Anda di halaman 1dari 13

KEHADIRAN

TEKNOLOGI
1. Ines Yulianti ( P17250201002 )
2. Lutfi Nur Aulia Hadi ( P17250201005 )
3. Dinda Ayu Agustin ( P17250201006 )
4. Emilia Nur Octaviani ( P17250201016 )
5. Septidina ( P17250201020 )
6. Achmad Ma’ruf Ichsanudin ( P17250201022 )
7. Ratih Dwi Yulianingsih ( P17250203032 )
PRO

1. Memudahkan manusia dalam kehidupan sehari-hari, seperti melakukan


pencarian dan pemetaan di internet, bantuan suara sampai mobil, atau
perangkat yang berjalan secara otomatis.
2. Mengurangi subjektivitas manusia
3. Manusia cenderung berlaku subjektif dalam beberapa aspek. Beberapa
perekrut mengambil keputusan dalam perekrutan pegawai berdasarkan
gender, etnis, usia, penampilan, dll. Sebaliknya, sebuah sistem kecerdasan
buatan (AI) dapat diprogram untuk hanya berfokus pada faktor-faktor
penting saja, seperti kepribadian, keterampilan, pengalaman dan
kualifikasi para kandidat.
Lanjutan Pro

4. Menghemat waktu dan biaya serta meningkatkan efektivitas


5. Untuk mengidentifikasi kandidat terbaik dari sekian banyak aplikasi
yang mereka terima setiap harinya
6. Meningkatkan pengalaman dan keterlibatan kandidat
7. Para perekrut seringkali dibanjiri dengan tugas-tugas yang
menghabiskan sebagian besar waktu mereka, sehingga banyak yang
menghadapi kesulitan dalam mempertahankan waktu respon yang
baik dengan para kandidat, yang berujung pada terciptanya tingkat
keterlibatan dan pengalaman kandidat yang buruk
KONTRA

1. Salah satu kekurangan terbesar dalam sistem AI


pelacakan pelamar adalah masih rendahnya tingkat
akurasi dan reliabilitas karena sistem AI dapat
dengan mudah dikacaukan dengan berbagai pilihan
formatting

2. Ketergantungan berlebih pada kata kunci tertentu AI


sangat bergantung pada kata kunci tertentu untuk
menyeleksi para kandidat dari tumpukan aplikasi
yang masuk seolah-olah mereka merupakan
kandidat yang tepat bagi berbagai jabatan,
meskipun pada kenyataannya tidak
Lanjutan Kontra
3. Kurangnya penilaian manusia jika sebuah perusahaan hendak
mendiversifikasi tenaga kerjanya, menggunakan AI dalam proses
perekrutan pegawainya mungkin bukanlah pilihan terbaik.

4. Di sisi lain, AI juga bisa mendatangkan peristiwa terburuk dalam


sejarah peradaban manusia bila kita tidak bisa mengendalikannya
Ancaman

● Pengangguran masal
AI akan mengakibatkan pengangguran massal di
dunia karena setiap pekerjaan akan menjadi serba otomatis
dan tenaga manusia tidak lagi diperlukan.

● Perang
Munculnya istilah "robot pembunuh" dan penggunaan AI
lainnya dalam dunia militer membuat para ahli
khawatir teknologi itu bisa menimbulkan perang
Lanjutan Ancaman
• Dokter robot
Sebagian besar dari para ahli sepakat tentang manfaat AI
di dunia medis, seperti mendiagnosis penyakit sejak awal.
Namun, beberapa ahli lainnya menyebutkan salah satu
ketakutan di kalangan akademisi adalah orang-orang terlalu
bergantung pada AI untuk menyelesaikan berbagai tugas

• Pengawasan Massal
Para ahli juga khawatir bahwa AI dapat digunakan untuk
pengawasan massal. Di China, ketakutan itu sepertinya menjadi
kenyataan.
Peluang
Meskipun sebelum pandemi penerapan teknologi AI
sudah mulai banyak dilancarkan berbagai industri,
bisa dipastikan usai pandemi penelitian dan
pengaplikasian AI akan lebih banyak dilakukan.
Di bidang kesehatan, penerapan teknologi AI dapat
membantu untuk diagnosis, prognosis dan
pengobatan. Untuk tujuan diagnosis dan prognosis
misalnya, x-ray dan CT (Computed Tomography)
dari gambar paru-paru di berbagai kondisi dapat
digunakan untuk meningkatkan model deep
learning yang menjadi bahan diagnosis Covid-19.
Kelebihan

1. AI melakukan tugas-tugas yang sering bervolume tinggi,


terkomputerisasi dengan andal dan tanpa mengalami
kesalahan
2. AI menemukan struktur dan keteraturan dalam data
sehingga AI dapat mengajarkan sendiri produk yang
direkomendasikan berikutnya secara online
3. AI menganalisis data lebih banyak dan lebih dalam
menggunakan jaringan neural yang memiliki banyak
lapisan tersembunyi
Kekurangan
 Banyak yang kehilangan pekerjaan
AI akan berpengaruh pada orang yang kurang terampil dengan pekerjaan
mereka. Robot telah mengambil banyak pekerjaan dan lebih baik dalam melakukan
tugas kompleks

 Konsentrasi kekuatan
AI bisa berarti banyak kekuatan akan berada di tangan beberapa orang yang
mengendalikannya. AI tidak memanusiakan peperangan karena negara-negara
yang memiliki teknologi AI canggih dapat membunuh manusia tanpa
melibatkan manusia yang sebenarnya untuk menekan pemicunya.

 Representasi buruk
AI tidak memiliki kemampuan untuk membuat penilaian dan mungkin tidak
pernah mendapatkan kemampuan itu.
PERSIAPAN PERAWAT MENGHADAPI ERA
DISRUPTION
1. Yang pertama, para pemimpin rumah sakit perlu betul-betul menyadari
bahwa masa depan itu sudah sampai , the future is now. Penggunaan
artificial intelligent sudah banyak menggantikan peran fasilitas kesehatan
bahkan dokter.

2. Yang kedua, para pemimpin rumah sakit perlu melakukan transformasi


budaya organisasi yang memiliki sifat terbuka pada perubahan dan
mendukung tumbuhnya perbaikan berkelanjutan dengan digital mindset.
Lanjutan

3. Yang ketiga, para pemimpin rumah sakit perlu mempelajari betul


tentang digital disruption in healthcare ini dan membuat peta jalan
untuk organisasinya menghadapi.

4. Yang keempat, rumah sakit harus melihat kembali bagaimana


hubungan antar faskes dalam jenjang rujukan.

5. Yang kelima, pemimpin rumah sakit harus sadar bahwa disruption


tidak hanya yang sifatnya digital, namun non digital disruption juga
banyak. Diantaranya perubahan harga dolar, regulasi-regulasi baru dan
sebagainya yang perlu diantisipasi dengan membangun budaya
pegawai kita yang sangat adaptif terhadap perubahan.
THANKS!
DO YOU HAVE ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai