Anda di halaman 1dari 23

Eliminasi dan Klirens Obat

Diana Agustin

1
Adalah proses pembersihan obat dari tubuh secara
Eliminasi Obat irreversibel melalui semua rute eliminasi obat, atau
Perpindahan obat dari sirkulasi sistemik menuju ke
organ ekskresi.
Eliminasi Obat

Eksresi Biotransformasi atau Metabolisme


Adalah proses pembersihan Adalah proses pengubahan obat secara
obat secara utuh kimia dalam tubuh menjadi suatu metabolit
Obat yang tidak Obat yang mudah • umumnya merupakan
mudah menguap menguap proses enzimatis.
• enzim-enzim yang terlibat
• terutama dieksresi melalui dieksresi melalui paru- terutama berada dalam hati,
ginjal, dimana obat akan paru ke dalam udara walaupun jaringan lain
menuju kandung kemih dan yang dihembuskan seperti ginjal, paru-paru,
akhirnya ke dalam urine.
usus halus dan kulit juga
• dieksresi ke dalam empedu,
mengandung enzim
keringat, ASI atau cairan 2
biotransformasi ini.
tubuh lain.
lanjutan Eliminasi Obat... Klirens
Jadi, obat dieliminasikan dengan • Adalah volume cairan yang
berbagai rute, yaitu melalui: dibersihkan dari obat dari tubuh
• Ginjal (urine) per satuan waktu.
• Empedu ke dalam usus (feses) • Satuannya mL/menit atau L/jam
• Dipengaruhi oleh berat badan,
• Paru-paru (udara)
umur, kelamin, luas permukaan
• Kulit (keringat) tubuh.
• ASI

3
Ginjal - Anatomi Fisiologi
• Merupakan organ ekskresi utama
arteri ginjal
untuk pembersihan sisa produk
metabolik.
• Bobotnya ±0,5% berat tubuh total.
• Berperan untuk mempertahankan vena ginjal
volume cairan normal dan
komposisi elektrolit dalam tubuh. ureter
• Menjalankan fungsi endokrin,
yaitu: • Ginjal terdiri dari 3 bagian utama
a. sekresi renin yang mengatur yaitu korteks (bagian terluar),
tekanan darah. medula, dan pelvis.
b. sekresi eritropetin yang
merangsang produksi eritrosit. 4
lanjutan Ginjal - Anatomi Fisiologi...
• Di dalam korteks terdapat jutaan • Pada masing-masing ginjal
nefron yang terdiri dari badan terdapat 1-1,5 juta nefron.
malphigi. Badan malphigi tersusun • Glomerulus adalah tempat
atas glomerulus yang diselubungi penyaringan darah yang akan
kapsula Bowman dan tubulus menyaring air, garam, asam
(saluran) yang terdiri dari tubulus amino, glukosa, dan urea.
kontortus proksimal, tubulus Menghasilkan urine primer.
kontortus distal, dan tubulus • Kapsula bowman adalah
kolektivus serta lengkung henle. semacam kantong/ kapsul yang
• Nefron adalah unit fungsional dasar membungkus glomerulus.
yang secara kolektif bertanggung Kapsula bowman ditemukan
jawab untuk pembersihan sisa oleh Sir William Bowman.
metabolik dan mempertahankan
kesetimbangan air dan elektrolit. 5
lanjutan Ginjal - Anatomi Fisiologi...
• Tubulus kontortus proksimal • Tubulus kontortus distal adalah
adalah tempat penyerapan tempat untuk melepaskan zat-zat
kembali/ reabsorpsi urine primer yang tidak berguna lagi atau
yang menyerap glukosa, garam, berlebihan ke dalam urine sekunder.
air, dan asam amino. Menghasilkan urine sesungguhnya.
Menghasilkan urine sekunder. • Tubulus kolektivus adalah tabung
• Lengkung henle adalah sempit panjang dalam ginjal yang
penghubung antara tubulus menampung urin dari nefron, untuk
kontortus proksimal dengan disalurkan ke pelvis menuju
tubulus kontortus distal. kandung kemih.

6
Pasokan Darah Ginjal
• Ginjal menerima±20-25% curah • Hct (hematokrit) adalah fraksi sel
jantung. darah dalam darah, ±45%
• Aliran darah ginjal (renal blood (=0,45) dari volume darah total.
flow=RBF) adalah volume darah RPF  1,2 L / menit (1  0,45)
yang mengalir melalui pembuluh
RPF  0,66 L / menit
ginjal per satuan waktu. RBF
lebih dari 1,2 L/menit atau 1700 RPF  660mL / menit  950 L / hari
L/hari. • Laju filtrasi glomerulus
• Aliran plasma ginjal (renal (glomerular filtration
plasma flow=RPF) adalah aliran rate=GFR)=±125mL/menit pada
darah dikurangi volume eritrosit dewasa rata-rata atau ±20%
yang ada. RPF.
RPF  RBF  ( RBFxHct ) GFR
RPF  RBF (1  Hct ) • RPF disebut fraksi filtrasi. 7
disambung pada pertemuan
berikutnya

8
Ekskresi Obat lewat Ginjal
Proses ekskresi obat melalui
ginjal melibatkan kombinasi 3
proses:
1. Filtrasi glomerulus
2. Sekresi aktif di tubulus
proksimal
3. Reabsorpsi pasif di
sepanjang tubulus

9
lanjutan Ekskresi Obat lewat Ginjal...
• Jumlah obat yang disekresi ke Karakteristik obat yang diekskresi
dalam urine merupakan hasil melalui ginjal:
filtrasi, sekresi dan reabsorpsi. a. obat yang tidak mudah
• Filtrasi dan sekresi memperbesar menguap,
jumlah obat, sedangkan reabsorpsi b. Obat yang larut dalam air,
mengurangi dengan kata lain: c. Obat dengan BM rendah (<300),
Kecepatan ekskresi = kecepatan filtrasi + d. Obat yang mengalami
kecepatan sekresi - kecepatan reabsorpsi biotransformasi lambat dalam
• Obat mengalami ekskresi bertujuan hati.
untuk mendetoksifikasi obat karena
diketahui bahwa obat dianggap
racun/ zat asing oleh tubuh.
10
1. Filtrasi Glomerulus
• Adalah proses satu arah yang terjadi hanya untuk molekul obat
yang kecil (BM<500).
• Obat-obat yang terikat protein berlaku sebagai molekul besar dan
tidak terfiltrasi dalam glomerulus.
• Bila konsentrasi obat bebas dalam plasma meningkat, filtrasi
glomerulus untuk obat meningkat secara proporsional sehingga
meningkatkan klirens obat lewat ginjal untuk beberapa obat.
• Gaya penggerak utama adalah tekanan hidrostatika dalam kapiler
glomerulus.

