Anda di halaman 1dari 7

RESIN KOMPOSIT

( SEJARAH & KOMPONEN )


NAMA ANGGOTA
Agung Setiawan ( J2A016001 )
Shafira Fitri Anisya ( J2A016003 )
Ima Muhimmatun Nisa ( J2A016007 )
Muhammad Muchlisin ( J2A016010 )
Khairunnisa Hanifah ( J2A016027 )
Hulman Miftah ( J2A016029 )
Novita Maharani ( J2A016030 )
Muhammad Irfanudin ( J2A016031 )
Leonita Reza Pahlevi ( J2A016033)
Astri Kusuma Pradhika ( J2A016034 )
Atthidira Citra Lestari . S. ( J2A016036 )
Hilda Dwi Handayani ( J2A016037 )
SGD I
SEJARAH
Komposit telah dikembangkan selama 50 tahun terakhir.
Diperkenalkan pada akhir tahun 1940 an dan awal 1950
an. Bahan tumpatan ini dianggap mampu memenuhi
beberapa persyaratan dari bahan restorasi yang diinginkan
oleh sebagian besar orang. Terutama dalam hal estetisnya,
selain itu tidak mudah larut dalam cairan mulut
menyebabkan bahan ini lebih unggul dari bahan semen
silikat. Namun, bahan ini juga memiliki kelemahan yaitu
diantaranya sifat pengerutan polimerasi yang tinggi dan
koefisien ekspansi termal menyebabkan kelemahna dan
kegagalan dini.
Resin komposin tidak berhenti disitu saja, terus dilakukan
percobaan untuk mendapatkan resin komposit yang memiliki sifat
yang lebih baik lagi. Kemajuan besar terjadi ketika Bowen
mengembangkan suatu bahan komposit yang baru. Penemuan
utama itu adalah Bisfenol A – glisidil metakrilat ( BIS – GMA ).
KOMPONEN RESIN KOMPOSIT
1. Matriks resin
Sebagian besar bahan komposit kedokteran gigi
menggunakan monomer yang merupakan diakrilat aromatik
atau alipatik. Bis – GMA , Urethan dimethakrilat
( UEDMA ) , dan Trietilen glikol dimetakrilat ( TEGMA ).
2. Partikel bahan pengisi
Umumnya dihasilkan dari penggilingan atau pengolahan
quartz kaca yang menghasilkan partikel berkisar 0,1 – 1000
um.
3. Bahan coupling
Y – metakriloksipropiltrimetoksi silance

4. Aktivator dan inisiator


a. Kimia
Bahan yang diaktifkan secara kimia dipasok dalam 2 pasta satu
mengandung inisiator benzoil proksida dan lainnyaaktivator amin
tersier ( N, N – dimetil – p – toluidin )
b. Sinar
Fotonisator yang umum digunakan adalah camphoroquinone,
yang memiliki penyerapan 400 dan 500 nmyang berada pada
regio biru spektrum sinar tampak. Inisiator ini dalam pasta
sebesar 0,2 berat atau kurang.
5. Bahan penghambat
Buthylated hydroxytoluene dengan konsentrasi 0,01% berat.
6. Modifier optik
Titanium oksid dan alumunium oksid ( 0,001 – 0, 007 % berat )
Refrensi
• Anusavice, J.Kenneth. 2003. Buku Ajar Ilmu Bahan
Kedokteran Gigi Phillips Edisi 10. Jakarta. EGC

Anda mungkin juga menyukai