Anda di halaman 1dari 35

2.1.

HORMON YANG BERHUBUNGAN


DENGAN GAMETOGENESIS DAN FUNGSI
REPRODUKSI.
• Hormon
            Ada beberapa pengertian hormon di antaranya, hormon berasal dari
bahasa yunani yaitu hormon (yang menggerakkan) yang artinya adalah pembawa
pesan kimia antar sel atau antar kelompok sel. Hormon adalah senyawa yang
meransang. Hormon adalah molekol yang dihasilkan oleh jaringan tertentu, yang
dikeluarkan lansung ke darah (sebagai pembawa) dan secara khas meraubah
kegiatan suatu jaringan tertentu yang menerimanya. Hormoan adalah zat kimia
yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang di alirkan kedalam dan
mempengaruhi organ tertentu atau organ target.
• Hormon Yang Berhubungan Dengan Gametogenesis Dan Fungsi Reproduksi.
• 1.      Hormon pada hipofisis terdapat dua lobus anterior dan lobus fosterior, lobus
anterior         menyereksi horman gonadotropin yang terdiri atas :
• FSH (folikel stimulating hormon)   
• 1)      Di hasilkan oleh sel basofilik (afinitas terhadap basa).
• 2)      Mempengaruhi ovarium yang  berkembang  dan berfungsi pada saat pubertas.
• 3)      Folikel primer  yang mengandung oosit oleh FSH dikembangkan dari keadaan
yang padat  menjadi folikel yang vesikuler.
• 4)      Selanjutnya folikel tersebut menyekresi hormon estrogen.
• LH (luitinizing hormone )
• 1)       Dihasilkan  oleh sel- sel asidofik (afinitas terhadap asam).
• 2)       Bersama FSH berfungsi mematangkan folikel dan  sel telur serta
merangsang terjadinya ovulasi.
• 3)      Folikel yang telah terlepas ovum selama ovulasi di sebut korpus rupbrum
menjadi korpus luteum.
• 2.      Hormon pada ovarium
• Dua jenis ovarium adalah estrogen dan progestron.Estrogen terutama
meningkatkan proliferasi  dan pertumbuhan sel-sel spesifik pada tubuh dan
bertanggung jawab pada perkembangan sifat seksual sekunder  ternak betina.
Sebaliknya ,progesterone  hampir seluruhnya berkaitan dengan persiapan akhir
uterus untuk kehamilan dan kelenjer  mamae untuk laktasi antara lain :
• Estrogen merupakan hormone yang di hasilkan oleh tekainterna folikel.
• 1)      Pada fase pubertas mempengaruhi berkembangnya
tuba,uterus,vagina,dan kelenjar mamae serta perkembangan sifat seks
sekunder.
• 2)      Pada fase proliferasi, lapisan endometrium berkembang lebih tebal, lebih
banyak kelenjar-kelejar, pembuluh darah arteri dan fena.
• b.      Progesteron merupakan hormone yang di hasilkan oleh korpus luteum .
• 1)      Pada fase sekresi mempersiapkan endometium mencapai optimal, kelenjar-kelejar
menyereksi  zat yang berguna untuk makanan dan untuk proteksi terhadap embrio yang
akan berimplantasi.
• 2)      Pembuluh-pembuluh darah lebih panjang dan lebar
• 3.      Hormon  Plasenta
• Selama kehamilan plasenta pada mamalia berfungsi sebagai organ endokrin.Plasenta tidak
lagi bergantung pada hormon-hormon induk betina tetapi sudah berdikari. Setelah bulan
kedua kehamilan fungsi ovarium diambil alih plasenta.Estriol  adalah estrogen plasenta
yang menumbuhkan uterus dan merangsang kontraksi otot polos. Pregnadiol
adalah  progestron dari plasenta, berkembangnya sel-sel otot uterus menghambat
kontraksi. 
• Kontrol  Hormon  Terhadap Siklus Reproduksi
•             Hormon mempengaruhi produksi system reproduksi, berpengaruh
terhadap hipofisis  sebagai suatu mekanisme control hormonal atau
mekanisme  umpan balik.

1.      Siklus  Ovarium :
a.       FSH  mempengaruhi folikel yang masih berkembang,
folikel yang vesikuler membesar dan menyereksi estrogen.
b.      Bertambahnya estrogen menstimulasi LH dan hipofisis.
c.       FSH yang maksimal akan di ikuti oleh meningkat nya LH
yang menyebabkan folikel akan pecah atau ovulasi.
d.      LH akan mengubah korpus rubrum menjadi korpus luteum
yang menstimulasi korpus luteum untuk menyekresi
progesterone.
e.       Baik estrogen maupun progestron berfungsi menghabis FH
di hipofisis.
f.       Dengan depresi yang kuat FSH akan berkurang, yang di
ikuti meningkat nya LH sehingga merangsang korpus leteum
untuk berfungsi.
• Dengan menurunnya FSH lama kelamaan fungsi  hormone luteum juga akan menurun, estrogen dan progestron
pada akhirnya akan menurun.
• h.      Keadaan kedua hormone yang rendah ini berarti resepsi hipofisis berkurang , FSH akan kembali aktif pada
siklus berikutnya.

• 2.      Siklus   Uterus
•               Siklus uterus dipengaruhi oleh hormone  ovarium. Estrogen  menyebabkan stadium proliferasi.
Progestron berkaitan dengan stadium sekresi. Apabila tidak terjadi kehamilan, korpus luteum akan mengecil dan
menghilang  dan siklus uterus akan berulang kembali. Pada kehamilan, korpus luteum akan tetap dipertahankan
karena adanya pengaruh HCG untuk sementara waktu, yang kemudian di ambil alih oleh plasenta.
• 3.      Siklus Vagina
• Pertumbuhan epitel vagina sangat di pengaruhi oleh estrogen. Meningginya estrogen
menyebabakan terjadi nya poliferasi epitel, estrogen menurun di ikuti deskuamasi dan
infiltrasi leukosit.
• 4.      Siklus Mamae
• Sebelum pubertas, kelenjar mamae rudimenter saluran kelejar nya pendek dan sedikit
cabang, estrogen meningkat di dalam darah, menstimulasi putting susu menjadi besar,
saluran kelejar membesar dan bercabang-cabang. Pada kehamilan pertumbuhan kelenjar
mamae sedemikian rupa, ujung saluarn membesar dan menghasilkan sekresi nya berupa
air susu dari induk betina akibat dari pengaruh hormone prolaktin yaitu hormone yang
dihasilkan oleh hipofisis anterior.
• 5.      Siklus   Menstruasi
• Pada siklus ini terjadi perubahan pada lapisan endometrium, siklus menstruasi dapat di bagi menjadi beberapa fase
yaitu  :
• a.       Fase  menstruasi
•             Fase ini lamanya tiga sampai lima hari. Hari pertama dari fase menstruasi ini adalah permulaan dari siklus
menstruasi, yaitu terlepasnya lapisan fungsional dari endometrium bersama eritrosit, leukosit, kelenjar, kuman,
dan tanpa sel telur yang keluar per vagina secara spontan .
• b.      Fase prolifesi atau folikuler
• 1)      Fase ini lamanya kurang lebih Sembilan hari (dari hari ke lima sampai hari ke empat belas )
• 2)      Endometrium mulai terjadi regenerasi epitel
• 3)      Kelenjar-kelenjar endometrium memanjang
• 4)      Jumlah sel-sel jaringan ikat bertambah.
• .       Fase sekresi atau luteum
•  Fase ini berlangsung pada hari ke empat belas sampai dua puluh tujuh. Progestron yang dihasilkan oleh
korpus luteum menginduksi kelenjar – kelenjar endometrium menjadi lebih besar, bepurkelok –kelok dan
membuat secret  di samping jaringan ikat endometrium nya sendiri membengkak atau udema.
• d.      Fase iskemik
• 1)      Fase ini berlangsung pada hari ke dua puluh tujuh sampai dua puluh delapan
• 2)      Bila sel telur tidak di buahi, korpus luteum akan mengalami degenerasi produksi progestron menurun,
akibatnya terjadi fasokonstruksi pada pembuluh darah  lapisan endometrium mengerut dan berwarna pucat.
• 3)      Dari fase  isekemik  ini selanjutnya selanjutnya di ikuti oleh fase menstrusi lagi.
• 4)      FSH yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis oleh induksi ovarium dan folikel –folikel yang lebih muda
akan berkembang. Dengan demikian terjadi siklus ovarium, ketika pada folikel –folikel yang ini dihasilkan
hormone estrogen.
• 5)      Estrogen merangsang pertumbuhan regenerasi dari endometrium
• 6)      Bila tidak terjadi kehamilan maka siklus ini akan berjalan secara terus menerus.
• D.    Kelenjar Endokrin Dan Sistem Hormonal
•             Kelenjar  adalah organ yang mempunyai fungsi utama untuk menghasilkan
substansi yang secara biologis sangat berguna. Sekresi ini di alirkan melalui duktus
ke tempat bekerja nya, seperti kelejar keringat, kelenjar lambung atau kelenjar saliva.
Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelejar yang memiliki saluran(duktus).
Sekresi dari kelenjar ini mengalir langsung ke aliran darah dan dapat memberi
efek  lebih luas. Endokrinologi adalah ilmu yang mempelajari faal dari kelenjar
buntu.       
2.1.1.MACAM-MACAM HORMON.
• 10 Hormon Penting Tubuh Manusia
• Melatonin. Hormon ini diproduksi di kelenjar pineal dan berfungsi sebagai antioksidan dan
mengontrol tidur. ...
• Serotonin. Hormon serotonin diproduksi di saluran pencernaan. ...
• Tiroid. Hormon tiroid diproduksi di kelenjar tiroid. ...
• Adrenalin. ...
• Dopamin. ...
• Gastrin. ...
• Hormon pertumbuhan (HGH) ...
• Insulin.
• Macam-macam Hormon Reproduksi  
• Berikut ini adalah beberapa hormon reproduksi pada pria dan wanita yang
perlu Anda ketahui:
• 1. Follicle stimulating hormone (FSH)
• Hormon reproduksi FSH diproduksi di kelenjar pituitari, yaitu kelenjar di otak yang berukuran sebesar
kacang polong. Hormon ini memiliki peranan penting terhadap perkembangan seksual seseorang.
• Selain memengaruhi perubahan fisik saat memasuki masa pubertas, hormon FSH pada wanita juga
memiliki peran terhadap proses pembentukan sel telur di ovarium serta turut mengendalikan 
siklus menstruasi. Sementara pada pria, hormon FSH berfungsi untuk mengendalikan produksi sperma
dan perkembangan organ kelamin.
• 2. Luteinizing hormone (LH)
• Hormon LH juga diproduksi di kelenjar pituitari dan kerjanya saling melengkapo dengan hormon
FSH. Pada wanita, hormon reproduksi ini memengaruhi kerja ovarium, pelepasan sel telur (ovulasi),
siklus menstruasi, dan kesuburan. Sementara pada pria, LH merangsang produksi testosteron, yang
memengaruhi tingkat produksi sperma pria.
• 3. Hormon testosteron
• Kadar hormon testosteron pada pria lebih tinggi dibandingkan wanita. Hormon ini akan
mengalami peningkatan selama masa pubertas, kemudian mulai menurun sejak memasuki usia
30 tahun.
• Fungsi hormon testosteron pada pria antara lain mengendalikan gairah seksual, produksi sperma,
kepadatan tulang, dan juga massa otot, sehingga hormon ini mampu memengaruhi perubahan
fisik dan emosional pria secara signifikan.
• Sementara itu, fungsi hormon testosteron pada wanita adalah mengontrol suasana hati dan gairah
seksual, menjaga tulang tetap kuat, meringankan nyeri, dan menjaga kemampuan berpikir.
• 4. Hormon estrogen
• Kadar hormon estrogen pada wanita lebih tinggi dibandingkan pria.  
Hormon estrogen pada wanita memiliki peran penting dalam perkembangan seksual saat masa
pubertas. Selain itu, hormon ini juga berperan mengendalikan pertumbuhan dinding rahim
selama siklus menstruasi dan masa awal kehamilan, serta mengatur berbagai proses metabolisme,
termasuk pertumbuhan tulang dan kadar kolesterol.
• Sementara pada pria, salah satu fungsi estrogen adalah mengontrol kesehatan sperma. Namun,
jika kadar estrogen pada pria terlalu tinggi, dapat terjadi penurunan kualitas sperma dan disfungsi
ereksi.
• Kesehatan hormon reproduksi dapat dijaga dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti
mengonsumsi makanan sehat dan kaya nutrisi, melakukan olahraga dengan rutin, mengelola stres
dengan baik, dan memenuhi waktu tidur yang cukup.
• Ketidakseimbangan kadar hormon reproduksi dapat menyebabkan berbagai
macam masalah kesehatan, mulai dari obesitas hingga osteoporosis. Pada
wanita, hal ini bisa ditandai dengan tidak teraturnya siklus menstruasi,
sedangkan pada pria bisa ditandai dengan penurunan gairah seksual.
2.1.2:FUNGSI HORMON.
• Mengenal Macam-macam Hormon pada Wanita dan Fungsinya
•     
• Tubuh wanita mengalami beragam perubahan seiring proses alami yang
dilaluinya, mulai dari pubertas, ovulasi, menstruasi, hingga kehamilan dan
menyusui. Berbagai proses tersebut terjadi berkat adanya macam-macam
hormon di dalam tubuh wanita.
