POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN 2021 PAPP-A (Pregnancy Associated Plasma Protein A)
1. PAPP-A adalah hormon yang diproduksi oleh plasenta
pada kehamilan.
2. Menurut Saraswati, 2016 menyatakan bahwa
pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi preeklampsi dan atau dilakukan pemeriksaan apabila ibu hamil memiliki risiko tinggi mengalami Sindrom Down.
3. Waktu yang tepat untuk dilakukan pemeriksaan ini yaitu
dilakukan pada Trimester I CARA SKRINING Dengan melakukan pengambilan darah pada umumnya dilengan menggunakan teknik aseptik. Setelah itu darah tersebut dicampurkan dengan reagen/serum. Setelah itu dilihat kadar MoM (Multiple of Median), apakah lebih rendah dari 0,5 MoM atau tidak. Apabila lebih rendah maka perlu dilakukan pemeriksaan penunjang lainnya seperti NT scan dan beta HCG ALTERNATIF
Dengan menggunakan pemeriksaan protein urin yang sering
digunakan di Indonesia. Sebenarnya di Indonesia sudah ada pemeriksaan PAPP-A namun sangat jarang seperti halnya dapat dilakukan di RSIA Bunda Jakarta ataupun RS International lainnya. Hal ini dikarenakan pada pemeriksaan ini membutuhkan harga yang cukup mahal sehingga kurang diterapkan di negara Indonesia secara menyeluruh. Reticulocyte hemoglobin content (CHr)
Reticulocyte hemoglobin content (CHr) untuk skrining
defisiensi besi pada ibu hamil • Content hemoglobin reticulocyte (CHr) merupakan pemeriksaan laboratorium yang menilai kandungan hemoglobin (Hb) di dalam retikulosit. Retikulosit adalah prekursor sel darah merah yang mengalami maturasi di sirkulasi selama satu sampai dengan dua hari untuk kemudian berubah menjadi eritrosit matang.
• Indeks sel ini diukur dengan menggunakan teknik flowcytometry
dengan melakukan analisis sel demi sel. Cara Melakukan Skrining CHr Pengambilan sampel darah dilakukan dengan metode aseptic melalui vena cubiti dengan prosedur plebotomi sebanyak 4 mL. Dua mL darah segera dimasukkan ke dalam tabung vakum yang telah berisi K3 EDTA untuk pemeriksaan hematologi, CHr, dan morfologi. Sisa darah sebanyak 2 mL dimasukkan ke dalam tabung tanpa antikoagulan untuk didiamkan selama 30 menit lalu diputar dengan kecepatan 3000 rpm selama 10 menit untuk mendapatkan serum. Selanjutnya, serum dibagi ke dalam dua tabung untuk pemeriksaan feritin dan CRP. Pemeriksaan hematologi dan CHr dilakukan dalam waktu maksimal 6 jam setelah pengambilan sampel. Pemeriksaan CRP dilakukan segera setelah serum siap sedangkan feritin dilakukan secara pooling dan sampel disimpan pada suhu -200 C. Alternatif Pilihan Skrining di Indonesia Meskipun telah ditemukan berbagai laporan aplikasi CHr untuk deteksi defisiensi besi pada berbagai populasi, tetapi aplikasi di Indonesia masih sangat jarang. Indonesia mempunyai prevalensi anemia defisiensi besi (ADB) pada ibu hamil yang cukup tinggi, apalagi kondisi defisiensi besi tanpa anemia pasti jauh lebih banyak sehingga perlu dilakukan skrining defisiensi besi pada ibu hamil menggunakan metode yang praktis seperti metode sahli namun kurang teliti dalam visual dan metode cyanmetheglobin yang lebih akurat Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS)
• EPDS merupakan salah satu skrining yang dilakukan
untuk mendeteksi adanya kejadian depresi postpartum. Skrining ini direkomendasikan oleh American College of Obstetrians & Gynecologist (ACOG). • Skrining EPDS dilakukan pada ibu pasca melahirkan (ibu nifa ke-7) Cara skrining EPDS ● Dalam penelitian Desiana dan Tarsikah (2021) kuesioner skrining EPDS diadaptasi dari Gondo (2010) yang tediri dari kuesioner self-report yang berisi 10 item, ibu nifas diminta untuk menilai bagaimana perasaan dalam 7 hari terakhir. ● Setiap pertanyaan terdiri dari 4 pilihan jawaban yang diberi skor 0 -3 sehingga total skor 0 – 30. skor lebih dari 10 ; depresi ringan, skor 12/13 : deprsi berat. ● Pada pertanyaan no 12,4 diberikan nilai 0,1,2,3 berurutan dari pilihan jawaban pertama sampai 4 ● Pada pertanyaan no 3,5 sampai 10 nilai jawaban 3,2,1,0 Alternatif EDPS
● Tidak ada, karena skrining EPDS sudah banyak dilakukan karena
merupakan instrument yang paling umum. Untuk format kuesioner EPDS juga sudah tersedia dan sudah dapat di download. Ultrasonografi Doppler Velocimetry Arteri Uterina (USG DVAUt)
Merupakan alat sonografi yang digunakan untuk
metode skrining Pre-Eklampsia. Sensitivitas dan spesifitas skrining Preeklampsia menggunakan USG DVAUt ini terbilang tinggi karena USG DVAUt adalah metode invasif yang digunakan untuk skrining Pre-eklampsia selama lebih 20 tahun. Skrining Pre-eklampsia ini sebaiknya digunakan pada trimester II sehingga dapat mengoptimalkan petugas dalam memantau perkembangan kehamilan selama pemeriksaan skrining. Jika tidak sesuai dengan anjuran usia kehamilan yang tidak tepat dikhawatirkan akan mendapatkan hail yang kurang tepat dan akurat dalam penanganan awal Preeklampsia. Skrining ini tidak dianjurkan pada Trimester III dikhawatirkan memunculkan hasil yang kurang akurat dikarenakan pembuluh darah ibu sudah tertutup uterus yang semakin membesar. Pelaksana skrining ini adalah dokter spesialis kandungan yang sudah berkompeten dalam melakukan Skrining USG DVAUt Alternatif..
USG DVAUt ini relatif lebih mahal dan jarang ada,
sehingga biasanya kita mendeteksi Preeklampsia selain pertimbangan tekanan darah yang tinggi,yaitu masih menggunakan dipstik Protein Urin. MATERNAL SERUM TRIPLE ANALYTE SCREENING IN PREGNANCY J. Christopher Graves, M.D., and Karl E. Miller, M.D., University of Tennessee College of Medicine (Memphis)—Chattanooga Unit, Chattanooga, Tennessee Angela D. Sellers, M.D., Baxley, Georgia Am Fam Physician. 2002 Mar 1. 65(5) : 915-921.
• Maternal Serum Triple Analyte Screening in Pregnancy di Indonesia
dikenal dengan Triple Screen sebagai tes skrining untuk anomali janin • Triple screen yang terdiri dari AFP, free Estriol (uE3) dan free BhCG. Penelitian melakukan skrining serum pada kehamilan 15-19 minggu. Secara umum dinyatakan bila kadar ketiga marker rendah didapatkan pada trisomi 18 (estradiol dan B hCG sangat rendah), tetapi bila AFP dan UE3 rendah dan BhCG tinggi seringkali didapatkan pada trisomi 21. Sedangkan pada NTD didapatkan kadar estradiol yang normal. Cara Jenis Sampel Pemeriksaan biokimia darah/serum ibu terhadap konsentrasi alpha-fetoprotein, UE3 dan hCG. Stabilitas Sampel Suhu ruang : 3 hari 2 - 8C : 7 hari -20C atau lebih : 1 bulan Persiapan Pasien Bila pasien akan melakukan amniocentesis, maka serum / plasma harus diambil sebelum amniocentesis untuk mencegah hasil tinggi palsu. Tanyakan usia kehamilan pasien. Hari KerjaMetode CMIA (Chemiluminescent Microparticle Immunoassay), Chemiluminescent, ECLIA T H A N K S ALL