Anda di halaman 1dari 16

HIPOSPADIA

Oleh : Farin Eka Meilinda


Introduction
State the significance of Black History Month
• What is Black History Month?
• Why does the United States celebrate it?

Tell your story


• What does Black History Month mean to you?
• Why is it important to you?
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA HIPOSPADIA
PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien dan Keluarga
a. Identitas Pasien
• Umur : Biasanya terjadi pada bayi baru lahir
• Jenis Kelamin : Pada umumnya paling sering ditemukan pada anak laki-laki
b. Identitas Penanggung Jawab
• Pendidikan : Orang tua yang berpendidikan rendah menyebabkan kekurangan informasi
• Pekerjaan : Pada orang tua yang berpenghasilan rendah
2. Keluhan utama
Pada umumnya orang tua pasien mengeluh dan ketakutan terhadap kondisi anaknya karena lubang penis tidak terdapat diujung penis,
tetapi berada dibawah atau didasar penis, penis melengkung kebawah, penis tampak seperti berkerudung karena adanya kelainan pada kulit
dengan penis, jika berkemih anak harus duduk
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Penyakit Sekarang
• Umur : Biasanya terjadi pada bayi baru lahir
• Jenis Kelamin : Pada umumnya paling sering ditemukan pada anak laki-laki
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Adanya riwayat saat kehamilan yang dialami ibu seperti gangguan hormon estrogen atau progestin di awal kehamilan dan karena factor
lingkungan yang tinggi terhadap aktivitas estrogen sering ditemukan pada pestisida di sayuran dan buah, susu sapi, beberapa tanaman, dan obat-
obatan yang bersifat teratogenic menyebabkan terjadinya mutase gen yangdapat menyebabkan pembentukan penis yang tidak sempurna.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Adanya Riwayat keturunan atau genetic dari orang tua atau saudara-saudara kandung dari pasien yang mengalami hipospadia
d. Riwayat Kongenital
1. Penyebab yang jelas belum diketahui.
2. Dihubungkan dengan penurunan sifat genetik.
3. Lingkungan polutan teratogenik. (Muscari, 2005:357)
4. Riwayat Kehamilan Dan Kelahiran: Hipospadia terjadi karena adanya hambatan penutupan uretra penis pada kehamilan minggu ke-10
sampai minggu ke-14. (Markum, 1991: 257
4. Pola Fungsi Kesehatan
• Pola Eliminasi
Pada saat BAK mengalami gangguan karena anak harus jongkok karena pancaran kencing pada saat BAK tidak lurus dan biasanya
kearah bawah, menyebar dan mengalir melalui batang penis.
• Konsep diri
Adanya rasa malu pada diri klien sendiri apabila sudah dewasa juga akan merasa malu dan kurang percaya diri atas kondisi kelainan
yang dialaminya.
• Seksual dan reproduksi
Adanya kelainan pada alat kelamin terutama pada penis klien akan membuat klien mengalami gangguan pada saat berhubungan
seksual karena penis yang tidak bisa ereksi
• Pola peran hubungan
Adanya kondisi kesehatan mempengaruhi terhadap hubungan interpersonal dan peran dalam menjalankan perannya selama sakit
• Pola manajemen koping stress
Biasanya orang tua klien akan mengalami stress pada kondisi anaknya yang mengalami kelainan.
4. Pola Fungsi Kesehatan
a. Sistem Perkemihan:
• Palpasi abdomen untuk melihat distensi vesika urinaria atau pembesaran pada ginjal.
• Kaji fungsi perkemihan
• Dysuria setelah operasi
b. Sistem Reproduksi
 Adanya lekukan pada ujung penis
 Melengkungnya penis ke bawah dengan atau tanpa ereksi
 Terbukanya uretra pada ventral

 Pengkajian setelah pembedahan : pembengkakan penis, perdarahan, drinage. (Nursalam, 2008: 164)
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan malformasi


kongenital

2. Ansietas b.d krisis situasional, tindakan operasi yang akan


dilakukan

3. Nyeri akut b.d cedera fisik akibat pembedahan


INTERVENSI
DIAGNOSA 1
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan malformasi kongenital

Tujuan : Gangguan citra tubuh klien teratasi


Kriteria hasil :
 Mendiskripsikan secara faktual perubahan fungsi tubuh
 Mempertahankan interaksi sosial

Intervensi :
 Kaji secara verbal dan non verbal respon klien terhadap tubuhnya
 Monitor frekuensi mengkritik dirinya
 Jelaskan tentang pengobatan, perawatan, kemajuan penyakitnya
 Dorong klien mengungkapkan perasaannya
 Identifikasi arti pengurangan melalui pemakaian alat bantu
 Fasilitasi kontak dengan individu lain dalam kelompok kecil
DIAGNOSA 2
Ansietas b.d krisis situasional, tindakan operasi yang akan dilakukan

Tujuan : kecemasan klien dapat teratasi  Gunakan pendekatan yang menenangkan


Kriteria hasil :  Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
 Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas  Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
 Mengidentifikasi,mengungkapkan dan menunjukkan teknik untuk  Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi rasa
mengontrol cemas takut
 Vital sign dalam batas normal  Libatkan keluarga untuk mendampingi klien
 Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas  Instruksikan pada pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
menunjukkan berkurangnya kecemasan  Dengarkan dengan penuh perhatian
 Identifikasi tingkat kecemasan
 Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
 Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan. Ketakutan

Intervensi :
DIAGNOSA 3
Nyeri akut b.d cedera fisik akibat pembedahan

Tujuan : Nyeri dapat berkurang


Intervensi :
 Observasi TTV dan keadaan umum
 Kaji skala nyeri
 Kaji penyebab nyeri/faktor predisposisi
 Memberikan posisi yang nyaman
 Ciptakan lingkungan yang nyaman, aman dan tenang
 Berikan teknik relaksasi dan distraksi
 Berikan pengetahuan tentang nyeri pada pasien dan keluarga
 Kolaborasi : berikan obat analgesi
IMPLEMENTASI

Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan rencana


keperawatan oleh perawat untuk membantu klien
menyelesaikan masalah status kesehatan yang dihadapi ke
status kesehatan yang baik yang menggambarkan kriteri hasil
yang diharapkan
Any Questions ?
Pasti ada 

"Barangsiapa membahayakan orang lain, maka Allâh akan membalas bahaya kepadanya dan
barangsiapa menyusahkan atau menyulitkan orang lain, maka Allâh akan menyulitkannya.”

Lagi puasa gabole tanya banyak banyak 


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai