Reformasi tidak hanya mengubah aspek politik dan ekonomi, tetapi juga kehidupan sosial budaya masyarakat. Salah satu capaian penting
sebagai dampak reformasi adalah kebebasan menyampaikan pendapat. Pada 26 Oktober 1998, pemerintah berhasil mengeluarkan Undang-Undang
Nomor 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Menyampaikan pendapat di muka umum merupakan
salah satu hak asasi manusia yang dijamin dalam pasal 28 Undang-undang Dasar 1945 dan sejalan dengan pasal 19 Deklarasi Universal Hak-
Hak Asasi Manusia yangberbunyi “Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkanpendapat dengan tidak mendapat gangguan
dan untuk mencari, menerima danmenyampaikan keterangan dan pendapat dengan cara apapun juga dan dengan tidakmemandang batas-batas.”
(Chairudin, 2011a)