TEKNOLOGI
1. Ines Yulianti ( P17250201002 )
2. Lutfi Nur Aulia Hadi ( P17250201005 )
3. Dinda Ayu Agustin ( P17250201006 )
4. Emilia Nur Octaviani ( P17250201016 )
5. Septidina ( P17250201020 )
6. Achmad Ma’ruf Ichsanudin ( P17250201022 )
7. Ratih Dwi Yulianingsih ( P17250203032 )
PRO
● Pengangguran masal
AI akan mengakibatkan pengangguran massal di
dunia karena setiap pekerjaan akan menjadi serba otomatis
dan tenaga manusia tidak lagi diperlukan.
● Perang
Munculnya istilah "robot pembunuh" dan penggunaan AI
lainnya dalam dunia militer membuat para ahli
khawatir teknologi itu bisa menimbulkan perang
Lanjutan Ancaman
• Dokter robot
Sebagian besar dari para ahli sepakat tentang manfaat AI
di dunia medis, seperti mendiagnosis penyakit sejak awal.
Namun, beberapa ahli lainnya menyebutkan salah satu
ketakutan di kalangan akademisi adalah orang-orang terlalu
bergantung pada AI untuk menyelesaikan berbagai tugas
• Pengawasan Massal
Para ahli juga khawatir bahwa AI dapat digunakan untuk
pengawasan massal. Di China, ketakutan itu sepertinya menjadi
kenyataan.
Peluang
Meskipun sebelum pandemi penerapan teknologi AI
sudah mulai banyak dilancarkan berbagai industri,
bisa dipastikan usai pandemi penelitian dan
pengaplikasian AI akan lebih banyak dilakukan.
Di bidang kesehatan, penerapan teknologi AI dapat
membantu untuk diagnosis, prognosis dan
pengobatan. Untuk tujuan diagnosis dan prognosis
misalnya, x-ray dan CT (Computed Tomography)
dari gambar paru-paru di berbagai kondisi dapat
digunakan untuk meningkatkan model deep
learning yang menjadi bahan diagnosis Covid-19.
Kelebihan
Konsentrasi kekuatan
AI bisa berarti banyak kekuatan akan berada di tangan beberapa orang yang
mengendalikannya. AI tidak memanusiakan peperangan karena negara-negara
yang memiliki teknologi AI canggih dapat membunuh manusia tanpa
melibatkan manusia yang sebenarnya untuk menekan pemicunya.
Representasi buruk
AI tidak memiliki kemampuan untuk membuat penilaian dan mungkin tidak
pernah mendapatkan kemampuan itu.
PERSIAPAN PERAWAT MENGHADAPI ERA
DISRUPTION
1. Yang pertama, para pemimpin rumah sakit perlu betul-betul menyadari
bahwa masa depan itu sudah sampai , the future is now. Penggunaan
artificial intelligent sudah banyak menggantikan peran fasilitas kesehatan
bahkan dokter.