilaian risiko
Bencana
Catatan:
1.Konsisten dalam penggunaan skala
2.Hati-hati
terhadap penggunaan pernyataan negatif/positif pada variabel karena
akan membiaskan skala

Contoh pernyataan pada variabel kebijakan:


“Ada kebijakan terkait dana secondary disaster”  akan diberikan skala berapa 1
= rendah atau 3 = tinggi?

Ingat! pada penilaian risiko, bencana yang memiliki total nilai paling tinggi
akan menjadi prioritas utama program kesiapsiagaan. Maka contoh tersebut
seharusnya diberikan skor 1 = rendah.
SURVEILANCE BENCANA

“proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara


sistematik dan terus-menerus serta penyebaran informasi kepada unit
yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan.” (WHO, 2004)

Proses ini dilakukan sepanjang siklus bencana untuk


menjadi data pada kegiatan mitigasi bencana.
SURVEILANCE BENCANA
SURVEILANCE BENCANA

Data apa yang dicari?


SEBELUM SAAT SETELAH
• Kelompok berkebutuhan • Kematian • KLB/Wabah
khusus • Kesakitan • Kelompok rentan
• Kelompok rentan • Kebutuhan • Sanitasi lingkungan
• Pola penyakit • Air bersih
• Resep obat keluar • Faktor risiko lain
yang mengancam
• Daerah risiko tinggi
kesehatan
penyakit tertentu
ISOLASI, KARANTINA,
DEKONTAMINASI
Udara

Isolasi Droplet

Kontak
langsung
Isolasi dan Karantina

Ingat!

 Isolasi  untuk orang yang sakit


 Karantina  untuk orang yang telah
terekspos (virus) tetapi tidak sakit
Lanjutan…

Isolasi dan Karantina


Isolasi

Contoh:

Karantina

Julie & Stephanie, 2013


DEFINISI KESIAPSIAGAAN

“activities and measures taken in advance to ensure effective


response to the impact of hazards, including the issuance of
timely and effective early warnings and the temporary
evacuation of people and property from threatened locations”
(ISDR, 2004, p. 30)

 The goal is to achieve a satisfactory level of readiness to


respond to any emergency situation (Warfield, 2007).
KESIAPSIAGAAN PETUGAS

Bertujuan untuk menyiapkan petugas penanganan bencana agar


saat bencana terjadi dapat melakukan kegiatan sesuai dengan
pedoman yang sudah disiapkan sebelumnya
 Pelatihan petugas
 Persiapan alat-alat dan pedoman
 Drilling/simulasi teratur/terencana
KESIAPSIAGAAN
MASYARAKAT
Mengedukasi masyarakat berpartisipasi
dalam mengurangi risiko dan
mencegah bencana
Membuat leaflet/video
Melakukan simulasi di masyarakat
Bekerjasama dengan masyarakat dalam
pengembangan logistik, alat evakuasi
dan tempat aman
Tatalaksana Simulasi Bencana

 Kerjasama lintas sektoral (BNPB, SAR, Sosial, Kesehatan,


PMI, BMKG, Pekerjaan umum, polisi, TNI, dinas
kebakaran
 Pengaktifan pos-pos siaga bencana dan unsur
pendukungnya
 Pelatihan siaga/simulasi bencana
Penyiapan peralatan bencana
Masyarakat
Daftar barang yang dibawa dalam keadaan darurat :
a. Barang berharga: jenis kartu, uang cash, foto copy KTP/SIM, fotocopy
surat asuransi kesehatan.
b. Barang untuk keperluan darurat: roti, makanan kaleng, makanan bergizi,
sup kering, air mineral, alat perangkat makanan sekali pakai, pembuka
kaleng.
c. Hand phone dan betere cadangan
d. Lampu (penerangan) : lampu senter, batere cadangan
e. Barang perawatan medis : plester, obat luka, perban, obat alcohol
f. Barang lainnya: baju dalam, sarung tangan, tissue, peralatan hujan, korek
api (geretan), kantong plastik.
Penyiapan peralatan bencana
Petugas Kesehatan (personal)
 Kartu tanda penduduk atau Passport
 Peta
 Dokumen rencana kerja / Kerangka acuan
 Daftar orang / keluarga yang dapat di hubungi sewaktu-waktu, termasuk
nomor telepon.
 Informasi lain seperti golongan darah, alergi, catatan riwayat pengobatan,
asuransi, dan lain-lain
 Hand phone dengan baterei cadangan
 Lampu senter/head lamp dengan baterei cadangan
 Obat-obatan dan makanan
Penyiapan peralatan bencana

Petugas kesehatan
2. Proteksi diri
Mengetahui permasalahan pada daerah yang akan dilalui dan daerah
tujuan
Sesuaikan pakaian dan peralatan menurut kebutuhan, peralatan
cadangan untuk kendaraan, lampu senter dan peralatan rescue lainnya
Gunakan tanda pengenal pada pakaian maupun kendaraan yang
digunakan
Kenakan identitas diri : gunakan rompi/kaos/topi dengan logo
kesehatan
Bawa alat komunikasi (radio mobile, telpon genggam, megaphone)
Peralatan medis yang ditugaskan
Langkah proteksi diri di lokasi bencana
 Pilih lokasi yang aman
 Untuk kasus kebakaran, perhatikan arah angin
 Jaga jarak dari kemungkinan terjadinya ancaman bencana susulan
 Lakukan koordinasi dengan petugas terkait lainnya (petugas penyelamatan,
petugas keamanan dan lainnya)
 Gunakan sarung tangan, pakaian pelindung (APD)
 Gunakan masker dan pelindung mata/kaca mata
 Selalu cuci tangan sebelum dan setelah selesai melakukan tindakan dengan
air mengalir dan sabun
 Siapkan cairan antiseptik atau desinfektan untuk kasus-kasus infeksi
 Hindari bagian tubuh terluka oleh benda tajam saat melakukan kegiatan
Cardiac emergency in
community
Kondisi Gawat Darurat

08/02/2021
Sakit

Cedera

Kecelakaan
Kondisi Gawat Darurat

08/02/2021
Patah Luka bakar
Tulang

Keracunan

Henti Nafas
Sumbatan
jalan nafas
perdarahan
Henti Jantung

Kemasukan
benda asing
1. Henti Nafas

08/02/2021
 Henti napas ditandai dengan tidak adanya gerakan dada dan
aliran udara pernapasan dari korban / pasien
2.Henti Jantung

08/02/2021
 Henti jantung adalah berhentinya jantung berdenyut. Saat
terjadi henti jantung secara langsung akan terjadi henti
sirkulasi
Etiologi

08/02/2021
 Penyakit paru-paru, seperti radang paru, TBC, asma, dan
bronchitis.
 Penyakit jantung, seperti jantung koroner, jantung bawaan,
dan penyakit jantung lainnya.
 Kecelakaan lalu lintas yang mengenai rongga dada.
 Penyakit-penyakit yang mngenai susunan saraf.
 Sumbatan jalan napas oleh benda asing, misal: tersedak
 Tenggelam
46
RINGKASAN :

DR Minta Tolong CAB

Danger :
Aman diri, Aman
lingkungan dan Aman
pasien
Rerspon : Cek Respon/ Cek
Kesadaran
Minta tolong : Telp 118
CAB : Pijat Jantung luar,
(pasang AED bila ada)
TINDAKAN PERAWAT PADA TAHAP
preparedness (kesiapsiagaan)
PENDIDIKAN KESEHATAN TERKAIT
KESIAPSIAGAAN BENCANA

 SURVIVAL
 PHBS
 LAKTASI/ PASI
 PENDIDIKAN TTG PENANGANAN KORBAN
BERKEBUTUHAN KHSUSUS
 SIMULASI EVAKUASI DAN TRANSPORTASI
 SIMULASI PENGGUNAAN SHELTER
 SIMULASI PERAN
 PENGETAHUAN TENTANG SELTHER DAN
KELENGKAPANNYA ( TOILET, DAPUR UMUM, RUANG
BAYI, RUANG ANAK, RUANG IBU HAMIL, RUANG
LANSIA, SELIMUT, LISTRIK/SOLAR ENERGY)
 PENGADAAN LOGISTIK
 PEMBENTUKAN RELAWAN TANGGAP BENCANA
 EARLY WARNING SERVICE (SISTEM KOMUNIKASI
TANDA BENCANA)
 PELATIHAN SKILL : BHD, SURVIVAL, TRANSPORTASI
DAN EVAKUASI,TALI TEMALI
 SIMULASI
STRATEGI KELOMPOK

 PEER GROUP : SHARING PENGALAMAN DALAM


MENGHADAPI BENCANA
PEMBERDAYAAN

 COMMUNITY RESILIENCE
 SELF HELP GROUP : KELOMPOK SWABANTU
BENCANA
 MEMBINA DAN MELATIH RELAWAN BENCANA
PARTNERSHIP

 KEMITRAAN DG NGO NASIONAL DAN


INTERNASIONAL
 PEMERINTAH
SIMULASI TABLE TOP
PRINSIP SIMULASI TABLE
TOP
 MIRIP DENGAN KONDISI SEBENARNYA
 MENGGUNAKAN MEDIA 2/ 3 DIMENSI
 TERCAPAI TUJUAN PEMBELAJARAN SECARA PE
GETAHUAN, PSIKOMOTOR, DAN AFEKTIF
 MUDAH DAN MURAH
 PROTABLE
 DAPAT DILAKUKAN BERULANG KALI
KELEBIHAN SIMULASI
TABLE TOP
 MUDAH DAN MURAH
 TIDAK PUNYA RISIKO
 PESERTA BISA MEREFLEKSIKAN PADA KEJADIAN
SEBENARNYA
BENCANA TIDAK BISA DIHINDARI
TETAPI BISA DIKURANGI
DAMPAKNYA DENGAN
KESIAPSIAGAAN SELALU,
KAPANPUN, DIMANAPUN
Daftar Pustaka
 Undang – undang Republik Indonesia No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana,
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
 Keputusan Menteri Kesehatan No. 64 tahun 2013 tentang pedoman penanggulangan krisis
kesehatan. Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI , Jakarta
2013
 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 064 tahun 2006 tentang pedoman
sistem informasi penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana. Pusat Penanggulangan
Krisis Kesehatan, Depkes RI, Jakarta 2006
 Peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta 2008
 Kurikulum Peningkatan Kapasitas Petugas Teknis Penanggulangan Bencana, Pusat
Penanggulangan Krisis, Depkes RI , Jakarta 2007
 Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan dalam Penanggulangan
Bencana, Pusat Penanggulangan Krisis, Depkes RI , Jakarta 2006
 Buku Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana ; panduan bagi
petugas kesehatan yang bekerja dalam penanggulangan krisis Kesehatan akibat bencana di
Indonesia.
 Emergency Preparedness Training and Exercise Guide for Nursing Homes, University of
south florida, USA 2008

Anda mungkin juga menyukai