• Hormon merupakan zat kimia yang diproduksi oleh sistem endokrin dalam tubuh
dan berfungsi untuk membantu mengendalikan hampir semua fungsi tubuh, seperti
pertumbuhan, metabolisme, hingga kerja berbagai sistem organ, termasuk organ
reproduksi.
• Berikut ini adalah beberapa macam hormon wanita beserta fungsinya:
• Progesteron
Hormon progesteron berpengaruh terhadap siklus menstruasi dan ovulasi. Saat
wanita mengalami ovulasi atau sedang berada di masa subur, hormon
progesteron akan membantu mempersiapkan lapisan dalam rahim yang disebut
endometrium untuk menerima sel telur yang telah dibuahi oleh sperma.
Selama kehamilan, kadar hormon progesteron dalam tubuh tetap tinggi. Hal ini
mencegah tubuh menghasilkan sel telur baru dan mempersiapkan tubuh untuk 
memproduksi ASI. Bila tidak terjadi pembuahan, kadar hormon progesteron
dalam tubuh akan turun dan memicu menstruasi.
• Estrogen
Sebagian besar hormon estrogen diproduksi di ovarium atau indung telur. Selain itu,
hormon ini juga diproduksi oleh kelenjar adrenal dan plasenta, tetapi hanya dalam
jumlah yang sedikit.
Hormon estrogen berfungsi untuk membantu perkembangan dan perubahan tubuh saat 
pubertas, termasuk perkembangan fungsi organ seksual, dan memastikan proses ovulasi
dalam siklus menstruasi bulanan.
Hormon ini juga berperan dalam proses keluarnya ASI setelah persalinan, mengatur
mood atau suasana hati, dan proses penuaan.
Penurunan produksi estrogen dapat menimbulkan berbagai gangguan, seperti menstruasi
yang tidak teratur, vagina kering, suasana hati tidak menentu, menopause, dan
osteoporosis pada wanita lanjut usia.
• Testosteron
Kadar hormon testosteron yang terdapat pada tubuh wanita memang tidak sebanyak pada
pria, namun hormon ini tetap memiliki fungsi yang penting bagi kesehatan wanita.
Hormon testosteron berperan dalam mengatur libido atau gairah seksual dan menjaga
kesehatan vagina, payudara, dan kesuburan.
• Luteinizing hormone (LH)
LH pada wanita bertugas untuk membantu tubuh mengatur siklus menstruasi dan ovulasi.
Oleh karena itu, hormon ini juga berperan dalam masa pubertas. Hormon ini diproduksi
oleh kelenjar hipofisis di otak.
Umumnya, kadar hormon LH pada wanita akan meningkat saat menstruasi dan setelah 
menopause. Kadar LH yang terlalu tinggi pada tubuh wanita dapat mengakibatkan
masalah reproduksi
• Follicle-stimulating hormone (FSH)
Sama halnya dengan hormon LH, hormon FSH juga diproduksi di kelenjar
hipofisis dan berperan penting dalam sistem reproduksi. Hormon ini membantu
mengendalikan siklus menstruasi dan produksi sel telur di ovarium.
Kadar hormon FSH yang rendah menandakan bahwa wanita tidak mengalami
ovulasi, adanya gangguan pada kelenjar hipofisis, atau bisa juga menandakan
kehamilan. Sebaliknya, hormon FSH yang tinggi dapat menandakan wanita
memasuki masa menopause, adanya tumor di kelenjar hipofisis, atau gejala
dari sindrom Turner
• Oksitosin
Hormon oksitosin yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis di otak ini umumnya
akan meningkat selama kehamilan, khususnya ketika menjelang persalinan.
Ketika kadar hormon meningkat, rahim akan terangsang untuk berkontraksi
dan mempersiapkan proses persalinan. Setelah melahirkan, oksitosin akan
merangsang kelenjar payudara untuk menghasilkan ASI.
• Setiap hormon wanita memiliki peranan penting terhadap kesehatan, termasuk
menentukan bentuk tubuh wanita. Untuk menjaga keseimbangan hormon
dalam tubuh, Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat, rutin
berolahraga, membatasi konsumsi makanan manis dan tinggi karbohidrat,
mengurangi stres, serta tidur yang cukup.
• Hormon merupakan zat kimia yang diproduksi oleh sistem endokrin
dalam tubuh dan berfungsi untuk membantu mengendalikan hampir
semua fungsi tubuh, seperti pertumbuhan, metabolisme, hingga kerja
berbagai sistem organ, termasuk organ reproduksi.

Anda mungkin juga menyukai