Anda di halaman 1dari 25

Gaya Antarmolekul

Marselinus Tika, S.Pd


SMA Negeri 6 Kupang – NTT

Kimia untuk Kelas X SMA


Anda sudah belajar tentang Ikatan Kimia.
-Ikatan Ion
-Ikatan Kovalen
Ikatan kimia terjadi karena interaksi atau gaya tarik
menarik antara unsur-unsur membentuk senyawa.
Senyawa juga dibentuk dari molekul-molekul.
Antara molekul juga saling berinteraksi yang disebut
gaya antarmolekul.
Kalau kita ibaratkan :
Senyawa itu adalah Keluarga
Molekul itu Adalah : Anggota Keluarga yang sudah
menikah.
KOMPETENSI
DASAR :
3.5.Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan
kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta
interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan
hubungannya dengan sifat fisik materi.
4.5. Mengolah dan menganalisis proses pembentukan ikatan
ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan
logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul)
materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menjelaskan beberapa jenis antar gaya
antarmolekul.
2. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara gaya antarmolekul
dengan sifat fisika dari zat.
SIFAT-SIFAT FISIK SENYAWA
Momen Dipol
Keadaan Molekul Kepolaran Masa molekul Titik Didih (0C)

n-butana , CH3CH2CH2CH3 Non Polar 0 58 -0,5


Massa molekul relatif yang
sama
Aseton, CH3COCH3 Polar 2,91 58 56,2
Metana, CH4 Non Polar 0 16 –161
Bentuk molekul serupa,
Etana CH3CH3 Non Polar 0 30 –88,6
massa molekul Meningkat
n–propana CH3CH2CH3 Non Polar 0 44 –44,5
Fluorida, F2 Non Polar 0 38 -188,1
Seyawa memiliki massa Klorida, Cl2 Non Polar 0 71 34,0
molekul relatif berbeda Bromida, Br2 Non Polar 0 160 59,5
Iodida, I2 Non Polar 0 254 185,2
Senyawa hidrida non Meta ba,CH4 Non Polar 0 16 -161
ogam Golongan IV A Silan, SiH4 Non Polar 0 32 -112
Germana, GeH4 Non Polar 0 77 -90
Stanana, SnH4 Non Polar 0 123 -52
Senyawa hidrida non Amonia, NH3 Polar 1,62 17 -33
ogam Golongan V A Fosfin, PH3 Polar 0,58 34 -87
Arsin, AsH3 Polar 0,20 78 -55
Stibin, SbH3 Non Polar 0 125 -18
Senyawa hidrida non Air, H2O Polar 0,82 18 100
ogam Golongan VI A Asam sulfida, H2S Polar 0,44 34 -61
Asam selenida, H2Se Polar 81 -41
Asam telurida, H2Te Polar 130 -2
Senyawa hidrida non Asam fluorida, HF Polar 1,78 20 +20
ogam Golongan VII A Asam klorida, HCl Polar 1,08 36,5 -85
Asam bromida, HBr Polar 1,078 81 -67
Asam iodidai, HI Polar 0,38 128 -35
Perhatikan gambar berikut.

Padat Cair Gas

Dalam kehidupan sehari-hari, kita menemukan berbagai jenis zat yang


partikelnya berupa molekul dan berbeda fasa. Dalam fasa gas, pada suhu
tinggi dan tekanan yang relatif rendah (jauh di atas titik didihnya), molekul-
molekul benar-benar berdiri sendiri, tidak ada gaya tarik antarmolekul. Akan
tetapi, pada suhu yang relatif rendah dan tekanan yang relatif tinggi, yaitu
mendekati titik embunnya, terdapat suatu gaya tarik-menarik antarmolekul.
Gaya tarik menarik antar molekul itulah yang memungkinkan suatu gas dapat
mengembun.
A. Gaya van der Waals dan Gaya London
Terjadi pada
Terjadi pada
Gaya van der Waals senyawa nonpolar
senyawa polar yang
yang memiliki
tidak membentuk
sedikit perbedaan
ikatan hidrogen.
keelektronegatifan.
Tidak menyebabkan
terjadinya lonjakan
pada titik didih.
1. Gaya Antarmolekul yang Memiliki Dipol
Dipol
Gaya van der Waals

 Dipol tersusun teratur


 Dipol berwujud padat
+ +

+
+
Gaya van der Waals
+
+
+
+

+
+
Dipol
 Dipol tersusun tidak teratur
+

 Dipol berwujud cair


2. Ikatan Antarmolekul yang Memiliki
Dipol dan Molekul yang Tidak Memiliki
Dipol
Induksi Gaya van der Waals
+ + +

Molekul tidak Molekul


Molekul dipol Molekul dipol
memiliki dipol dipol sesaat
3. Gaya Antarmolekul yang Tidak Memiliki
Dipol (Gaya Dispersi London)
Gaya van der Waals (gaya tarik–
Induksi menarik dipol sesaat disebut gaya
+ + London)
Molekul tidak Molekul tidak + +
memiliki dipol memiliki dipol
Dipol sesaat Dipol sesaat

Gaya London yang dikemukakan


oleh Fritz London mendasari alasan
gas-gas nonpolar memiliki berbagai
wujud dengan tekanan yang besar.
Sesungguhnya hal ini merupakan
bentuk kekuasaan Tuhan yang
memberikan ilmu pengetahuan
kepada Fritz London.
4. Pengaruh Gaya van der Waals terhadap Titik
Didih

a. Pengaruh Jumlah Awan Elektron

Gaya tarik–menarik
Awan elektron Ikatannya
molekul dipol sesaat
semakin banyak semakin besar
semakin kuat

Mr Daerah gerak Peluang terjadinya Gaya tarik–menarik


molekul elektron yang dipol sesaat lebih molekul dipol sesaat
besar besar besar semakin besar
b. Pengaruh Bentuk Molekul

Bentuk
Bentuk molekul
molekul bercabang
tidak
bercabang
Titik didih dan gaya London
Titik didih
semakin kecil,
Titik didih gaya London
semakin besar, semakin lemah
gaya London
semakin kuat
B. Ikatan Hidrogen
1. Gaya Elektrostatik
a. Atom yang lebih elektronegatif 2,9
2,1
cenderung memiliki kelebihan
Cl
muatan negatif (δ–). H
b. Atom yang kurang elektronegatif
δ– δ
+
cenderung memiliki kelebihan
Cl H muatan positif (δ+).

Gaya
elektrostatik

Cl H Cl H Cl H
δ– δ+ δ– δ+ δ– δ+

Gaya elektrostatik antarmolekul sebagai dasar pembentukan ikatan hidrogen


dan gaya tarik antardipol.
2. Pengaruh Ikatan Hidrogen terhadap Titik Didih
Gaya
Mr semakin antarmolekul
Mr semakin kecil Gaya
semakin lemah antarmolekul
besar
semakin kuat
Titik didih
Titik didih
Titik didih
Titik didih
semakin
Titik didih semakin
kecil Titik didih
semakin kecil
besar semakin
besar
Kegiatan
Kerjakan Aktivitas Ilmiah 4.1 halaman 99
untuk menguji gejala Like Dissolved Like.
3. Mekanisme Terjadinya Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen terjadi akibat adanya gaya 4,0
elektrostatik antarmolekul dengan beda 2,1
keelektronegatifan yang besar. F
H
Ikatan
hidrogen

F H F H F H
δ– δ+ δ– δ+ δ– δ+

Ikatan
hidrogen
Ikatan F H F H
kovalen δ– δ+ δ– δ+
RANGKUMAN
1. Gaya antar molekul adalah gaya tarik antar molekul-
molekul yang berdekatan.
2. Gaya antar molekul pada umumnya merupakan gaya
tarik listrik statis (elektrostatik) antara muatan positif
(+) dan negatif(-).
3. Kita mengenal tiga jenis gaya antar molekul,
yaitu: gaya van der waals, ikatan hidrogen, dangaya
london.
4. Ikatan hidrogen terjadi antara atom hidrogen (H)
dengan atom: nitrogen (N), oksigen (O), atau Fluor (F).
5. Gaya van der waals adalah gaya tarik elektrostatis
pada senyawa ionik atau kovalen polar.
6. Gaya london adalah gaya tarik elektrostatis pada
senyawa kovalen non polar.
Terima Kasih
Semua impian kita dapat menjadi
nyata, jika kita memiliki keberanian
untuk mengejarnya.

