Regulasi Hukum Terkait Media
Regulasi Hukum Terkait Media
Hukum terkait
Media
Indonesian Comm System
Dr. Andre Ikhsano M.Si
SUB TOPICS
01 UU ITE
02 UU PORNOGRAFI
03 UU PENYIARAN
04 UU KETERBUKAAN
INFORMASI PUBLIK (KIP)
01. UU ITE
• Semakin meningkatnya jumlah pengguna internet,
membuat dibutuhkannya aturan dan batasan untuk
menjamin kenyamanan dan keselamatan dari
dampak negatif.
• Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
menggantikan UU ITE No 11 Tahun 2008 dengan
beberapa poin yang direvisi.
Perubahan UU ITE 11/2008 menjadi
ITE 19/2016
28 November 2016
Your Picture Here
Pasal 27
melarang pembuatan, pendistribusian dan pentransmisian informasi elektronik yg:
Melanggar kesusilaan, Memuat perjudian, Memuat penghinaan dan/atau pencemaran
nama baik, Memuat pemerasan dan pengancaman
Ancaman: Penjara max. 5 tahun dan/atau denda max. Rp. 750 jt
Pasal 28
melarang penyebaran informasi elektronik yg:
a. memuat berita bohong dan menyesatkan yg mengakibatkan kerugian konsumen dlm transaksi
elektronik
b. ditujukan utk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan indivdiu dan/atau SARA
Pasal 1
Dalam Undang2 ini yg dimaksud dgn:
1.Pornografi adlh gambar, sketsa, ilustrasi, foto,
tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak,
animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau
bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk
media komunikasi dan/atau pertunjukan di
muka umum, yang memuat kecabulan atau
eksploitasi seksual yg melanggar norma
kesusilaan dalam masyarakat.
2. Jasa pornografi adalah segala jenis
layanan pornografi yg disediakan oleh
perseorangan atau korporasi melalui
pertunjukan langsung, televisi kabel,
televisi teresterial, radio, telepon,
internet, dan komunikasi elektronik
lainnya serta surat kabar, majalah, dan
barang cetakan lainnya.
(1) Setiap orang dilarang memproduksi, membuat,
memperbanyak, menggandakan, menyebarluaskan,
menyiarkan, mengimpor, mengekspor, menawarkan,
memperjualbelikan, menyewakan, atau
menyediakan pornografi yang secara eksplisit memuat:
a. persenggamaan, termasuk persenggamaan yg
menyimpang;
b. kekerasan seksual;
c. masturbasi atau onani;
d. ketelanjangan atau tampilan yg mengesankan
ketelanjangan;
e. alat kelamin; atau
f. pornografi anak.
2. Setiap orang dilarang menyediakan jasa pornografi yg:
a. menyajikan secara eksplisit ketelanjangan atau
tampilan yg mengesankan ketelanjangan;
b. menyajikan secara eksplisit alat kelamin;
c. mengeksploitasi atau memamerkan aktivitas
seksual; atau
d. menawarkan atau mengiklan
03. UU Penyiaran
• UU pornografi lahir karena markanya berbagai
macam pornografi di era reformasi pasca rezim
autoritarian di zaman Soeharto.
• Masih banyak terdapat hal yang abu2/pasal karet
dalam UU pornografi.
• UU pornografi sanagat bersinggungan dengan
berbagai aktivitas bermedia, terlebih di era sekarang
dimana kecanggihan teknologi X kejahatan = sgt
rentan pencurian data dan informasi pribadi
Menetapkan kewajiban bagi setiap lembaga penyiaran untuk memperoleh
Izin Penyelenggaraan Penyiaran
Dua badan yg meregulasi penyiaran: Pemerintah dan Komisi Penyiaran
Indonesia
Izin diberikan, diperpanjang dan bisa dicabut
Point Penting
Point Penting UU Penyiaran
1. Komisi Penyiaran Indonesia
(KPI)
Lembaga negara bersifat independen
(Pusat dan Daerah). Tugas dan
wewenangnya diatur dalam undang
undang sebagai wujud peran serta 3. Kemakmuran rakyat
masyarakat di bidang penyiaran.(pasal 1 Dalam sistem penyiaran nasional negara
ayat 13) menguasai spektrum frekwensi untuk
penyelenggaraan penyiaran guna sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat. (Pasal 6 ayat
2)
KPI sebagai wujud peran serta masyarakat
2. Spektrum frekwensi berfungsi mewadahi aspirasi serta
Gelombang elektromagnetik yang
mewakili kepentingan masyarakat akan
dipergunakan untuk penyiaran dan penyiaran. (Pasal 8 ayat 1)
merambat di udara serta ruang angkasa
tanpa sarana penghantar buatan,
merupakan ranah publik dan sumberdaya
alam terbatas.(pasal 1 ayat 8)
Point Penting UU Penyiaran
Pidana 5 thn, denda Rp. 5 miliar (Radio) atau Rp. 10 miliar (TV ):
04. UU Keterbukaan
Informasi Publik
• UU KIP, adalah undang2 yang sgt pro rakyat…. Ditengah2 UU yg
banyak membatasi rakyat, dengan semangat reformasi (anti
otoritarian) hadir UU KIP
• Hak atas Informasi menjadi sangat penting karena makin
terbuka penyelenggaraan negara untuk diawasi publik,
penyelenggaraan negara tersebut makin dapat
dipertanggungjawabkan. Hak setiap Orang untuk memperoleh
Informasi juga relevan untuk meningkatkan kualitas pelibatan
masyarakat dalam proses pengambilan keputusan publik.
Partisipasi atau pelibatan masyarakat tidak banyak berarti
tanpa jaminan keterbukaan Informasi Publik.
Point penting UU KIP
UU KIP, atau UU 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik sangat penting sebagai landasan
hukum yang berkaitan dengan pertama, hak setiap
orang untuk memperoleh Informasi; kedua,
kewajiban Badan Publik menyediakan dan melayani
permintaan Informasi secara cepat, tepat waktu,
biaya ringan / proporsional, dan cara sederhana;
ketiga, pengecualian bersifat ketat dan terbatas;
keempat, kewajiban Badan Publik untuk
mernbenahi sistem dokumentasi dan pelayanan
Informasi.
Badan Publik yang dengan sengaja tidak
menyediakan, tidak memberikan, dan/atau tidak
menerbitkan Informasi Publik berupa Informasi
Publik secara berkala, Informasi Publik yang wajib
diumumkan secara serta-merta, Informasi Publik
yang wajib tersedia setiap saat, dan/atau Informasi
Publik yang harus diberikan atas dasar permintaan
sesuai dengan Undang-Undang ini, dan
mengakibatkan kerugian bagi orang lain dikenakan
pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun
dan/atau pidana denda paling banyak
Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah)
THANK YOU