11
• Contoh obat bersifat asam lemah:
2. Sekresi aktif di tubulus proksimal penisilin, cefalosporin, sulfonamida,
• Merupakan proses transpor aktif furosemid, thiazid, salisilat,
probenesid.
yang diperantarai pembawa yang
memerlukan masukan energi, karena
• Contoh obat bersifat basa lemah:
obat ditranspor melawan suatu amilorida, procainamid, ranitidin.
gradien konsentrasi. • Sistem transportasi aktif ini dapat
• Sistem pembawa terbatasi kapasitas mencapai bersihan maksimal
walaupun obat terikat pada protein
dan dapat jenuh.
plasma. Misalnya penisilin, walaupun
• Obat-obat dengan struktur serupa terikat pada protein plasma dan
dapat berkompetisi untuk sistem diekskresi dengan sangat lambat
pembawa yang sama. melalui filtrasi glomerulus, kecepatan
• Dikenal 2 sistem transpor aktif di eliminasi penisilin melalui ginjal
ginjal: sangat tinggi karena penisilin
a. sistem untuk asam lemah diekskresikan secara aktif ke dalam
lumen tubulus ginjal.
b. sistem untuk basa lemah 12
lanjutan 2. Sekresi aktif di 3. Reabsorpsi pasif di
tubulus proksimal... sepanjang tubulus
• Karena banyak obat yang • Reabsorpsi tubular terjadi setelah
disekresikan secara aktif dengan obat difiltrasi melalui glomerulus.
cara yang sama, dapat terjadi • Proses reabsorpsi ini dapat
kompetisi diantara obat-obat tsb. merupakan proses aktif maupun
Mis, probenesid dapat pasif.
memperlambat ekskresi penisilin • Jika obat direabsorpsi sempurna
dengan jalan berkompetisi untuk (mis, glukosa), maka harga klirens
transpor aktif pada sel-sel obat mendekati nol.
tubulus ginjal sehingga secara • Untuk obat-obat yang direabsorpsi
klinik akan diperoleh kadar
sebagian, harga klirens <GFR 125-
penisilin yang lebih tinggi.
130 mL/menit.
13
lanjutan 3. Reabsorpsi pasif di sepanjang tubulus...
• Reabsorpsi obat-obat asam atau • Baik pH urine maupun pKa obat
basa lemah dipengaruhi oleh pH sama-sama menentukan persen
urine dan pKa obat. obat terdisosiasi (terion) dan tak
• pKa obat adalah suatu tetapan, terdisosiasi (tak terion).
sedangkan pH urine dapat • Obat-obat tak terdisosiasi lebih
berubah dari 4,5 hingga 8,0 larut lemak dan mempunyai
tergantung diet, patofisiologi dan permeabilitas membran lebih
masukan obat. besar. Obat ini akan direabsorpsi
• Diet sayuran dan buah atau diet dengan mudah dari tubulus ginjal
kaya karbohidrat mengakibatkan kembali ke dalam tubuh. Proses
pH urine lebih tinggi. reabsorpsi ini dapat menurunkan
• Diet kaya protein mengakibatkan jumlah obat terekskresi secara
pH urine lebih rendah. bermakna.
14
15
Contoh soal obat asam lemah
Diket pH urine = 5 dan pKa obat = 3. Jika pKa obat = 5.
Berapa fraksi atau persen obat asam Hitung juga persen obat asam lemah
lemah yang terionisasi pada pH yang terion?
lingkungan tsb? Jawab:
Jawab:
10 pH  pKa 1055
%obatterion  pH  pKa
x100% %obatterion  x100%
1  10 1  105 5

1053 100 1
%obatterion  5 3
x100% %obatterion  x100%  x100%  50%
1  10 1  100
2
102 100
%obatterion  x100%  x100%  99%
1  10 2
101

16
Cth soal rasio konsentrasi distribusi obat antara urine dan plasma
Misal pKa suatu obat asam = 5. Bandingkan U/P pada pH urine (a) 3, (b) 5
dan (c) 7 !
 pKa
Jawab: U 1  10 pH urine


P 1  10 pHplasma  pKa
(a) pada pH = 3,
U 1  1035 1  102 1,01 1
 7 , 4 5
  
P 1  10 1  10 2, 4
252,19 252
(b) pada pH = 5, (c) pada pH = 7,
U 1  1055 1  100 2 2 U 1  1075 1  102 101 101
       
P 1  107 , 4 5
1  10 2, 4
252,19 252 P 1  107, 45 1  102, 4 252,19 252

17
lanjutan 3. Reabsorpsi pasif di sepanjang tubulus...
• Obat-obat basa lemah seperti • Pada kasus asam lemah (sep.
amfetamin akan direabsorpsi jika asam salisilat), pengasaman
pH urine dibuat alkali dan akan urine menyebabkan reabsorpsi
terbentuk spesies tak terion yang obat yang lebih besar dan
bisa larut lemak. alkalinisasi urine menyebabkan
• Sebaliknya, pengasaman urine ekskresi obat lebih cepat.
akan menyebabkan amfetamin
menjadi lebih terion (bentuk
garam). Bentuk garam lebih larut
dalam air dan kurang
direabsorpsi dan mempunyai
kecendrungan untuk diekskresi
dalam urine lebih cepat.
18
Klirens Obat (ClT)
• Klirens adalah volume cairan lajue lim inasi
ClT 
tertentu (yang mengandung konsentrasiplasma(Cp )
obat) yang dibersihkan dari obat
dDE / dt g / menit
per satuan waktu (mL/menit atau ClT    mL / menit
Cp g / mL
L/jam).
• Klirens dapat dihitung melalui Untuk mengetahui kemampuan tubuh
hubungan antara laju eliminasi mengeliminasi obat tertentu,
obat dan konsentrasi obat. diperlukan pengukuran parameter-
• Laju eliminasi obat adalah parameter kinetika eliminasi, meliputi:
• Laju eliminasi, k
jumlah obat yang dibersihkan
• Waktu paruh biologik, t1/2
per satuan waktu (mg/menit).
• Volume distribusi, VD
0,693
ClT  kVD k
t1 / 2 19
Contoh soal
• Volume distribusi merupakan
volume yang diperlukan untuk Penisilin mempunyai ClT 15
memuat semua obat dalam mL/menit. Hitung laju eliminasi
tubuh secara homogen dengan penisilin bila konsentrasi obat dalam
konsentrasi yang sama dengan plasma, Cp adalah 2 µg/mL.
konsentrasi obat dalam darah, Jawab:
plasma atau cairan plasma. lajue lim inasi
ClT 
• Waktu paruh adalah waktu yang konsentrasiplasma(Cp )
diperlukan untuk mengubah
jumlah obat dalam tubuh menjadi lajue lim inasi  ClTxCp
separuhnya selama eliminasi.
lajue lim inasi  15mL / menitx 2 g / mL

lajue lim inasi  30g / mL


20
Bila tetapan laju eliminasi (k) ClT = Clrenal + Clparu-paru + Clhepar
menyatakan jumlah total dari semua
ClT = ke VD + kl VD + km VD
tetapan laju untuk eliminasi obat,
termasuk ekskresi dan biotransformasi, = (ke + kl + km) VD
ClT merupakan jumlah total dari semua = k VD
proses klirens dalam tubuh, meliputi:
1. Klirens melalui ginjal sebagai organ
ekskresi utama (klirens renal)
Klirens untuk pasien individual adalah
Klirens renal = ke VD klirens per Kg dikalikan dengan berat
2. Klirens melalui paru-paru, badan (Kg) pasien.
Klirens paru-paru = kl VD
3. Klirens melalui hati sebagai organ
metabolisme utama (klirens
hepatik ).
21
Klirens hepatik = km VD
Contoh soal Kesimpulan:
Tentukan klirens tubuh total untuk Faktor-faktor yang berpengaruh
suatu obat pada pasien laki-laki 70 pada ekskresi ginjal:
Kg. Obat mengikuti kinetika model • Hemodinamika ginjal
kompartemen satu dan mempunyai • Usia
waktu paruh eliminasi 3 jam dengan • pH urine
volume distribusi 100 mL/Kg.
• Ikatan dengan protein
Jawab:
plasma
0,693 0,693
k   0,231 jam 1 • Ketergantungan dosis
t1 / 2 3 jam
• Kelainan fungsi ginjal
ClT  kVD  0 , 231 jam
1
x100 mL / Kg  23,1mL / Kgjam

Untuk pasien 70 Kg,


ClT  23,1mL / Kgjamx 70 Kg  1617 mL / jam
22
Sekian
Terima Kasih

23

Anda mungkin juga menyukai