Walt Disney

@marcello.com
Jika Molekul – molekul membentuk senyawa tentunya ada
interaksi antar molekul tersebut seperti halnya keluarga,
jika suatu keluarga dinyatakan sebagai senyawa dan
anggota keluarga sebagai molekul, maka setelah kita
mempelajari sifat masing – masing anggota keluarga
tentunya kita akan mempelajari hubungan (interaksi) antar
anggota keluarga tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita menemukan berbagai jenis
zat yang partikelnya berupa molekul dan berbeda fasa. Dalam
fasa gas, pada suhu tinggi dan tekanan yang relatif rendah (jauh
di atas titik didihnya), molekul-molekul benar-benar berdiri
sendiri, tidak ada gaya tarik antarmolekul. Akan tetapi, pada
suhu yang relatif rendah dan tekanan yang relatif tinggi, yaitu
mendekati titik embunnya, terdapat suatu gaya tarik-menarik
antarmolekul. Gaya tarik menarik antar molekul itulah yang
memungkinkan suatu gas dapat mengembun
Molekul-molekul dalam zat cair atau dalam zat
padat diikat oleh gaya tarikmenarik antar molekul.
Oleh karena itu, untuk mencairkan suatu zat padat
atau untuk menguapkan suatu zat cair diperlukan
energi untuk mengatasi gaya
tarik-menarik antar molekul. Makin kuat gaya tarik
antar molekul, makin banyak energi yang
diperlukan untuk mengatasinya, maka semakin
tinggi titik cair atau titik didih.
1. Tuliskan pengertian dari polarisabilitas !
2. Tuliskan perbedaan antara gaya London dan gaya
van der Waals!
3. Urutkan interaksi antarpartikel ikatan kovalen,
ikatan Van der Waals, dan ikatan hidrogen,
dimulai dari yang terlemah!
4. Tuliskan apa yang Anda ketahui tentang ikatan
hidrogen  Tuliskan pula contoh senyawa yang
mempunyai ikatan hidrogen.
5. Gambarkan dan tunjukkan ikatan hidrogen dalam
senyawa H2O dan HF.
1. Polarisabilitas : Kemudahan suatu molekul untuk
membentuk dipol sesaat atau untuk mengimbas
suatu molekul.
2. Gaya London : gaya tarik elektrosatis pada
senyawa kovalen non plar. Gaya Van der Waals :
Gaya tarik elektrostatis pada senyawa ion atau
kovalen polar.
3. Ikatan Kovalen > Ikatan Hidrogen > Gaya Van
der Waals
4. Ikatan hidrogen : Interaksi dipol-dipol antara
molekul yang memiliki atom H yang terikat pada
atom berukuran kecil memiliki keelektrogenatifan
tinggi, umumnya N, O, dan F.
CLOSING
`
Tugas Proyek :
Bisnis air minum dalam kemasan kini mamin semarak
dengan hadirnya jenis air oksigen dan air heksagonal.
Minuman semacam itu kini ramai memenuhi gerai-gerai
penjualan di pasar dan swalayan. Air tersebut menjanjikan
manfaat yang terdengar dahsyat, yaitu mampu
menyembuhkan berbagai penyakit yang secara medis pun
kerap sulit diobati.
Apakah yang dimaksud dengan air heksagonal ? Benarkah
air heksagonal dapat menyembuhkan berbagai penyakit ?
Carilah informasi seputar air heksagonal di buku, majalah,
koran, dan internet.

Anda mungkin juga menyukai