Anda di halaman 1dari 16

KANDIDIASIS VULVOVAGINITIS

DEFINISI
Kandidiasis vulvovaginitis adalah infeksi mukosa vagina
dan vulva yang disebabkan oleh spesies Candida.

ETIOLOGI
Candida albicans ( 85% - 90% )
Candida glabrata ( non albicans, 16%)
Candida tropicalis.
EPIDEMIOLOGI

Banyak terjadi pada usia reproduktif ( 15-44 tahun )


70-75% wanita pernah terinfeksi sekali dalam
hidupnya
50% wanita dewasa terinfeksi untuk yang kedua
kalinya
5-8% wanita terkena 4 atau lebih episode atau infeksi
berulang.
FAKTOR PREDISPOSISI
Kehamilan : meningkatnya kadar hormon reproduktif
yang menyebabkan konsentrasi glikogen yang tinggi
pada epitel vagina sehingga menjadi substrat yang baik
untuk pertumbuhan Candida.

Antibiotik : penggunaan antibiotik jangka lama akan


merusak keseimbangan flora normal sehingga
menyebabkan proliferasi Candida albicans.
Diabetes Mellitus : gangguan metabolisme karbohidrat dan
perubahan proses glikogenolisis menyebabkan kadar glikogen
pada epitel vagina meningkat  pertumbuhan Candida juga
meningkat.

Kontrasepsi : banyak penelitian mendapatkan peningkatan jamur


Candida pada pemakai AKDR.

Obesitas dan pemakaian celana ketat dapat meningkatkan


temperatur lokal dan kelembapan sehingga cocok untuk
pertumbuhan jamur.

Pemakaian pembersih dan pengharum vagina juga berpengaruh


karena dapat mengubah lingkungan dalam vagina.
PATOGENESIS
Candida masuk ke dalam lumen vagina  terjadi
kolonisasi  organisme akan menetap selama
beberapa minggu/bulan tanpa menyebabkan gejala.
( pada keadaan ini sel yeast tidak berada pada fase
germinatif dan hidup berdampingan dengan bakteri
residen sebagai komensal ).
Faktor predisposisi  terjadi perubahan fase
germinatif dan filamentosa dari Candida  kolonisasi
meningkat  koloni jamur tumbuh secara aktif
menjadi miselia ( dalam keadaan patogenik ) 
perlekatan sel Candida pada epitel vagina  hifa
Candida tumbuh dan berkolonisasi pada permukaan
vagina.
GAMBARAN KLINIS
Gatal di daerah vulva
Pada keadaan yang berat terdapat rasa panas
Nyeri sesudah miksi
Dispareunia
Edema pada labia minor & ulkus-ulkus yang dangkal pada
labia minor dan sekitar introitus vagina
Fluor albus berwarna kekuningan
Tanda khas : gumpalan-gumpalan susu berwarna putih
kekuningan ( berasal dari massa yang terlepas dari dinding
vulva atau vagina yang terdiri dari sel-sel epitel dan
jamur ).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Langsung :
sekret vagina dikerok/apus dan diperiksa secara langsung
dengan menggunakan KOH 10%  ditemukan sel-sel
ragi dan miselia.

2. Pemeriksaan Kultur :
- konfirmasi untuk hasil mikroskopis false negative
- jika gejala simptomatis namun pemeriksaan
mikroskopis negatif
- ditemukan koloni Candida setelah 24-48 jam.
DIAGNOSIS
Diagnosis kandidiasis vulvovaginitis ditegakkan
berdasarkan anamnesis , tanda dan gejala klinis, dan
dikonfirmasi dengan preparat KOH yang diambil dari
permukaan mukosa.
DIAGNOSA BANDING
Trichomoniasis : sekret banyak dan encer, warna
kekuningan, berbusa, berbau tidak enak dan jarang
terdapat lesi kulit.

Bakterial vaginosis : sekret encer, warna putih atau ke


abu-abuan serta berbau amis.
PENATALAKSANAAN
Cotrimoxazole 500mg per vaginam dosis tunggal.
Sistemik dapat diberikan ketokonazol 2 x 200mg
selama 5 hari atau dengan itrakonazole 2 x 200mg
dosis tunggal atau dengan flukonazole dosis tunggal.
Pada wanita hamil : imidazole topikal ( 7 hari ).
PENCEGAHAN
Menjaga daerah kewanitaan tetap bersih dan tidak
lembab.
Menggunakan pakaian dalam yang menyerap keringat
Hindari cairan pembersih vagina karena dapat
mengubah flora normal vagina.
KOMPLIKASI
 bayi yang lahir dari ibu yang menderita Kandidiasis
Vulvovaginitis dapat terinfeksi secara langsung dari
kontaminasi cairan amnion atau melalui jalan lahir :
prematuritas dan aborsi spontan.
PROGNOSIS
Prognosis umumnya baik bila faktor predisposisi dapat
di minimalkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai