Kelompok C dan D
Pembimbing
dr. Kamal Anas, Sp.B
Riwayat Kebiasaan :
Pola makan pasien tidak teratur dan suka mengkonsumsi makanan yang pedas, dan jarang
memakan sayuran dan buah. Kebiasaan merokok disangkal, alkohol disangkal.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran (GCS) : Composmentis, 15 (E4M5V6)
Tanda vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 86x/menit
Pernafasan : 23x/menit
Suhu : 38,3 ºC
Status Generalis
Kepala : Normocephal, krepitasi (-), deformitas (-)
Leher : Tidak ada pembesaran KGB
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil
isokor 3mm/3mm
Hidung : Normotia, deviasi septum (-), sekret -/-, darah -/-
Telinga : Normotia, serumen -/-
Mulut : Caries (-), lidah kotor (-), tonsil T1-T1, faring tidak
hiperemis
Status Generalis
1. Thoraks
Paru
• Inspeksi : Bentuk dada normochest. Pergerakan dinding dada simetris, skar (-)
• Palpasi : Vokal fremitus paru kanan dan kiri simetris, nyeri tekan -/-
• Perkusi : Sonor dikedua lapang paru
• Auskultasi : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung : BJ I - II Regular, Murmur (-), Gallop (-)
3. Ekstremitas
Ekstremitas atas : Akral hangat +/+, edema -/-, RCT < 2 detik
Ekstremitas bawah : Akral hangat +/+, edema -/-, RCT < 2 detik
Status Lokalis
REGIO ABDOMEN
INSPEKSI Bentuk simetris, datar
PALPASI • Nyeri tekan Mc Burney (+)
• Rovsing Sign (+)
• Blumberg Sign (+)
• Obturator Sign (+)
• Psoas Sign (+)
• Massa (-)
• Splenomegali (-)
• Hepatomegali (-)
PERKUSI • Nyeri ketok kanan bawah
• Bunyi timpani
AUSKULTASI • Bising usus (+) 20x/menit
Rectal Toucher : Tonus Spincter ani baik, ampulla tidak kolaps, mukosa licin, nyeri tekan pada pukul
10-11, pada handscoon tidak terdapat feses, darah (-), feses (-)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium :
1. Jumlah leukosit
Leukosit : 12,5 x 109/L (4 – 11 x 109/L)
Pemeriksaan Radiologi :
1. X-Ray
2. USG
Alvarado score : 9
Diagnosis Banding
1. Kista ovarium ruptur
2. Batu ureter dektra
3. Kehamilan Ektopik
Diagnosis Kerja
1. Appendisitis Akut
Rencana Terapi
1. PRE-OPERATIF :
IVFD RL 20 tpm
Inj. Ranitidin 2 x 50 mg
Inj. Ketorolax 3 x 30 mg
Konsultasi ke dokter spesialis bedah
2. OPERATIF :
Apendectomy
Prognosis
ad vitam : Dubia ad bonam
ad functionam : Dubia ad bonam
ad sanationam : Dubia ad bonam
Resume
Ny. H datang ke IGD RS YARSI dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 1 hari SMRS. Nyeri yang
dirasakan seperti tertusuk tusuk dan terus menerus. Pada awalnya nyeri dirasakan mulai dari ulu hati
kemudian berpindah ke perut kanan bawah. Pasien merasakan nyeri dengan skala 8/10. Nyeri dirasakan
memberat saat perut ditekan. Pasien mengalami demam sejak satu hari Sebelum Masuk Rumah Sakit,
demam dirasakan terus-menerus. Pasien juga merasa nafsu makan yang menurun, mual tetapi tidak
muntah, berat badan menurun, BAB & BAK normal. Riwayat siklus menstruasi normal. Pola makan
pasien tidak teratur, suka mengkonsumsi makanan yang pedas, jarang memakan sayuran dan buah.
Pada pemeriksaan fisik tampak sakit sedang, tekanan darah 110/80 mmhg, suhu 38,3ºC. Pada pemeriksaan
abdomen nyeri tekan McBurney (+), Rovsing sign (+), Blumberg sign (+), Obturator sign (+), Psoas sign
(+). Pada pemeriksaan laboratorium menunjukkan nilai leukosit dan neutrophil meningkat.
Anatomi Appendiks
aaaaaa
Vaskularisasi Appendiks
aaaaaa
Definisi Appendisitis Akut
Apendisitis Akut adalah inflamasi pada vermiform appendiks dan
ini merupakan kasus operasi intraabdominal tersering yang
memerlukan tindakan bedah.
Sedangkan data yang dirilis oleh Kemenkes RI pada tahun 2011 jumlah penderita
appendicitis di Indonesia mencapai 591.819 orang dan meningkat pada tahun 2012 sebesar
596.132 orang. Kelompok usia yang umumnya mengalami appendicitis yaitu pada usia 10-
30 tahun. Dimana insiden laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan (Hadija, Tunny, dkk,
2016).
SUMBER : Nababan T, dkk. 2019. Pengaruh Teknik Back Massage Terhadap Penurunan Intensistas Nyeri Pada
Pasien Post Operasi Appendisitis Di RSU Royal Prima Medan 2018. Medan: Jurnal Keperawatan Prioriy
Etiologi Appendisitis Akut
1. Etiologi : Infeksi bakteri
E.Coli
Streptococcus
2. Faktor pencetusnya adalah :
Hiperplasia Jaringan
Limfoid
Fekalit
Tumor Apendiks
Cacing Askaris
E. Histolitica
Kebiasaan makan - makanan rendah serat dan menyebabkan konstipasi
Sumber : Sjamsuhidajat. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi II. Jakarta : EGC
Manifestasi Klinis Appendisitis Akut
MK
Sumber:
Jenis Posisi Appendisitis Akut
testt
Daftar Pustaka
• Sumber: Williams B A, Schizas A M P, Management of Complex Appendicitis. Elsevier. 2010.
Surgery 28:11. p544048.
• Nababan T, dkk. 2019. Pengaruh Teknik Back Massage Terhadap Penurunan Intensistas Nyeri Pada
Pasien Post Operasi Appendisitis Di RSU Royal Prima Medan 2018. Medan: Jurnal Keperawatan
Prioriy.
• Sumber : Sjamsuhidajat. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi II. Jakarta : EGC
THANKS!